Perancangan Media Kampanye Manfaat Jalan Kaki Untuk Mencegah Penyakit Diabetes

(1)

(2)

(3)

(4)

84 DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Lilla Sectiola

Tempat, Tanggal, Lahir : Bandung, 18 September 1994 Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Kewarganegaraan : Indonesia

Alamat : Taman Cileunyi Z2 No. 5 RT. 02 RW 022 Cileunyi Kulon 40621

Telepon : 087722600464

Email : iasectiola18@gmail.com

Riwayat Pendidikan :

1. SDN GURUMINDA BANDUNG, 2000-2006 2. SMP NEGERI 37 BANDUNG, 2009-2006

3. SMK NEGERI 4 BANDUNG, 2009-2012 (Audio-Video)

4. UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA, 2012-2016 (Desain Komunikasi Visual)

Pengalaman Praktek Kerja

1. TRANS TV (bagian Finance). 2. PJTV Bandung (bagian editing).


(5)

Laporan Pengantar Tugas Akhir

PERANCANGAN MEDIA KAMPANYE MANFAAT JALAN KAKI UNTUK MENCEGAH PENYAKIT DIABETES

DK 38315 / Tugas Akhir Semester II 2015-2016

oleh:

Lilla Sectiola NIM. 51912311

Program Studi Desain Komunikasi Visual

FAKULTAS DESAIN

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG


(6)

iii KATA PENGANTAR

Assalammualaikum, Wr. Wb.

Puji dan syukur dipanjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunianya. Sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Tugas Akhir

dengan judul “PERANCANGAN MEDIA KAMPANYE MANFAAT JALAN

KAKI UNTUK MENCEGAH PENYAKIT DIABETES”. Laporan ini disusun sebagai syarat untuk memenuhi mata kuliah Tugas Akhir program studi Desain Komunikasi Visual (DKV) Universitas Komputer Indonesia. Selama dalam proses penyusunannya laporan ini tidak terlepas masalah namun juga dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Orang tua tercinta yang selalu mendukung dari segi moril dan materil. Juga kepada pihak Akademik yang sudah membantu dan membimbing, sehingga laporan ini dapat diselesaikan dengan baik. Dengan segala keterbatasan dan kekurangan yang dimiliki, penulis berharap agar laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Wassalammualaikum, Wr.Wb.

Bandung, 18 Agustus 2016

Penulis,


(7)

vi DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN... i

LEMBAR PENYATAAN ORISINALITAS... ii

KATA PENGANTAR... iii

ABSTRAK... iv

ABSTRACT... v

DAFTAR ISI... vi

DAFTAR GAMBAR... ix

DAFTAR TABEL... xii

DAFTAR LAMPIRAN... xiii

BAB I. PENDAHULUAN... 1

I.1 Latar Belakang Masalah... 1

I.2 Identifikasi Masalah... 3

I.3 Rumusan Masalah... 3

I.4 Batasan Masalah... 4

1.5 Tujuan dan Manfaat... 4

BAB II. OLAHRAGA JALAN KAKI………... 5

II.1 Pengertian Olahraga dan Jalan Kaki... 5

II.2 Syarat-syarat berjalan kaki yang benar…... 6

II.3 Manfaat Jalan Kaki bagi Kesehatan... 7

II.4 Informasi lain mengenai Jalan Kaki... 9

II.5 Kontribusi jalan kaki terhadap tubuh... 10

II.6 Diabetes... 13

II.6.1 Pengertian Diabetes... 13

II.6.2 Jenis-jenis Diabetes... 13

II.6.3 Pentingnya Olahraga bagi penderita Diabetes... 15

II.6.4 Fakta tentang Diabetes saat ini... 16

II.7 Budaya Jalan Kaki... 16


(8)

vii

II.7.2 Analisis AOI (Action, Opini dan Interest)... 21

II.8 Kondisi Masyarakat saat ini... 27

II.9 Analisis... 28

II.10 Resume... 29

II.11 Mandatory... 29

BAB III. STRATEGI PERANCANGAN & KONSEP DESAIN... 31

III.1 Strategi Perancangan... 31

III.1.1. Kampanye... 31

III.1.1.1 Pengertian Kampanye... 31

III.1.1.2 Tujuan Kampanye... 32

III.1.1.3 Jenis-jenis Kampanye... 32

III.1.1.4 Khalayak Sasaran... 33

III.1.2 Strategi Komunikasi... 33

III.1.3 Strategi Kreatif... 36

III.1.4 Strategi Media... 39

III.1.5 Media... 39

III.1.6 Strategi Distribusi... 41

III.2 Konsep Desain... 42

III.2.1 Format Desain ... 43

III.2.2 Tata Letak... 43

III.2.3 Huruf... 44

III.2.4 Warna... 45

III 2.4.1 Warna Utama... 46

III.2.4.2 Warna Pendukung... 46

III.2.5 Illustrasi... 47

III.2.5.1 Illustrasi Poster (Attention)... 47

III.2.5.2 Illustrasi Poster (Interest)... 48

III.2.5.3 Illustrasi Poster (Infografis)... 49

III.2.5.4 lllustrasi Ambient Media... 50

III.2.5.5 Illustrasi Web... 50


(9)

viii

BAB IV. MEDIA & TEKNIS PRODUKSI... 52

IV.1 Tampilan Media... 53

IV.1.1 Media Utama... 53

IV.2.2 Media Pendukung... 58

IV.2.2.1 Poster... 58

IV.2.2.2 Ambient Media... 65

IV.2.2.3 T-Shirt... 68

IV.2.2.2 Tumbler... 69

IV.2.2.4 Stiker... 70

IV.2.2.5 (Notes) Buku Catatan... 71

IV.2.2.5 Pulpen... 73

DAFTAR PUSTAKA... 76


(10)

76 DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku

Adi Widiya, A . (2015). Pengaruh Olahraga Jalan Santai Terhadap Kadar Glukosa Darah Pada Pasien Diabetes Melitus.Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Fitri, N . (2015). Perancangan Media Kampanye Penyakit Lupus Pada Wanita Usia Produktif. Bandung: Elib UNIKOM.

Kuntaraf, J., & Kuntaraf, K. (1992). Olahraga Sumber Kesehatan. Bandung: Advent Indonesia.

Tim Pengajar Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA. (Edisi 1, 2007). Ilmu Kesehatan Olahraga.Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Venus, A . (2004). Manajemen Kampanye. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.

Sumber Website

Anonim (2016). Pengertian Ilustrasi dan Macam-macam Jenis Ilustrasi.

Tersedia di : http://materidesaingrafis.blogspot.co.id/2016/03/pengertian-ilustrasi-dan-macam-macam.html (20 Mei 2016)

Channiago, Finnland. 2015 (28 Mei). Memahami Teori Komunikasi : Pendekatan- Pendekatan dalam keilmuan.

Tersedia di : http://finnlandchaniago.blogspot.co.id/2015/05/memahami-teori-komunikasi-pendekatan.html (20 Mei 2016)

Muhuck. (2011). Pedoman praktis memilih huruf dalam desain.

Tersedia di : https://muhuck.wordpress.com/2011/12/05/pedoman-praktis-memilih-huruf-dalam-desain/ (20 Mei 2016)

Metroterkini. (2015). Ini Manfaat Olahraga Sederhana, Jalan Kaki Bagi Kesehatan.

Tersedia di: http://www.metroterkini.com/berita-18788-ini-manfaat-olahraga-sederhana-jalan-kaki-bagi-kesehatan.html (20 Mei 2016)

Rabiah S, Gelmani. (2015). Cara Berjalan Kaki yang Benar.

Tersedia di : http://segiempat.com/tips-dan-cara/kesehatan/cara-berjalan-kaki-yang-benar/ (25 Januari 2016)


(11)

77 Wahyuningkintarsih,V. (2011). Jalan kaki, Yuk!.

Tersedia di : http://www.femina.co.id/diet/tips/jalan.kaki.yuk/003/002/40 (25 Januari 2016)

Yuliansari, Deni. 2015. Jumlah Penderita Diabetes Indonesia Terbanyak ke-5 Di Dunia.

Tersedia di : http://www.suara.com/health/2015/04/25/200000/jumlah-penderita-diabetes-indonesia-terbanyak-ke-5-di-dunia (20 Mei 2016)


(12)

1 BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Sehat adalah karunia Tuhan Yang Maha Esa yang di berikan kepada setiap manusianya. Setiap orang di beri kenikmatan ini tentu saja harus bersyukur dan menjaganya. Mempunyai tubuh yang sehat adalah hal yang selalu manusia inginkan, sehat dari segala penyakit dan segala gangguan. Hal ini sejalan dengan yang diungkapkan Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO (World Health Organisation) yaitu “Sehat adalah sejahtera jasmani, rohani dan intinya bukan hanya bebas dari penyakit, cacat ataupun kelemahan”. Sejahtera jasmani adalah sejahtera secara fisik atau lahiriah yang berarti bebas dari gangguan yang bisa berupa keluhan ataupun kesulitan. Sedangkan sejahtera rohani adalah sejahtera di dalam jiwa atau batiniah yanga artinya tidak ada gangguan pada rohaninya seperti tidak saling membenci satu sama lain. Sedangkan sejahtera sosial adalah sejahtera dalam kehidupan sosialnya seperti tidak saling bermusuhan dengan orang lain. Dengan adanya pengertian sehat yang seperti itu maka kesehatan masing-masing orang dapat di jaga bahkan dapat ditingkatkan. Lalu bagaimana cara kita meningkatkannya? Tentu saja dengan melakukan kegiatan fisik seperti olahraga.

Banyak olahraga atau kegiatan fisik yang bisa kita lakukan untuk meningkatkan kesehatan. Namun tidak semua olahraga cocok dengan kondisi tubuh setiap orang. Oleh sebab itu ada hal yang harus di perhatikan dalam usaha meningkatkan kesehatan. Dengan pengelolaan yang tepat, maka olahraga dapat memberikan pengaruh baik bagi kesehatan dan kebugaran seseorang. Seperti yang dikutip dari Tim Pengajar Sports Medicine Universitas Komputer Indonesia mengatakan dalam bukunya “Olahraga adalah serangkaian gerak raga yang teratur dan terencana untuk memelihara gerak (yang berari mempertahankan hidup) dan meningkatkan kemampuan gerak (berarti meningkatkan kualitas hidup)”. Menurut Renstrom & Roux seperti yang dikutip dari A.S Watson (Santosa dkk, 2016, hal.16) Anatomis-anthropomertris dan fungi fisiologisnya, stabilitas emosional dan kecerdasan intelektualnya maupun kemampuanya bersosialisasi dengan lingkungan nyata lebih unggul pada generasi yang aktif dari pada dengan generasi


(13)

2 yang enggan mengikuti olahraga. Hal ini juga berlaku bagi dewasa dan para lanjut usia yang rajin melakukan olahraga, bahwa dengan melakukan kegiatan olahraga secara kontinu akan menjaga kesehatan mental dan mencegah pikun. Olahraga yang paling baik adalah olahraga yang sesuai dengan usia dan juga kondisi tubuh, tidak dipaksakan dan juga tidak berlebihan. Olahraga dapat digolongkan menjadi berupa olahrga permainan, olahraga pertandingan, olahraga rohani dan sebagainya. Untuk mempermudah pelaksaanntya, kita bisa melakukan olahraga secara bersama-sama (grup) atau hanya perorangan.

Olahraga yang bisa kita lakukan sendiri maupun bersama-sama adalah salah satunya dengan jalan kaki. Jalan kaki adalah suatu kegiatan fisik yang menggunakan otot-otot tubuh terutama otot kaki untuk berpindah dari suatu tempat atau ketempat lain. Jalan kaki merupakan salah satu olahraga dari banyaknya cabang organisasi olahraga yaitu Atletik. Jalan kaki sendiri dapat dibagi lagi menjadi beberapa bagian yaitu jalan kaki sebagai olahraga, jalan kaki sebagai rekreasi atau sebagai atletik itu sendiri (prestasi). Jalan kaki mempunyai banyak sekali manfaat. Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa jalan kaki secara wajar dan kontinu bisa efektif mengurangi berat badan dibandingkan berlatih di klub-klub kebugaran dengan intensitas yang tinggi. Di era modern sekarang ini masyarakat sulit untuk berolahraga dikarenakan padatnya bermacam kegiatan dan aktivitas. Tubuh sering merasa lelah dan mudah sakit. Ditambah lagi pola hidup yang tidak sehat seperti makan makanan cepat saji dan kurang minum air putih. Akibatnya zat-zat yang ada didalam makanan dan minuman tadi terus menumpuk dan menimbulkan berbagai penyakit, salah satunya adalah Diabetes.

Diabetes adalah sebuah istilah dalam dunia kedokteran yang biasanya disebabkan oleh kadar gula yang tinggi, Diabetes sering pula dikatakan sebegai kencing manis. Diabetes gula adalah penyakit serius yang bisa terdapat pada anak-anak, namun umumnya terjadi pada usia paruh baya atau lanjut usia. Tanda-tanda yang sering terlihat dari Diabetes adalah sering merasa haus dan juga turunnya berat badan. Apabila penderita tidak dirawat dengan baik, dalam beberapa hari saja ia akan menjadi sangat lemah dan akhirnya meninggal. Penyakit Diabetes juga memungkinkan seseorang untuk mendapatkan resiko penyakit jantung dan


(14)

3 arteriklerosis. Diabetes yang ada sekarang ini terdiri dari Diabetes yang bergantung pada insulin atau Diabetes tipe 1 dan Diabetes yang tidak tergantung pada insulin atau Diabetes Tipe 2. Pada akhir tahun 1960 G.M Reaven dan temannya melakukan penelitian bahwa kepekaan terhadap insulin berkurang dengan besar dikarenakan adanya lemak yang tinggi dalam darah. Dengan begitu, olahraga mempunyai peranan penting dalam penyembuhan penyakit Diabetes. Penelitian menunjukan jika olahraga aerobik seperti berlari, berjalan dan berenang. Dengan olahraga yang teratur kebutuhan akan insulin pada penderita Diabetes akan terkurangi. Penderita Diabetes harus menghindarkan diri dari olahraga yang berat, cukup dilakukan rutin dan diiringi dengan pengontrolan makanan. Dikarenakan penderita Diabetes tidak boleh melakukan olahraga yang berat, maka jalan kaki merupakan pilihan yeng tepat bagi mereka. Sebuah studi di Australia memperoleh hasil jika orang yang berjalan kaki antara 85 menit hingga tiga jam perminggu dapat menurunkan resiko Diabetes hingga 31%.

Dari penjelasan diatas maka perlu adanya media kampanye yang memberikan informasi dan merubah perilaku masyarakat terutama pelajar, mahasiswa atau pekerja muda tentang pentingnya manfaat berjalan kaki. Agar terciptanya budaya berjalan kaki yang mempunyai manfaat bagi kesehatan dan kebugaran tubuh.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang didapatkanlah beberapa masalah yaitu:

a. Kurangnya kesadaran akan manfaat jalan kaki terhadap penyakit Diabetes.

b. Jalan kaki dianggap hal biasa dan tidak dijadikan olahraga atau sebagai resiko untuk mencegah Diabetes.

c. Resiko Diebetes semakin meningkat karena tubuh kurang bergerak. d. Padatnya aktivitas membuat masyarakat jarang melakukan aktivitas

fisik.

1.3 Rumusan Masalah


(15)

4 b. Bagaimana cara agar terhindar dari penyakit Diabetes?

1.4 Batasan Masalah

Agar tidak adanya penyimpangan dari masalah yang ada maka permasalahan akan difokuskan pada beberapa batasan yaitu:

a. Pembahasan diutamakan pada manfaat Jalan Kaki sebagai pencegah dan pengobat penyakit Diabetes.

1.5 Tujuan dan Manfaat

a. Menginformasikan dan menyadarkan masyarakat akan pentingnya berjalan kaki bagi kesehatan.

b. Mengajak masyarakat untuk terbiasa dengan jalan kaki sehingga dirasakan manfaatnya bagi tubuh.

c. Menambah minat berjalan kaki agar berkurang resiko Diabetes. d. Memanfaatkan waktu minim untuk berolahraga dengan berjalan kaki.


(16)

5 BAB II. OLAHRAGA JALAN KAKI

II.1 Pengertian Olahraga dan Jalan Kaki

Menurut Tim Pengajar Sports Medicine dan Kesehatan dari Universitas

Pendidikan Indonesia (2016) menjelaskan bahwa “Olahraga adalah serangkaian

gerak raga yang teratur dan terencana untuk memelihara gerak (yang berarti mempertahankan hidup) dan meningkatkan kemampuan gerak (berarti

meningkatkan kualitas hidup)”. Seperti halnya makan, gerak olahraga merupakan

sebuah kebutuhan hidup yang sifatnya terus menerus yang artinya jika ditinggalkan akan menganggu jalannya kehidupan. Olahraga sebagai alat memelihara dan membina kesehatan, tidak dapat ditinggalkan. Olahraga adalah alat jasmani, rohani dan sosial. Menurut Renstrom & Roux seperti yang dikutip dari A.S Watson (Santosa dkk, 2016, hal.16) Anatomis-anthropomertris dan fungsi fisiologisnya, stabilitas emosional dan kecerdasan intelektualnya maupun kemampuanya bersosialisasi dengan lingkungan terlihat lebih unggul pada generasi yang aktif dari pada daripada generasi yang enggan mengikuti olahraga. Olahraga memiliki banyak cabang, salah satunya adalah pada aerobik yaitu jalan kaki.

Jalan kaki adalah suatu kegiatan fisik yang menggunakan otot-otot terutama otot kaki untuk berpindah dari suatu tempat atau ketempat lain. Menurut hasil wawancara dengan Dosen Fakultas Pendidikan dan Olahraga Universitas Pendidikan Indonesia, Gumilar menjelaskan “Jalan kaki adalah gerakan yang terstruktur dan terencana dan mempunyai induk organisasi atletik. Sedangkan menurut hasil wawancara dengan Dosen Sports Medicine FPOK Universitas Pendidikan Indonesia, Angkawidjaya “Jalan kaki adalah keterampilan dasar yang dimiliki manusia yang merupakan basic skill seperti melompat dan merupakan

tahap pembelajaran setiap manusia dari lahir”. Gerak tubuh yang kita lakukan dalam berjalan didominasi oleh langkah kaki, meskipun gerak tangan, dan anggota badan lainnya juga di perlukan tetapi gerak langkah kaki sebagai gerak utama. Gumilar (2016) berpendapat bahwa jenis jalan kaki dalam nomor atletik mempunyai tiga tingkatan yaitu :


(17)

6 1. Jalan kaki sebagai rekreasi.

2. Jalan kaki sebagai kesehatan.

3. Jalan kaki sebagai atletik atau prestasi.

Menurut artikel yang ditulis oleh Veronica Wahyuningkintarsih dalam laman www.Femina.com, jalan kaki terbagi menjadi empat jenis yaitu :

 Jalan santai yaitu sejauh 2,5 km sehari. Jalan kaki seperti ini membuat nafas yang di keluarkan stabil dan tidak terengah-engah seperti berlari.

 Jalan cepat yaitu Jalan yang membutuhkan banyak energi. Saat berjalan, otot tubuh bagian bawah mendapatkan kerja lebih keras. Jalan cepat juga membuat tubuh berkeringat, nafas akan menjadi cepat. Apalagi jika berjalan sambil mengayunkan lengan, ini akan membuat otot yang ada ditubuh bagian atas juga ikut termaksimalkan.

 Jalan di bukit atau hiking. Jika sudah terbiasa dengan jalan cepat dan ingin berlatih lebih keras. Jalan di bukit adalah hal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kerja jantung sehingga dapat membakar kalori lebih banyak. Jalan kaki di perbukitan menekankan kerja pada otot kaki sehingga otot akan lebih kuat. Untuk merasakan efeknya dengan maksimal, posisi bahu harus lurus dan badan tegak. Dan saat berjalan turun, berdirilah dengan tegak dan biarkan lutut dan kaki bergerak lebih bebas sesuai dengan ayunan kaki.

II.2 Syarat-syarat berjalan kaki yang benar

Ada beberapa hal yang harus sebaiknya diperhatikan jika akan melakukan jalan kaki sebagai kesehatan yaitu (sumber: http://segiempat.com/tips-dan-cara/kesehatan/cara-berjalan-kaki-yang-benar/):

1. Sebaiknya saat berjalan kaki menggunakan baju atau jaket yang berwarna terang, agar pejalan kaki yang lain dapat melihat dengan jelas.

2. Gunakanlah sepatu yang sesuai untuk berjalan kaki. Yang memiliki bantalan yang kuat dan fleksibel yang dapat menopang keseimbangan tubuh dan juga memiliki ruang yang cukup untuk jari-jari.


(18)

7 3. Saat berjalan posisi leher tidak boleh menengadah atau menunduk. Usahakan posisi kepala netral dengan pandangan lurus kedepan agar tidak mengalami nyeri pada leher.

4. Saat mulai berjalan, daratkan terlebih dahulu tumit ke tanah. Bahu sebaiknya tidak membungkuk dan lebih rileks. Tekuklah siku selama berjalan hingga membentuk sudut 90 derajat dan ayunkan ke pusat tubuh. Ini akan membantu membakar lebih banyak kalori dengan karena cara ini akan melibatkan lebih banyak otot yang bekerja.

5. Usahakan tubuh berdiri sejajar sehingga otot punggung dan bokong bekerja lebih maksimal dan dapat menghasilkan pembakaran kalori yang lebih banyak.

6. Usahakan untuk bernafas seirama dengan langkah dengan posisi dada sedikit terangkat. Agar dapat menarik nafas panjang dan memperluas otot perut. 7. Saat mengambil rute yang menanjak, beban pada persendian dapat dikurangi

dengan cara mencondongkan tubuh sedikit ke depan. Sebaliknya, saat mengambil rute yang menurun, bisa mencondongkan tubuh ke belakang. 8. Untuk pembakaran lemak, tambahkan kecepatan langkah kaki selama 60

detik pertama, dan untuk 120 detik berikutnya kembalilah ke kecepatan biasa. Ulangi interval ini sesering yang bisa lakukan dan selama yang diinginkan. Jumlah lemak yang terbakar akan meningkat dengan variasi interval dan tenaga yang dikeluarkan pada tahap ini secara dramatis.

9. Untuk mencegah dehidrasi, jangan lupa untuk selalu membawa air mineral. Waktu yang baik untuk berjalan kaki adalah pagi hari selama 15 hingga 30 menit secara rutin untuk kebugaran dan siang hari untuk pembakaran kalori.

II.3 Manfaat Jalan Kaki bagi Kesehatan

Jalan kaki sebagai olahraga memiliki manfaat bagi kesehatan. Sehat menurut WHO adalah “Sejahtera paripurna, sejahtera seutuhnya yaitu sejahtera jasmani, sejahtera rohani dan sejahtera sosial bukan hanya bebas dari penyakit, cacat ataupun kelemahan”. Kuntaraf dan Kathleen L.K (1992) mengatakan dalam bukunya. Olahraga memiliki banyak manfaat yaitu :


(19)

8 Berolahraga dapat membuat otot-otot jantung lebih kuat sehingga dapat memompa darah kembali menuju jantung. Otot yang baik membuat peredaran darah baik pula, sedangkan otot yang lemah akan membuat jantung bekerja lebih berat.

 Menormalkan tekanan darah yaitu saat terjadi tekanan darah tinggi, Dengan berolahraga tekanan darah akan turun, dan sebaliknya jika tekanan darah sedang rendah maka olahraga akan menaikannya.

 Pencegah Thrombosis Koroner

Selain memompa darah ke seluruh otot dalam tubuh, jantung juga mengirimkannnya pada arteri-arteri yang berada di pembuluh koroner kanan dan kiri. Penelitian ilmiah menunjukan jika berolahraga dapat membuka pembuluh darah sehingga melancarkan laju darah. Dan apabila telah terjadi penyumbatan, akan tumbuh jalanan untuk pembuluh yang baru jika kita berolahraga.

 Pencegahan gangguan pencernaaan.

Saluran pencernaan makanan bergerak seperti simfoni yang teratur. Walaupun manusia tidak dapat mengatur pergerakan otot pencernaannya. Tetapi manusia dapat memberikan pengaruh melalui kegiatan di bagian tubuh lainnya. Ternyata perawatan terbaik untuk sembelit adalah jalan kaki. Dengan jalan kaki, tubuh akan membantu usus untuk menggerakan sisa makanan bersama-sama hingga menambah kegiatan buang air besar. Berjalan kaki selama 10 hingga 15 menit, ditambah pola hidup sehat yang lainnya seperti minum air putih dan makan buah-buahan akan membuat pencernaan anda lancar.

 Terapi setelah melakukan operasi

Ini adalah salah satu sebab mengapa penderita yang baru melakukan pembedahan dianjurkan untuk bangun dan berjalan segera walaupun masih terasa sakit.

 Mempertinggi kesehatan otak

Ahli filsafat Gerika bertemu Aristottle pada tahun 335 SM, yang mempunyai kebiasaan jalan kaki naik turun (peripaton) di Athena. Ia


(20)

9 memberikan pelajaran pada muridnya yang berjalan bersama dengannya. Orang Gerika percaya bahwa olahraga akan mempertinggi kesehatan otak. Selain itu penelitian yang dilakukan oleh seorang Ilmuwan Amerika membuktikan bahwa olahraga bisa membantu pembentukan sel-sel baru di daerah otak yang berkaitan dengan peningkatan kemampuan otak.

 Manfaat bagi kesehatan mental

Bila kesehatan tubuh seseorang dapat dipengaruhi oleh pikiran dan kesehatan mentalnya, Dr. James Bluementhal dari Universitas Duke melaporkan bahwa sikap tipe A dapat dikurangi melalui olahraga. Tim lain juga melaporkan bahwa olahraga dapat menjadi penyembuh untuk berbagai gejala kejiwaan. Olahraga tersebut telah mengurangi kekhawatiran, depresi, keletihan dan kebingungan. Berenang dan jalan kaki termasuk olahraga aerobik yang banyak disebutkan sebagai pemecahan atas berbagai kesehatan mental.

 Terapi bagi penderita Diabetes

Diabetes adalah suatu penyakit yang ditimbulkan akibat kurangnya produksi insulin, sel reseptor yang tidak dapat menangkap insulin menyebabkan produksi gula meningkat. Dengan berolahraga tingkat kepekaan menangkap bisa bertambah dan berjalan normal sehingga sel peka dengan insulin. Perlu di perhatikan bahwa penderita diabetes hanya bisa melakukan olahraga ringan oleh sebab itu jalan kaki adalah olahraga yang cocok untuk penderita diabetes.

II.4 Informasi lain mengenai Jalan Kaki

Jalan kaki dapat membakar dua ratus tujuh puluh kalori pada tubuh jika kita berjalan dalam kecepatan 4,8 km/jam dan 390 kalori pada kecepatan 6,8 km/jam. Salah satu keuntungan dari jalan kaki adalah dapat dilaksanakan di mana-saja, oleh siapa saja, tidak perduli faktor usia/kelamin.

Hanya saja kegiatan ini membutuhkan waktu tiga kali lebih banyak daripada berlari untuk mendapatkan keuntungan aerobik yang sama. Hal yang perlu diingat dalam berolahraga, bahwa apapun jenis olahraga yang dilakukan secara berturut-turut dari segi waktu, jarak, tanah lapang. Juga yang sering terlupakan adalah


(21)

10 melakukan pemanasan dengan merentangkan otot, seperti otot tangan dan kaki, kemudian melakukan pendinginan dengan cara yang sama.

Selain mempunyai segudang manfaat, jalan kaki juga bisa menyebabkan dampak negatif jika kita tidak berhati-hati dalam melakukannya. Contoh jika kita berjalan kaki atau melakukan olahraga tanpa sarapan sebelumnya, anda bisa pingsan karena energi yang dibutuhkan saat olahraga tidak ada. Makanlah secukupnya dan jangan berlebihan karena jika berlebihan olahraga yang dilakukan tidak akan memberikan dampak yang sesuai dengan keinginan. Dan saat kita telah lama berjalan kaki dan merasa lelah, rendamlah kaki dengan air hangat yang dicampur dengan garam. Ini akan membuat rasa lelah hilang.

II.5 Kontribusi jalan kaki terhadap tubuh

II.1 Tabel Kesegaran Jasmani

Sumber : Dr. Samuel M.Fox III, Dr. Evelyn S. Gendel, Dr. Warren R.Guild. Dr. Theodore FG.Klump, Dr. Hans Kraus, Dr. Lawrence E.Lawb dan Dr. Allan

J.Ryan.

Adapun olahraga untuk khususnya usia lanjut perlu melakukan olahraga yang teratur dan rutin untuk memelihara dan meningkatkan kemandirian dalam kehidupan sehari-hari agar kualitas hidup lebih baik lagi. Peningkatan intensitas

Ketahanan kardio 13

Ketahanan otot 14

Kekuatan otot 11

Kelenturan tubuh 7

Keseimbangan tubuh 8

Pengontrolan berat badan 13

Aksi otot 11

Pencernaan 11

Tidur 14


(22)

11 olahraga harus selalu dilakukan secara bertahap dan pentahapan berlaku untuk seluruh pelatihan jasmani salah satunya jalan kaki. Kelebihan takaran dalam berolahraga, khususnya pada usia madya keatas dapat memicu serangan jantung dan stroke yang mematikan. Peningkatan dosis olahraga kesehatan selalu harus melalui pentahapan yang submaximal yaitu denyut nadi harus kurang dari 80% DNM (Denyut Nadi Maksimal) demi faktor keamanan. Oleh sebab itu setiap orang mempunyai dosis olahraganya masing-masing.

Program Jalan Cepat Progresif : Usia < 50 tahun.

II.2 Tabel contoh pentahapan olahraga kesehatan Sasaran-3 (Aerobik) Sumber : Buku Ilmu Kesehatan Olahraga Sports Medicine hal.41, penulis Tim Pengajar Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan

Indonesia.

Minggu Waktu (menit)

Jarak (m) Waktu/400m (menit)

Keliling Frekunsi/minggu

1 20 1600 5’ 4 3 x

2 22.5 2000 4’30” 5 3 x

3 25 2400 4’10” 6 3 x

4 27.5 2800 4’ 7 3 x

5 30 3200 3’40” 8 3 x*)

6 28.5 3200 3’34” 8

7 27 3200 3’23” 8

8 25.5 3200 3’11” 8

9 24 3200 3’ 8

10 27 3600 3’ 9

11 30 4000 3’ 10

12 33 4400 3’ 11

13 36 4800 3’ 12

*) Untuk olahraga kesehatan beban latihan cukup s/d minggu 5, latihan dilanjutkan tetap 3x/minggu untuk pemeliharaan !


(23)

12 Program Jalan Cepat Progresif : Usia > 50 tahun.

II.3 Tabel contoh pentahapan olahraga kesehatan Sasaran-3 (Aerobiks) Sumber : Buku Ilmu Kesehatan Olahraga Sports Medicine hal.42, penulis Tim Pengajar Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan

Indonesia.

Minggu Waktu (menit)

Jarak (m) Waktu/400m (menit)

Keliling Frekunsi/minggu

1 25 1600 6’15” 4 3 x

2 22.5 1600 5’38” 5 3 x

3 20 1600 5’ 6 3 x

4 20 1600 5’ 7 3 x

5 22.5 2000 4’30” 8 3 x

6 22.5 2000 4’30” 8 3 x

7 25 2400 4’10” 8 3 x

8 25 2400 4’10” 8 3 x

9 27.5 2800 3’56” 8 3 x

10 27.5 2800 3’56” 9 3 x

11 30 3200 3’45” 10 3 x*)

12 37.5 4000 3’45” 11

13 28.5 3200 3’56” 12

14 35.5 4000 3’33”

15 27 3200 3’25”

16 33.75 4000 3’23”

*) Untuk olahraga kesehatan beban latihan cukup s/d minggu 11, latihan dilanjutkan tetap 3x/minggu untuk pemeliharaan !

Catatan : Untuk usia ≥ 60 tahun beban latihan cukup s/d minggu 8, jumlah

keliling digenapkan 8 keliling untuk mencapai waktu > 30 menit, dilakukan 3x/minggu untuk pemeliharaan. 400 M = keliling lapangan Olahraga (sepakbola) pada umumnya.


(24)

13 Sumber : Cooper,K.H : Antioxidant, pg. : 77-78, jarak diubah menjadi meter.

II.6. Diabetes

II.6.1 Pengertian Diabetes

Diabetes adalah penyakit kedokteran yang menggambarkan beberapa macam penyakit yang berbeda. Istilah Diabetes juga dikenal dengan nama Diabetes gula atau kencing manis. Diabetes biasanya menjadi penyakit serius yang terdapat pada usia kanak-kanak, namun umumnya timbul pada usia dewasa. Tanda yang biasanya terlihat pada penderita yaitu sering merasa haus, selera makan tinggi namun berat badan menurun. Dalam kondisi ini jika penderita tidak dirawat maka kondisinya sangat lemah, koma dan akhirnya meninggal. Penderita Diabetes juga memiliki resiko untuk mendapatkan penyakit jantung dan penyakit lainnya seperti kelumpuhan, impoten dan gangguan lainnya.

Dikutip dari halaman www.suara.com, Populasi penderita Diabetes Mellitus di Indonesia menempati pada urutan kelima di Dunia. Berdasarkan data IDF Diabetes Atlas, pada tahun 2013 penderita DM di Tanah Air mencapai 8.554.155 orang. Ketua Perkumpulan Endrokologi Indonesia (Perkeni) Prof. Dr. Achmad

Rudijanto mengatakan “Bahkan angka tersebut semakin naik pada tahun 2014

hingga mencapai 9,1 juta orang dan umur penderita diabetes pun kini semakin

menurun atau semakin muda”.

II.6.2 Jenis-jenis Diabetes

Ada beberapa jenis Diabetes dalam dunia kedokteran, yaitu : a. Diabetes tipe 1 atau Diabetes yang bergantung pada insulin.

Seperti dikutip dari buku Kuntaraf dan Kathleen L.K (1992), Diabetes jenis ini bisa terjadi pada segala usia bahkan pada usia muda. Tanda yang sangat terlihat adalah bergantungnya penderita pada suntikan insulin untuk memelihara kehidupan dan kemungkinan terkena ketosis. Dari semua Diabetes, hanya 7% yang termasuk dalam Diabetes yang bergantung pada insulin. Gejala umum yang terjadi pada penderita Diabetes jenis ini adalah sering mengeluakan urine, selalu haus dan lapar, kehilangan berat badan, berhentinya pertumbuhan pada usia muda, mudah tersinggung dan pusing


(25)

14 bhakan yang paling parah adalah koma. Banyaknya kadar glukosa di dalam urine dan darah juga ketosis dapat menjadi ukuran Diabetes tipe ini yang tidak dapat dikendalikan.

b. Diabetes tipe 2 atau Diabetes yang tidak bergantung pada insulin.

Dari semua Diabetes, 93% termasuk dalam Diabetes yang tidak bergantung pada insulin. Diabetes ini umumnya terjadi pada usia diatas 40 tahun, dan paling sering pada usia 55 tahun. 85% penderita Diabetes tipe ini adalah orang yang kegemukan. Tanda-tanda yang terjadi pada Diabetes ini bertahap seperti lebih cepat letih, sering mengeluarkan urine di malam hari, selalu haus setelah itu kehilangan berat badan. Penderita tipe ini tidak bergantung pada insulin untuk menghindari ketosis. Namun bisa saja mereka memerlukan insulin untuk penanggulangan simtomatik.

c.Diabetes yang berkaitan dengan kekurangan gizi

Seperti dikutip dalam laman gejaladiabetes.com. Diabetes ini terjadi pada kalangan muda yang kekurangan gizi parah dan kelaparan. Disebut juga sebagai diabetes yang terkait dengan malnutrisi. Kondisi ini mengakibatkan tingginya gula dalam darah, beberapa komplikasi yang berasosiasi dengan jenis-jenis diabetes lainnya tidak ada. Insulin diperlukan untuk mengendalikan diabetes yang berkaitan dengan malnutrisi.

d. Diabetes Gestasional

Saat hamil sebagian wanita memiliki kadar gula darah yang tinggi, hal ini disebut dengan Diabetes Gestasional.

Selama lebih dari delapan puluh tahun, dunia kedokteran menyakini bahwa Diabetes disebabkan karena kegagalan kerja pankreas. Organ tersebut menghasilkan beberapa zat kimia yang dibutuhkan oleh tubuh untuk mengekstraksi zat makanan. Kegagalan tersebut menyebabkan insulin tidak dihasilkan dan mengakibatkan Diabetes, oleh sebab itu penderita Diabetes memerlukan suntikan insulin. Sebuah penelitian pada tahun 1960-an yaitu G.M Reaven dan temannya dari Stanford menemukan bahwa penderita Diabetes sering mempunyai lebih banyak insulin daripada mereka yang tidak. Pankreas penderita Diabetes tenyata masih bisa memproduksi insulin hanya saja kepekaannya sudah


(26)

15 berkurang dikarenakan terdapat lemak dalam darah. Intinya Diabetes disebabkan bukan karena tidak adanya insulin, namun dayanya berkurang karena kehadiran lemak. Oleh sebab itu cara terbaik untuk menyembuhkan penyakit Diabetes adalah dengan mengubah kebiasaan makan dan menghindari lemak.

II.6.3 Pentingnya Olahraga bagi penderita Diabetes

Ada banyak keuntungan olahraga Aerobik yang teratur seperti berenang, lari, bersepeda dan jalan cepat.

a.Sebagai pengendali Diabetes.

Penelitian selama empat puluh lima tahun menujukan bahwa aktifitas Aerobik dapat mengurangi resiko kebutuhan insulin hingga 30-50% untuk penderita tipe 1 dan 100% untuk penderita tipe 2 ditambah dengan pengaturan pola makan dan juga berat badan.

b.Penghindar kegemukan

Kurangnya bergerak menjadi penyebab utama seseorang menjadi gemuk. Aerobik dapat menghindarkan seseorang dari kelebihan berat badan karena membakar lemak dalam tubuh. Kehilangan lemak dalam tubuh juga berati kehilangan tingkatan glukosa dan insulin pada penderita Diabetes tipe 1. c.Pengaruh pada lipid darah dan lipoprotein

Diabetes memberikan resiko yang tinggi untuk penyakit jantung kardiosvaskular. Dengan berolahraga jumlah kolesterol akan berkurang dan menambah HDL-C.

d.Mengurangi resiko penyakit jantung koroner

Olahraga bukan hanya memungkinkan untuk memberikan perbaikan pada penyakit Diabetes, tapi juga penyakit jantung koroner.

Perlu diperhatikan bahwa penderita Diabetes tidak boleh melakukan olahraga berat hingga ada bukti nyata jika pengontrolan Diabetesnya baik. Olahraga yang penderita lakukan haruslah menyenangkan, dilakukan setiap hari namun dengan intesitas waktu yang sama. Penderita Diabetes juga sebaiknya jangan berolahraga sendiri, dan yang penting harus mengenakan sepatu. Aktifitas seperti olahraga dan pengontrolan makanan yang diawas dengan baik akan menurunkan 90% penderita


(27)

16 Diabetes tipe 2. Sebuah studi di Australia memperoleh hasil jika orang yang berjalan kaki antara 85 menit hingga tiga jam perminggu dapat menurunkan resiko Diabetes hingga 31%. Berjalan kaki selama 15-30 menit setiap habis makan juga mampu menurunkan kadar gula dalam darah.

II.6.4 Fakta tentang Diabetes saat ini

Seperti yang dikutip dari halaman www.bbc.com. “Dunia menghadapi peningkatan besar penderita Diabetes yaitu 1 dari 11 orang dewasa”. WHO memperingatkan bahwa kasus ini sudah mengalami 4 peningkatan dari 108 juta pada tahun 1980 menjadi 422 juta orang pada tahun 2014.

Tabel II.4 Fakta penderita Diabetes Sumber:

http://www.bbc.com/indonesia/majalah/2016/04/160406_majalah_kesehatan_diab etes

Korban Diabetes

422 juta orang Dewasa menderita Diabetes tahun 2004 314 juta lebih banyak dari tahun 1980.

 8,5% dewasa di dunia yang menderita diabetes

 1,5 juta meningga karena Diabtes tahun 2012

 2,2 juta tambahan kematian akibat glukosa darah yang sangat tinggi

 43% dari 3,7 juta yang meninggal sebelum usia 70 tahun

II.7 Budaya Jalan Kaki II.7.1 Temuan Data

Dalam proses pencarian data telah dilakukan Observasi di Monumen Perjuangan

Jogging Track selama tiga hari berturut-turut yaitu dari hari Minggu, Senin, dan Selasa, berikut data yang telah di dapatkan:

Selama melakukan Observasi rata-rata usia masyarakat yang melakukan Olahraga Jalan Kaki berkisar dari usia 20-50 tahun, jarang sekali menemukan responden


(28)

17 yang berumur dibawah itu. Ini dikarenakan dalam waktu-waktu tersebut responden yang bisa dikatakan pelajar pada hari Minggu sedang libur dan enggan bangun pagi untuk berolahraga. Lain halnya dengan usia 20 tahun keatas yang seorang Mahasiswa atau Pekerja yang walau memiliki waktu libur dari rutinitas dan memang ingin melakukan olahraga. Begitu juga dengan usia 40-50 tahun yang dikategorikan sebagai orang dewasa yang paling banyak melakukan olahraga karena mempunyai waktu luang yang lebih banyak dan ingin mengisi waktunya dengan berolahraga agar tetap sehat.

Hari pertama observasi yaitu hari Minggu, 13 Desember 2015 :

Pada responden yang berusia 20-25 tahun, sebelum mereka berolahraga melakukan pemanasan seperti meregangkan otot (stretching). Setelah itu mereka mulai melakukan jalan kaki atau jalan cepat selama 15-30 menit sebanyak 4-5 putaran dengan jarak 2,4 km. Dengan usia yang masih muda, rata-rata mereka sanggup melakukan hingga 8 putaran.

Sebelum melakukan jalan kaki, responden yang berusia 25-30 tahun dan 30-50 tahun juga melakukan stretching, hanya saja frekuensi saat mereka melakukan jalan kaki atau jalan cepat tidak sebanyak yang berusia 18-25 tahun.

Dari pengamatan dilapangan responden yang melakukan olahraga dan melakukannya seorang diri lebih banyak ketimbang yang melakukan bersama-sama, baik itu dengan sahabat atau pasangannya. Berjalan kaki dengan cara seperti ini membuat tubuh tidak merasa cepat lelah.

Perlengkapan yang responden pakai antara lain adalah celana training, baju dan sepatu. Training panjang dipakai oleh perempuan dan celana training pendek dipakai oleh responden laki-laki. Baju yang dipakai pun bermacam-macam ada yang hanya memakai kaos tangan pendek yang dilapisi dengan jacket atau cukup dengan kaos tangan panjang. Untuk sepatu ada diantara mereka yang memang memakai sepatu khusus berlari dan ada pula yang cukup dengan sepatu biasa yang dirasa sudah cukup nyaman untuk digunakan berolahraga.


(29)

18 Gambar II.1Observasi 1

Sumber : Data Pribadi

Gambar II.2 Observasi 2 Sumber : Data Pribadi

Dari hasil observasi hari kedua pada hari Senin tanggal 14 Desember pukul 08.30 WIB didapatkanlah data sebagai berikut :

Rata-rata usia masyarakat yang melakukan olahraga jalan kaki berkisar dari usia 22-50 tahun. Tidak ada responden yang berusia dibawah 22 tahun yang berolahraga dikarenakan pada jam tersebut sedang berada di sekolah atau di tempat kuliah. Rata-rata mereka berjalan kaki menghabiskan waktu 15-30 menit.

Terdapat enam orang yang melakukan olahraga jalan kaki tanpa alas kaki dan sisanya memakai sepatu. Enam orang tersebut adalah responden yang berusia diatas 40-60 tahun. Diantara semua responden tersebut terdapat seorang ibu yang sedang hamil ikut berjalan kaki. Wanita hamil ini berjalan kaki selama 15 menit.


(30)

19

Gambar II.3 Observasi 3 Sumber : Data Pribadi

Gambar II.4 Observasi 4 Sumber : Data Pribadi

Pada hari ketiga Selasa tanggal 15 Desember pukul 08.00 WIB didapatkanlah data sebagai berikut :

Joging track Monumen pada saat itu didominasi oleh orang tua berusia 40-60 tahun. Dan hanya sedikit yang berusia 20- 25 tahun. Dari seluruh responden, ada 5 orang yang tidak memakai alas kaki. Dari segi kelengkapan seperti baju dan sepatu, responden menggunakan celana training, kaos dan sepatu khusus berolahraga. Data lapangan yang kedua adalah data Wawancara pada remaja mahasiswa dan pekerja muda yang berusia 17-22 tahun yang mewakili dari setiap kategori.


(31)

20 Hasil riset kegiatan masyarakat terutama remaja, mahasiswa yang berusia 17-22 tahun. Riset ini dilakukan pada dua orang yang mewakili pada masing-masing kategori.

Jalan Kaki dan Diabetes

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh seorang Mahasiswa Universitas Muhamadiah Surakarta mengenai manfaat Jalan Kaki terhadap penyakit Diabetes menunjukan bahwa subjek penelitian sebelum mengikuti olahraga jalan santai memiliki kadar glukosa darah lebih dari 250 mg/dl, mengalami stress dan infeksi atau penyakit. Subjek mengikuti jalan kaki sesuai dengan kriteria restriksi. Pemeriksaan kadar glukosa dilakukan sebelum dan sesudah mengikuti jalan santai. Dari 68 responden sebagai subjek penelitian didapatkan hasil sebagai berikut:

Tabel II.5 Hasil Penelitian


(32)

21 Arkan Adi Widiya (Seperti yang dikutip Perkeni 2011) Aktivitas fisik merupakan salah satu pilar yang dalam penatalaksanaan DM untuk meningkatkan kepekaan sel terhadap insulin dalam memproses glukosa menjadi energi. Orang dewasa yang menderita Diabetes Mellitus dianjurkan untuk melakukan olahraga dengan intensitas sedang yaitu selama 150 menit selama semiggu (ADA, 2014). Perbandingan penelitian ini dengan penelitian lain yang dilakukan oleh Fauzi dan Anggorowati tahun 2013 yang melibatkan sebanyak 36 pasien juga menunjukan bahwa jalan kaki mempunyai pengaruh yang besar terhadap penurunan kadar glukosa darah.

Dari berbagai penelitian yang telah dilakukan mengenai jalan kaki terhadap Diabetes dapat disimpulkan bahwa Jalan kaki dapat menurunkan kadar glukosa dalam darah setelah dilakukan pengukuran sebelum dan sesudah berjalan kaki.

II.7.2 Analisis AOI (Activity, Opini, dan Interest)

II.6 Tabel Activity Sumber : Pribadi

(Pelajar,Mahasiswa) Week-Day

Pagi (5.00-12.00) Siang (12.00-16.00)

Sore (16.00-18.00)

Malam (18.00-23.00) Bangun tidur Makan siang Nonton film Makan Malam

Mandi Ngobrol-ngobrol Main game Mengerjakan tugas/pekerjaan

rumah

Sarapan Istirahat Ngemil Mengerjakan


(33)

22 rumah Berangkat ke

kampus/sekolah

Tidur siang Mandi Tidur

Belajar Nonton film/main

(Pelajar,Mahasiswa) Week-End

Pagi (5.00-12.00) Siang (12.00-16.00)

Sore (16.00-18.00)

Malam (18.00-23.00) Bangun tidur Makan siang Ngobrol-ngobrol Makan Malam

Mandi Ngobrol-ngobrol Nonton TV Main Game

Sarapan Nonton Film Nonton Film

Main Game Main Game Tidur

(Pekerja Muda) Week Day

Pagi (5.00-12.00) Siang (12.00-16.00)

Sore (16.00-18.00)

Malam (18.00-23.00) Bangun tidur Makan siang Pulang kerja Makan Malam

Mandi Ngobrol-ngobrol Pulang kerumah Nonton TV

Sarapan Istirahat Mandi Main Hp

Berangkat ke tempat kerja

Kerja Istirahat Tidur

Kerja

(Pekerja Muda) Week End/ Off Day

Pagi (5.00-12.00) Siang (12.00-16.00)

Sore (16.00-18.00

Malam (18.00-23.00) Bangun tidur, solat Makan siang Ngobrol-ngobrol Makan Malam

Tidur lagi Ngobrol-ngobrol Nonton TV Main Game

Sarapan Nonton Film Mandi Download

Game


(34)

23

Main Game Tidur

Opini Mahasiswa

Aspirasi : Menjadi Entrepreneur. Inspirasi : Orang tua.

Harapan : Bermanfaat bagi banyak orang. Kepribadian : Humoris dan bersahabat.

Gaya Hidup : Sederhana namun mengikuti perkembangan tren.

Pekerja

Aspirasi : Memiliki keluarga yang Sakinah Mawadah Warahmah. Inspirasi : Kopi , walaupun pahit tetap dinikmati.

Harapan : Memiliki kehidupan yang baik. Kepribadian : Sederhana dan bersahabat. Gaya Hidup : Sederhana.

Interest

Mahasiswa : Tertarik pada kehidupan percintaan, Bermain Game dan menonton Film Korea.

Pekerja : Tertarik pada Game dan Film dan bermain futsal.

Consumer Insight

Pengertian Consumer Insight Menurut Amalia E. Maulana adalah proses mencari tahu secara lebih mendalam dan holistik, tentang latar belakang perbuatan, pemikiran dan perilaku seorang konsumen yang berhubungan dengan produk dan komunikasi iklan. Dalam kampanye ini Consumer Insight dapat diketahui dari Opini dan Interest yang telah di ketahui dalam riset.

Berikut Insight yang di dapat :

a. Mahasiswa dan Pekerja muda sama-sama memiliki keinginan untuk memiliki kehidupan yang lebih baik.


(35)

24 Pola kehidupan yang dijalani Mahasiswa dan Pekerja juga tidak terlalu berbeda, masing-masing menyukai kehidupan di dalam rumah seperti menonton film, bermain game. Sehingga kampanye yang dilakukan pun tidak langsung melibatkan Target dalam kegiatan, tetapi melalui media-media yang mereka lihat.

Consumer Journey

(Pelajar, Mahasiswa Week Day)

II.7 Tabel Consumer Journey Sumber : Pribadi

Waktu Aktivitas Tempat POC

Pagi Bangun tidur Kamar Tempat tidur, Hp, poster, jam,

Mandi Kamar

Mandi

Handuk, keset, peralatan mandi

Sarapan Ruang

Makan

Piring, gelas, sendok,

Berangkat ke sekolah/kampus

Jalan Jalan, mobil, motor, spanduk, hp, billboard Belajar Kampus Buku, pulpen, White

board, kursi, hp Siang Makan siang Rm. Makan Hp, piring, gelas, menu

makanan

Ngobrol-ngobrol Kamar Hp

Istirahat Kosan teman

Kursi, TV

Tidur siang Kamar Tempat Tidur

Nonton film Kamar Laptop


(36)

25 dinding

Main game Kamar Hp , tempat tidur Ngemil Ruang TV Bungkus snack, TV, sofa

Mandi Kamar

Mandi

Handuk, keset, peralatan mandi

Malam Makan Malam R. Makan Piring, gelas, sendok, garpu

Mengerjakan Tugas/Skripsi

Kamar Laptop, Hp, Buku

Tidur Kamar Tempat tidur

Week-End

Waktu Aktivitas Tempat POC

Pagi Bangun tidur, solat Kamar Tempat tidur, Hp, poster, jam,

Tidur lagi Kamar Mandi

Handuk, keset, peralatan mandi

Sarapan Ruang

Makan

Piring, gelas, sendok, garpu

Mandi Jalan Jalan, mobil, motor, spanduk, hp, billboard Siang Main Game Rm. Makan Hp, piring, gelas, menu

makanan Ngobrol-ngobrol R.Keluarga TV, sofa, karpet

Nonton Film Kamar Tempat Tidur

Main Game Kamar Tempat Tidur

Sore Makan siang R. Makan Piring, gelas, sendok, garpu

Ngobrol-ngobrol R. Tv TV, kursi Nonton Film Kamar Tempat tidur, meja


(37)

26 Malam Makan Malam R. Makan Piring, gelas, sendok,

garpu Main Game Kamar Laptop, Hp, Buku

Nonton Film Kamar Tempat tidur

Tidur Kamar Tempat tidur, selimut

Waktu Aktivitas Tempat POC

Pagi Bangun tidur Kamar Tempat tidur, Hp, poster, jam,

Mandi K. Mandi Handuk, keset, peralatan mandi

Sarapan R. Makan Piring, gelas, sendok, garpu

Berangkat ke tempat kerja

Jalan Jalan, Spanduk, poster, mobil

Kerja Mesin, Toolkit

Siang Makan siang T. Makan Hp, piring, gelas, menu makanan

Ngobrol-ngobrol T. Makan Hp, TV, Meja, Kursi, dinding

Istirahat T. Kerja Kursi

Kerja T. Kerja Mesin, Etalase

Sore Pulang kerja Kamar Hp, kursi

Pulang kerumah Ruang. Tv TV, kursi Mandi Kamar Tempat tidur, meja Istirahat Kamar Tempat tidur, Hp Malam Makan Malam R. Makan Piring, gelas, sendok,

garpu

Nonton TV Kamar Laptop, Hp

Main Hp Kamar Laptop, Buku, pensil, pulpen


(38)

27 Tidur Kamar Tempat tidur, selimut

Week-End

Waktu Aktivitas Tempat POC

Pagi Bangun tidur Kamar Tempat tidur, Hp, poster, jam,

Mandi K. Mandi Handuk, keset, peralatan mandi

Sarapan R. Makan Piring, gelas, sendok, garpu

Main Game Kamar Laptop, mouse, keyboard Siang Makan siang Ruang.

Makan

Hp, piring, gelas, menu makanan

Ngobrol-ngobrol Ruang Tv Hp, Meja, Kursi, dinding, tv

Nonton Film Laptop Meja, Tempat tidur Main Game Kamar Tempat tidur, hp Sore Ngobrol-ngobrol Ruang TV Hp, kursi

Nonton TV Ruang TV TV, kursi

Mandi Kamar

Mandi

Handuk, keset, peralatan mandi

Istirahat Kamar Tempat tidur, bantal Malam Makan Malam R. Makan Piring, gelas, sendok,

garpu Main Game Ruang TV Laptop, meja

Tidur Kamar Tempat tidur, selimut

II.8 Kondisi Masyarakat saat ini

Maraknya penjualan kendaraan yang murah seperti motor dan mobil membuat masyarakat berbondong-bondong membeli kendaraan impian mereka. Akibatnya timbul rasa kebanggaan pada diri mereka untuk menggunakan kendaraan tersebut dan enggan berjalan kaki atau setidaknya menggunakan kendaraan umum.


(39)

28 Kesibukan yang menuntut untuk bekerja cepat juga menjadi alasan mengapa masyarakat enggan untuk berjalan kaki. Semua harus selesai tepat waktu hingga mereka kekurangan waktu untuk berolahraga.

Selain itu faktor dari fasilitas seperti trotoar yang kini mulai beralih fungsi menjadi tempat berjualan mengurangi niat masyarakat untuk berjalan kaki karena para pejalan kaki merasa terganngu. Juga banyak yang malas berjalan kaki dikarenakan faktor cuaca yang panas jika kita berjalan siang hari. Padahal jika kita benar-benar niat untuk melakukannya, akan ada selalu ada cara untuk membuat tubuh kita sehat, karena jalan kaki adalah olahraga yang mudah dan simple. Tidak semua masyarakat yang mempunyai kegiatan padat lantas pasrah dengan keadaan dan tidak berolahraga. Kini dengan banyaknya fasilitas olahraga umum yang diperbaiki, membangkitkan niat dan semangat masyarakat untuk berolahraga walaupun itu hanya sebentar.

II.9 Analisis

Berdasarkan observasi yang telah dilakukan menunjukan bahwa yang sering melakukan olahraga jalan kaki berusia 22-50 tahun keatas. Jarang sekali melihat masyarakat yang berusia dibawah itu berjalan kaki terutama saat week-day. Ini dikarenakan masyarakat yang berusia dibawah itu melakukan kegiatan lain seperti sekolah. Lain halnya dengan masyarakat yang berusia di atas 40 tahun yang mendominasi jumlah masyarakat yang berjalan kaki. Kesibukan dan kesadaran menjadi salah satu alasan mengapa hal ini bisa terjadi, masyarakat yang berusia diatas 40 tahun menyadari jika dirinya sudah tak muda lagi dan ingin mempertahankan kebugaran dan kesehatan tubuhnya dari segala macam penyakit. Untuk responden yang diwawancarai rata-rata berusia 22 dan 25 tahun telah merasakan manfaat jalan kaki secara teratur bagi tubuh mereka. Sangat disayangkan kesadaran tersebut tidak terjadi pada masyarakat yang berusia 16-21 tahun yang sedang dalam masa produktif. Padahal berdasarkan data Rieskesda pada tahun 2007, angka penyandang Diabetes pada usia 15 tahun keatas di perkotaan di Indonesia adalah 5,7%. Dan berdasarkan penelitian yang dilakukan Unit Kerja Koordinasi Endokrinologi mengatakan jumlah penderita Diabetes pada


(40)

29 remaja di bawah 20 tahun sebanyak 731 anak/remaja. Jenis Diabetes yang biasanya menyerang remaja adalah Diabetes tipe 1 yaitu dimana kondisi tubuh tidak bisa menghasilkan insulin, sehingga tubuh perlu di suntik insulin setiap waktu tertentu. Diabetes terjadi karena banyak faktor seperti karena faktor keturunan, kelainan sistem imunitas dan faktor dari luar seperti pola hidup tidak sehat dan pola makan yang tidak baik. Ini disebabkan karena semakin banyaknya tempat-tempat makan seperti cafe atau restaurant yang menjadi tempat berkumpulnya remaja dan menyebabkan mereka jarang melakukan kegiatan fisik seperti olahraga.

II.10 Resume

Diabetes adalah sebuah istilah kedokteran yang menggambarkan beberapa macam penyakit yang berbeda, biasanya sering pula disebut dengan kencing manis. Diabetes adalah sebuah penyakit disebabkan oleh kegagalan kerja pankreas (Olahraga sumber Kesehatan : Kuntaraf dan Kathleen L.K, 1992, hal.67). Diabetes merupakan salah satu penyakit penyebab kematian pertama dalam kategori penyakit tidak menular di Asia Tenggara. Seperti dikutip dari laman Tempo.com, lebih dari seratus anak dan remaja di Jawa Tengah diperkirakan menderita Diabetes tipe 1 dan diperkirakan jumlah tersebut telah meningkat semenjak tahun 2009. Hal ini diperparah dengan kurangnya aktivitas fisik yang dilakukan akibat berbagai faktor internal dan eksternal. Oleh sebab itu perlu adanya kampanye yang menyadarkan dan mengajak masyarakat untuk beraktivitas fisik seperti Jalan kaki. Karena jalan kaki adalah aktifitas fisik yang cocok untuk para penderita Diabetes. Dengan melakukan aktifitas fisik seperti ini selain dapat mengendalikan diabetes, penyakit-penyakit lain seperti Jantung Kardiovaskuler dan Jantung Koroner akan terkurangi.

II.11 Mandatory

Dinas Kesehatan Provinsi Barat di bentuk sejak zaman kemerdekaan atau revolusi dan mengalami perubahan-perubahan nama. Hingga pada tahun 2001 terjadi lagi perubahan struktur organisasi dan tata kerja dan terjadilah penggabungan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat dengan Kanwil


(41)

30 Depkes Provinsi Jawa Barat menjadi Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat. Dinas Kesehatan mempunyai banyak program upaya kesehatan dengan salah satu sasarannya adalah Meningkatnya derajat kesehatan dan kebugaran jasmani masyarakat melalui aktifitas fisik dan olah raga yang baik, benar, teratur dan terukur. Pada Hari Kesehatan Sedunia (HSKS) diperingati setiap tanggal 7 April di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Tanggal ini bertepatan dengan tanggal berdirinya Organisasi Kesehatan Dunia. Tema peringatan HKS 2016 di tingkat

global adalah “Diabetes” dengan sub tema yang diangkat adalah “Diabetes

Superhero, di tingkat regional Asia Tenggara (SEARO) “Prevent, Treat and Beat

Diabetes” sedangkan di tingkat nasional tema yang diangkat adalah “Cegah, Obati, Lawan Diabetes”. Maka dari itu Dinas Kesehatan bekerja sama dengan BKOM Bandung untuk membuat event yang berhubungan dengan aktivitas fisik yaitu Jalan Sehat. BKOM Bandung merupakan UPT Kementerian Kesehatan RI yang mempunyai tuigas melaksanakan pelayanan dan fasilitasi, pelatihan, penelitian, dan peningkatan kemitraan serta sosialisasi di bidang kesehatan olahraga. Dan juga pelayanan kesehatan olahraga yang bertujuan membangun kesehatan olahraga. Untuk meningkatkan derajat kesehatan melalui kebugaran jasmani dengan melakukan aktivitas fisik/latihan fisik dan atau olahraga yang baik, benar, teratur dan terukur untuk memperoleh sumber daya manusia yang berkualitas dan produktif.


(42)

31 BAB III. STRATEGI PERANCANGAN & KONSEP DESAIN

Strategi Perancangan adalah suatu cara yang dilakukan seorang Desainer sebelum berlanjut ke tahapan selanjutnya dalam merancang. Strategi perancangan berisi rencana-rencana Desainer dalam menyampaikan pesan terhadap Target Audiens. Strategi perancangan bersifat penting karena ini merupakan cara untuk menyampaikan pesan agar pesan tersebut tepat sasaran dan memberikan dampak sesuai dengan yang diharapkan.

III. 1 Strategi Perancangan

Untuk menyadarkan dan mengajak masyarakat agar terhindar Diabetes dengan cara berjalan kaki, diperlukan adanya suatu kampanye yang dapat menyampaikan pesan sesuai dengan tujuan tersebut.

III.1.1. Kampanye

III.1.1.1 Pengertian Kampanye

Menurut Rogers dan Storey (seperti yang dikutip Venus. A, 2004) kampanye adalah “Serangkaian tindakan komunikasi yang terencana dengan tujuan menciptakan efek tertentu pada sejumlah besar khalayak yang dilakukan secara berkelanjutan pada kurun waktu tertentu”. Sedangkan menurut Pfau dan Parrot (seperti yang dikutip Venus. A, 2004) “Kampanye adalah suatu proses yang dirancang secara sadar dengan rentang waktu tertentu dengan tujuan

mempengaruhi khalayak yang telah ditetapkan”.

Kampanye merupakan wujud tindakan komunikasi yang terencana yang ditujukan untuk memepengaruhi masyarakat, kampanye menggunakan berbagai saluran informasi untuk menyampaikan gagasan - gagasan yang akan disampaikan untuk mempengaruhi masyarakat, kampanye setidaknya harus mengandung empat hal yaitu harus ada efek atau dampak tertentu, jumlah sasaran dalam ruang lingkup yang besar, hanya dilakukan dalam kurun waktu tertentu, dan melalui serangkaian tindakan komunikasi yang terorganisir, selain mengandung empat hal diatas kampanye haruslah memiliki sumber yang jelas, sumber yang menjadi penggagas, perancang, penyampai sekaligus yang bertindak selaku penanggung jawab suatu


(43)

32 kampanye, sehingga membuat individu yang menerima pesan dapat mengidentifikasi pesan tersebut. (Venus. A, 2004. hal. 3).

III.1.1.2 Tujuan Kampanye

Ada tiga tahap yang menjadi tujuan dalam kampanye. Tahap pertama kampanye biasanya mengarah untuk menciptakan perubahan pada tataran pengetahuan. Dalam tahap ini diharapkan muncul kesadaran, muncul keyakinan dan bertaambahnya pengetahuan tentang masalah atau isu tersebut. Tahap selanjutnya mengarah pada perubahan sikap atau attitude. Sedangkan tahap terakhir adalah untuk mengubah perilaku target secara konkret, tahap ini bermaksud untuk adanya tindakan yang terjadi. Tindakan tersebut bisa terjadi “sekali” atau “terus

menerus”.

III.1.1.3 Jenis-jenis Kampanye

Seperti dikutip dalam buku (Manajemen Kampanye : Venus. A, 2004. hal.11) ada tiga jenis kampanye.

a. Product-oriented campaigns atau kampanye yang berorientasi pada produk atau bisnis. Tujuannya adalah memperoleh keuntungan finansial. Cara yang dilakukannya adalah memperkenalkan produk dan melipatgandakan penjualan sehingga mendapatkan keuntungan yang diinginkan.

b. Candidate-oriented campaign atau kampanye yang berorientasi pada hasrat untuk kekuasaan politik. Tujuannya adalah memenangkan dukungan dari masyarakat agar kandidat-kandidat mendapatkan jabatan di partai politik di pemilihan umum.

c. Ideologically or cause oriented campaigns atau kampanye yang berorientasi pada tujuan-tujuan yang bersifat khusus atau sosial. Kampanye ini juga dikenal sebagai social change campaigns, yaitu kampanye yang bertujuan untuk menangani masalah-masalah sosial melalaui perubahan sikap dan perilaku.


(44)

33 Sesuai dengan pengertian-pengertian kampanye diatas, maka kampanye yang tepat untuk masalah ini adalah Ideologically or cause oriented campaigns atau kampanye sosial. Kampanye ini bermaksud untuk mengajak masyarakat terutama generasi muda agar terhindar dari penyakit Diabetes dengan melakukan aktivitas fisik yaitu Jalan Kaki.

III.1.1.4 Khalayak Sasaran

Pembagian khalayak dibagi menjadi beberapa bagian yaitu berdasarkan Demografi, Geografi dan Psikografi.

a. Demografi adalah gambaran tentang penduduk pada suatu negara atau wilayah atau komunitas. Dalam hal ini khalayak sasaran adalah Perempuan dan Laki-laki berusia 17-25 tahun yaitu Pelajar, Mahasiswa dan Pekerja muda.

b. Geografi adalah gambaran tentang suatu wilayah. Dalam hal ini khalayak yang tinggal di kota-kota besar.

c. Psikografis adalah suatu gambaran masyarakat tentang minat atau ketertarikan, opini, sikap, kepribadian, tata nilai dan gaya hidup. Analisis telah dilakukan pada dua orang yang mewakili dari khalayak sasaran dan terdapat pada BAB II Temuan Data.

d. Target Audience

Target Audience adalah seseorang atau sekelompok orang yang dijadikan sasaran penyampaian pesan. Dalam masalah Jalan Kaki ini Target Audience adalah Pelajar, Mahasiswa dan Pekerja yang memiliki yang memiliki kesibukan sehingga jarang untuk berolahraga.

III.1.2 Strategi Komunikasi

Strategi Komunikasi adalah suatu cara menganalisa agar pesan yang disampaikan dapat diterima dan dipahami oleh target dengan baik sesuai dengan tujuannya. Selain di analisa, pesan juga harus melalui beberapa pendekatan agar Target Audiens tidak merasa terpaksa menerima pesan tersebut. Strategi Komunikasi yang digunakan dalam perancangan ini adalah dengan menggunakan model AISAS. Alasannya karena AISAS merupakan model komunikasi terbaru yang di


(45)

34 kembangkan mengikuti perkembangan peranan Internet pada era sekarang. Memiliki lima elemen yang di pakai yaitu Attention, Intereset, Search, Action, dan Share. AISAS adalah model yang tepat untuk menjawab masalah yang ada.

Model AISAS

Attention : Cara yang digunakan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terutama Target Audiens tentang pesan..

Interest : Cara yang digunakan setelah kita sadar tentang produk tersebut maka akan tertarik lebih dalam.

Search : Setelah masyarakat tertarik dengan produk tersebut, maka mereka akan mencari tahu tentang pesan tersebut.

Action : Setelah tertarik , maka target akan mau membeli produk atau mengikuti apa yang produk atau pesan tersebut inginkan.

Share : Setelah itu, target akan merasakan apa yang ia rasakan terhadap pesan tersebut dan menyebarkanya di sosial media, blog atau situs review.

III.1 Tabel tahapan AISAS Sumber : Pribadi

a. Tujuan Komunikasi : Untuk menyadarkan dan mengajak masyarakat agar mau berjalan kaki, karena jalan kaki merupakan olahraga yang dapat mencegah dan mengobati penyakit Diabetes.


(46)

35 Seperti yang dikutip dari buku Theories of Human Communication (Littlejohn, diterbitkan dalam beberapa edisi: tahun 1989, 1995, 2002) Ada tiga cara pandang masyarakat ilmiah yaitu :

1. Pendekatan scientific ( ilmiah-empiris), yaitu Pendekatan yang di asosiasikan yang menekankan pada prisnsip standarisasi observasi dan konsisten (metode yang sama akan menghasilkan hasil yang sama). Biasanya dipakai dalam ilmu fisika, biologi, kedokteran, matematika dll.

2. Pendekatan Humanistic (Humaniora Interpretatif), yaitu Pendekatan yang sering digunakan dalam aliran Humanistic yaitu “partisi

observasi”. Pendekatan ini mengamati sikap dan perilaku dari orang -oramg yang di telitinya dengan cara melibat diri atau membaur dalam kehidupan mereka. Pandangan ini cocok untuk mengkaji persoalan yang menyangkut sistem nilai, seni, budaya, sejarah atau pengalaman pribadi.

3. Pendekatan social sciences ( ilmu-ilmu social), yaitu pendekatan yang menggabungkan pendektan Scientific dan Humanistic. Yang menjadi subjek ilmu pengetahuan sosial adalah kehidupan manusia. Ilmu pengetahuan tersebut dibagi menjadi dua :

 Ilmu pengetahuan tingkah laku (behavioral science), mengkaji tingkah laku individual manusia.

 Ilmu pengetahuan sosial (social science), mengkaji interaksi antar manusia.

Pendekatan ini dirasa cocok sebagai pendekatan yang dilakukan dalam Kampanye tentang jalan kaki ini.

c. Sifat : Selain melalui pendekatan dalam bidang keilmuan, pendekatan bisa dilakukan melalui Gaya Hidup yang target audiens jalani.

d. Gaya Bahasa : Gaya bahasa yang digunakan dalam komunikasi kampanye ini adalah Gaya bahasa sehari-hari.

e. Materi Pesan : Materi pesan yang disampaikan dalam kampanye ini adalah bagaimana menyadarkan masyarakat agar mau berjalan kaki sehingga timbul perubahan perilaku.


(47)

36

f. Problem Statement :

 Kurangnya kesadaran masyarakat akan manfaat jalan kaki.

 Jalan kaki dianggap hal biasa dan tidak dijadikan olahraga atau sebagai cara untuk meningkatkan kesehatan dan kebugaran tubuh.  Masyarakat tidak tahu jika jalan kaki dapat mencegah dan

mengobati Diabetes.

III.1.3 Strategi Kreatif

Strategi Kreatif adalah sebuah cara yang dilakukan dalam merancang sebuah Solusi.

a. Copywriting

Adalah sebuah tulisan yang berupa karangan yang menarik. Menunjukan poin-poin dan nilai dalam sebuah iklan.

b. Headline

Adalah sebuah frasa atau kalimat yang bertujuan untuk menarik perhatian. Biasanya Headline merupakan bagian terpenting dalam sebuah iklan. Dalam kampanye jalan kaki ini Headline yang dipakai tergantung visual yang dipilih nantinya.

 Poster Attention : “Lagi apa?”. Maksud dari headline tersebut adalah untuk menarik perhatian target audiens. Setelah perhatian target didapatkan, target pasti akan melihat poster tersebut seutuhnya. Pertanyaan dari headline tersebut akan terjawabkan saat target audiens melihat gambar dari poster. Dan selanjutnya hal-hal lain akan mendukung dari headline.

 Poster Interest : “Mau kemana?”. Maksud dari headline ini adalah mengajak minat target audiens untuk memilih jalan yang benar dan baik bagi dirinya. Ditunjukan dengan gambar-gambar poster tesebut yang didukung oleh tagline dan bodycopy.

Headline Infografis : “Tentukan Jalan Hidupmu!!” Maksud dari headline adalah menentukan jalan yang baik karena jika salah pilih, sudah tertera copywriting yang menjelaskan apa saja efek


(48)

37 yang akan didapatkan. Oleh sebab itu headline sangat menekankan untuk memilih jalan yang benar.

c. Tagline

Adalah sebuah frasa atau kalimat yang mengungkapkan ide atau konsep kreatif yang biasanya berada di akhir isi iklan dan merujuk pada headline.

Tagline yang digunakan dalam kampanye ini adalah : “Jalan kaki

atau jalan Diabetes”. Tujuannya adalah memberikan pilihan tentang jalan yang seharusnya dipilih.

d. Bodycopy

Adalah pesan utama yang ditonjolkan dalam iklan, menjelaskan ide atau maksudnya iklan tersebut. Biasanya terdiri dari beberapa baris teks. Dalam kampanye ini tentu saja bodycopy yang akan dipakai adalah mengenai pentingnya jalan kaki dan kaitannya dengan penyakit Diabetes atau fakta-fakta tentang Diabetes.

Bodycopy poster Attention 1 (main laptop): “Terlalu lama di depan laptop, meningkatkan resiko terkena Diabetes”.

Bodycopy poster Attention 2 (makan kue): “Terlalu banyak makan yang mengandung gula beresiko terkena Diabetes”

Bodycopy poster Interest dan Infografis: “Tahun 2015, 415 juta orang dewasa menderita Diabetes, kenaikan 4 kali lipat sejak tahun 1980. 90% orang dengan diabetes di seluruh dunia adalah penyandang diabetes tipe 2. Saat ini Diabetes menjadi penyakit pembunuh nomor 3 di Indonesia. Ditingkat Global berdasarkan data International Diabetes Federation (IDF) jumlah estimasi penyandang Diabetes di Indonesia diperkirakan sebesar 10 juta dengan menempati urutan ketujuh tertinggi setelah China, India, Amerika, Brazil, Rusia dan Meksiko”. Tujuannya untuk menjelaskan dan menginformasikan tentang fakta-fakta penyakit Diabetes.


(49)

38

Jalan Kaki

Telapak Kaki

Gambar III.1 Mind mapping keyword Sumber : Data Pribadi

Gambar III.2 Mind mapping keyword 2 Sumber : Data Pribadi

f. Key Visual : Adalah kumpulan gambar yang didapat dari keyword-keyword yang sudah di jabarkan dengan mind mapping. Key Visual biasanya menjadi gambar acuan dalam merancang Desain yang akan dibuat. Jalan Kaki Zebra Cross Sendal Sepatu Telapak Kaki Petunjuk Jalan Jalan Diabetes Darah

Alat cek kadar gula Sebab Kurang aktivitas fisik Minum pemanis buatan UGD Simbol rumah sakit Rumah sakit Makanan tidak sehat


(50)

39 Gambar III.3 Mind mapping keyvisual

Sumber : Data Pribadi

Gambar III.4 Mind mapping keyvisual Sumber : Data Pribadi

III.1.4 Strategi Media

Media menjadi suatu hal yang penting dalam kampanye. Scharamm (1973)

mengartikan media sebagai “perantara apapun yang memungkinkan pesan-pesan

tersebut sampai kepada penerima”. Sementara menurut Klingemann dan

Rommele (2002) secara spesifik mengartikan sebagai media yang digunakan untuk menyampaikan pesan kepada masyrakat (Manajemen Kampanye : Venus A, 2004, hal. 84).

Pemilihan media yang tepat akan berdampak pada hasil yang di harapkan pada masyarakat. Sedangkan media tambahan yang akan digunakan akan mengikuti sesuai dengan consumer journey dan point of contact target audiens.

III.1.5 Media 1. Poster

Adalah suatu plakat atau pengumuman yang berisi informasi yang dipasang ditempat umum. Poster berisi gambar, dan huruf dan juga warna-warna yang menarik perhatian namun tidak terlalu banyak. Bahasa yang digunakan singkat

Diabetes Sebab

Diabetes UGD

Makanan tidak sehat


(51)

40 dalam poster, padat dan jelas dan berisi informasi atau mengajak. Poster yang akan digunakan dalam kampanye ini dibuat dalam 2 tahap, yaitu Attention dan Interest, dan juga sebuah Infografis. Masing-masing dibuat dalam ukuran A3 agar mudah dilihat.

2. Ambient Media

Stiker ini bersifat sebagai Ambience media, artinya stiker ini akan menyatu dengan lingkungan. Berisi konten-konten yang menarik perhatian atau mengajak target audiens untuk berjalan kaki. Stiker-stiker ini nantinya akan ditempel di tempat-tempat yang dimana minim penggunaan mengunakan jalan kaki seperti eskalator dan lift.

3. Website

Adalah kumpulan-kumpulan halaman informasi yang saling terhubung oleh jaringan internet, sehingga bisa diakses diseluruh dunia. Website atau yang lebih sering disebut Web adalah sebuah alat komunikasi online yang terdiri dari halaman-halaman hiperlink.

4. Sosial Media

Adalah sebuah media untuk bersosialisasi yang dilakukan secara online, yang dapat diakses oleh semua orang untuk saling berinteraksi tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu. Ini memungkinkan manusia untuk berkomunikasi satu sama lain dimanapun, kapanpun, seberapa jauh apapun, malam ataupun siang. Ada banyak manfaat yang bisa kita dapatkan dari media sosial, contohnya sebagai media pemasaan, berdagang, mencari koneksi, menambah teman dsb. Contoh Sosial Media yang populer sekarang ini adalah Facebook, Instagram, dan Twitter.

5. Gimmick Media

Notebook

Digunakan untuk mengingatkan target audiens untuk melakukan jalan kaki karena buku ini juga memiliki informasi yang penting mengenai keuntungan jalan kaki dan resiko jika kita tidak melakukan olahraga.

Tumbler

Digunakan sebagai media yang bertujuan untuk mengingatkan target audiens agar selalu meminum air putih yang bebas dari pemanis buatan yang juga


(52)

41 mencegah terjadinya diabetes dan membantu agar penderita diabetes tidak kehausan. Karena salah satu gejala diabetes adalah cepat merasa haus.

T-Shirt

T-Shirt atau kaos adalah sebuah pakaian ringan dan juga sederhana. Biasanya berlengan pendek, tanpa kancing, kerah, dan bentuk leher bulat. Disebut T-Shirt karena bentuknya yang mirip huruf T.

 Pulpen

Pulpen adalah sebuah alat tulis yang digunakan untuk menulis yang berisikan tinta hitam atau warna lain.

 Stiker

Stiker adalah sebuah media informasi visual yang berupa sebuah lembaran plastik atau kertas yang dapat menempel.

III.1.6 Strategi Distribusi

III.2 Tabel Strategi Distrbusi Sumber : Pribadi


(53)

42 III.2 Konsep Desain

Konsep yang digunakan dalam desain adalah desain yang menarik perhatian target audiens. Berisi perbandingan antara jalan kaki dengan apabila tidak berjalan kaki. Menggunakan ilustrasi yang sederhana, layout, tipografi dan warna yang disesuaikan dengan tema dan target audiens sehingga target audiens mampu memahami isi pesan.

a. Website

Website menggunakan konsep single page website, atau web yang hanya memiliki satu halaman saja. Konsep ini digunakan dengan tujuan agar pengguna tidak sulit dan kebingungan dalam memperoleh informasi, karena setiap halaman bisa bergerak sendiri saat kita memilih salah satu tombol halaman.

b. Poster (Attention)

Masing-masing poster memiliki Illustrasi yang berbeda tujuannya sebagai varian poster agar target audiens tidak bosan melihat poster yang sama walaupun tujuannya sama-sama menarik perhatian.

Poster (Interest)

Konsepnya untuk menarik minat target audiens untuk memperhatikan poster dan juga mengerti maksud dari poster dari poster sebelumnya. Poster (Infografis)

Konsep yang dimiliki poster Infografis sama dengan poster Interest yaitu sama-sama memberikan pilihan untuk memilih jalan yang benar agar tidak terkena resiko Diabetes.

c. Ambient Media

Memiliki konsep rumah sakit atau Unit Gawat Darurat (UGD). Tujuannya agar menyadarkan dan mengajak agar Target Audiens ingat dengan rumah sakit sehingga mengikuti instruksi sesuai dengan pesan tersebut. Dalam hal ini Ambient termasuk dalam tahapan Action.

d. Gimmick Media

Untuk media Gimmick, konsep desain yang digunakan adalah Typografi. Alasannya adalah pada saat ini Typografi sedang digemari oleh Target Audiens. Selain itu dengan menggunakan Typografi, pesan yang kita


(54)

43 sampaikan akan langsung dimengerti tidak seperti jika menggunakan gambar yang harus dipahami maksudnya. Diharapkan dengan mudahnya memahami pesan, target audiens dapat terbebas dari penyakit Diabetes.

III.2.1 Format Desain

Format desain yang digunakan adalah potrait dan landscape, tergantung dari media yang akan dipakai. Contoh, format potrait akan digunakan pada media yang berbasis cetak Sedangkan landscape akan digunakan pada website dan stiker. Tata letak akan sangat diperhatikan dalam menaruh gambar, headline ataupun copywriting lainnya. Umtuk Media cetak, format yang digunakan pun bermacam-macam seperti A3,A4 dan A5.

III.2.2 Tata Letak

Menurut Frank F Jeklin, layout yang baik mempunyai beberapa unsur yaitu :

 Kesatuan, yaitu komposisi yang baik dan nyaman untuk diihat.

 Variasi, tidak monoton atau membosankan.

 Keseimbangan, susunan yang terlihat sepadan, serasi dan selaras.

 Irama, atau pengulangan bentuk dan unsur-unsur layout dan warna.

 Harmoni, yaitu keselarasan hubungan antara unsur-unsur yang memberikan kesan nyaman dan indah.

Dalam desain kampanye ini tata latak yang dipakai akan mengikuti desain dan media yang akan di pakai.

a. Website

Tata Letak yang digunakan adalah Center, tujuannya agar website nyaman di lihat. Agar memudahkan membaca, konten yang di cantumkan pun berupa poin-poin penting yang harus diketahui target audiens.

b. Poster

Secara keseluruhan poster dibagi menjadi tiga bagian, yaitu bagian atas, tengah dan bawah. Bagian atas berisi logo dari kampanye dan juga organisasi yang bersangkutan. Untuk bagian tengah berisi headline dan juga illustrasi. Sedangkan bagian bawah berisi tagline dan juga bodytext. c. Ambient Media


(55)

44 Tata letak yang digunakan untuk tahapan ini adalah tergantung dengan media yang digunakan contoh untuk Ambient pada lift yaitu menggunakan layout center.

d. Gimmick

Karena desain yang digunakan menggunakan desain Typografi, maka layout yang cocok digunakan adalah layout center.

III.2.3 Huruf

Huruf menjadi salah satu hal yang penting dalam desain. Selain cocok, huruf yang digunakan juga harus dapat mudah dibaca dan dimengerti. Ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam memilih huruf.

 Gunakan huruf secukupnya, jangan berlebihan. Desain yanng baik menggunakan sedikitnya tiga jenis huruf. Gunakan dua jenis huruf dan yang lainnya menggunakan huruf yang menggunakan perbedaan warna, ukuran huruf dan ketebalan. Sehingga desain akan nyaman untuk dipandang.

 Gunakan huruf yang kontras, tujunnya adalah agar huruf terlihat menonjol sehingga memudahkan pembaca. Jangan menggunakan huruf yang memiliki karakter sama atau monoton.

 Gunakan huruf Sans serif Sebagai Heading. Huruf dengan jenis Sans Serif memiliki karakter mudah dibaca, elegan dan simple. Huruf jenis ini cocok untuk digunakan untuk heading atau judul.

 Gunakan huruf secara proporsional, huruf utama yang digunakan haruslah memiliki ukuran yang lebih besar dari huruf yang lainnya.

Huruf yang digunakan dalam kampanye ini akan menggunakan huruf jenis Sans Serif yang disesuaikan dengan tema dan desain yang akan dibuat.

Dalam pembuatan desain kampanye ini, digunakan beberapa jenis huruf 1. Bebas Font

Tentukan Jalan Hidupmu!!


(56)

45

PQRSTUVWXYZ

1234567890,./!@#$%^&*

Font Sans Serif yang memiliki karakter tegas dan bold, cocok digunakan untuk Headline.

2. Geosans Light

Jalan Kaki atau Jalan Diabetes

ABCDEFGHIJKLMNO

PQRSTUVWXYZ

1234567890,./!@#$%^&*

Font ini digunakan karena memiliki karakter yang hampir sama dengan font sebelumnya yaitu tegas namun lebih ringan dan cocok digunakan bodytext.

3. Keep Calm Med

Kematian

ABCDEFGHIJKLMNO

PQRSTUVWXYZ

1234567890,./!@#$%^&*

Font ini memiliki karakter bold digunakan pada teks untuk menjelaskan Infografis.

III.2.4 Warna

Warna merupakan sebuah unsur yang penting dalam desain. Sebuah desain dapat menarik karena memiliki warna yang cocok dan mewakili sebuah entitas atau simbol tertentu. Warna yang digunakan dalam kampanye jalan kaki ini adalah warna-warna yang tenang namun menarik, tergantung pada media dan illustrasi yang digunakan.

Warna yang digunakan dalam desain kampanye ini dibagi menjadi 2 yaitu warna-warna utama dan warna-warna pendukung.


(57)

46 III 2.4.1 Warna Utama

Warna Merah digunakan pada media-media yang bernuansa rumah sakit atau darah, seperti di media ambient, web dan gimmick.

Warna Putih masih digunakan pada ambient media. Putih digunakan dalam simbol rumah sakit. Warna putih digunakan karena memiliki karakter yang bersih dan terang.

2.4.2 Warna Pendukung

Warna-warna yang digunakan dalam media-media lain seperti poster, warna-warna tersebut dipilih berdasarkan ilustrasi yang dipakai. Namun, warna-warna-warna-warna tersebut masih saling berkaitan antara poster satu dengan poster lainnnya. Contoh, di dalam poster pertama ada warna coklat, maka warna-warna yang ada di poster lainnya pun akan warna coklat.

a. Website

Menggunakan empat warna yang berbeda yaitu abu-abu, hitam, putih dan merah. Alasan menggunakan warna abu-abu adalah supaya mata target audiens tidak terlalu sakit saat menatap layar, selain itu warna abu-abu juga netral dan tenang. Warna hitam digunakan sebagai penanda header dan footer. Warna Putih digunakan agar target audiens tidak merasa jenuh


(58)

47 karena sudah melihat warna yang gelap, selain itu juga warna putih

menambah kesan “bersih dan segar”. Warna merah digunakan karena

merah merupakan salah satu warna utama dalam desain. b. Poster

Warna yang digunakan dalam poster Attention mengunakan warna-warna gelap seperti hitam dan abu-abu. Tujuannya agar kontras dengan background yang berwarna putih. Selain itu juga desainer menggunakan gradasi warna coklat untuk membedakan antara beberapa bagian illustrasi. Warna yang dipakai untuk illustrasi berdasarkan warna asli yang ada dalam foto. Sedangkan dalam Poster Interest (naik motor) menggunakan beberapa warna yaitu merah, abu-abu tua, abu-abu muda, dan hijau. Poster kedua (orang kantor) menggunakan warna gradasi coklat, abu-abu dan hijau. Warna-warna yang digunakan merupakan warna yang mendekati atau sama dengan foto asli.

III.2.5 Illustrasi

Seperti dikutip dalam laman http://materidesaingrafis.blogspot.co.id/. Ilustrasi berasal dari bahasa latin ilustrare yang artinya penampakan, kemuliaan, cahaya, penerangan dan penggambaran secara hidup-hidup. Illustrasi merupakan seni membuat gambar yang berfungsi memperjelas dan menerangkan naskah. Ilustrasi dapat membantu untuk memudahkan dan mengingat konsep atau gagasan yang disampaikan. Jenis ilustrasi antara lain gambar, foto, grafik. Ditinjau dari fungsinya, ilustrasi memiliki tiga fungsi yaitu deskriptif, ekspresif dan analitis.

III.2.5.1 Ilustrasi Poster (Attention)


(59)

48 Gambar III.5 Tampilan varian poster Attention

Sumber: Data Pribadi

Gambar III.6 Referensi Visual

Sumber: http://www.acerid.com/wp-content/uploads/2015/09/DSC01792-new-600x337.jpg (kiri), www.shutterstock.com (kanan)

(Diakses pada 15/06/2016)

Dari dua varian poster Attention, keduanya memiliki illlustrasi yang berbeda. Poster sebelah kiri (main laptop), bermaksud memberi gambaran jika seseorang terlalu lama bermain laptop atau mengerjakan sesuatu tanpa menggerakan badannya maka akan beresiko terkena diabetes.

Sedangkan Poster yang lain (makan kue), bermaksud memberi gambaran jika seseorang terlalu banyak makan-makanan yang tidak sehat, terutama yang mengandung gula berlebih tanpa diiringi olahraga, maka seseorang tersebut beresiko terkena Diabetes.


(60)

49 Gambar III.7 Varian Poster Interest

Sumber : Pribadi

Gambar III.8 Referensi foto motor (kiri), referensi orang kantor (kanan) Sumber : www.vectorstock.com, www.tasbagusberkualitas.wordpress.com

(kanan)

(Diakses pada 15/06/2016)

Kedua Illustrasi menggambarkan pilihan yang diberikan pada target audiens agar memilih jalan yang tepat agar terhindar dari resiko diabetes. Hal ini diperjelas dengan gambar arah panah ke kanan dan ke kiri, ke kanan ke arah rumah sakit dan kiri ke tempat tujuan mereka.

III.2.5.3 Ilustrasi Poster (Infografis)

Gambar III.9 Sketsa Poster Sumber: Data Pribadi


(1)

69 Gambar IV.38 Desain T-Shirt

Sumber: Data Pribadi

Konsep dari t-shirt adalah sebagai gimmick yaitu pengingat namun juga mengajak agar target audiens untuk mengikuti kampanye yang diselenggarakan. Target audiens akan mencari informasi tersebut dari web dan juga hashtag yang ada dibaju tersebut.

Teknis Produksi Ukuran : All Size

Material : CVC (Cotton Viscose) Teknis Produksi : Cetak Offset

Gambar IV.39 Hasil jadi T-Shirt Sumber: Data Pribadi

IV.2.2.2 Tumbler


(2)

70 Gambar IV.40 Desain mock up Tumbler

Sumber: Data Pribadi

Teknis Produksi

Ukuran : Menyesuaikan Material : Plastik

Teknis Produksi : Cetak Offset

Gambar IV.41 Hasil jadi Tumbler Sumber: Data Pribadi

IV.2.2.4 Stiker

Gambar IV.42 Tampilan Stiker Sumber: Data Pribadi

Konsep dari Stiker ini adalah sebagai media pengingat jika target audiens harus rustin menggerakan badannya setiap jam agar terhindar dari penyakit Diabetes. Stiker ini memiliki ukuran yang tidak terlalu besar namun tidak terlalu kecil, sehingga bisa ditempel dimana saja dan pesan dapat tersampaikan dengan baik,


(3)

71 contohnya stiker ini cocok ditempel di meja atau laptop agar orang-orang yang berada disekitar target audiens juga daapat melihatnya saat target audiens sedang menggunakan laptopnya.

Teknis Produksi Ukuran : 8 cm x 8 cm Material : Stiker Chromo Teknis Produksi : Cetak Offset

Gambar IV.43 Hasil jadi Stiker Sumber: Data Pribadi

IV.2.2.5 (Notes) Buku Catatan

Gambar IV.44 Mockup buku catatan Sumber: Data Pribadi


(4)

72 Konsep dari buku catatan ini adalah, memberikan informasi dan juga mengingatkan target audiens. Memberikan informasi mengenai penyakit Diabetes dan juga jalan kaki, sehingga target audiens mengerti apa bahayanya jika kurang berolahraga apalagi jika target audiens memiliki kegiatan yang padat.

Gambar IV.45 Halaman pembatas notebook 1 Sumber: Data Pribadi

Gambar IV.46 Halaman pembatas notebook 2 Sumber: Data Pribadi


(5)

73 Teknis Produksi

Ukuran : 14,8X 2I cm (A5) Material : HVS

Teknis Produksi : Cetak Offset

Gambar IV.47 Hasil jadi Notebook Sumber: Data Pribadi

IV.2.2.5 Pulpen

Gambar IV.48 Desain pulpen Sumber: Data Pribadi

Teknis Produksi

Ukuran : 6,5 cm x 5 cm Material : Kertas

Teknis Produksi : Cetak Offset


(6)

74

Gambar IV.49 Hasil jadi pulpen Sumber: Data Pribadi