Khalayak Sasaran Kampanye · Demografis

16 masyarakat atas hal tersebut terbatas pada persepsi bahwa tempe makanan murah. Dengan adanya Kampanye mengenai tempe diharapkan masyarakat bisa tergugah untuk memperkaya persepsinya, dan menjadikan makanan ini sebagai makanan yang bermanfaat dan bermutu tinggi. Faktanya, dengan memperkaya persepsi masyarakat tentang manfaat dan keunggulan tempe. Diharapkan bangsa Indonesia akan menjadi bangsa yang sehat, dan dapat dijadikan sebagai salah satu sumber devisa negara.

2.4.1 Khalayak Sasaran Kampanye · Demografis

Agar kampanye ini lebih fokus dan efektif maka diperlukan segmentasi yang tepat untuk mencapai tujuan, segmentasi ini pun terbagi menjadi dua yaitu target premier utama, dan Umum. Secara demografis, target sasaran utama ditujukan kepada ibu rumah tangga yang berdomisili di daerah Jawa Barat. Dimana dalam hal ini ibu rumah tangga adalah sosok yang mengatur urusan rumah tangga, terutama tentang makanan pada keluarga. Ibu rumah tangga pada umumnya ingin memberikan yang terbaik bagi asupan gizi keluarga setiap harinya. Hal ini menjadi salah satu alasan mengapa target utama kampanye adalah Ibu rumah tangga. Range umurusia target utama, yaitu ibu rumah tangga antara 25 sampai 45 tahun. Range tersebut dilihat dari aktifitas target yang masih sibuk, dan aktif didalam urusan rumah tangga. 17 Tingkat pendidikan target yaitu antara SD sampai dengan SMU. Dikarenakan pada tingkat pendidikan ini target masih mencari banyak pengetahuan yang harus didapat agar menjadi ibu rumah tangga yang baik. Tingkat sosial ekonomi target, yaitu menengah kebawah. Pada tingkat sosial ini target akan lebih hemat didalam berbelanja, dan sesuai dengan tujuan kampanye ini yaitu: memperkaya persepsi masyarakat terhadap tempe dengan menganggap tempe sebagai makanan yang murah dan bermanfaat. · Psikografis Psikografis ibu rumah tangga Jawa Barat sangatlah beragam pada umumnya ibu rumah tangga di daerah Jawa Barat masih memiliki kebersamaan yang kuat, dan berbagi pengetahuan antar ibu rumah tangga, contoh: Ibu PKK, Arisan RTRW, Silaturahim antar tetangga, dll. Semua itu dilandasi dari tradisi Jawa Barat yang berfalsafah pada silih asih, silih asah, silih asuh, yang secara harfiah berarti saling mengasihi, saling memberi pengetahuan dan saling mengasuh diantara warga masyarakat. Pada umumnya ibu rumah tangga di daerah Jawa Barat mempunyai kebiasaan rutin yaitu berbelanja kebutuhan makanan setiap harinya, baik di pasar tradisional, maupun tukang sayur keliling. Dikarenakan memasak adalah kegiatan rutinya. · Target Umum Target umum pada kampanye ini adalah masyarakat Jawa Barat. Penduduk asli Jawa Barat adalah suku Sunda. Selain penduduk asli, banyak warga pendatang yang berdomisili di daerah Jawa Barat terutama di perkotaan. 18 Usia target antara 13 sampai dengan 60 tahun dikarenakan di range usia tersebut target mudah mencerna apa maksud dan tujuan dari kampanye ini, sehingga lebih efektif. Tingkat pendidikan antara SMP sekolah menengah pertama sampai dengan Mahasiswa, dilihat dari kemampuan dan tingkat pemahaman yang mudah menerima kampanye ini. Tingkat status sosial target meliputi seluruh tingkatan status sosial, dari tingkat atas sampai dengan bawah dikarenakan kampanye ini mudah diterima oleh kalangan manapun. · Psikografis Masyarakat Jawa Barat Masyarakat Jawa Barat di kenal sebagai masyarakat yang agamis, dengan kekayaan warisan budaya dan nilai-nilai luhur tradisional, serta memiliki prilaku sosial yang berfalsafah pada silih asih, silih asah, silih asuh, yang secara harfiah berarti saling mengasihi, saling memberi pengetahuan dan saling mengasuh diantara warga masyarakat. Tatanan kehidupannya lebih mengedepankan keharmonisan seperti tergambar pada pepatah; Herang Caina Beunang Laukna yang berarti menyelesikan masalah tanpa menimbulkan masalah baru atau prinsip saling menguntungkan. Masyarakat Jawa Barat memiliki komitmen yang kuat terhadap nilai-nilai kebajikan. Hal ini terekspresikan pada pepatah ulah unggut kalinduan, ulah gedag kaanginan; yang berarti konsisten dan konsekuen terhadap kebenaran serta menyerasian antara hati nurani dan rasionalitas, seperti terkandung dalam pepatah sing katepi ku ati sing kahontal ku akal, yang berarti sebelum bertindak tetapkan dulu dalam hati dan pikiran secara seksama. Jawa Barat di lihat dari aspek sumber daya manusia memiliki 19 jumlah penduduk terbesar di Indonesia dan sebagai Propinsi yang mempunyai proporsi penduduk dengan tingkat pendidikan, jumlah lulusan strata 1, strata 2 dan strata 3, terbanyak dibandingkan dengan propinsi lain. 20

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

KAMPANYE MANFAAT TEMPE 3.1 Strategi Perancangan Upaya yang dilakukan agar kampanye ini dapat diterima masyarakat diperlukan adanya strategi perancangan yang tepat, sebagai panduan proses kampanye manfaat tempe. Dengan demikian kampanye ini dapat mencapai tujuan, strategi perancangan pada kampanye ini meliputi:

3.1.1 Strategi Komunikasi

Strategi komunikasi adalah paduan antara perencanaan komunikasi Communication Planning dengan manajemen komunikasi Communication Management untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Untuk mencapai tujuan tersebut strategi komunikasi harus mampu menunjukkan bagaimana operasionalnya secara praktis harus dilakukan. Dalam arti kata bahwa pendekatan aproach bisa berbeda sewaktu-waktu tergantung pada situasi dan kondisi. Jadi dengan demikian strategi komunikasi adalah keseluruhan perencanaaan, taktik, cara yang akan dipergunakan guna melancarkan komunikasi dengan memperhatikan keseluruhan aspek yang ada pada proses komunikasi untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Pendekatan Persuasif dan Informatif Kampanye ini akan menggunakan media publikasi dan media pendukung lainnya. Kampanye yang komunikatif, efektif, dan tepat sasaran dilakukan agar dapat mempermudah masyarakat dalam menerima informasi sehingga dapat diperoleh hasil yang maksimal.