30
9. Jaringan utilitas serta bentuk kusen dan daun pintu jendela yang sesuai dengan kebutuhan rumah sederhana tumbuh.
10. Metode pelaksanaan yang dapat digunakan dalam pembangunan rumah tinggal sederhana tumbuh.
C. Pembatasan Masalah
Agar perencanaan ini tidak jauh melebar dari konsep yang telah direncanakan maka perlu dilakukan pembatasan permasalahan, yaitu sebagai
berikut: 1. Perencanaan dan perancangan pra-pabrikasi rumah tumbuh dilakukan pada
beberapa elemen seperti sloof, kolom, balok, dan dinding, dengan penekanan pada:
a. Bentuk dan dimensi segmen komponen sloof, kolom, balok dan dinding yang dapat digunakan untuk membangun rumah tumbuh tipe 27, 36, 45,
54, dan 70. b. Bentuk sambungan antar segmen yang kuat dan dapat saling mengunci.
2. Perencanaan utilitas seperti listrik, air bersih dan air kotor, serta perancangan daun pintu jendela
3. Pemilihan penggunaan bahan untuk komponen Pra-pabrikasi sloof, kolom, balok dan dinding RST.
4. Metode pelaksanaan pembangunan rumah sederhana tumbuh Pra Pabrikasi. 5. Pondasi disesuaikan dengan kondisi lahan dan tidak termasuk dalam
perencananaan dan perancangan. Dalam Perancangan akan diberikan contoh pondasi RST dalam bentuk pondasi menerus dengan bahan batu kali.
D. Rumusan Masalah
Dari pembatasan masalah diatas dapat dibuat suatu rumusan yang akan digunakan sebagai acuan dalam perencanaan ini, yaitu:
31
1. Perancangan segmen sloof, kolom, balok, dinding, dan kuda-kuda seperti apa yang dapat digunakan untuk membuat rumah sederhana tumbuh tipe 27, 36,
45, 54, dan 70? 2. Adakah bentuk sambungan joint antar segmen dapat saling mengunci baik
antar segmen sejenis maupun dengan segmen lain sehingga menjadi satu sistem struktur bangunan rumah tinggal sederhana tumbuh?
3. Adakah jaringan utilitas serta bentuk kusen dan daun pintu jendela yang sesuai dengan kebutuhan rumah sederhana tumbuh?
4. Bahan dasar dan bahan pengisi apakah yang dapat digunakan untuk bahan segmen sloof, kolom, balok dan dinding, dan kuda-kuda yang mudah
diperoleh, mudah dikerjakan dalam pembuatan, dan berat jenis ringan? 5. Dapatkah hasil dari perancangan segmen sloof, kolom, balok, dinding dan
kuda-kuda diaplikasikan ke dalam perencanaan dan perancangan rumah tinggal sederhana tumbuh?
6. Adakah metode pelaksanaan yang dapat digunakan dalam pembangunan rumah tinggal sederhana tumbuh yang menggunakan komponen Pra
Pabrikasi?
E. Tujuan
Studi yang dilakukan ini bertujuan untuk : 1. Untuk mengetahui bahwa perancangan segmen sloof, kolom, balok, dinding,
dan kuda-kuda yang dapat digunakan untuk membuat rumah sederhana tumbuh tipe 27, 36, 45, 54, dan 70.
2. Untuk mengetahui bahwa bentuk sambungan joint antar segmen dapat saling mengunci baik antar segmen sejenis maupun dengan segmen lain sehingga
menjadi satu sistem struktur bangunan rumah tinggal sederhana tumbuh. 3. Untuk mengetahui bahwa jaringan utilitas serta bentuk kusen dan daun pintu
jendela yang sesuai dengan kebutuhan rumah sederhana tumbuh. 4. Untuk mengetahui bahwa bahan dasar dan bahan pengisi yang dapat
digunakan untuk bahan pembuatan segmen sloof, kolom, balok dan dinding, yang mudah diperoleh, dikerjakan dalam pembuatan, dan berat jenis ringan.
32
5. Untuk mengetahui bahwa digunakannya hasil dari perencanaan segmen sloof, kolom, balok, dinding dan kuda-kuda dapat diaplikasikan ke dalam
perencanaan dan perancangan rumah tinggal sederhana tumbuh. 6. Untuk mengetahui bahwa metode pelaksanaan dapat digunakan dalam
pembangunan rumah tinggal sederhana tumbuh yang menggunakan komponen Pra Pabrikasi.
F. Manfaat