Teknik Pengumpulan Data Validitas Data Analisis Data Analisis Pendekatan Konsep Perencanan dan Perancangan RST

77 a Data pemberitaan musibah bencana alam, dan kebutuhan tentang rumah yang terus meningkat. b Data mengenai inovasi pengembangan tentang perumahan di Indonesia c Data tentang alternatif penggunaan bahan dan material dalam bangunan d Data mengenai konsep pembangunan rumah secara bertahap 2. Sumber Data a Buku-buku dan literatur penunjang b Media Internet c Pengamatan langsung mengenai kondisi perumahan.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang dilakukan demi terpenuhinya data yang digunakan dalam perencanaan dan perancangan ini, meliputi : a Studi literatur b Akses internet c Pengamatan langsung

E. Validitas Data

Data-data yang didapatkan dari sumber data harus benar-benar valid, perencana dalam hal ini menganggap data yang didapat dari buku, literatur, akses internet, dan pengamatan langsung adalah valid, dan dapat digunakan sebagai data penunjang perencanaan dan perancangan

F. Analisis Data

Mengidentifikasi masalah yang ada, mengelompokkan, dan mengkaitkan antara masalah dalam tahapan-tahapan, tahapan penyusunan berdasarkan out put dari analisis yang telah dilakukan dalam bentuk kerangka yang terarah dan terpadu berupa konsep perencanaan dan perancangan. 78

G. Prosedur Perencanaan dan Perancangan

Prosedur ini terdiri dari beberapa tahap yaitu tahap pra perencanaan, tahap lapangan, tahap analisis data, perencanaan dan perancangan. 1. Pra Perencanaan Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah mengamati beberapa fenomena atau gejala-gejala yang terjadi di lapangan kemudian perencana menyusun proposal untuk melakukan suatu kajian sementara yang akan diajukan pada seminar proposal. Hal berikutnya mengurus perijinan kepada pihak-pihak yang memberikan ijin untuk melaksanakan kegiatan perencanaan dan perancangan ini. Kegiatan selanjutnya merencanakan tempat dan sumber-sumber data yang akan digunakan untuk menunjang perencanaan ini. 2. Tahap Lapangan Tahapan lapangan dalam perencanaan ini lebih ditekankan pada kegiatan dan proses pengumpulan data yang akan digunakan sebagai sumber data untuk perencanaan dan perancangan. 3. Tahap Analisis Data Pada tahap ini kita telah banyak mendapatkan data yang bersinggungan maupun berhubungan langsung dengan data yang kita butuhkan dalam perencanaan dan perancangan. Sekian banyak data yang ada harus dipilih dan dipilah sesuai dengan kebutuhan kita, sehingga data yang digunakan untuk menunjang perencanaan dan perancanganan benar-benar valid. 4. Tahap Perencanaan dan Perancangan Tahapan terakhir dalam prosedur perencanaan dan perancangan ini yaitu kegiatan perencanaan yang dilakukan secara komprehensif, pada kegiatan 79 perencanan ini kita menyusun secara runtut mengenai hal-hal yang diperlukan untuk kegiatan perencanaan. Setelah kegiatan perencanaan selesai dan kita mendapatkan dasar-dasar yang digunakan untuk melakukan perancangan. Dasar-dasar dari perencanaan ini kemudian ditransformasikan ke dalam bentuk gambar rencana yang dapat dijadikan sebagai hasil akhir out put dari semua kegiatan-kegiatan diatasnya.

BAB IV HASIL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

A. Analisis Pendekatan Konsep Perencanan dan Perancangan RST

1. Analisis Kebutuhan Ruang Tujuan analisis kebutuhan ruang yaitu untuk mendapat jumlah ruang pada sebuah RST. Kebutuhan ruang untuk RST secara umum didasarkan pada faktor- faktor seperti jumlah pemakai, macam kegiatan yang diwadahi, sifat dan tuntutan kegiatan, dan frekuensi kegiatan. Dengan memperhatikan faktor-faktor tersebut maka secara umum untuk sebuah RST untuk setiap ruangan dapat dilakukan pendekatan yangn didasarkan pada kelompok sifat kegiatan pada masing-masing ruangan, yaitu : a. Kebutuhan ruang semi publik Pendekatan yang digunakan untuk menentukan ruang teras yang bersifat semi publik pada sebuah RST didasarkan pada peran, dan fungsi teras yaitu hendaknya memiliki kesan menerima, menjadi penunjuk pintu masuk utama 80 main entarnce bagi orang-orang yang berkepentingan maupun orang lewatmelihat rumah tersebut. Selain itu teras juga berfungsi sebagai zona transisi antara ruang luar dengan ruang dalam. Secara umum RST membutuhkan sebuah ruang teras. b. Kebutuhan ruang semi privat Fungsi utama ruang yang bersifat semi privat antara lain: menerima tamu, berinteraksi dan komunikasi dengan tetangga atau tamu. Kegiatan ini bersifat semi privat antara anggota keluarga dengan orang lain. Selain itu ada pula kegiatan semi privat antar anggota keluarga yang terjadi di ruang keluarga maupun di ruang makan. Dalam RST sebuah keluarga inti memerlukan ruang-ruang seperti ruang keluarga, ruang tamu, dan ruang makan, masaing-masing cukup satu, tetapi bisa ditambahkan misalnya dengan ruang baca dan santai. c. Kebutuhan ruang privat Sesuai dengan fungsinya ruang privat harus bisa mewadahi kegiatan yang bersifat privatpribadi misalnya kegiatan mandi, tidur, ganti pakaian, dan kegiatan-kegiatan lainnya yang sifatnya personal. Dalam RST kebutuhan untuk ruang privat keluarga inti yaitu ruang tidur utama, ruang tidur anak laki-laki, ruang tidur anak perempuan, kamar mandiWC. Kamar mandiWC ini bisa juga ditambahkan satu lagi pada ruang tidur utama. d. Kebutuhan ruang layanan Ruang layanan yaitu suatu ruang yang bersifat memberikan layanan kepada fungsi ruang yang lain sehingga kegiatan penghuni dapat berlangsung dengan baik. Dalam sebuah keluarga inti memerlukan layanan utama yaitu dapur, gudang, dan garasi sampai nantinya mendekati batasan maksimal dalam sebagai rumah sederhana. 2. Analisis Besaran Ruang dan Hubungan Ruang a. Pendekatan Besaran Ruang Tabel 7. Pendekatan Besaran Ruang dengan Koordinasi Moduler Kelompok Kegiatan Kebutuhan Ruang Ukuran Lebar L dan Panjang P Sumber Lebar L dan Panjang P Rencana awal Jumlah Luas Publik Teras L : 2,4 BTN, L : 1,5 Kapasitas 7,2 m 2 55 81 P : 3,0 1991 P : 6,3 4 orang R. Tamu L : 3,0 P : 3,0 SK-SNI S-1989 L : 3,45 P : 3,45 Kapasitas 6 orang 9,0 m 2 L : 3,0 P : 3,0 SK-SNI S-1989 Semi Privat R. Keluarga R. Makan L : 2.4 P : 3,0 BTN, 1991 L : 3,45 P : 3,60 Kapasitas 6 orang 9,0 m 2 K. Tidur Utama L : 2.4 P : 6,2 BTN, 1991 L : 3,0 P : 5,1 Kapasitas 2 orang 15,3 m 2 K. Tidur Anak L : 3,0 P : 3,0 SK-SNI S-1989 L : 3,0 P : 3,0 Kapasitas 1 orang 9,0 m 2 Privat WC + K. Mandi L : 1,2 P : 1,6 SK-SNI S-1989 L : 1,2 P : 1,8 Kapasitas 1 orang 2,16 m 2 Dapur L : 2,0 P : 2,2 SK-SNI S-1989 L : 2,1 P : 2,4 Kapasitas 2 orang 5,04 m 2 Gudang L : 2,5 P : 1,0 SK-SNI S-1989 L : 2,4 P : 1,5 Kapasitas 2 orang 3,6 m 2 T. cuci L : 0,5 P : 2,0 Asumsi L : 0,5 P : 2,0 Kapasitas 1 orang 1,0 m 2 Garasi L : 3,3 P : 2,4 Asumsi L : 3,3 P : 2,4 Kapasitas 1 mobil 7,92 m 2 Layanan Serbaguna L : 3 P : 6,9 Asumsi L : 3 P : 6,9 Kapasitas 4 orang 20,7 m 2 b. Pola Hubungan Ruang Pola hubungan untuk RST secara umum, yaitu : ruang keluarga jemur ruang tidur kmwc ruang makan SEMI PRIVATE teras S E M I PU B L IK ruang tamu S E M I P R IV A T E Dapur Gudang PR IV A T E L A Y A N A N

T. Cuci