Dukungan Lembaga Sekolah dalam Pelaksanaan

104 Hasil-hasil wawancara diatas dapat segera disimpulkan bahwa untuk menaggulangi kendala dalam pembelajaran berbasis kompetensi maka siswa melaksanakan usaha-usaha sebagai berikut : 1 Siswa bertanya langsung kepada guru jika ada pelajaran atau hal-hal lain yang kurang dipahami oleh siswa 2 Untuk melengkapi buku-buku pelajaran siswa membeli sendiri di toko buku karena keterbatasan jumlah buku diperpustakaan.

C. Temuan Studi Yang Dihubungkan Dengan Kajian Teori

Pada sub bab ini data yang berhasil dikumpulkan dianalisis dengan mendasarkan pada variabel-variabel yang dikaji sesuai dengan rumusan masalah yang selanjutnya dikaitkan dengan teori yang ada. Proses analisis data ditujukan untuk menemukan suatu hasil atau hal apa saja yang terdapat di lokasi penelitian, sehingga peneliti dapat menarik kesimpulan dari penelitian tersebut yang pada akhirnya peneliti dapat memberi masukan-masukan pada pihak-pihak yang terkait di dalamnya.

1. Dukungan Lembaga Sekolah dalam Pelaksanaan

Pembelajaran Berbasis Kompetensi Dewasa ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berlangsung setiap saat. Hal tersebut tentu saja berpengaruh terhadap sistem pendidikan di sekolah.Sekolah dikondisikan agar dapat mengikuti perkembangan dan perubahan tersebut. Hal ini jelas perlu adanya pembaruan sekolah school reform. Perencanaan reformasi sekolah merupakan hal yang mutlak dilakukan demi suksesnya pembaruan pendidikan. Reformasi sekolah tentu saja tidak akan terjadi secara otomatis. Dalam hai ini diperlukan adanya dua syarat yakni sikap positif terhadap pembaruan bagi semua komponen dan adanya sumber yang diperlukan untuk mengadakan pembaruan. Pembelajaran berbasis kompetensi merupakan perkembangan sistem pendidikan di Indonesia yang membutuhkan pembaruan sekolah. Sekolah dituntut untuk menyediakan sarana dan prasarana pendukung pelaksanaan pembelajaran berbasis kompetensi. Di SMK Batik 1 Surakarta juga melakukan berbagai 105 persiapan-persiapan dan perubahan untuk mendukung pembelajaran berbasis kompetensi. Sekolah memberikan pengarahan-pengarahan atau sosialisasi kepada guru-guru . Pihak sekolah selalu berkoordinasi dengan Dinas Dikpora Surakarta dan Pengawas SMK. Pihak sekolah juga mempersiapkan perlengkapan administrasi penunjang serta penambahan saran dan prasarana. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Mulyasa 2003:155 yang menyatakan bahwa “Pelaksanaan pembelajaran berbasis kompetensi tidak akan sukses tanpa adanya dukungan dari pihak sekolah”. Agenda paling penting dalam reformasi sekolah adalah penyempurnaan sarana prasarana sekolah. Keberhasilan pembelajaran berbasis kompetensi sangat dipengaruhi oleh kelengkapan fasilitas dan sumber belajar. Oleh karena itu pihak SMK Batik 1 Surakarta melakukan berbagai upaya untuk dapat menambah sarana prasarana yang telah ada, akan tetapi karena dana yang terbatas maka pihak sekolah agak sulit melakukannya. Solusi yang dilakukan pihak SMK Batik 1 Surakarta agar mendapatkan dana yaitu dengan mengirimkan proposal ke Dinas pendidikan Propinsi untuk meminta bantuan. Reformasi sekolah memang memerlukan dana yang besar. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Mulyasa 2003:149 yang menyatakan bahwa “Pendidikan yang baik tidaklah murah. Sistem pendidikan yang baik memerlukan biaya yang lebih banyak. Oleh karena itu diperlukan dana yang lebih besar”.

2. Kompetensi Guru dalam Pembelajaran Berbasis Kompetensi

Dokumen yang terkait

PENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT PRODUKTIF AKUNTANSI TERHADAP KESIAPAN MEMASUKI DUNIA KERJA PADA SISWA KOMPETENSI KEAHLIAN AKUNTANSI

0 10 144

PENGARUH PRESTASI AKADEMIK MATA DIKLAT PRODUKTIF AKUNTANSI, PRAKTIK KERJA INDUSTRI, DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA KELAS XII SMK NEGERI 1 KEBUMEN PROGRAM KEAHLIAN AKUNTANSI

4 32 172

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI BELAJAR MATA PELAJARAN AKUNTANSI KEUANGAN PADA SISWA KELAS XI SMK NEGERI 3 SURAKARTA TAHUN DIKLAT 2007 2008

0 2 86

PENGARUH KOMPETENSI AKUNTANSI DAN PENGALAMAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI TERHADAP KESIAPAN Pengaruh Kompetensi Akuntansi Dan Pengalaman Praktik Kerja Industri Terhadap Kesiapan Kerja Siswa Kelas XI Program Keahlian Akuntansi SMK Batik 2 Surakarta.

0 4 11

PENGARUH KOMPETENSI AKUNTANSI DAN PENGALAMAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI TERHADAP KESIAPAN Pengaruh Kompetensi Akuntansi Dan Pengalaman Praktik Kerja Industri Terhadap Kesiapan Kerja Siswa Kelas XI Program Keahlian Akuntansi SMK Batik 2 Surakarta.

1 5 16

PENDAHULUAN Pengaruh Kompetensi Akuntansi Dan Pengalaman Praktik Kerja Industri Terhadap Kesiapan Kerja Siswa Kelas XI Program Keahlian Akuntansi SMK Batik 2 Surakarta.

0 2 7

PENDAHULUAN HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG PROFESIONALISME GURU DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT AKUNTANSI SISWA JURUSAN AKUNTANSI SMK BATIK 2 SURAKARTA TAHUN DIKLAT 2010/2011.

0 2 15

KOMPETENSI GURU DALAM PENELITIAN PADA PEMBELAJARAN AKUNTANSI DI SMK SURAKARTA TAHUN 2016.

0 0 20

KOMPETENSI GURU DALAM PENILAIAN PADA PEMBELAJARAN AKUNTANSI DI SMK SURAKARTA.

0 0 18

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT PRODUKTIF SISWA PROGRAM KEAHLIAN AKUNTANSI PADA SMK NEGERI 3 SURAKARTA TAHUN DIKLAT 2007-2008 | Listyani | MIIPS 6087 12987 1 SM

0 0 10