ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (AKIP) Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (akip) kota surakarta (studi pada satuan kerja perangkat daerah kota surakarta).
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (AKIP)
KOTA SURAKARTA
(Studi Pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Kota Surakarta
)Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Oleh :
DANAN BIWOROTOMO B200 120 207
PROGAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2016
(2)
HALAMAN PERSETUJUAN
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (AKIP)
KOTA SURAKARTA
(Studi Pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Kota Surakarta)
PUBLIKASI ILMIAH
oleh:
DANAN BIWOROTOMO B200 120 207
Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh:
Dosen Pembimbing
(3)
HALAMAN PENGESAHAN
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (AKIP)
KOTA SURAKARTA
(Studi Pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Kota Surakarta)
OLEH
DANAN BIWOROTOMO B200 120 207
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Surakarta Pada hari Sabtu, 30 Juli 2016 dan dinyatakan telah memenuhi syarat
Dewan Penguji:
1. Dr. Zulfikar, SE, M.Si. ( ) Ketua Dewan Penguji
2. Drs. Agus Endro Suwarno, M.Si. ( ) Anggota Dewan Penguji
3. Dr. Noer Sasongko, SE, M.Si. ( ) Anggota Dewan Penguji
Dekan,
(4)
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam naskah publikasi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya di atas, maka akan saya pertanggungjawabkan sepenuhnya.
.
Surakarta, 30 Juli 2016
Penulis
DANAN BIWOROTOMO B200120207
(5)
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (AKIP) KOTA SURAKARTA
(Studi Pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Kota Surakarta)
ABSTRAKSI
Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (AKIP) Kota Surakarta. Teknik penentuan sampel menggunakan purposive sampling yang menjadi kriteriannya adalah kasubag keuangan dan staff keuangan. Alat analisis dalam penelitian ini adalah Analisis Regresi Linier Berganda.
Sampel penelitian ini adalah 41 pegawai yang bekerja pada SKPD Kota Surakarta sebagai Kasubag keuangan dan staff keuangan. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner dan dianalisis dengan menggunakan alat analisis regresi berganda melalui program SPSS.
Hasil penelitian menunjukan bahwa penerapan akuntansi akrual, kejelasan sasaran anggaran, sistem pelaporan, kompetensi aparatur daerah dan ketaatan pada peraturan perundangan berpengaruh terhadap akuntabilitas kinerja instansi pemerintah Kota Surakarta, sedangkan penganggran berbasis kinerja dan pengendalian akuntansi tidak berpengaruh terhadap akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (AKIP).
Kata Kunci: penerapan akuntansi akrual, penganggran berbasis kinerja, kejelasan sasaran anggaran, pengendalian akuntansi, sistem pelaporan, kompetensi aparatur daerah, ketaatan pada peraturan perundangan, akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (AKIP).
ABSTRACTION
This present study aims to examine and analyze the factors that affect performance accountability of government agencies (AKIP) Surakarta. The sampel was determined using purposive sampling technique, The criteria of sampel is Head of finance and financial staff. The analysis tool in this research is Multiple Linear Regression Analysis.
Samples were 41 employees working at SKPD Surakarta as Head of finance and financial staff. Data were collected using a questionnaire and analyzed using multiple regression analysis by SPSS.
The results of study showed that the implementation of accrual accounting, budget goal clarity, reporting system, competence of the officers and adherence to the rule of laws contributed performance accountability of government agencies Surakarta, while based budget performance and accounting controls do not affect the performance accountability of government agencies (AKIP).
Keywords: implementation of accrual accounting, budget based performance, budget goal clarity, accounting controls, reporting systems, the competence of the officers, adherence to the rule of law, accountability of the performance of government agencies (AKIP).
1. PENDAHULUAN
Indonesia menganut asas desentralisasi yang memberikan kebebasan dan keleluasaan kepada Pemerintah Daerah dalam menyelenggarakan pemerintah
(6)
melalui Otonomi Daerah. Sejak diberlakukannya Undang-Undang No.22 tahun 1999, yang kemudian direvisi menjadi Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, membuat pemerintah Kabupaten dan Kota memiliki hak yang lebih besar dalam pengambilan keputusan dalam melakukan pengelolaan daerah masing-masing.
Akuntabilitas merupakan kewajiban untuk menyampaikan pertanggung jawaban atau untuk menjawab dan menerangkan kinerja dan tindakan seseorang atau badan hukum/pimpinan kolektif suatu organisasi kepada pihak yang memiliki hak atau wewenang untuk meminta keterangan atau pertanggungjawaban (BPKP, 2011). Menurut Undang-undang KIP (Keterbukaan Informasi Publik) No 14 Tahun 2008 meyatakan bahwa Informasi Publik adalah informasi yang dihasilkan, disimpan, dikelola, dikirim, dan atau diterima oleh suatu Badan Publik yang berkaitan penyelenggara dan penyelenggaraan Badan Publik lainnya yang sesuai dengan Undang-undang ini serta informasi lain yang berkaitan dengan kepentingan public.
Sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (SAKIP) merupakan penerapan manajemen kinerja pada sektor publik yang sejalan dan konsisten dengan penerapan reformasi birokrasi, yang berorientasi pada pencapaian outcomes dan upaya untuk mendapatkan hasil yang lebih baik, hal ini sesuai dengan konsep (New Public Management).
Namun dengan diterbitkan penetapan PP No. 71 tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan maka pemerintah daerah harus menyusun dan menyajikan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) menggunakan basis akrual paling lambat tahun 2015. LKPD hanya dapat dihasilkan melalui sistem akuntansi yang dapat menghasilkan Laporan Keuangan berbasis akrual dan Laporan Keuangan berbasis kas. Saat ini secara bertahap pemerintah berpindah meninggalkan sistem akuntansi single entry menjadi double entry karena penggunaan single entry tidak dapat memberikan informasi yang komprehensif dan mencerminkan kinerja yang sesungguhnya.
Dalam menghasilkan laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah perlu adanya ketaatan pada peraturan perundangan. Diharapkan laporan akuntabilitas yang dihasilkan akan tepat dan sesuai dalam rangka pemenuhan kewajiban terhadap
(7)
pemerintah pusat dan kebutuhan informasi publik. Tetapi kurangnya ketaatan dan kepedulian atas penerapan sistem akuntansi keuangan daerah yang sesuai dengan peraturan yang masih berlaku masih banyak terjadi di daerah-daerah yang terdapat di Indonesia. Oleh karena itu guna mewujudkan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah diperlukan ketaatan atas peraturan perundangan yang telah berlaku.
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka penelitian ini berjudul:
“Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) Kota Surakarta (Studi Kasus pada Satuan Kerja Perangkat
Daerah (SKPD) Kota Surakarta)”.
2. METODE PENELITIAN
Penelitian ini termasuk jenis penelitian kantitatif. Jenis data yang digunakan adalah data primer dengan penyebaran kuesioner langsung kepada responden. Sampel dalam penelitian ini adalah pegawai yang bekerja pada SKPD kota surakarata. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Purposive sampling. Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji asumsi klasik , uji kualitas data dan uji hipotesis.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1HASIL
Tabel Hasil Uji Regresi Linear Berganda
Model B Std Error thitung Sig
(Constant) 1.469 5.294 .277 .783 AKRL .260 .095 2.741 .010
PBK .022 .049 .451 .655
KSA .306 .139 2.206 .034
PA -.203 .101 -2.018 .052
SP .193 .090 2.140 .040
KAD .153 .073 2.103 .043
KPP .400 .140 2.855 .007
Rsquare = 0,642 Fhitung = 8,465
Adjusted R Square = 0,566 sig = 0,000 Sumber : Data primer diolah penulis, 2016
Dari hasil regresi berganda diatas dapat diterangkan sebagai berikut:
1) Nilai konstanta sebesar 1,469 menunjukkan bahwa penerapan akuntan akrual, penganggaran berbasis kinerja, kejelasan sasaran anggaran, pengendalian akuntansi, system pelaporan, kompetensi apratur daerah dan
(8)
kataatan pada peraturan perundangan naik maka akuntabilitas kinerja instansi pemerintahan akan meningkat.
2) Secara statistik koefisien regresi penerapan akuntansi akrual menunjukkan nilai Beta yang positif sebesar 0,260. Hal ini dapat diartikan jika terjadi peningkatan penerapan akuntansi berbasis akrual maka akan berdampak pada meningkatnya akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, demikian juga apabila variabel penerapan akuntansi berbasis akrual menurun maka akuntabilitas kinerja instansi pemerintah akan ikut menurun.
3) Secara statistik koefisien regresi penganggaran berbasis kinerja menunjukkan nilai Beta yang positif sebesar 0,022. Hal ini dapat diartikan jika terjadi peningkatan penganggaran berbasis kinerja maka akan berdampak pada meningkatnya akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, demikian juga apabila variabel penganggaran berbasis kinerja menurun maka akuntabilitas kinerja instansi pemerintah akan ikut menurun.
4) Secara statistik koefisien regresi kejelasan sasaran anggaran menunjukkan nilai Beta yang positif sebesar 0,306. Hal ini dapat diartikan jika terjadi peningkatan terhadap kejelasaan sasaran anggaran maka akan berdampak pada meningkatnya akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, demikian juga apabila kejelasan sasaran anggaran menurun maka akuntabilitas kinerja instansi pemerintah akan ikut menurun.
5) Secara statistik koefisien regresi pengendalian akuntansi menunjukkan nilai Beta negatif sebesar -0,203. Hal ini dapat diartikan jika terjadi peningkatan terhadap pengendalian akuntansi maka akan berdampak pada menurunnya akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, sebaliknya apabila pengendalian akuntansi menurun maka akuntabilitas kinerja instansi pemerintah akan meningkat.
6) Secara statistik koefisien regresi sistem pelaporan menunjukkan nilai Beta yang positif sebesar 0,193. Hal ini dapat diartikan jika terjadi peningkatan terhadap sistem pelaporan maka akan berdampak pada meningkatnya akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, demikian juga apabila variabel sistem pelaporan menurun maka akuntabilitas kinerja instansi pemerintah akan ikut menurun.
(9)
7) Secara statistik koefisien regresi kompetensi aparatur daerah menunjukkan nilai Beta yang positif sebesar 0,153. Hal ini dapat diartikan jika terjadi peningkatan terhadap kompetensi aparatur daerah maka akan berdampak pada meningkatnya akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, demikian juga apabila variabel kompetensi aparatur daerah menurun maka akuntabilitas kinerja instansi pemerintah akan ikut menurun.
8) Secara statistik koefisien regresi ketaatan pada peraturan perundangan menunjukkan nilai Beta yang positif sebesar 0,400. Hal ini dapa diartikan jika terjadi peningkatan terhadap ketaatan pada peraturan perundangan maka akan berdampak pada meningkatnya akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, demikian juga apabila variabel ketaatan pada peraturan perundangan menurun maka akuntabilitas kinerja instansi pemerintah akan ikut menurun.
3.2 PEMBAHASAN
3.2.1 Penerapan Akuntansi Akrual Berpengaruh Terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Surakarta
Dari hasil uji hipotesis diketahui bahwa nilai thitung 2.741 > ttabel 2.021
dan nilai p-value 0.010 < 0.05. berarti bahwa penerapan Akuntansi akrual mempunyai pengaruh terhadap akuntabilitas kinerja instansi pemerintahan
3.2.2 Penganggaran Berbasis Kinerja Berpengaruh Terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Surakarta.
Dari hasil uji Hipotesis diketahui bahwa nilai thitung 0.451 < ttabel 2.021 dan nilaip-value 0.655 > 0.05. hal ini berarti bahwa penganggaran berbasis kinerja tidak mempunyai pengaruh terhadap akuntabilitas kinerja instansi pemerintahan
3.2.3 Kejelasan Sasaran Anggaran Berpengaruh Terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Surakarta
Dari hasil uji hipotesis diketahui bahwa besarnya nilai thitung 2.206 >2.021 ttabel dan nilai p-value 0.034 < 0.05. hal ini berarti bahwa kejelasansasaran anggaran mempunyai pengaruh terhadap akuntabilitas kinerja instansi pemerintahan.
(10)
3.2.4 Pengendalian Akuntansi Berpengaruh Terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Surakarta
Darihasil uji hiptesis didapatkan hasil thitung -2.018 < ttabel 2.021 dan nilai p-value0.052 > 0.05. hal ini berarti bahwa pengendalian akuntansi tidak mempunyai pengaruh terhadap akuntabilitas kinerja instansi pemerintahan.
3.2.5 Sistem Pelaporan berpengaruh Terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Surakarta
Dari hasil uji hipotesis didapatkan hasil thitung 2.140 > ttabel 2.021 dan nilai p-value 0.040 < 0.05. hal ini berarti system pelaporan mempunyai pengaruh terhadap akuntabilitas kinerja instansi pemerintahan.
3.2.6 Kompetensi Aparatur Daerah Berpengaruh Terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Surakarta
Dari hasil uji hipotesis didapatkan hasil thitung 2.103 > ttabel 2.021 dan nlai p-value 0.043 < 0.05. hal ini berarti bahwa kompetensi aparatur daerah mempunyai pengaruh terhadap akuntabilitas kinerja instansi pemerintahan.
3.2.7 Ketaatan Pada Perundangan Berpengaruh Terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Surakarta.
Dari hasil uji hipotesis didapatkan hasil thitung > ttabel dan nilai p-value < 0.05. hal ini berarti bahwa ketaatan pada peraturan perundangan mempunyai pengaruh terhadap akuntabilitas kinerja instansi pemerintah.
4. PENUTUP 4.1Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut : 4.1.1 Penerapan akuntansi akrual mempunyai pengaruh terhadap akuntabilitas
kinerja instansi pemerintah Kota Surakarta.
4.1.2 Penganggaran berbasis kinerja tidak mempunyai pengaruh terhadap akuntabilitas kinerja instansi pemerintah Kota Surakarta.
4.1.3 Kejelasan sasaran anggaran mempunyai pengaruh terhadap akuntabilitas kinerja instansi pemerintah Kota Surakarta.
(11)
4.1.4 Pengendalian akuntansi tidak mempunyai pengaruh terhadap akuntabilitas kinerja instansi pemerintah Kota Surakarta.
4.1.5 Sistem pelaporan mempunyai pengaruh terhadap akuntabilitas kinerja instansi pemerintah Kota Surakarta.
4.1.6 Kompetensi aparatur daerah mempunyai pengaruh terhadap akuntabilitas kinerja instansi pemerintah Kota Surakarta.
4.1.7 Ketaatan pada Peraturan Perundangan mempunyai pengaruh terhadap akuntabilitas kinerja instansi pemerintah Kota Surakarta.
4.2Saran
4.2.1 Untuk penelitian selanjutnya, diharapkan memperluas objek penelitian, sehingga hasil penelitian lebih bisa mewakili secara keseluruhan atau dapat tergeneralisasi.
4.2.2 Untuk penelitian selanjutnya, peneliti menyarankan supaya dalam mengumpulkan data tidak hanya menggunakan metode kuesioner, namun juga bisa dengan menggunakan observasi langsung, sehingga bisa memperkecil adanya bias data.
4.2.3 Bagi penelitian yang akan datang sebaiknya menambah variabel yang mempengaruhi akuntabilitas kinerja yaitu tidak hanya penerapan akuntansi akrual, penganggaran berbasis kinerja, kejelasan sasaran anggaran, pengendalian akuntansi, sistem pelaporan, kompetensi apratur daerah dan ketaatan pada peraturan perundangan.
DAFTAR PUSTAKA
---, Undang-undang No. 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.
---, Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 Tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.
---, Undang-undang RI No. 14 tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi Publik.
Intruksi Presiden RI Nomor 7 tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
TAP MPR RI No. XI/MPR/1998 Tentang Penyelenggaraan Negara yang bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, Nepotisme.
(12)
Undang-undang No 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi Publik
Abdullah, Hilmi. 2005. Pengaruh Kejelasan Sasaran Anggaran, Pengendalian Akuntansi, dan Sistem Pelaporan terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Daerah (StudiEmpiris pada kabupaten dan kota di daerah istimewa
Yogyakarta).KOMPAK. No13, Januari-april 2005 hal:36-27
Aini, Erinaldi, Julita. 2014. Pengaruh Unsur-Unsur Internal Control System Terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) Pada Satuan Kerja Perangkat daerahKabupaten Palalawan. JOM FEKON VOL. 1 NO. 22 Oktober.
Angreini, Pinatik. 2014. Kejelasan Sasaran Anggaran Terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pada Dinas Pendapatan Daerah Dan Badan Pengelolaan
Keuangan Dan Barang Milik Daereh.Jurnal EMBA Volume. 2 No. 2 : 800-808.
Universitas Sam Ratulangi Manado.
Anjarwati.2012. Pengaruh Kejelasan Sasaran Anggaran, Pengendalian Akuntansi, Dan Sistem Pelaporan Terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
Accounting Analysis Journal Volume 1 No. 2. Universitas Negeri Semarang. Arens, A.A, Elder, J.R, dan Beasley, S. M., 2008., Auditing dan jasa Assurance
Pendekatan Terintegrasi, Jilid I, Edisi Keduabelas. Erlangga Jakarta.
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), 2011, “Akuntabilitas Instansi
Pemerintah”. Bogor.
Bahri, Syambudi Prasetia 2012, Pengaruh Penerapan Anggaran Berbasis Kinerja Terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintaha (Dinas Pendapatan dan
Pengelolaan Keuangan Daerah Kota Cirebon), Universitas Pasundan,
Bandung.
Bahri, Syambudi Prasetia 2012, Pengaruh Penerapan Anggaran Berbasis Kinerja Terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Dinas Pendapatan dan
Pengelolaan Keuangan Daerah Kota Cirebon), Universitas Pasundan,
Bandung.
Bastian, Indra. 2006. Akuntansi Sektor Publik Suatu Pengantar. Penerbit Erlangga. Jakarta.
Darma, E. S.2004. “Pengaruh Kejelasan Sasaran dan Sistem Pengendalian Akuntansi terhadap Kinerja Manajerial dengan Komitmen Organisasi sebaga i Variabel Pemoderasi pada Pemerintah Daerah”.Tesis. Yogyakarta: Program Pasca Sarjana UGM
Dewi A, Yusrawati. 2015. Dalam penelitiannya yang berjudul Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia dan Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Daerah. Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi I Vol. 24 No.1
(13)
Gendro, Wiyono. 2011. Merancang Penelitian Bisnis Dengan Alat Analisis SPSS 17.0 & Smart PLS 2.0 : Percetakan STIM YKPM. Yogyakarta.
Ghozali, I. 2011, Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS, Badan. Peneribit Universitas Diponegoro, Semarang.
Govindrajan and Anthony, 2005.Management Control System.Edisi Terjemahan Salemba Empat Jakarta.
Komang, Adiputra, Darmawan. 2014. Pengaruh Penerapan Anggaran Berbasis Kinerja Terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah(Studi Kasus pada Dinas Kehutanan UPT KPH Bali Tengah Kota Singaraja. e-Jurnal S1 Akuntansi volume 2 No. 1. Universitas Pendidikan Ganesha.
Kusumaningrum, I. 2010. Pengaruh Kejelasan Sasaran Anggaran, Pengendalian Akuntansi, dan Sistem Pelaporan Terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Tesis. Prodi Magister Akuntansi Program Pasca Sarjana Universitas Dipenogoro : Semarang.
Lesmana, Desy. 2011. Pengaruh Penganggaran Partisipasif, Sistem Pengukuran Kinerja dan Kompensasi Insentif Terhadap Kinerja Manajerial Perguruan Tinggi Swasta di Pelembung. Jurnal Ekonomi Dan Informasi Akuntansi (JENIUS), Vol 1. NO.3
Mahsun, 2006. Pengukuran Kinerja Sektor Publik. Ed 1. Yogyakarta: BPFE-YOGYAKARTA
Mardiasmo. 2009. Akuntansi Sektor Publik. Edisi Empat. Yogyakarta: Andi Mardiasmo.2002. Akuntansi Sektor public Ed IV. Yogyakarta: Andi Offset
Mentari, Emrinaldi, Mudrika. 2014. Pengaruh Kejelasan Sasaran Anggaran, Pengendalian Akuntansi, Penerapan Akuntansi Sektor Publik Dan Ketaatan Pada Peraturan Perundangan Terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah.Jurnal JOM FEKON Volume 1. No 2. Universitas Riau Pekanbaru.
Mulyadi.2005. Akuntansi Manajemen.Edisi 2. Yogyakarta: Penerbit STIE
Netty. 2011. Pengaruh Kejelasan Sasaran Anggaran, Pengendalian Akuntansi, dan Sistem Pelaporan Terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Daerah Kota Jambi.
Oktiandra S. 2010. Pengaruh Komptensi Aparatur Pmerintah Daerah, Penerapan Akuntabilitas Keuangan, dan Ketaatan pada Peraturan Perundangan pada Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP). Skripsi. Universitas Riau, Pekanbaru.
Ramandei, P. 2009. Pengaruh Karakteristik Sasaran Anggaran dan Sistem Pengendalian Intern Terhadap Kinerja Manajerial Aparat Pemerintah Daerah. Jurnal Maksi, volume 10 : 55-73.Universitas Dipenogoro : Semarang.
(14)
Reni Yulianti, Hardi, Rusli. 2014. Pengaruh Kejelasan Sasaran Anggaran, Kesulitan Sasaran Anggaran, Pengendalian Akuntansi Dan Sistem Pelaporan Terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Studi Pada Satuan Kinerja
Perangkat Daerah Kabupaten Pelalawan. Jurnal JOM FEKON Volume.1 No.2.
Universitas Riau.
Wahyudi, Kumorotomo dan Erwan Agus Purwantoro, 2005.Anggaran Berbasis
Kinerja, Konsep dan Aplikasinya, Magister Administrasi Publik UGM,
(1)
7) Secara statistik koefisien regresi kompetensi aparatur daerah menunjukkan nilai Beta yang positif sebesar 0,153. Hal ini dapat diartikan jika terjadi peningkatan terhadap kompetensi aparatur daerah maka akan berdampak pada meningkatnya akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, demikian juga apabila variabel kompetensi aparatur daerah menurun maka akuntabilitas kinerja instansi pemerintah akan ikut menurun.
8) Secara statistik koefisien regresi ketaatan pada peraturan perundangan menunjukkan nilai Beta yang positif sebesar 0,400. Hal ini dapa diartikan jika terjadi peningkatan terhadap ketaatan pada peraturan perundangan maka akan berdampak pada meningkatnya akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, demikian juga apabila variabel ketaatan pada peraturan perundangan menurun maka akuntabilitas kinerja instansi pemerintah akan ikut menurun.
3.2 PEMBAHASAN
3.2.1 Penerapan Akuntansi Akrual Berpengaruh Terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Surakarta
Dari hasil uji hipotesis diketahui bahwa nilai thitung 2.741 > ttabel 2.021 dan nilai p-value 0.010 < 0.05. berarti bahwa penerapan Akuntansi akrual mempunyai pengaruh terhadap akuntabilitas kinerja instansi pemerintahan
3.2.2 Penganggaran Berbasis Kinerja Berpengaruh Terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Surakarta.
Dari hasil uji Hipotesis diketahui bahwa nilai thitung 0.451 < ttabel 2.021 dan nilaip-value 0.655 > 0.05. hal ini berarti bahwa penganggaran berbasis kinerja tidak mempunyai pengaruh terhadap akuntabilitas kinerja instansi pemerintahan
3.2.3 Kejelasan Sasaran Anggaran Berpengaruh Terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Surakarta
Dari hasil uji hipotesis diketahui bahwa besarnya nilai thitung 2.206 >2.021 ttabel dan nilai p-value 0.034 < 0.05. hal ini berarti bahwa kejelasansasaran anggaran mempunyai pengaruh terhadap akuntabilitas kinerja instansi pemerintahan.
(2)
3.2.4 Pengendalian Akuntansi Berpengaruh Terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Surakarta
Darihasil uji hiptesis didapatkan hasil thitung -2.018 < ttabel 2.021 dan nilai p-value0.052 > 0.05. hal ini berarti bahwa pengendalian akuntansi tidak mempunyai pengaruh terhadap akuntabilitas kinerja instansi pemerintahan.
3.2.5 Sistem Pelaporan berpengaruh Terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Surakarta
Dari hasil uji hipotesis didapatkan hasil thitung 2.140 > ttabel 2.021 dan nilai p-value 0.040 < 0.05. hal ini berarti system pelaporan mempunyai pengaruh terhadap akuntabilitas kinerja instansi pemerintahan.
3.2.6 Kompetensi Aparatur Daerah Berpengaruh Terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Surakarta
Dari hasil uji hipotesis didapatkan hasil thitung 2.103 > ttabel 2.021 dan nlai p-value 0.043 < 0.05. hal ini berarti bahwa kompetensi aparatur daerah mempunyai pengaruh terhadap akuntabilitas kinerja instansi pemerintahan.
3.2.7 Ketaatan Pada Perundangan Berpengaruh Terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Surakarta.
Dari hasil uji hipotesis didapatkan hasil thitung > ttabel dan nilai p-value < 0.05. hal ini berarti bahwa ketaatan pada peraturan perundangan mempunyai pengaruh terhadap akuntabilitas kinerja instansi pemerintah. 4. PENUTUP
4.1Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut : 4.1.1 Penerapan akuntansi akrual mempunyai pengaruh terhadap akuntabilitas
kinerja instansi pemerintah Kota Surakarta.
4.1.2 Penganggaran berbasis kinerja tidak mempunyai pengaruh terhadap akuntabilitas kinerja instansi pemerintah Kota Surakarta.
4.1.3 Kejelasan sasaran anggaran mempunyai pengaruh terhadap akuntabilitas kinerja instansi pemerintah Kota Surakarta.
(3)
4.1.4 Pengendalian akuntansi tidak mempunyai pengaruh terhadap akuntabilitas kinerja instansi pemerintah Kota Surakarta.
4.1.5 Sistem pelaporan mempunyai pengaruh terhadap akuntabilitas kinerja instansi pemerintah Kota Surakarta.
4.1.6 Kompetensi aparatur daerah mempunyai pengaruh terhadap akuntabilitas kinerja instansi pemerintah Kota Surakarta.
4.1.7 Ketaatan pada Peraturan Perundangan mempunyai pengaruh terhadap akuntabilitas kinerja instansi pemerintah Kota Surakarta.
4.2Saran
4.2.1 Untuk penelitian selanjutnya, diharapkan memperluas objek penelitian, sehingga hasil penelitian lebih bisa mewakili secara keseluruhan atau dapat tergeneralisasi.
4.2.2 Untuk penelitian selanjutnya, peneliti menyarankan supaya dalam mengumpulkan data tidak hanya menggunakan metode kuesioner, namun juga bisa dengan menggunakan observasi langsung, sehingga bisa memperkecil adanya bias data.
4.2.3 Bagi penelitian yang akan datang sebaiknya menambah variabel yang mempengaruhi akuntabilitas kinerja yaitu tidak hanya penerapan akuntansi akrual, penganggaran berbasis kinerja, kejelasan sasaran anggaran, pengendalian akuntansi, sistem pelaporan, kompetensi apratur daerah dan ketaatan pada peraturan perundangan.
DAFTAR PUSTAKA
---, Undang-undang No. 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.
---, Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 Tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.
---, Undang-undang RI No. 14 tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi Publik.
Intruksi Presiden RI Nomor 7 tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
TAP MPR RI No. XI/MPR/1998 Tentang Penyelenggaraan Negara yang bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, Nepotisme.
(4)
Undang-undang No 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi Publik
Abdullah, Hilmi. 2005. Pengaruh Kejelasan Sasaran Anggaran, Pengendalian Akuntansi, dan Sistem Pelaporan terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Daerah (StudiEmpiris pada kabupaten dan kota di daerah istimewa Yogyakarta).KOMPAK. No13, Januari-april 2005 hal:36-27
Aini, Erinaldi, Julita. 2014. Pengaruh Unsur-Unsur Internal Control System Terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) Pada Satuan Kerja Perangkat daerahKabupaten Palalawan. JOM FEKON VOL. 1 NO. 22 Oktober.
Angreini, Pinatik. 2014. Kejelasan Sasaran Anggaran Terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pada Dinas Pendapatan Daerah Dan Badan Pengelolaan Keuangan Dan Barang Milik Daereh.Jurnal EMBA Volume. 2 No. 2 : 800-808. Universitas Sam Ratulangi Manado.
Anjarwati.2012. Pengaruh Kejelasan Sasaran Anggaran, Pengendalian Akuntansi, Dan Sistem Pelaporan Terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Accounting Analysis Journal Volume 1 No. 2. Universitas Negeri Semarang. Arens, A.A, Elder, J.R, dan Beasley, S. M., 2008., Auditing dan jasa Assurance
Pendekatan Terintegrasi, Jilid I, Edisi Keduabelas. Erlangga Jakarta.
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), 2011, “Akuntabilitas Instansi
Pemerintah”. Bogor.
Bahri, Syambudi Prasetia 2012, Pengaruh Penerapan Anggaran Berbasis Kinerja Terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintaha (Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah Kota Cirebon), Universitas Pasundan, Bandung.
Bahri, Syambudi Prasetia 2012, Pengaruh Penerapan Anggaran Berbasis Kinerja Terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah Kota Cirebon), Universitas Pasundan, Bandung.
Bastian, Indra. 2006. Akuntansi Sektor Publik Suatu Pengantar. Penerbit Erlangga. Jakarta.
Darma, E. S.2004. “Pengaruh Kejelasan Sasaran dan Sistem Pengendalian Akuntansi terhadap Kinerja Manajerial dengan Komitmen Organisasi sebaga i Variabel
Pemoderasi pada Pemerintah Daerah”.Tesis. Yogyakarta: Program Pasca
Sarjana UGM
Dewi A, Yusrawati. 2015. Dalam penelitiannya yang berjudul Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia dan Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Daerah. Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi I Vol. 24 No.1
(5)
Gendro, Wiyono. 2011. Merancang Penelitian Bisnis Dengan Alat Analisis SPSS 17.0 & Smart PLS 2.0 : Percetakan STIM YKPM. Yogyakarta.
Ghozali, I. 2011, Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS, Badan. Peneribit Universitas Diponegoro, Semarang.
Govindrajan and Anthony, 2005.Management Control System.Edisi Terjemahan Salemba Empat Jakarta.
Komang, Adiputra, Darmawan. 2014. Pengaruh Penerapan Anggaran Berbasis Kinerja Terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah(Studi Kasus pada Dinas Kehutanan UPT KPH Bali Tengah Kota Singaraja. e-Jurnal S1 Akuntansi volume 2 No. 1. Universitas Pendidikan Ganesha.
Kusumaningrum, I. 2010. Pengaruh Kejelasan Sasaran Anggaran, Pengendalian Akuntansi, dan Sistem Pelaporan Terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Tesis. Prodi Magister Akuntansi Program Pasca Sarjana Universitas Dipenogoro : Semarang.
Lesmana, Desy. 2011. Pengaruh Penganggaran Partisipasif, Sistem Pengukuran Kinerja dan Kompensasi Insentif Terhadap Kinerja Manajerial Perguruan Tinggi Swasta di Pelembung. Jurnal Ekonomi Dan Informasi Akuntansi (JENIUS), Vol 1. NO.3
Mahsun, 2006. Pengukuran Kinerja Sektor Publik. Ed 1. Yogyakarta: BPFE-YOGYAKARTA
Mardiasmo. 2009. Akuntansi Sektor Publik. Edisi Empat. Yogyakarta: Andi Mardiasmo.2002. Akuntansi Sektor public Ed IV. Yogyakarta: Andi Offset
Mentari, Emrinaldi, Mudrika. 2014. Pengaruh Kejelasan Sasaran Anggaran, Pengendalian Akuntansi, Penerapan Akuntansi Sektor Publik Dan Ketaatan Pada Peraturan Perundangan Terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.Jurnal JOM FEKON Volume 1. No 2. Universitas Riau Pekanbaru. Mulyadi.2005. Akuntansi Manajemen.Edisi 2. Yogyakarta: Penerbit STIE
Netty. 2011. Pengaruh Kejelasan Sasaran Anggaran, Pengendalian Akuntansi, dan Sistem Pelaporan Terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Daerah Kota Jambi.
Oktiandra S. 2010. Pengaruh Komptensi Aparatur Pmerintah Daerah, Penerapan Akuntabilitas Keuangan, dan Ketaatan pada Peraturan Perundangan pada Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP). Skripsi. Universitas Riau, Pekanbaru.
Ramandei, P. 2009. Pengaruh Karakteristik Sasaran Anggaran dan Sistem Pengendalian Intern Terhadap Kinerja Manajerial Aparat Pemerintah Daerah. Jurnal Maksi, volume 10 : 55-73.Universitas Dipenogoro : Semarang.
(6)
Reni Yulianti, Hardi, Rusli. 2014. Pengaruh Kejelasan Sasaran Anggaran, Kesulitan Sasaran Anggaran, Pengendalian Akuntansi Dan Sistem Pelaporan Terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Studi Pada Satuan Kinerja Perangkat Daerah Kabupaten Pelalawan. Jurnal JOM FEKON Volume.1 No.2. Universitas Riau.
Wahyudi, Kumorotomo dan Erwan Agus Purwantoro, 2005.Anggaran Berbasis Kinerja, Konsep dan Aplikasinya, Magister Administrasi Publik UGM, Yogyakarta.