28
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian Kota Surakarta terletak antara 110
45’ 15” dan 110 45’ 35” Bujur
Timur dan antara 7 35’ dan 7
56’ Lintang Selatan. Kota Surakarta mempunyai batas-batas administrasi sebagai berikut:
Sebelah Utara : Kabupaten Boyolali dan Karanganyar.
Sebelah Timur : Kabupaten Karanganyar dan Sukoharjo.
Sebelah Selatan : Kabupaten Sukoharjo.
Sebelah Barat : Kabupaten Sukoharjo, Karanganyar dan Boyolali.
Penelitian dilakukan di Kota Surakarta, yang terdiri dari 5 kecamatan yaitu : Kecamatan Jebres, Kecamatan Banjarsari, Kecamatan Pasar Kliwon,
Kecamatan Serengan dan Kecamatan Laweyan. Lokasi dipilih dengan pertimbangan karena di Kota Surakarta sering terjadi banjir, yang merata di
seluruh kecamatan. Untuk itu peneliti tertarik melakukan penelitian. 2. Waktu Penelitian
Kegiatan penelitian ini dimulai pada bulan April tahun 2007 sampai dengan selesai. Adapun jadwal penelitian sebagai berikut:
Jenis Kegiatan Tahun 2007
Tahun 2008 Tahun 20082009
Proses Penelitian Juni sd Okt
Nov Des
Jan sd Mei Juni sd Februari
Penyusunan Proposal
Penyusunan Instrument
Penelitian Pengumpulan Data
Analisis Data Penyusunan
Laporan
29
B. Bentuk dan Strategi Penelitian
Bentuk penelitian yang digunakan adalah bentuk kualitatif sebagaimana dikemukakan oleh Moleong 1994 : 3 bahwa “Metode Kualitatif” sebagai
prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Berdasarkan
pendapat tersebut, maka penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Metode deskriptif yang digunakan dalam penelitian ini meliputi kegiatan
pengumpulan data dan penyusunan data, pengolahan data dan selanjutnya dianalisis dan dideskripsikan.
Strategi penelitian merupakan cara-cara yang digunakan untuk mencapai tujuan penelitian sehingga dituntut strategi yang sesuai. Strategi penelitian yang
digunakan adalah 1 Persebaran lokasi rawan banjir yaitu dengan, pemberian faktor penimbang, skoring dan overlay. Dari hasil pengolahan didapat peta rawan
banjir, untuk mendapatkan peta rawan banjir yang lebih akurat dilakukan perbandingan dengan peta sebaran genangan banjir Kota Surakarta. 2 Penyebab
banjir di Kota Surakarta dapat diketahui dari análisis penggunaan lahan, saluran drainase, topografi. 3 Besarnya risiko menggunakan probabilitas dan skoring
menggunakan parameter dari Gilbert White yaitu kekerapan, besaran dan lama kejadian Smith, 1996 dalam Setiyarso, 2009 : 98.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder meliputi penggunaan lahan, peta saluran drainase dan peta topografi. Data primernya yaitu
pengamatan langsung dilapangan dan wawancara dengan penduduk sekitarnya. Berdasarkan data-data tersebut maka untuk mengetahui 1 Persebaran lokasi
rawan banjir yaitu ditentukan dari faktor penimbang setiap parameter. Faktor penimbang tersebut adalah penggunaan lahan, kerapatan saluran dan kemiringan
lereng. Penentuan faktor penimbang didasarkan pada besarnya pengaruh suatu parameter terhadap terjadinya banjir. Nilai kerawanan banjir didapatkan dengan
cara menjumlahkan skorharkat tiap parameter kerentanan banjir yang sebelumnya telah dikalikan dengan faktor penimbang terlebih dahulu. Setelah pemberian
faktor penimbang dan faktor pembobot tiap parameter kemudian melakukan overlay. 2 Penyebab banjir di Kota Surakarta dapat diketahui dari penggunaan
30
lahan, saluran drainase, topografi. Berdasarkan data penyebab banjir tersebut maka penelitian ini akan menganalisis penggunaan lahan dengan cara mencari
nilai koefisien aliran permukaan C tiap penggunaan lahan. Saluran drainase dengan cara mencari kerapatan saluran. Topografi yaitu dengan cara menghitung
kemiringan lerengnya. 3 Besarnya risiko menggunakan probabilitas yaitu kemungkinan terjadinya banjir lagi dan skoring menggunakan parameter dari
Gilbert White yaitu kekerapan, besaran dan lama kejadian .
C. Wilayah Kajian