5
selatan Kota Surakarta, sedangkan banjir bulan februari 2009 banjir terjadi di bagian utara Kota Surakarta.
2. Banjir yang terjadi di Kota Surakarta disebabkan oleh banyak hal diantaranya
adalah luapan Sungai Bengawan Solo, sistem drainase yang sudah tidak memadai lagi, topografi Kota Solo yang rendah di bagian timur atau yang
berbatasan dengan Sungai Bengawan Solo, cepatnya pertumbuhan kawasan pemukiman yang membuat daerah resapan menjadi berkurang, bahkan di
daerah Surakarta jarang sekali kita jumpai lahan kosong, hampir semua telah berubah menjadi bangunan, dan adanya betonisasi, maupun back water dari
aliran air yang masuk Bengawan Solo 3. Banyaknya kerugian yang ditimbulkan akibat banjir. Akibat dari banjir
tersebut banyak sekali kerugian yang dirasakan oleh penduduk diantaranya adalah tergenangnya ratusan rumah di lima kelurahan yang tersebar di dua
kecamatan terendam banjir akibat meluapnya Bengawan Solo. 4. Sulitnya mengatasi banjir tahunan di Kota Surakarta, juga mengakibatkan
kendala di dalam upayanya untuk mengatasi banjir di daerah perkotaan. Sudah banyak tenaga dan biaya yang dikeluarkan untuk mengatasi persoalan ini
namun banjir tidak kunjung hilang, bahkan ada kecenderungan bahwa banjir bertambah dari tahun ke tahun. Banjir besar yang cukup berarti pada masa
yang lalu sampai sekarang, yaitu yang terjadi pada bulan Maret 1966, Maret 1968, Maret 1973, Februari 1974, Maret 1975, Januari 1982, Desember 2007,
Februari 2009.
C. Perumusan Masalah
Dalam penelitian ini masalah yang akan dikemukakan dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Dimana sajakah persebaran lokasi rawan banjir di Kota Surakarta? 2. Apakah faktor-faktor yang menyebabkan banjir di Kota Surakarta?
3. Seberapa besar risiko bencana banjir di Kota Surakarta?
6
D. Tujuan Penelitian
Tujuan diadakan penelitian ini adalah: 1. Mengetahui persebaran lokasi rawan banjir di Kota Surakarta.
2. Mengetahui faktor-faktor penyebab banjir banjir di Kota Surakarta. 3. Mengetahui besarnya risiko bencana banjir di Kota Surakarta.
E. Manfaat Penelitian
Setelah berbagai masalah yang telah dirumuskan di atas diperoleh jawabannya, maka diharapkan dari hasil penelitian ini bermanfaat:
1. Manfaat Teoritis Memberikan sumbangan pemikiran bagi penelitian lain khususnya untuk
pemetaan lokasi rawan dan risiko bencana banjir di Kota Surakarta tahun 2007. 2. Manfaat Praktis
a Bagi Peneliti Penelitian sangat bermanfaat sebagai tambahan ilmu pengetahuan dan melatih
dalam menerapkan ilmu yang telah dipelajari selama ini. Selain itu penelitian ini juga bermanfaat sebagai syarat untuk meraih gelar kesarjanaan Strata 1
pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
b Bagi Pemerintah Kota 1 Peta kerentanan banjir yang dihasilkan dapat memberikan gambaran
tingkat kerentanan banjir masa kini dan persebarannya, sehingga pada gilirannya dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam
pengembangan wilayah. 2 Memberikan gambaran mengenai upaya-upaya untuk mengurangi risiko
banjir di Kota Surakarta. c Bagi Akademis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan referensi bagi penelitian yang lain terutama masalah banjir.
7
d Bagi Masyarakat Sebagai pertimbangan dalam memilih dan menentukan tempat tinggal maupun
tempat usaha di Kota Surakarta.
F. Batasan Operasional
Batasan operasional dalam penelitian ini adalah 1. Peta adalah suatu representasigambaran unsur-unsur atau kenampakan-
kenampakan abstrak, yang dipilih dari permukaan bumi, atau yang ada kaitannya dengan permukaan bumi atau benda-benda angkasa dan umumnya
digambarkan pada
suatu bidang
datar dan
diperkecildiskalakan Sinaga,1995:5.
2. Banjir adalah genangan yang ditimbulkan oleh meluapnya aliran sungai. 3. Data merupakan himpunan fakta-fakta, angka-angka, huruf-huruf, kata-kata,
grafik-grafik atau lambang-lambang yang menyatakan suatu gagasan, objek, kondisi ataupun situasi Bintarto, 1991 : 33.
4. Risiko adalah ketidakpastian yang mengandung kemungkinan kerugian dalam bentuk harta atau kehilangan keuntungan atau kemampuan ekonomi Anonim,
2003 : 378, risiko banjir yaitu kemungkinan timbulnya kerugian yang berupa harta benda bahkan nyawa yang di sebabkan karena banjir.
5. Risiko bencana adalah potensi kerugian yang ditimbulkan akibat bencana pada suatu wilayah dan kurun waktu tertentu yang dapat berupa kematian, luka,
sakit, jiwa terancam, hilangnya rasa aman, mengungsi, kerusakan atau kehilangan harta, dan gangguan kegiatan masyarakat Undang-undang
Penanggulangan Bencana. 6. Analisis risiko bencana adalah kegiatan penelitian dan studi tentang kegiatan
yang memungkinkan terjadinya bencana Undang-undang Penanggulangan Bencana.
7. Pemetaan banjir merupakan usaha mempresentasikan data yang berupa angka atau tulisan tentang distribusi banjir ke dalam bentuk peta agar persebaran
datanya dapat langsung diketahui dengan mudah dan cepat. 8. Lokasi adalah tempat, menempatkan, letak berkenaan dengan tempat.
8
9. Rawan bencana adalah kondisi atau karakteristik geologis,biologis, hidrologis, klimatologis, geografis, sosial, budaya,politik, ekonomi, dan teknologi pada
suatu wilayah
untukjangka waktu
tertentu yang
mengurangi kemampuanmencegah,
meredam, mencapai
kesiapan, dan
mengurangikemampuan untuk menanggapi dampak buruk bahaya tertentu Undang-undang Penanggulangan Bencana.
10. Lokasi rawan banjir adalah suatu tempat dimana sering terjadi banjir. 11. Kerapatan drainase adalah jumlah panjang saluran-saluran dibagi dengan luas
daerah alirannya.
9
BAB II LANDASAN TEORI