xlvi 4—5
6. 7.
8.
9—10
11. e.
Pertanyaan dan penjelasan mengenai ta΄alluq hayyāh . f.
Pertanyaan dan penjelasan mengenai ta΄alluq ΄ilmu dan kalām. g.
Pertanyaan dan penjelasan mengenai ta΄alluq qudrah dan irādah. h.
Pertanyaan dan penjelasan mengenai wajah mumkin, yang terbagi menjadi 4.
1 Mumkin maujud
2 Mumkin wajada wā΄nqada
3 Mumkin sayūjadu
4 Mumkin ‘ilmu Allah annahu lā yūjadu
i. Pertanyaan dan penjelasan mengenai ta΄alluq sama΄ dan basar.
j. Pertanyaan dan penjelasan mengenai umum dan khusus antara
ta΄alluq qudrah dan irādah, dan antara ta΄alluq ΄ilmu dan kalam. k.
Pertanyaan dan penjelasan mengenai sifat istigna. l.
Penjelasan sifat iftiqār. m.
Pertanyaan dan penjelasan mengenai sifat mustahil pada Allah. n.
Pertanyaan dan penjelasan mengenai Hak Taala menjadikan alam, apakah jaiz atau wajib.
o. Pertanyaan dan penjelasan mengenai sifat-sifat Hak Allah Taala
menjadikan alam. p.
Pertanyaan dan penjelasan mengenai umum dan khusus antara nabi dan rasul.
Kata tamat.
D. Kritik Teks
xlvii Latar belakang timbulnya kritik teks adalah adanya kenyataan tradisi
salin-menyalin naskah yang telah mengakibatkan terjadinya banyak naskah suatu cerita. Kegiatan kritik teks dilakukan sebagai upaya membantu tersedianya sebuah
suntingan teks yang baik dan benar, sehingga mudah dibaca dan dipahami isinya oleh masyarakat pembacanya. Kritik teks menilai teks sebagaimana adanya,
biasanya meliputi identitas kesalahan salin tulis dan alternatif perbaikannya. Kegiatan kritik teks sangat memperhatikan kelainan bacaan yang ada
dalam teks. Kelainan bacaan tersebut disebabkan oleh perubahan yang dilakukan oleh penyalin. Perubahan-perubahan itu merupakan kesalahan salin tulis baik
sengaja maupun tidak. Kegiatan salin-menyalin teks tersebut menyebabkan korupsi atau rusak bacaan tidak dapat dihindari Darusuprapta dalam Ihda Afriani,
2003:29. Berdasarkan hal tersebut,
Durratu ΄l-Baidā΄ sebagai naskah Melayu banyak mengalami berbagai kesalahan atau perubahan salin tulis. Kesalahan yang
ditemukan sebagai berikut. 1.
Lakuna, yaitu pengurangan huruf, suku kata, kata, frasa, klausa, kalimat, atau paragraf.
2. Adisi, yaitu penambahan huruf, suku kata, kata, frasa, klausa, kalimat, atau
paragraf. 3.
Ditografi, yaitu perangkapan huruf, suku kata, kata, frasa, klausa, kalimat, atau paragraf.
4. Substitusi, yaitu penggantian huruf, suku kata, kata, frasa, klausa, kalimat,
atau paragraf.
xlviii 5.
Transposisi, yaitu perpidahan letak huruf, suku kata, kata, frasa, klausa, kalimat, atau paragraf.
Perincian kesalahan salin tulis dari masing-masing kasus dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut.
Tabel 2 Lakuna
No. Hal Baris
Tertulis Arab Tertulis Latin
Edisi 1.
2. 3.
4. 5.
6. 7.
8. 9.
10. 2 7
3 13 6 13
6 15 7 1
7 13 8 3
8 10 8 12
11 3
ﮫﺑﻟﺳ ﮫﻟا ﺪﯿﺗ
ﻖﯿﻄﻤﻟا ﻞھا ﻼﻛ
ﻞوا ﺎﻌﺗ
ﻲﺣ رﺎھ
نﻋ لﻮﺳر د
salbih tidalah
ahlu ΄l-matiq kala
ole ta’a
haya hara
ngan darasul
salbiyah tiadalah
ahlu ΄l-mantiq kalām
oleh taala
h ayyāh
harus dengan
dan rasul
Tabel 3 Adisi
No. Hal. Baris
Tertulis Arab Tertulis Latin
Edisi 1.
2. 3.
i 3 6 13
9, 11 2, 4
ناﻮﺒﻤﺠﻓ ﻦﻣ ص ﺺﺧ
pejambuan khusus mana
adan pejambon
khususnya dan
xlix 4.
5. 9 10
10 4–5
نادا ﻦﻤﯿﺳ
ﻞﯿﺤﺘﺴﻣ ﮏﻣ ﮏﻣ ﻲﻀﯾﺮﻋ
ﻲﻀﯾﺮﻋ ﻞﯿﺤﺘﺴﻣ
simanya maka mustahil
‘arad maka mustahil ‘arad
samanya maka mustahil
‘arad
Tabel 4 Ditografi
No. Hal. Baris
Tertulis Arab Tertulis Latin
Edisi 1.
9 7-8
ﻞﮑﻌﺗدد
diditinggal ditinggal
Tabel 5 Substitusi
No. Hal. Baris
Tertulis Arab Tertulis Latin
Edisi 1.
2. 3.
4. 5.
6. 7.
8. i, 2 2, 2
1 4 1 11
2 3 3 1
3 2 5 11
6 5
ةر ذ واﻮﺟ
فﺮﺧ ِء ﺎﺴِّﻨﻠِﻟ
کﻻ ﻲﻨﻟﻌﻤ
لاءﻮﺳ
ﺎﻨﻣ
dzurratu jawau
kharap li ‘n-nis
ā’ lagi
ma’lani sual
mena durratu
jawab harap
li n-n ās
laku ma’ānī
suatu mana
Tabel 6 Transposisi
l No.
Hal. Baris Tertulis Arab
Tertulis Latin Edisi
1. 2.
3. 4.
3 11 6 4
6 10 8 12
دﺎﺗﯾ ﮫﻟﻨﮑﯾﻗ
ن دا ثا ﺪﯿﺗ
yatada kikanlah
adan tidanya
tiada yakinlah
dan tiadanya
E. Suntingan Teks