30
lahan, saluran drainase, topografi. Berdasarkan data penyebab banjir tersebut maka penelitian ini akan menganalisis penggunaan lahan dengan cara mencari
nilai koefisien aliran permukaan C tiap penggunaan lahan. Saluran drainase dengan cara mencari kerapatan saluran. Topografi yaitu dengan cara menghitung
kemiringan lerengnya. 3 Besarnya risiko menggunakan probabilitas yaitu kemungkinan terjadinya banjir lagi dan skoring menggunakan parameter dari
Gilbert White yaitu kekerapan, besaran dan lama kejadian .
C. Wilayah Kajian
Wilayah kajian dalam penelitian ini adalah seluruh wilayah Kota Surakarta yang terdiri dari 5 Kecamatan dan 51 Kelurahan. Adapun kelima
Kecamatan tersebut adalah Kecamatan Jebres, Kecamatan Banjarsari, Kecamatan Pasar Kliwon, Kecamatan Laweyan dan Kecamatan Serengan.
D. Sumber Data
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan data sekunder dan data primer. Sumber data yang digunakan dalam penelitian dapat dilihat di bawah ini:
Tabel 2. Jenis Data dan Sumber Data.
No Jenis Data
Tipe Sumber Data
1. Peta RBI Surakarta skala 1 : 25.000
DS Bakosurtanal
2. Peta Penggunaan Lahan Kota Surakarta Skala
1 : 10.000 DS
BPN Kota Surakarta 3.
Peta Topografi Surakarta Skala 1 : 10.000 DS
DPU Kota Surakarta 4.
Peta Administrasi Kota Surakarta DS
BPN Kota Surakarta 5.
Peta Saluran Drainase Kota Surakarta DS
DPU Kota Surakarta 6.
Data Curah Hujan Kota Surakarta tahun 2003 DS
Dinas Pertanian Kota Surakarta
7. Peta Genangan Kota Surakarta
DS DPU Kota Surakarta
8. Kerugian Pasca Musibah Banjir Kota
Surakarta tahun 2007 DS
BAPPEDA Kota Surakarta
9 Karakteristik Banjir
DP Wawancara
Keterangan DS = Data Sekunder
DP = Data Primer
31
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan berbagai cara yaitu:
1. Dokumentasi Teknik dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang dapat
memberikan informasi
secara pasti
dan cukup
akurat untuk
dipertanggungjawabkan. Dalam penelitian ini sumber tertulis berdasarkan dokumen yang ada terdapat di Kantor Departemen Pekerjaan Umum, Kantor
Pertanahan Kota Surakarta serta instansi lain yang berkaitan dengan penelitian. 2. Observasi
Observasi merupakan cara dan teknik pengumpulan data dengan melakukan pengamatan dan pencatatan langsung secara sistematik terhadap gejala
atau fenomena yang terjadi di lapangan. Hal ini bertujuan untuk mengetahui daerah-daerah yang sering terjadi banjir.
3. Wawancara Menurut Nasution dalam Tika 1997 : 75, wawancara interview adalah
suatu bentuk komunikasi verbal, jadi berupa percakapan yang bertujuan untuk memperoleh informasi. Selanjutnya Moleong 2002 : 135, menjelaskan bahwa
wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewancara intervieweer yang mengajukan pertanyaan dan
yang diwawancarai interviewee yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. Teknik wawancara digunakan untuk memperoleh keterangan atau
informasi yang terinci dan mendalam dalam rangka pengumpulan data. Kegiatan ini dilakukan dengan mengadakan tanya jawab secara lisan dengan informan.
Daftar pertanyaan disusun terlebih dahulu agar informasi yang dibutuhkan dapat terjaring secara lengkap. Data hasil wawancara berupa data karakteristik banjir.
32
F. Teknik Analisis Data