Pengaruh Profitabilitas Dan Rasio Leverage Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Terbuka Di Indonesia

(1)

Minar Simanungkalit : Pengaruh Profitabilitas Dan Rasio Leverage Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Terbuka Di Indonesia, 2009.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STRATA 1 MEDAN

PENGARUH PROFITABILITAS DAN RASIO LEVERAGE

KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA

PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN

TERBUKA DI INDONESIA

DIAJUKAN OLEH DRAFT SKRIPSI

MINAR SIMANUNGKALIT 040502106

DEPARTEMEN MANAJEMEN

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Universitas Sumatera Utara Medan


(2)

Minar Simanungkalit : Pengaruh Profitabilitas Dan Rasio Leverage Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Terbuka Di Indonesia, 2009.

ABSTRAK

Minar Simanungkalit (2009). Pengaruh Profitabilitas dan Leverage Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan dan Minuman Terbuka di Indonesia. Pembimbing, Dr. Muslich Lutfi, SE, MBA. Ketua Departemen, Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE, M.Si. Penguji, Drs. Nakman Harahap, M.Si dan Syafrizal Helmi Situmorang, SE, M.Si (Penguji I dan Penguji II).

Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh profitabilitas dan leverage Keuangan terhadap return saham pada perusahaan makanan dan minuman terbuka di Indonesia. Pada penelitian ini digunakan analisis rasio keuangan, dimana rasio profitabilitas diwakili oleh rasio Return on Assets (ROA) dan Return on Equity (ROE), dan rasio leverage diwakili oleh Debt to Total Assets (DTA). Periode penelitian dimulai pada tahun 2004-2007. Hipotesis yang dikemukakan pada penelitian ini adalah ada pengaruh profitabilitas yang diwakili oleh Return on Assets (ROA) dan Return on Equity (ROE) dan leverage yang diwakili oleh Debt to Total Assets (DTA) terhadap Return saham pada perusahaan makanan an minuman terbuka di Indonesia.

Metode analisis yang digunakan untuk melihat pengaruh profitabilitas dan leverage terhadap return saham pada perusahaan makanan dan minuman adalah analisis deskriptif dan statistik. Pengujian hipotesis dilakukan dengan uji statistik yaitu uji signifikansi individual (uji statistik t) dan uji signifikansi simultan (uji statistik F) dengan alfa=5%. Penganalisisan data menggunakan software pengolahan data statistik yaitu SPSS 15.00 for Windows.

Hasil uji serempak (uji F) menunjukkan bahwa semua variabel independen yaitu Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE), dan Debt to Total Assets (DTA) berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (Return Saham). Hal ini dapat dilihat dari hasil SPSS yang menunjukkan tingkat signifikansi yang lebih kecil dari alpha (0,012<0,05). Artinya profitabilitas dan leverage berpengaruh signifikan terhadap Return Saham secara bersama-sama.

Hasil uji signifikansi individual (uji statistik t) menunjukkan bahwa profitabilitas yang diwakili oleh Return on Assets (ROA) tidak mempunyai pengaruh terhadap Return Saham dimana tingkat signifikansinya lebih besar dari alpha yaitu (0,055>0,05), dan nilai thitung (1,957)> ttabel (1,67), Return on Equity (ROE) memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap return saham dimana tingkat signifikansinya lebih kecil dari alpha yaitu (0,004<0,05), sedangkan Debt to Total Assets (DTA) berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Return Saham dimana tingkat signifikansinya lebih besar dari alpha (0,887>0,05).

Kata kunci: Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE), dan Debt to Total Assets (DTA).


(3)

Minar Simanungkalit : Pengaruh Profitabilitas Dan Rasio Leverage Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Terbuka Di Indonesia, 2009.

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas segala kasih, berkat, dan karunia-Nya, peneliti dapat menyelesaikan pembuatan skripsi ini dengan baik sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Departemen Manajemen pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Penulis selama masa perkuliahan hingga penulisan skripsi ini, telah banyak mendapat bimbingan, nasehat, dan dorongan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini:

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE, M.Si selaku Ketua Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang telah banyak memberikan inspirasi kepada peneliti.

3. Ibu Dra. Nisrul Irawati, MBA selaku Sekretaris Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

4. Ibu Dra.Lucy Anna, SE, M.Si selaku Dosen Wali yang telah banyak memberikan bimbingan dan arahan kepada peneliti selama masa perkuliahan. 5. Bapak Dr. Muslich Lutfi, SE, MBA selaku Dosen Pembimbing yang telah

begitu sabar dalam memberikan banyak bimbingan, arahan, saran, dan masukan dalam penulisan skripsi ini.


(4)

Minar Simanungkalit : Pengaruh Profitabilitas Dan Rasio Leverage Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Terbuka Di Indonesia, 2009.

6. Bapak Drs. Nakman Harahap, M.Si selaku Dosen Penguji yang telah memberikan banyak saran dan masukan dalam penulisan skripsi ini.

7. Bapak Syafrizal Helmi Situmorang, SE, M.Si selaku Dosen Penguji yang telah memberikan banyak saran dan masukan dalam penulisan skripsi ini.

8. Seluruh Dosen dan Pegawai Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara atas semua jasa yang sudah diberikan selama masa perkuliahan.

9. Papa dan Mama tercinta Gr. S.M. Simanungkalit dan E. Manurung yang merupakan sumber inspirasi dan senantiasa memberikan kasih sayang, motivasi, nasehat, bantuan dana dan material, serta doa yang selalu menyertai peneliti.

10.Adik-adikku yang terkasih yaitu Verawati, Jhon Kennedy, Melanthontoni, Mei, dan Josua yang sudah memberikan motivasi, kasih sayang, dukungan dan doa kepada peneliti.

11.Adik-adik kelompokku yang terkasih yaitu Hery, Hotland, Jonathan, Lintong, Pretty, dan Rina yang sudah memberikan motivasi, dukungan, semangat dan doa.

12.Sahabat doaku yang ku kasihi Luga Kristina Silitonga, SE. Terima kasih buat kesetiaannya memberi dukungan, motivasi, doa, dan semangat padaku.

13.Sahabat-sahabat dan Teman-teman di Manajemen 2004: Novalina, Laoura, Rike, Lusiana (Cien), Reagen, Gomgom, Heriyanto, Marya Desyeni, Lusiana (Cing). Juga buat adik-adik junior terkhusus Octav yang selalu membantuku. Terima kasih atas motivasi, semangat, dukungan, perhatian dan persahabatan yang diberikan kepada peneliti.


(5)

Minar Simanungkalit : Pengaruh Profitabilitas Dan Rasio Leverage Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Terbuka Di Indonesia, 2009.

14. Teman-teman di Akuntansi: Maria, Elvina, dan Lenny atas motivasi, semangat, dukungan, perhatian dan persahabatan yang diberikan kepada peneliti.

15.Teman satu kost di Exodus yaitu Siswani, Nesri, Febrin, Kak Whity, Nora (dede Noe manis), Mba Susi, Indah, Kak Lady (Kak Gadis), Bella, Ruth, Hygie, Sonya, Henni dan teman-teman lainnya yang tidak bisa kusebutkan satu per satu. Terima kasih buat dukungan dan doanya.

16.Teman-teman satu pelayanan di UKM KMK USU terkhusus buat teman-teman satu pelayanan di Retreat Ekonomi. Terimakasih buat dukungan doa dan semangatnya.

Akhir kata, peneliti berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan peneliti lainnya.

Medan, Agustus 2009 Penulis


(6)

Minar Simanungkalit : Pengaruh Profitabilitas Dan Rasio Leverage Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Terbuka Di Indonesia, 2009.

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Perumusan Masalah ... 4

C. Kerangka Konseptual... 4

D. Hipotesis ... 6

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 6

1. Tujuan Penelitian ... 6

2. Manfaat Penelitian ... 7

F. Metode Penelitian ... 7

1. Batasan Operasional... 7

2. Definisi Operasional ... 8

3. Populasi dan Sampel ... 8

4. Tempat dan Waktu Penelitian ... 9

5. Jenis dan sumber Data... 9

6. Teknik Pengumpulan Data ... 10

7. Metode Analisis Data ... 10

BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu ... 15

B. Rasio Keuangan ... 16

1. Analisis Rasio Keuangan ... 17

2. Jenis-jenis Rasio Keuangan ... 18

2.1. Rasio Likuiditas ... 18

2.2. Rasio Aktivitas ... 20

2.3. Rasio Hutang (Leverage) ... 21

2.4. Rasio Kemampulabaan (Profitabilitas) ... 22

C. Saham ... 25

1. Pengertian Saham ... 25

2. Return Saham ... 25

3. Manfaat Kepemilikan Saham ... 26

4. Risiko Kepemilikan Saham ... 27

5. Harga Saham ... 29

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Gambaran Umum Bursa Efek Indonesia ... 31

B. Gambaran Umum Perusahaan Makanan dan Minuman ... 31


(7)

Minar Simanungkalit : Pengaruh Profitabilitas Dan Rasio Leverage Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Terbuka Di Indonesia, 2009.

2. PT. Aqua Golden Mississippi Tbk... 35

3. PT. Cahaya Kalbar Tbk ... 36

4. PT. Davomas Abadi Tbk ... 37

5. PT. Delta Djakarta Tbk ... 37

6. PT. Fast Food Indonesia Tbk ... 38

7. PT. Indifood Sukses Makmur Tbk... 38

8. PT. Mayora Indah Tbk ... 39

9. PT. Multi Bintang Indonesia Tbk ... 40

10.PT. Prasidha Aneka Niaga Tbk ... 41

11.PT. Siantar TOP Tbk... 42

12.PT. Sierad Produce Tbk ... 42

13.PT. SMART Tbk ... 43

14.PT. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk ... 44

15.PT. Tunas Baru Lampung Tbk ... 44

16.PT. Ultra Jaya Milk Tbk... 45

BAB IV ANALISA DAN EVALUASI DATA A. Deskripsi Rasio Keuangan dan Return Saham Perusahaan Makanan dan Minuman ... 46

1. Deskripsi Nilai Variabel Return on Assets (ROA) ... 47

2. Deskripsi Nilai Variabel Return on Equity (ROE) ... 49

3. Deskripsi Nilai Variabel Debt to Total Assets (DTA) ... 51

4. Deskripsi Nilai Variabel Return Saham ... 52

B. Regresi Linear Berganda... 54

C. Pengujian Hipotesis ... 72

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 78

B. Saran ... 79 DAFTAR PUSTAKA


(8)

Minar Simanungkalit : Pengaruh Profitabilitas Dan Rasio Leverage Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Terbuka Di Indonesia, 2009.

DAFTAR TABEL

Tabel 1.2 Jumlah Sampel Berdasarkan Karakteristik Sampel... 8

Tabel 1.3 Sampel Penelitian ... 9

Tabel 4.1 Rata-rata ROA, ROE, DTA dan Return Saham Makanan dan Minuman Pada Perusahaan Makanan dan Minuman Terbuka di Indonesia Periode 2004-2007 ... 46

Tabel 4.2 Return on Assets (ROA) Pada Perusahaan Makanan dan Minuman Terbuka di Indonesia Periode 2004-2007 ... 47

Tabel 4.3 Return on Equity (ROE) Pada Perusahaan Makanan dan Minuman Terbuka di Indonesia Periode 2004-2007 ... 49

Tabel 4.4 Debt to Total Assets (DTA) Pada Perusahaan Makanan dan Minuman Terbuka di Indonesia Periode 2004-2007 ... 51

Tabel 4.5 Return Saham Pada Perusahaan Makanan dan Minuman Terbuka di Indonesia Periode 2004-2007 ... 53

Tabel 4.6 Hasil Estimasi Regresi Coefficientsa ... 55

Tabel 4.7 Casewise Diagnostics(a) ... 57

Tabel 4.8 Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test ... 59

Tabel 4.8 Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test ... 59

Tabel 4.10 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test ... 61

Tabel 4.11 Casewise Diagnostics(a) ... 62

Tabel 4.12 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test ... 63

Tabel 4.13 Casewise Diagnostics(a) ... 64

Tabel 4.14 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test ... 65

Tabel 4.15 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test ... 67

Tabel 4.16 Collinearity Statistics Coefficientsa ... 68

Tabel 4.17 Kriteria Pengambilan Keputusan Uji Autokorelasi ... 69

Tabel 4.18 Model Summary(b) ... 69

Tabel 4.19 Uji Glejser Coefficients(a) ... 71

Tabel 4.20 ANOVA(b) ... 73


(9)

Minar Simanungkalit : Pengaruh Profitabilitas Dan Rasio Leverage Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Terbuka Di Indonesia, 2009.

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1. Kerangka Konseptual ... 6 Gambar 4.1 Histogram Variabel Dependent (Return_Saham) ... 57 Gambar 4.2 Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

Dependent Variable (Return_Saham) ... 58 Gambar 4.3 Histogram Dependent Variable (Return Saham) ... 60 Gambar 4.4 Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual Dependent Variable (Return_Saham) ... 60 Gambar 4.5 Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual Dependent Variable (Return Saham) ... 62 Gambar 4.6 Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual Dependent Variable (Return Saham) ... 63 Gambar 4.7 Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual Dependent Variable (Return Saham) ... 64 Gambar 4.8 Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual Dependent Variable (Return Saham) ... 65 Gambar 4.9 Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual Dependent Variable (Return Saham) ... 66 Gambar 4.10 Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

Dependent Variable (Return Saham) ... 67 Gambar 4.11 Scatterplot Dependent Variable (Return Saham) ... 70


(10)

Minar Simanungkalit : Pengaruh Profitabilitas Dan Rasio Leverage Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Terbuka Di Indonesia, 2009.

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pasar modal ( capital market ) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan ( saham, obligasi, waran, right, obligasi konvertibel, dan berbagai produk turunan/derifatif seperti opsi (put atau call) ), baik dalam bentuk utang maupun modal sendiri (Fakhruddin,2001 : 1). Pasar modal memiliki berbagai ”financial assets” yang menawarkan tingkat keuntungan dan risiko yang berbeda. Para pemilik modal atau investor tersebut bebas memilih jenis ”financial assets” yang diinginkannya, tentu saja dengan harapan bahwa investasi tersebut mampu memberikan keuntungan yang optimal kepada mereka. Bagi investor yang tidak memiliki kesempatan investasi dalam riil assets dan mempunyai kelebihan dana, mereka dapat melakukan investasi dalam ”financial assets”, sebaliknya bagi investor yang memilki kesempatan investasi dalam riil assets tapi tidak mempunyai dana, mereka dapat memperoleh dana dengan emisi saham melalui pasar modal.

Pasar modal di Indonesia sejak tahun 1997 mengalami perkembangan yang cukup pesat. Hal ini dapat dilihat dari 56 emiten pada tahun 1989 menjadi 288 emiten pada tahun 1999 (Purba, 2000) dalam penelitian (Susilo, 2004:97). Dari peningkatan tersebut tampak bahwa pasar modal dapat dijadikan sebagai alternatif penghimpun dana dan penyalur dana yang cukup menarik. Dewasa ini juga pasar modal Indonesia berkembang sangat pesat. Hal ini ditandai dengan melonjaknya jumlah saham yang ditransaksikan dan semakin tingginya volume penjualan saham. Seiring dengan perkembangan yang pesat tersebut, kebutuhan akan


(11)

Minar Simanungkalit : Pengaruh Profitabilitas Dan Rasio Leverage Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Terbuka Di Indonesia, 2009.

informasi yang relevan dalam pengambilan keputusan investasi di pasar modal juga semakin meningkat. Dalam pasar modal yang efisien, harga-harga saham mencerminkan semua informasi yang relevan dan pasar akan bereaksi apabila terdapat informasi baru. Salah satu bentuk informasi tersebut adalah informasi akuntansi khususnya laporan keuangan perusahaan. Laporan keuangan ini merupakan hasil dari proses akuntansi yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi dalam pengambilan keputusan perusahaan, aliran kas, dan informasi lainnya yang terkait dengan keputusan investasi.

Bagi investor, informasi dari laporan keuangan dapat digunakan sebagai salah satu dasar dalam pengambilan keputusan, apakah mereka akan membeli, menahan, atau menjual surat berharga yang dimilikinya karena memperoleh return merupakan tujuan utama aktivitas perdagangan para investor di pasar modal. Dari sudut pandang manajemen keuangan, rasio leverage keuangan merupakan salah satu rasio yang banyak dipakai untuk meningkatkan (everage) profitabilitas perusahaan (Martono, 2002:128). Dalam pengukuran risiko finansial perusahaan.

Dari statistik BPS, sampai tahun 2000 industri manufaktur Indonesia berjumlah 22,174 buah, 81% di antaranya ada di pulau Jawa. Industri tersebut sanggup menyerap tenaga kerja 4.47 juta orang. Jumlah itu setara dengan 10% total industri di Jepang. Data METI Jepang, tahun 2003 tercatat total 293,911 industri yang menyerap 8.23 juta pekerja. Indonesia juga negara senior di ASEAN dalam mengembangkan industrinya. (BPS 2001: sektor makanan 20.7%, pakaian

dan tekstil 19%, furniture 9%, permesinan 2.6%)


(12)

Minar Simanungkalit : Pengaruh Profitabilitas Dan Rasio Leverage Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Terbuka Di Indonesia, 2009.

industri sekitar 5%-5,5% otomatis akan memengaruhi pertumbuhan sejumlah industri, seperti makanan dan minman serta tekstil dan produk tekstil (TPT). Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mendukung revisi target tersebut, setelah semakin beratnya situasi ekonomi global secara makro ekonomi. Beberapa waktu lalu, Bank Indonesia (BI) bahkan telah merevisi suku bunga (BI Rate) menjadi 8,25%. Kondisi ini pastinya akan mempengaruhi industri makanan dan minuman dalam pemaksimalan laba.

Menurut Hanum dala

minuman di Indonesia kian tertekan. Departemen perindustrian (Depperin) memproyeksikan kinerja industri makanana dan minuman diperkirakan akan semakin tertekan. Pemicunya, kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) hingga 30 % dan Bea Masuk (BM) gula rafinasi (gula putih) sebesar Rp. 700 per kilogram. Pengaruh bea masuk gula yang tinggi akan berpengaruh pada tingginya biaya produksi yang kemudian juga akan menyebabkan penurunan dalam perolehan laba perusahaan atau kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba akan menurun yang disebut dengan profitabilitas. Pada penelitian ini, untuk mengkur profitabilitas tersebut, peneliti menggunakan rasio keuangan ROA (Return on Assets) dan ROE (Return on Equity).

Investor tidak hanya melihat kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba, tetapi juga banyaknya penggunaan hutang oleh perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya. Penggunaan hutang yang besar dan semakin tinggi pada perusahaan akan mempengaruhi terhadap tingkat keuntungan yang diperoleh oleh investor karena semakin besa penggunaan hutang maka akan semakin besar juga beban bunga yang ditanggung sehingga mengurangi tingkat keuntungan yang akan


(13)

Minar Simanungkalit : Pengaruh Profitabilitas Dan Rasio Leverage Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Terbuka Di Indonesia, 2009.

diperoleh perusahaan dan akan berdampak pada return yang diperoleh investor. Tingkat penggunaan hutang pada perusahaan disebut dengan istilah solvabilitas (leverage). Pada penelitian ini, untuk mengukur tingkat leverage tersebut peneliti menggunakan rasio keuangan DTA (Debt to Total Assets).

Beberapa peneliti sebelumnya yang menguji pengaruh profitabilitas dan leverage terhadap harga saham menunjukkan hasil yang tidak konsisten (prayitno: 2007; Ulupui ; Sunarto:2001; dan Wijiyanti dan Gunawan: 2003).

. Berdasarkan uraian di atas dan adanya ketertarikan peneliti untuk melanjutkan penelitian sebelumnya yang bertujuan untuk melihat kekonsistenan hasil pada penelitian terdahulu, maka peneliti mengambil judul : Pengaruh Profitabilitas dan Rasio Leverage Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan

Makanan Dan Minuman Terbuka Di Indonesia.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan di atas, maka peneliti dalam hal ini merumuskan masalah yang akan dibahas sebagai berikut :

Apakah ada pengaruh yang signifikan dari Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE) dan Debt to Total Assets (DTA) terhadap Return Saham pada perusahaan makanan dan minuman terbuka di Indonesia?

C. Kerangka Konseptual

Investasi yang dilakukan paada surat berharga oleh seorang pemodal diharapkan mendapat keuntungan/return. Namun, mungkin saja potensi keuntungan tersebut bisa berbalik menjadi sebuah kerugian yang tidak diduga sebelumnya. Dunia pasar modal memang tidak terlepas dari dua sisi yaitu risk


(14)

Minar Simanungkalit : Pengaruh Profitabilitas Dan Rasio Leverage Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Terbuka Di Indonesia, 2009.

dan return. Investasi dalam bentuk saham mempunyai risiko tinggi karena harga saham sangat peka terhadap banyak faktor, baik faktor eksternal maupun internal perusahaan. Di samping itu berlaku pula suatu prinsip yaitu ”high risk-high return”. Hal ini menggambarkan semakin tinggi tingkat keuntungan (return) yang diharapkan investor maka akan semakin tinggi pula risiko yang harus dihadapi. Melihat kondisi ini maka investor sangat perlu melakukan analisis untuk menilai kinerja dari perusahaan dimana investor melakukan investasi. Dalam melakukan analisis untuk memutuskan investasi suatu jenis saham Investor perlu menganalisis risiko (risk) yang dihadapi dan keuntungan (return) yang diharapkan. Salah satu alat analisis yang digunakan adalah analisis fundamental berupa laporan keuangan. Semakin baik kinerja suatu perusahaan maka semakin besar return yang akan diterima oleh investor. Begitu juga sebaliknya, semakin menurun kinerja suatu perusahaan maka semakin kecil kemungkinan return yang akan diterima oleh investor.

Kinerja suatu perusahaan dapat dianalisis dengan menggunakan rasio keuangan. Rasio keuangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rasio profitabilitas dan rasio leverage. Semakin tinggi rasio profitabilitas maka semakin besar pula kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba (Abdullah, 2005:54). Dengan kata lain, semakin tinggi rasio profitabilitas maka Return Saham yang diterima oleh investor akan semakin besar. Dalam penelitian ini, rasio profitabilitas diwakili oleh Return on Assets (RAO) dan Return on Equity (ROE). Sebaliknya angka rasio leverage yang semakin besar menunjukkan kinerja


(15)

Minar Simanungkalit : Pengaruh Profitabilitas Dan Rasio Leverage Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Terbuka Di Indonesia, 2009.

perusahaan yang tidak baik (Abdullah, 2005:51).

Sumber : Abdullah (2005), diolah peneliti Gambar 1.1. Kerangka Konseptual

D. Hipot esis

Hipotesis atau jawaban sementara atas permasalahan yang dikemukakan adalah sebagai berikut:

Ada pengaruh yang signifikan dari Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE) dan Debt to Total Assets (DTA) terhadap Return Saham pada perusahaan makanan dan minuman terbuka di Indonesia.

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Tujuan penulis mengadakan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE) dan Debt to Total Assets (DTA) terhadap Return Saham pada perusahaan makanan dan minuman terbuka di Indonesia.

ROA

ROE

DTA


(16)

Minar Simanungkalit : Pengaruh Profitabilitas Dan Rasio Leverage Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Terbuka Di Indonesia, 2009.

2. Manfaat Penelitian a. Bagi Peneliti

Penelitian ini bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan menambah wawasan serta pola pikir dalam menganalisis tentang return saham dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.

b. Bagi Perusahaan

Penelitian ini bermanfaat sebagai masukan dan referensi dalam menganalisis kinerja perusahaan dan menentukan kebijakan – kebijakan keuangan perusahaan, khususnya sebagai masukan untuk meningkatkan kinerja perusahaan, karena dengan kinerja yang semakin baik akan menarik minat investor terhadap saham perusahaan terkait.

c. Bagi Pihak Lain

Penelitian ini bermanfaat memberikan sumbangan pemikiran dan informasi bagi berbagai pihak yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut mengenai return saham dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.

F. Metode Penelitian 1. Batasan Operasional

Adapun yang menjadi batasan operasional adalah :

a. Data laporan keuangan dan harga saham penutupan sektor industri

makanan dan minuman di Bursa Efek Indonesia pada periode 2004-2007. b. Variabel-variabel yang diteliti dalam mempengaruhi Return Saham adalah

Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE), dan Debt to Total Assets (DTA).


(17)

Minar Simanungkalit : Pengaruh Profitabilitas Dan Rasio Leverage Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Terbuka Di Indonesia, 2009.

2. Definisi Operasional

a. Variabel Dependen (tak bebas/terikat)

Return saham yang digunakan adalah return irealisasi (actual return) yang merupakan capital gain / capital loss yaitu selisih antara harga saham periode saat ini (P)

3. Populasi dan Sampel

Adapun karakteristik penarikan sampel yangdilakukan oleh peneliti adalah : a. Perusahaan termasuk dalam kategori industrri makanan dan minuman

selama periode 2004-2007.

b. Perusahaan terus listing di Bursa Efek Indonesia selama periode 2004-2007 (tidak pernah disuspend).

c. Perusahaan memiliki harga saham penutupan yang bergerak naik atau turun setiap selama periode 2004-2007 (likuid).

Tabel 1.2

Jumlah Sampel Berdasarkan Karakteristik Sampel

No. Karakteristik Sampel Jumlah

1. Perusahaan termasuk dalam kategori industrri makanan dan minuman selama periode 2004-2007.

19

2. Perusahaan terus listing di Bursa Efek Indonesia selama periode 2004-2007 (tidak pernah disuspend).

(3)

3. Perusahaan memiliki harga saham penutupan yang bergerak naik atau turun setiap bulan selama periode 2004-2007 (likuid).

-

Jumlah akhir Sampel 16


(18)

Minar Simanungkalit : Pengaruh Profitabilitas Dan Rasio Leverage Keuang Perusahaan Makanan Dan Minuman Terbuka Di Indonesia, 2009.

Berdasarkan kriteria diatas maka diperoleh lah sampel sebagai berikut : Tabel 1.3

Sampel Penelitian

No

Kode

Emiten Nama Emiten

Tanggal Berdiri

Tanggal Listing

1

ADES PT.Ades Waters Indonesia Tbk 6 Mar 1985 13 Juni 1994

2 AQUA PT.Aqua Golden Mississippi Tbk 23 Feb1973 1 Mar1990 3 CEKA PT.Cahaya Kalbar Tbk 3 Feb1968 9 Juli 1996

4 DAVO PT.Davomas Abadi Tbk 14 Mar 1968 22 Des 1994

5 DLTA PT.Delta Djakarta Tbk 15 Juni 1970 30 Jan 1989 6 FAST PT.Fast Food Indonesia Tbk 19 Juni 1978 11 Mei 1993

7 INDF PT.Indofood Sukses Makmur Tbk 14 Agu1990 14 Juli 1994 8 MYOR PT.Mayora Indah Tbk 17 Feb 1977 4 Juli 1990

9 MLBI PT.Multi Bintang Indonesia Tbk 3 Juni 1929 15 Des 1981 10 PSDN PT.Prasidha Aneka Niaga Tbk 16 Apr 1974 18 Okt 1994

11 STTP PT.Siantar TOP Tbk 12 Mei 1987 16 Des 1996

12 SIPD PT.Sierad Produce Tbk 6 Sep 1985 27 Des 1996

13 SMAR PT.SMART Tbk 18 Juni 1963 20 Nov1992

14 AISA PT.Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk 31 Mei 1991 11 Jun 1991 15 TBLA PT.Tunas Baru Lampung Tbk 22 Des 1973 15 Feb 2000

16 ULTJ PT.Ultra Jaya Milk Tbk 2 Nov 1971 2 Juli 1990 Sumber : www.idx.co.id

4. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia melalui media internet dengan situs

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan dari bulan November 2008-Juli 2009.

5. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder merupakan jenis data yang diperoleh secara tidak langsung yang dipublikasikan oleh Bursa Efek Indonesia melalui situs


(19)

Minar Simanungkalit : Pengaruh Profitabilitas Dan Rasio Leverage Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Terbuka Di Indonesia, 2009.

keuangan, ICMD, jurnal referensi, surat kabar, dan literatur ilmiah lainnya yang berkaitan dengan topik penelitian.

6. Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui dua tahap yaitu :

a. Tahap pertama dilakukan melalui studi pustaka yakni pengumpulan data pendukung berupa literatur, penelitian terdahulu, dan laporan-laporan yang dipublikasikan untuk mendapat gambaran dari masalah yang akan diteliti.

b. Tahap kedua dilakukan melalui pengumpulan data sekunder yang diperlukan berupa laporan-laporan yang dipublikasikan oleh Bursa Efek Indonesia.

6. Metode Analisis Data a. Metode Deskriptif

Analisis Deskriptif merupakan suatu metode dimana data-data yang dikumpulkan dan dikelompokkan kemudian dianalisis dan diinterpretasikan secara objektif.

b. Analisis Regresi Linier Berganda

Peneliti menggunakan bantuan program Software SPSS 15.0 for Windows (Statistical Program for Social Science) untuk mengetahui pengaruh variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat.


(20)

Minar Simanungkalit : Pengaruh Profitabilitas Dan Rasio Leverage Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Terbuka Di Indonesia, 2009.

Persamaan regresi berganda yang digunakan adalah sebagai berikut: Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e

Dimana : Y = Return Saham a = konstanta

X1 = Return on Assets (ROA) X2 = Return on Equity (ROE) X3 = Debt Total Assets (DTA)

b1,2,3 = Koefisien regresi variabel X1,2,3.

e = Kesalahan Pengganggu (Standard Error)

Sebelum data tersebut dianalisis, model regresi berganda harus memenuhi syarat asumsi klasik yang meliputi :

1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel pengganggu atau residual mempunyai distribusi normal atau tidak (Ghozali, 2005:110). Jika terdapat normalitas, maka residual akan terdistribusi secara normal dan independen. Model yang paling baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal. Uji ini dilakukan melalui analisis grafik dan Kolmogorov-Smirnov.

2. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas (independen) (Ghozali, 2005: 91). Hubungan linier antara variabel independen


(21)

Minar Simanungkalit : Pengaruh Profitabilitas Dan Rasio Leverage Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Terbuka Di Indonesia, 2009.

inilah yang disebut dengan multikolinearitas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel independen. Uji multikolinieritas menggunakan kriteria Variance Inflation Factor (VIF) dengan ketentuan bila VIF > 5 terjadi masalah multikolinearitas yang serius.

3. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam sebuah model regresi linear ada korelasi antara kesalahan penggangu pada periode t dan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (periode sebelumnya) (Ghozali, 2005:95). Autokorelasi terjadi jika observasi yang berturut-turut sepanjang waktu mempunyai korelasi antara satu dengan yang lainnya (Nachrowi, 2006: 185). Jika terjadi autokorelasi maka dikatakan ada problem autokorelasi. Model regresi yang baik adalah model regresi yang bebas dari autokorelasi. Uji autokorelasi menggunakan uji Run Test dan The Breusch-Godfrey (BG) Test.

4. Uji Heterokedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain (Ghozali, 2005:105). Jika varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas. Jika varians berbeda maka disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.


(22)

Minar Simanungkalit : Pengaruh Profitabilitas Dan Rasio Leverage Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Terbuka Di Indonesia, 2009.

Analisis ini dilakukan dengan menggunakan grafik Scatterplot dan uji Glejser Test.

c. Pengujian Hipotesis 1. Uji Simultan (Uji-F)

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui signifikansi dari seluruh variabel bebas secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel terikat.

Bentuk pengujiannya adalah :

H0 : b1 = b2 = 0, artinya secara bersamaan, tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE), dan Debt to Total Assets (DTA) terhadap Return Saham.

Ha : b1≠ b2 ≠ 0, artinya secara bersamaan terdapat pengaruh yang signifikan dari Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE), dan Debt to Total Assets (DTA) terhadap Return Saham.

Kriteria pengambilan keputusan :

Ho diterima jika F hitung≤ F tabel pada = 5 % Ha diterima jika F hitung > F tabel pada = 5 % 2. Uji Parsial (Uji-t)

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel bebas secara parsial (individual) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat.

Bentuk pengujiannya adalah :

Ho : b1 = 0, artinya secara parsial (individual) tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari Return on Assets (ROA), Return on


(23)

Minar Simanungkalit : Pengaruh Profitabilitas Dan Rasio Leverage Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Terbuka Di Indonesia, 2009.

Equity (ROE), dan Debt to Total Assets (DTA) terhadap Return Saham.

Ha : b1 ≠ 0, artinya secara parsial (individual) terdapat pengaruh yang signifikan dari Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE), dan Debt to Total Assets (DTA) terhadap Return Saham. Pengujian menggunakan Uji-t dengan tingkat pengujian (Level of Test) pada = 5 % dan derajad kebebasan (n-k).

Kriteria pengambilan keputusan :

Ho diterima jika : –t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel Ha diterima jika : t hitung > t tabel


(24)

Minar Simanungkalit : Pengaruh Profitabilitas Dan Rasio Leverage Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Terbuka Di Indonesia, 2009.

BAB II

URAIAN TEORITIS

A. Penelitian Terdahulu

Prayitno (2007) yang berjudul ”Analisis Pengaruh price eaarning ratio, price to book value dan return on equity terhadap return saham pada industri real estate dan properti di Bursa Efek Jakarta”, hasil peneltian menyatakan bahwa price eaarning ratio (PER) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap return saham, sedangkan price to book value (PBV) berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham, kemudian return on equity (ROE) tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham.

Ulupui yang berjudul ”Analisi Pengaruh Likuiditas,Leverage, Aktivitas, dan Profitabilitas terhadap Return Saham (Studi pada Perusahaan Makanan dan Minuman dengan kategori Industri barang Konsumsi di BEJ)”, hasil penelitian in menunjukkan bahwa variabel current ratio dan return on assets (ROE) berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham, sedangkan variabel debt to equity ratio (DER) menunjukkan hasil yang positif tetapi tidak signifikan, kemudian variabel total assets turnover menunjukkan hasil yang negatif dan tidak signifikan terhadap return saham.

Sunarto (2001) yang berjudul ”Pengaruh Rasio Profitabilitas dan Leverage Terhadap Return Saham Perusahaan Manufaktur di BEJ”, hasil penelitian menyatakan bahwa rasio profitabilitas (ROA dan ROE) dan Leverage (DTA) signifikan mempengaruhi return saham di BEJ untuk periode 1998/1999 dan 1999/2000. Return on Assets (ROA) dan Return on Equity (ROE) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Return Saham, sedangkan Debt to Total Assets


(25)

Minar Simanungkalit : Pengaruh Profitabilitas Dan Rasio Leverage Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Terbuka Di Indonesia, 2009.

(DTA) berpengaruh tidak signifikan terhadap Return Saham pada periode 1998/1999. Kemudian pada periode 1999/2000 hanya varibel ROA secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Return Saham, sedangkan ROE dan DTA berpengaruh tidak signifikan. Selama periode penelitian tersebut, variabel yang paling dominan mempengaruhi Return Saham adalah ROA.

Gunawan dan Wijiyanti (2003) yang berjudul ”Analisis Faktor Fundamental Dan Risiko Sistematik Terhadap Harga Saham Properti Di BEJ”, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial hanya variabel book value yang mempunyai pengaruh signifikan terhadap harga saham perusahaan properti, sedangkan ROA, ROE, DER, required rate of return dan resiko sistematik tidak berpengaruh terhadap harga saham.

B. Rasio Keuangan

Rasio keuangan adalah angka yang diperoleh dari hasil perbandingan dari satu pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang mempunyai hubungan yang relevan dan signifikan (berarti) (Harahap, 2008:297). Rasio keuangan ini hanya menyederhanakan informasi antara satu pos dengan pos lainnya sehingga kita dapat memperoleh informasi dan memberikan penilaian. Informasi akan diperoleh dari rasio keuangan apabila dilakukan analisis terhadap rasio keuangan tersebut.


(26)

Minar Simanungkalit : Pengaruh Profitabilitas Dan Rasio Leverage Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Terbuka Di Indonesia, 2009.

1. Analisis Rasio Keuangan

Sampai saat ini,analisis rasio adalah jenis analisis yang paling efektif dan paling sering digunakan dalam menilai kinerja peusahaan, karena analisis rassio ini memiliki keunggulan dibanding teknik analisis rasio lainnya.

Keunggulan analisis rasio tersebut adalah sebagai berikut :

a. rasio merupakan angka-angka atau ikhtisar statistik yang lebih mudah dibaca dan ditafsirkan;

b. merupakan pengganti yang lebih sederhana dari informasi yang disajikan laporan keuangan yang sangat rinci dan rumit;

c. mengetahui posisi perusahaan d itengan industri lain;

d. sangat bermanfaat untuk bahan dalam mengisi model-model pengambilan keputusan dan model prediksi (Z-score);

e. menstandarisir size perusahaan;

f. lebih mudah membandingkan perusahaan denganperusahaan lai natau melihat perkembangan perusahaan secara peiodik atau time series ;

g. Lebih mudah melihat tren perusahaan serta melakukan prediksi di masa yang akan datang.

Selain memiliki keunggulan-keunggulan dibanding teknik analisis lainnya, analisis rasio juga memilliki beberapa kelemahan atau keterbatasan-keterbatasan yang harus disadari oleh penggunanya sewaktu menggunakan teknik analisis rasio ini supaya tidak salah dalam penggunaannya.

Adapun yang menjadi kelemahan atau keterbatasan analisis rasio antara lain : a. Kesulitan dalam memilih rasio yang tepat yang dapat digunakan untuk


(27)

Minar Simanungkalit : Pengaruh Profitabilitas Dan Rasio Leverage Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Terbuka Di Indonesia, 2009.

b. Keterbatasan yang dimiliki akuntansi atau laporan keuangan juga menjadi keterbatasan teknik ini seperti :

1. bahan perhitungan rasio atau laporan keuangan itu banyak mengandung taksiran dan judgment yang dapat dinilai bias atasu subjektif;

2. nilai yang terkandung dalam laporan keuangan dan rasio adalah nilai perolehan (cost) bukan harga pasar;

3. klasifikasi dalam laporan keuangan bisa berdampak pada angka rasio; 4. metode pencatatan yang tergambar dalam standar akuntansi bisa diterpkan

berbeda oleh perusahaan yang berbeda.

c. Jika data untuk menghitung rasio tidak tersedia, akan menimbulkan kesulitan dalam menghitung rasio.

d. Sulit jika data yang tersedia tidak sinkron.

e. Dua perusahaan dibandingkan bisa saja teknik dan standar akuntansi yang dipakai tidak sama. Oleh karenanya jika dilakukan perbandingan bisa menimbilkan kesalahan.

2. Jenis-Jenis Rasio Keuangan

Menurut Horne (2005: 204) analisis rasio keuangan dibagi dalam lima

kategori yaitu rasio likuiditas, rasio aktivitas/manajemen aktiva, rasio hutang (leverage), rasio kemampulabaan (profitabilitas), dan rasio nilai pasar.

2.1. Rasio Likuiditas

Rasio likuiditas merupakan rasio yang digunakan untuk mengetahui


(28)

Minar Simanungkalit : Pengaruh Profitabilitas Dan Rasio Leverage Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Terbuka Di Indonesia, 2009.

tepat waktu. Rasio yang digunakan untuk mengukur likuiditas adalah rasio lancar (current ratio), rasio cepat (quick ratio), cash ratio, dan Net Working Capital.

2.1.1.Rasio lancar

Rasio lancar adalah untuk menghitung kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek dengan aktiva lancar yang tersedia (Horne,2005:206). Rumus untuk menghitunganya adalah :

lancar kewajiban lancar Aktiva lancar Rasio = 2.1.2.Rasio Cepat

Rasio cepat adalah untuk menghitung kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek dengan aktiva yang lebih likuid. Rumus untuk menghitungnya adalah (Horne,2005:207) :

pendek jangka lancar kewajiban persediaan lancar Aktiva cepat Rasio / − =

2.1.3.Rasio Kas (cash ratio)

Rasio kas (cash ratio) adalah untuk menghitung kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek dengan kas yang tersedia dan suat berharaga (efek) yang segera dapat diuangkan. Rumus untuk menghitungnya adalah : lancar g hu kewajiban kas kas Rasio tan / =

2.1.4.Net Working Capital

Net Working Capital adalah untuk menghitung berapa kelebihan aktiva lancar di atas hutang lancar. Rumus untuk menghitungnya adalah :


(29)

Minar Simanungkalit : Pengaruh Profitabilitas Dan Rasio Leverage Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Terbuka Di Indonesia, 2009.

2.2. Rasio Aktivitas

Rasio aktivitas adalah menunjukkan seberapa cepat aktiva lancar dapat dikonversikan ke dalam kas (Astuti, 2004:32). Rasio aktivitas ini terdiri atas rasio perputaran persediaan, rasio rata-rata umur piutang, rasio perputaran aktiva tetap, dan rasio perputaran total aktiva.

2.2.1.Rasio Perputaran Persediaan

Rasio perputaran persediaan adalah untuk mengukur berapa kali persediaan berputar (dijual) selama tahun terkait, memberikan pandangan mengenai likuiditas persediaan dan kecenderungan kelebihan persediaan (Horne, 2005:216) Persediaan Penjualan Pokok a H persediaan perputaran

Rasio = arg

2.2.2.Rasio Perputaran Piutang

Rasio ini memberikan gambaran mengenai kualitas piutang perusahaan dan seberapa berhasilnya perusahaan dalam penagihannya (Horne, 2005:212). Rumus untuk menghitungnya adalah :

g Piu Tahunan Bersih Kredit Penjualan g piu Perputaran Rasio tan tan =

2.2.3.Rasio Perputaran Aktiva Tetap

Rasio perputaran aktiva tetap mengukur seberapa efektif perusahaan menggunakan aktiva tetapnya. Rumus untuk menghitungnya adalah :

pBersih AktivaTeta Penjualan tetap aktiva perputaran Rasio =


(30)

Minar Simanungkalit : Pengaruh Profitabilitas Dan Rasio Leverage Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Terbuka Di Indonesia, 2009.

2.2.4.Rasio Perputaran Total Aktiva

Rasio perputaran total aktiva mengukur perputaran semua aktiva perusahaan. Rumus untuk menghitungnya adalah (Horne, 2005:221):

aktiva Total

Bersih Penjualan

aktiva total

perputaran

Rasio =

2.3. Rasio Hutang (leverage)

Untuk mendanai operasional perusahaan yang terus meningkat, kerapkali perusahaan menggunakan dana pinjaman yang dikenal dengan leverage keuangan. Leverage keuangan adalah penggunaan pembiayaan dengan hutang. Rumus yang digunakan untuk menghitungnya adalah :

aktiva Total

g hu Total g

hu

Rasio tan = tan

Teori Modigliani dan Miller (1958) menyatakan bahwa nilai perusahaan independent dan tidak dipengaruhi apakah pendanaan usaha menggunakan modal atau hutang, sehingga perubahan struktur modal tidak akan berdampak terhadap nilai perusahaan (Bringham, 2001:31). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa penggunaan hutang tidak mempengaruhi nilai perusahaan.

Teori Pecking Order yang dikemukakan oleh Donaldson, menyatakan bahwa perusahaan cenderung memilih pendanaan yang berasal dari dalam perusahaan (internal) daripada luar perusahaan (external). Penggunaan hutang menyebabkan perusahaan harus membayar sejumlah beban bunga sehingga mengurangi keuntungan perusahaan yang tidak menanggung terlalu banyak hutang.


(31)

Minar Simanungkalit : Pengaruh Profitabilitas Dan Rasio Leverage Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Terbuka Di Indonesia, 2009.

Agar dapat menilai sejauh mana perusahaan menggunakan uang yang dipinjam, maka dapat digunakan beberapa rasio yaitu debt to equity ratio (DER) dan debt to asset ratio (DAR).

2.3.1.Rasio Hutang Terhadap Ekuitas (debt to equity ratio /DER)

Rasio ini adalah untuk menunjukkan sejauh mana pendanaan dari utang digunakan jika dibandingkan dengan pendanaan ekuitas (Horne, 2005:235). Rumus untuk menghitungnya adalah :

Saham Pemegang Ekuitas g hu Total

DER= tan

2.3.2.Rasio Hutang Terhadap Total Aktiva (debt to asset ratio /DAR).

Rasio ini menunjukkan sejauh mana perusahaan menggunakan dana yang dipinjam (Horne, 2005:235). Rumus untuk menghitungnya adalah :

aktiva Total

g hu Total

DAR= tan

2.4. Rasio kemampulabaan (profitabilitas)

Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba. Satu-satunya ukuran profitabilitas yang paling tinggi adalah laba bersih. Rasio profitabilitas terdiri atas rasio marjin laba atas penjualan, rasio pengembalian atas total aktiva (Return on Assets Ratio/ ROA), dan rasio pengembalian atas ekuitas saham biasa (Return on Equity Raio/ ROE.)

2.4.1.Marjin Laba Kotor (Gross Profit Margin)(Horne, 2005:222)

Bersih Penjualan Penjualan Pokok a H Bersih Penjualan Kotor Laba

Marjin = − arg

Rasio ini merupakan pengukur efisiensi operasi perusahaan, serta merupakan indikasi dari cara produk ditetapkan harganya.


(32)

Minar Simanungkalit : Pengaruh Profitabilitas Dan Rasio Leverage Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Terbuka Di Indonesia, 2009.

2.4.2.Marjin Laba Bersih (Net Profit Margin) (Horne, 2005:223)

Bersih Penjualan

Pajak Setelah

Bersih Laba

Bersih Laba

Marjin =

Rasio ini adalah untuk mengukur profitabilitas yang berkaitan dengan penjualan yang dihasilkan.

2.4.3.Pengembalian atas Investasi (Return on Assetets/ROA)

Return on Assets (ROA) yang sering disebut juga sebagai Return on Investment (ROI). Rasio ini berfungsi untuk mengukur efektifitas keseluruhan dalam menghasilkan laba melalui aktiva yang tersedia, daya untuk menghasilkan laba dari modal yang diinvestasikan. Semakin besar ROA atau ROI menunjukkan kinerja yang semakin baik, karena tingkat kembalian akan semakin besar. Secara matematis ROA dapat dirumuskan sebagai berikut (Horne, 2005:224 ) :

Aktiva Total

Pajak Setelah

Bersih Laba

ROA=

Semakin tinggi rasio ini berarti perusahaan semakin efektif dalam memanfaatkan aktiva untuk menghasilkan laba bersih setelah pajak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi ROA berarti kinerja perusahaan semakin efektif, karena tingkat kembalian akan semakin besar (Brigham, 2001:90). Hal ini selanjutnya akan meningkatkan daya tarik investor kepada perusahaan. Peningkatan daya tarik perusahaan menjadikan perusahaan tersebut makin diminati investor, karena dapat memberikan keuntungan (return) yang besar bagi investor. Dengan kata lain ROA akan berpengaruh terhadap Return Saham yang akan diterima oleh investor.


(33)

Minar Simanungkalit : Pengaruh Profitabilitas Dan Rasio Leverage Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Terbuka Di Indonesia, 2009.

2.4.4.Pengembalian atas Ekiutas (Return on Equity/ROE)

Return on Equity (ROE) yaitu rasio antara laba bersih setelah pajak terhadap total modal sendiri (ekuitas) yang berasal dari setoran modal pemilik, laba tak dibagi dan cadangan lain yang dikumpulkan oleh perusahaan. Rasio ini adalah untuk mengukur daya untuk menghasilkan laba pada investasi nilai buku pemegang saham. Secara matematis ROE dapat dirumuskan sebagai berikut (Horne, 2005:225) : Modal Total Saham Pemegang Ekuitas Pajak Setelah Bersih Laba ROE / =

Semakin tinggi ROE maka kinerja perusahaan semakin efektif. Suatu angka ROE yang bagus akan membawa keberhasilan bagi perusahaan, yang mengakibatkan tingginya harga saham dan membuat perusahaan dapat dengan mudah menarik dana baru (Walsh, 2004:56). Peningkatan harga saham perusahaan akan memberikan keuntungan (return) yang tinggi pula bagi para investor. Hal ini selanjutnya akan meningkatkan daya tarik investor terhadap perusahaan. Peningkatan daya tarik ini menjadikan perusahaan tersebut makin diminati oleh investor, karena tingkat kembalian akan semakin besar. Dengan kata lain ROE akan berpengaruh terhadap Return Saham yang akan diterima oleh investor.

2.5. Rasio Pencakupan (Coverage Ratio)(Horne, 2005:211)

Bunga Biaya EBIT Bunga dan Pajak Sebelum Laba Pencakupan

Rasio = ( )

Rasio ini adalah untuk menunjukkan kemampuan untuk membayar beban bunga, menunjukkan berapa kali bunga didapatkan.


(34)

Minar Simanungkalit : Pengaruh Profitabilitas Dan Rasio Leverage Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Terbuka Di Indonesia, 2009.

C. Saham

1. Pengertian Saham

Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan atau pemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan (Fakhruddin, 2001:6). Wujudnya adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan kertas tersebut. Ada dua tipe saham yang diperdagangkan, yaitu saham preferen (preferrend stock) dan saham biasa (common stock) (Kusumarsono, 2005 : 22). Saham preferen adalah saham yang membayarkan deviden secara reguler / teratur kepada pemilik saham. Sedangkan saham biasa lebih memberikan semacam perluasan hak atas kepemilikan perusahaan daripada saham preferen. Saham mana yang akan dibeli oleh investor tergantung kepada tujuannya untuk memiliki saham tersebut.

2. Return Saham

Return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi. Return dapat berupa return realisasi yang sudah terjadi atau return ekspektasi yang belum terjadi tetapi yang diharapkan akan terjadi di masa mendatang (Jogiyanto, 2003:109).

Return realisasi (realized return) merupakan return yang telah terjadi. Return realisasi dihitung berdasarkan data histori. Return realisasi penting karena digunakan sebagai salah satu pengukur kinerja dari perusahaan. Return histori ini juga berguna sebagai dasar penentuan return ekspektasi (expected return) dan risiko di masa mendatang.


(35)

Minar Simanungkalit : Pengaruh Profitabilitas Dan Rasio Leverage Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Terbuka Di Indonesia, 2009.

Return ekspektasi (expected return) adalah return yang diharapkan akan diperoleh oleh investor di masa mendatang. Berbeda dengan return realisasi yang sifatnya sudah terjadi, return ekspektasi sifatnya belum terjadi.

Return yang digunakan dalam penelitian ini adalah return realisasi (realized return) yang merupakan capital gain/capital loss yaitu selisih antara harga saham periode saat ini (Pt) dengan harga saham pada periode sebelumnya (Pt-1). Secara matematis actual return dapat diformulasikan sebagai berikut (Jogiyanto, 2003:110) :

(

)

1 1 . Re . Re − − − = t t t P P P t al Dimana:

Pt = harga saham pada periode ke-t Pt-1= harga saham pada periode ke t-1

Apabila harga saham sekarang (Pt) lebih tinggi dari harga saham periode lalu (Pt-1) maka terjadi keuntungan modal (capital gain), dan sebaliknya apabila harga saham sekarang (Pt) lebih rendah dari harga saham periode lalu (Pt-1) maka terjadi kerugian modal (capital loss).

3. Manfaat Kepemilikan Saham

Apabila seorang investor membeli saham, maka ia akan menjadi pemilik dan disebut sebagai pemegang saham perusahaan yang menerbitkan saham tersebut. Sedikit banyaknya jumlah saham yang dibeli akan menentukan persentase kepemilikan dari investor tersebut Pembelian saham yang dilakukan investor tentunya memberikan manfaat.

Secara umum terdapat dua faktor yang yang bisa diperoleh dari pembelian saham, yaitu manfaat ekonomis dan manfaat non ekonomis (Anoraga, 2006:60).


(36)

Minar Simanungkalit : Pengaruh Profitabilitas Dan Rasio Leverage Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Terbuka Di Indonesia, 2009.

a. Manfaat ekonomis meliputi : 1. Dividen

Dividen (dividen) merupakan sebagian keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham. Dividen yang dibagikan perusahaan dapat berupa dividen tunai (cash dividend), yaitu kepada setiap pemegang saham diberikan dividen berupa uang tunai dalam jumlah rupiah tertentu untuk setiap saham, atau dapat pula berupa dividen saham (stock dividend), yaitu kepada setiap pemegang saham diberikan dividen dalam bentuk saham sehingga jumlah saham yang dimiliki investor akan bertambah dengan adanya pembagian dividen saham tersebut (Darmadji, 2006:12).

2. Capital Gain

Capital gain adalah keuntungan yang diperoleh investor dari hasil jual beli saham, berupa selisih antara nilai jual yang lebih tinggi dibandingkan nilai beli yang lebih rendah (Anoraga, 2006:60).

b. Manfaat non ekonomis

Manfaat non ekonomis yang bisa diperoleh pemegang saham adalah kepemilikan hak suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) untuk menentukan jalannya perusahaan. Jumlah saham yang dimiliki investor akan mementukan seberapa besar suaranya dalam RUPS.

4. Risiko Kepemilikan Saham

Saham dikenal dengan karakteristik “imbal hasil tinggi, risiko tinggi” (high risk, high return). Artinya, saham merupakan surat berharga yang memberikan peluang keuntungan dan potensi risiko yang tinggi. Saham


(37)

Minar Simanungkalit : Pengaruh Profitabilitas Dan Rasio Leverage Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Terbuka Di Indonesia, 2009.

memungkinkan investor untuk mendapatkan imbal hasil atau capital gain yang besar dalam waktu singkat. Namun, seiring berfluktuasinya harga saham, maka saham juga dapat membuat investor mengalami kerugian besar dalam waktu singkat.

Adapun risiko yang dihadapi oleh investor atas kepemilikan sahamnya, antara lain (Darmadji, 2006:13-15) :

a. Tidak Mendapat Dividen

Perusahaan akan membagikan dividen jika operasinya menghasilkan keuntungan. Oleh karena itu, perusahaan tidak dapat membagikan dividen jika mengalami kerugian.

b. Capital Loss

Dalam aktivitas perdagangan saham, investor tidak selalu mendapatkan capital gain atau keuntungan atas saham yang dijualnya. Investor juga dihadapkan pada risiko capital loss apabila ia menjual sahamnya dengan harga jual lebih rendah dari harga belinya.

c. Perusahaan Bangkrut atau Dilikuidasi

Dalam kondisi perusahaan dilikuidasi, maka pemegang saham akan menempati posisi lebih rendah dibanding kreditor atau pemegang obligasi. Ini berarti setelah semua aset perusahaan tersebut dijual, hasil penjualan terlebih dahulu dibagikan kepada para kreditor atau pemegang obligasi, dan jika masih terdapat sisa, baru dibagikan kepada para pemegang saham.

d. Saham Dikeluarkan dari Bursa (Delisting)

Saham perusahaan di-delist dari bursa karena kinerja yang buruk, misalnya dalam kurun waktu tertentu tidak pernah diperdagangkan, mengalami kerugian


(38)

Minar Simanungkalit : Pengaruh Profitabilitas Dan Rasio Leverage Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Terbuka Di Indonesia, 2009.

beberapa tahun, tidak membagikan deviden secara berturut-turut selama beberapa tahun, dan berbagai kondisi lainnya sesuai Peraturan Pencatatan Efek di Bursa.

Saham yang telah di-delist tentu saja tidak dapat lagi diperdagangkan di bursa, namun tetap dapat diperdagangkan di luar bursa dengan konsekuensi tidak terdapat patokan harga yang jelas dan jika terjual biasanya dengan harga yang jauh lebih rendah dari harga sebelumnya.

e. Saham Dihentikan Sementara (Suspensi)

Saham yang di-suspend atau dihentikan sementara perdagangannya oleh otoritas Bursa Efek, menyebabkan investor tidak dapat menjual sahamnya hingga suspensi tersebut dicabut. Suspensi dilakukan oleh otoritas Bursa jika suatu saham mengalami lonjakan harga yang luar biasa, suatu perusahaan dipailitkan oleh kreditornya, dan berbagai kondisi lain yang mengharuskan Otoritas Bursa men-suspend perdagangan saham tersebut sampai perusahaan yang bersangkutan memberikan konfirmasi atau kejelasan informasi lainnya, agar informasi yang belum jelas tersebut tidak menjadi ajang spekulasi. Jika telah didapatkan suatu informasi yang yang jelas, maka suspensi atas saham tersebut dapat dicabut oleh Bursa dan saham dapat diperdagangkan kembali seperti semula.

5. Harga Saham

Harga saham di bursa efek akan ditentukan oleh kekuatan permintaan dan penawaran. Pada saat permintaan saham meningkat, maka harga saham tersebut akan cenderung meningkat. Sebaliknya, pada saat banyak orang menjual saham, maka harga saham tersebut cenderung akan mengalami penurunan.


(39)

Minar Simanungkalit : Pengaruh Profitabilitas Dan Rasio Leverage Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Terbuka Di Indonesia, 2009.

Market Price merupakan harga pada pasar riil dan merupakan harga yang paling mudah ditentukan karena merupakan harga dari suatu saham pada pasar yang sedang berlangsung atau jika pasar sudah tutup, maka harga pasar adalah harga penutupannya (closing price) (Anoraga, 2006:59).

Harga sebuah saham dapat berubah naik atau turun dalam hitungan yang begitu cepat. Harga tersebut dapat berubah dalam hitungan menit, bahkan dalam hitungan detik. Hal tersebut dimungkinkan karena banyaknya pesanan yang dimasukkan ke sistem JATS (Jakarta Automated Trading System). Pada lantai perdagangan Bursa Efek Indonesia terdapat lebih 400 terminal komputer di mana para floor trader dapat memasukkan pesanan yang diterimanya dari nasabah. Pada monitor-monitor yang memantau perdagangan saham, tertera beberapa istilah harga saham yaitu (Darmadji, 2006:131) :

a. Previous Price menunjukkan harga pada penutupan hari sebelumnya.

b. Open atau Opening Price menunjukkan harga pertama kali pada saat pembukaan sesi I perdagangan, yaitu jam 09.30 pagi.

c. High atau Highest Price menunjukkan harga tertinggi atas suatu saham yang terjadi sepanjang perdagangan pada hari tersebut.

d. Low atau Lowest Price menunjukkan harga terendah atas suatu saham yang terjadi sepanjang perdagangan pada hari tersebut.

e. Last Price menunjukkan harga terakhir yang terjadi atas suatu saham.

f. Change menunjukkan selisih antara harga pembukaan dengan harga terakhir yang terjadi.

g. Close atau Closing Price menunjukkan harga penutupan suatu saham pada saat akhir sesi II yaitu jam 16.00 sore.


(40)

Minar Simanungkalit : Pengaruh Profitabilitas Dan Rasio Leverage Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Terbuka Di Indonesia, 2009.

BAB III

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. GAMBARAN UMUM BURSA EFEK INDONESIA

Bursa Efek Indonesia adalah salah satu bursa saham yang dapat memberikan peluang investasi dan sumber pembiayaan dalam upaya mendukung pembangunan Ekonomi Nasional. Bursa Efek Indonesia berperan juga dalam upaya mengembangkan pemodal lokal yang besar dan solid untuk menciptakan Pasar Modal Indonesia yang stabil.

Bursa Efek Indonesia berawal dari berdirinya Bursa Efek di Batavia, yang dikenal sebagai Jakarta pada saat ini, oleh pemerintah Hindia Belanda pada tanggal 14 Desember 1912. Sekuritas yang diperdagangkan adalah saham dan obligasi perusahaan-perusahaan Belanda yang beroperasi di Indonesia, obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah Hindia Belanda dan sekuritas lainnya.

Perkembangan Bursa Efek di Batavia sangat pesat sehingga mendorong pemerintah Belanda membuka Bursa Efek Surabaya pada tanggal 11 Januari 1925 dan Bursa Efek Semarang pada tanggal 1 Agustus 1925. Kedua bursa ini kemudian ditutup karena terjadinya gejolak politik di Eropa awal tahun 1939. Bursa Efek di Jakarta pun akhirnya ditutup juga akibat terjadinya perang dunia ke dua tahun 1942, sekaligus menandai berakhirnya aktivitas pasar modal di Indonesia.

Pasar modal di Indonesia kembali digiatkan dengan dibukanya kembali Bursa Efek di Jakarta pada tanggal 3 Juni 1952. Pada tahun 1958 kegiatan Bursa Efek di Jakarta kembali dihentikan karena adanya inflasi dan resesi ekonomi. Hal ini tak berlangsung lama sebab Bursa Efek di Jakarta dibuka kembali dan


(41)

Minar Simanungkalit : Pengaruh Profitabilitas Dan Rasio Leverage Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Terbuka Di Indonesia, 2009.

akhirnya mengalami kebangkitan pada tahun 1970. Kebangkitan ini disertai dengan dibentuknya Tim Uang dan Pasar Modal, disusul tahun 1976 berdirinya BAPEPAM (Badan Pelaksana Pasar Modal) serta berdirinya perusahaan dan investasi PT Danareksa. Kebangkitan ini didukung dengan diresmikannya aktivitas perdagangan di Bursa Efek Jakarta oleh Presiden Soeharto pada tahun 1977.

Pemerintah mengeluarkan kebijakan Paket Deregulasi Desember 1987 dan Desember 1988 tentang diperbolehkannya swastanisasi Bursa Efek. Paket Deregulasi ini kemudian mendorong Bursa Efek Jakarta berubah menjadi PT Bursa Efek Jakarta (BEJ) pada tanggal 13 Juli 1992. Pada tahun itu juga BAPEPAM yang awalnya Badan Pelaksana Pasar Modal berubah menjadi Badan Pengawas Pasar Modal.

Bursa Efek Jakarta berkembang dengan pesat sehingga kegiatannya semakin ramai dan kompleks. Hal ini menyebabkan sistem perdagangan manual yang selama ini dilakukan di Bursa Efek Jakarta tidak lagi memadai. Pada tanggal 22 Mei 1995 diterapkanlah suatu sistem otomatis yang dinamakan JATS (Jakarta Automatic Trading System). Sistem yang baru ini dapat memfasilitasi perdagangan saham dengan frekuensi lebih besar dan lebih menjamin kegiatan pasar yang adil dan transparan dibanding dengan sistem perdagangan manual.

Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek Surabaya (BES) kemudian bergabung dan berubah nama menjadi Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2007. Penggabungan kedua bursa ini diharapkan dapat menciptakan kondisi perekonomian Indonesia yang lebih baik.


(42)

Minar Simanungkalit : Pengaruh Profitabilitas Dan Rasio Leverage Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Terbuka Di Indonesia, 2009.

Dewan Direksi BEI

Erry Firmansyah : Direktur Utama

M. S. Sembiring : Direktur Perdagangan Saham, Penelitian dan Pengembangan Usaha

Guntur Pasaribu : Direktur Perdagangan Fixed Income dan

Derivatif, Keanggotaan dan Partisipan Justitia Tripurwasani : Direktur Pengawasan

Eddy Sugito : Direktur Pencatatan

Bastian Purnama : Direktur Teknologi Informasi Sihol Siagian : Direktur Administrasi

Dewan Komisaris BEI

Bacelius Ruru : Komisaris Utama

Panda Putu Raka : Komisaris

Fathiah Helmi : Komisaris

Mochamad Aswin : Komisaris

Lily Widjaja : Komisaris

Mustofa : Komisaris

Mardiasme : Komisaris

Kepala Divisi / Kepala Satuan BEI Direktorat Utama

1. Sekretaris Perusahaan : Friderica Widyasari Dewi

2. Satuan Manajemen Resiko : Windiarti S. Choesin

3. Satuan Pemeriksa Internal : Widodo

Direktorat Pengawasan

4. Pengawasan Transaksi : Hamdi Hassyarbaini

5. Hukum : Dewi A. Prasetyaningtyas


(43)

Minar Simanungkalit : Pengaruh Profitabilitas Dan Rasio Leverage Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Terbuka Di Indonesia, 2009.

Direktorat Pencatatan

7. Pencatatan Sektor Riil : Ignatius Girendroheru

8. Pencatatan Sektor Jasa : Umi Kulsum

9. Pencatatan Surat Hutang : Saptono Adi Junarso

Direktorat Perdagangan Fixed Income dan Derivatif

10.Perdagangan Fixed Income : Erna Dewayani

11.Perdagangan Derivatif : Hari Purnomo

Direktorat Keanggotaan dan Partisipan

12.Keanggotaan : Bambang Widodo

Direktorat Perdagangan Saham

13.Perdagangan Saham : Supandi

Direktorat Penelitian dan Pengembangan Usaha

14.Riset dan Pengembangan Produk : Kandi Sofia S. Dahlan

15.Pemasaran : Wan Wei Yiong

Direktorat Administrasi

16.Keuangan : Yohanes A. Abimanyu

17.Umum : Isharsaya

18.Sumber Daya Manusia : Mirna Kurniawati (Pjs)

Direktorat Teknologi Informasi

19.Operasi Teknologi Informasi : Yohanes Liauw

20.Pengembangan Solusi Bisnis Teknologi Informasi : Didit Agung Laksono Specialist Setingkat Kepala Divisi

21.Chief Economist : Edison Hulu


(44)

Minar Simanungkalit : Pengaruh Profitabilitas Dan Rasio Leverage Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Terbuka Di Indonesia, 2009.

B. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN INDUSTRI MAKANAN DAN

MINUMAN.

1. PT Ades Waters Indonesia Tbk

PT Ades Waters Indonesia Tbk didirikan dengan nama PT Alfindo Putrasetia di tahun 1985 dengan status PMDN (Penanaman Modal Dalam Negeri) dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 13 Juni 1994 dengan kode saham ADES. Perseroan bergerak dalam pengolahan dan distribusi air minum dalam kemasan. Perusahaan berdomisili di Indonesia dengan Kantor Pusat di Perkantoran Hijau Arkadia, Jl. TB. Simatupang Kav.88, Jakarta.

Susunan Dewan Komisaris dan Dewan Direksi PT Ades Waters Indonesia Tbk sebagai berikut:

Presiden Komisaris : Blair Richard Glass

Komisaris : Emil Salim dan Peter Vogt

Presiden Direktur : Etienne Andre Maria Benet

Direktur : Natali Ngadani, Patrick Leomine, Amrit Kumar

Shrestha, Agustinus Gunadharma, dan Jean Philippe Gourdon.

2. PT Aqua Golden Mississippi Tbk

PT Aqua Golden Mississippi Tbk merupakan industri yang berstatus PMDN (Penanaman Modal Dalam Negeri) yang didirikan tahun 1974. perusahaan ini bergerak sepenuhnya pada bidang bisnis minum air mineral kemasan botol. PT Aqua merupakan Pioneer industri air meineral di Indonesia. Perusahaan ini


(45)

Minar Simanungkalit : Pengaruh Profitabilitas Dan Rasio Leverage Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Terbuka Di Indonesia, 2009.

mendaftarkan sahamnya di Bursa Efek indonesai (BEI) pada tanggal 1 Maret 1990 dengan kode saham AQUA.

Perusahaan ini berkedudukan di Jakarta dan berkantor pusat di jalan Pulo Lentut No.3, kawasan Industri Pulogadung, Jakarta. Susunan Dewan Komisaris dan Dewan Direksi PT Aqua Golden Mississippi Tbk sebagai berikut :

Komisaris Utama : Lisa Tirta Utomo Komisaris Independen : R. Soekardi

Komisaris : Janto Utomo

Direktur Utama : Willy Shidarta

Direktur : John Abdi dan Parmanangsih.

3. PT Cahaya Kalbar Tbk

PT Cahaya Kalbar Tbk dahulu bernama CV Tjahaja Kalbar, didirikan di Pontianak pada tanggal 3 Pebruari 1968. Perusahaan bergerak dalam bidang industri makanan berupa industri minyak nabati dan minyak nabati spesialitas. Perusahaan ini terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 15 Juli 1996 dengan kode saham CEKA.

Kantor pusat perusahaan ini berada di Jl.Raya Pluit Selatan Blok S/6 Jakarta-14440. Susunan Dewan Komisaris dan Dewan Direksi PT Cahaya Kalbar Tbk sebagai berikut :

Komisaris Utama : Hardy Sunarcia

Komisaris : Martua Sitorus

Komisaris Independen : Soedjiman Direktur Utama : Hendri Saksti


(46)

Minar Simanungkalit : Pengaruh Profitabilitas Dan Rasio Leverage Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Terbuka Di Indonesia, 2009.

Direktur : Thomas Tonny Muksim, Erik Tjia, dan Max

Pancaka Ramajaya. 4. PT Davomas Abadi Tbk

PT Davomas Abadi Tbk bergerak dalam bidang industri biji Coklat (Cocoa). Perusahaan ini terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 22 Desember 1994. Perusahaan ini berkedudukan di Jakarta dan pabriknya berlokasi di Tanggerang, Jawa Barat. Susunan Dewan Komisaris dan Dewan Direksi PT Davomas Abadi Tbk sebagai berikut :

Presiden Komisaris : Berliana Sukarmadidjaja Komisaris Independen : Achmad Setiawan

Komisaris : Husin Ramelan

Direktur Utama : Anthonius Azer Unawekta

Direktur : Suhanih dan Ariyanto Wibowo.

5. PT Delta Djakarta Tbk

PT Delta Djakarta Tbk didirikan pada tahun 1932 dengan status PMA (Penanaman Modal Asing) dan sepenuhnya bergerak dibidang produksi minuman (Beverages). Produk minuman yang dihasilkan adalah produk minuman beralkohol dan non-alkohol. Terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 8 Juli 1985 dengan kode saha, DLTA. Perusahaan dan pabriknya berlokasi di Jalan Inspeksi Barat, Desa Setiadharma, Kec. Tambun Bekasi Timur Bekasi-17510. Hasil produksi dipasarkan di dalam dan di luat negeri. Susunan Dewan Komisaris dan Dewan Direksi PT Delta Djakarta Tbk sebagai berikut :


(47)

Minar Simanungkalit : Pengaruh Profitabilitas Dan Rasio Leverage Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Terbuka Di Indonesia, 2009.

Komisaris : Faustino F. Galang, Minera Laudes Borga Bibonia, Mario M.Aguas, dan Jaendar Sagala

Direktur Utama : Roberto D. De Leon

Direktur : Eddie Priyono, Willy A. Adipradhana, dan Monico C.Sagala.

6. PT Fast Food Indonesia Tbk

PT Fast Food Tbk didirikan pada tanggal 19 Juni 1978 dengan status company listing dan perusahaan ini bergerak dibidang klasifikasi restoran. Terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 11 Mei 1993 dengan kode FAST. Perusahaan dan pabriknya berlokasi di jalan M.T. Haryono kav. 7 Jakarta 12810. Susunan Dewan Komisaris dan Dewan Direksi PT Fast Food Indonesia Tbk sebagai berikut :

Komisaris Utama : Anthony Salim

Komisaris : Rudy Tanudjaja S., Benny Setiawan Santoso, P.L. Gunawan Solaiman (independen), dan Ken Leksono (independen).

Direktur Utama : Dick Gelael

Direktur : Ricardo Galael, Leonny Elimin, J. Dalimin Juwono, dan Andhi Indrawan.

7. PT Indofood Sukses Makmur Tbk

PT Indofood Sukses Makmur Tbk didirikan di Republik Indonesia pada tanggal 14 Agustus 1990. Perusahaan ini terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada


(48)

Minar Simanungkalit : Pengaruh Profitabilitas Dan Rasio Leverage Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Terbuka Di Indonesia, 2009.

tanggal 14 Juli 1994. Saat ini, perusahaan terutama bergerak dalam bidang pembuatan mie dan penggilingan tepung terigu.

Kantor pusat Perusahaan berlokasi di Gedung Ariobimo Sentral, Lantai 12, Jl.H.R. Rasuna Said X-2, Kav.5, Jakarta, Indonesia, sedangkan pabriknya berlokasi di berbagai tempat di pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi. Susunan Dewan Komisaris dan Dewan Direksi PT Indofood Sukses Makmur Tbk sebagai berikut :

Komisaris Utama : Manuel V. Pangilian

Komisaris : Benny Setiawan Santoso, Edward A. Tortorici,

Ibrahim Risjad, Albert del Rosario, Robert Charles Nicholson, dan Graham L. Pickles.

Komisaris Independen : Utomo Josodirjo, Torstein Stephansen, dan Wahjudi Prakarsa.

Direktur Utama : Anthani Salim

Wakil Direktur Utama : Fransiscus Welirang, Cesar Manikan dela Cruz, dan Dermawan Sarsito.

Direktur : Aswan Tukiaty, Tjhie The Fie, Taufik

Wiraatmadja, Philip Suwardi Purnama, Mulyawan Tjandra, dan Honggo Widjojo Kangmasto.

8. PT Mayora Indah Tbk

PT Mayora Indah Tbk berdiri sejak tanggal 17 Februari 1977 dengan status PMDN. Perusahaan memulai usahanya secara komersial pada bulan Mei 1978. Saat ini perusahaan menjalankan bidang usaha industri makanan, kembang


(49)

Minar Simanungkalit : Pengaruh Profitabilitas Dan Rasio Leverage Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Terbuka Di Indonesia, 2009.

gula, dan biskuit. Perusahaan terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 4 Juli 1990. Kantor pusat Perusahaan terletak di Gedung Mayora, Jl. Tomang Raya No.21-23, Jakarta, sedangkan pabrik Perusahaan terletak di Tangerang dan Bekasi. Susunan Dewan Komisaris dan Dewan Direksi PT Mayora Indah Tbk sebagai berikut :

Komisaris Utama : Jogi Hendra Atmadja

Komisaris : Hendrawan Atmadja

Komisaris Independen : Agustian Widjonarko

Direktur Utama : Gunawan Atmadja

Direktur : Hermawan Lesmana, Andre Sukendra Atmadja,

dan Ongkie Tedjasurya.

9. PT Multi Bintang Indonesia Tbk

PT Multi Bintang Indonesia Tbk didrikan pada tanggal 3 Juni 1929 berdasarkan Akta Notaris No.8 dari Tjeerd Dijkstra, notaris di Medan, dengan nama N.V. Nederlandsch Indische Bierbrouwerijen. Perseroan berdomisili di Indonesia dengan Kantor Pusat berlikasi di Ratu Plaza Building Lantai 24, Jl. Jenderal Sudirman Kav.9, Jakarta 10270, dan pabrik berlokasi di Jl. Daan Mogol KM. 19, Tangerang 15122 dan Jl. Raya Mojosari-Pacet KM. 50, Simpang Agung, Jawa Timur. Perseroan adalah bagian dari kelompok Heineken, dimana pemegang saham utama adalah Heineken International B.V.

PT Multi Bintang Indonesia Tbk merupakan produsen bir terbesar di Indonesia yang mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia dengan kode


(50)

Minar Simanungkalit : Pengaruh Profitabilitas Dan Rasio Leverage Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Terbuka Di Indonesia, 2009.

saham MLBI pada tanggal 15 Desember 1981. Susunan Dewan Komisaris dan Dewan Direksi PT Multi Bintang Indonesia Tbk sebagai berikut :

Presiden Komisaris : Cosmas Batubara Komisaris Independen : Subarto Zaini

Komisaris : Sri Hartina, Urip Simeon, Theodore Permadi

Rachmad, Bobby Hendry Noya, dan Sijbe Hiemstra.

Presiden Direktur : Frederik Willem Kurt Linck

Direktur : Bambang Britomo, Jasper Christian Hamaker,

Herman Josep Maria, dan Antonius Gerardus Van de Bergh.

10. PT Prasidha Aneka Niaga Tbk

PT Prasidha Aneka Niaga Tbk didirikan dengan nama PT Aneka Bumi Asih pada tanggal 16 April 1974. Perusahaan ini bergerak dibidang pengolahan sumber daya alam dan perusahaan manajemen industri. Perusahaan ini memproduksi Kopi, Karet, Coklat, dan Vanilla. Pada tanggal 18 Oktober 1994 perusahaan ini pertama kali di perdagangkan di Bursa Efek Indonesia dengan status PMDN dengan kode saham PSDN. Perusahaan bedomisili di Jl. Ki Kemas Rindho, Kertapati, Palembang. Perusahaan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1974. Susunan Dewan Komisaris dan Dewan Direksi PT Prasidha Aneka Niaga Tbk sebagai berikut :

Presiden Direktur : Jeffry Sanusi Soedargo Wakil Presiden Direktur : Didik Tandiano


(51)

Minar Simanungkalit : Pengaruh Profitabilitas Dan Rasio Leverage Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Terbuka Di Indonesia, 2009.

Direktur : H. Syamsul Bachri Uding, Budi Pringgosusanto, Lie Sukiantono Budinarta, dan Moenardji Soedargo.

11. PT Siantar Top Tbk

PT Siantar Top Tbk didirikan pada tanggal 12 Mei 1987. Perusahaan bergerak dalam bidang industri makanan ringan, yaitu : mie (Snack Noodle), kerupuk (Crackers), dan kembang gula (Candy). Pertama kali terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 16 Desember 1996 dengan kode saham STTP.

Kantor Pusat Perusahaan beralamat di Jalan Tambak Sawah No.21-23 Waru, Sidoarjo. Susunan Dewan Komisaris dan Dewan Direksi PT Siantar Top Tbk sebagai berikut :

Komisaris Utama : Agus Susanto Komisaris Independent : Hariono Adi

Direktur Utama : Shindo Sumidomo

Direktur : Pitoyo dan Armin.

12. PT Sierad Produce Tbk

PT Sierad Produce Tbk didirikan pada tanggal 6 September 1985 dengan status company listing dan bergerak di bidang Pakan Ternak.Perusahaan ini terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 27 Desember 1996 dengan kode SIPD. Kantor pusat di Plaza City View Building Jl.Kemang Raya Timur No.22.


(52)

Minar Simanungkalit : Pengaruh Profitabilitas Dan Rasio Leverage Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Terbuka Di Indonesia, 2009.

Susunan Dewan Komisaris dan Dewan Direksi PT Delta Djakarta Tbk sebagai berikut :

Komisaris Utama : Antonius Junus Supit (independen)

Komisaris : F.X. Awi Tantra, Sri Lestari Anwar, dan Dr. Djohan Effendi (independen).

Direktur Utama : Budiarjo Tek

Direktur : Rodolfo Paquia Pantoja dan Drh. Sudirman.

13. PT SMART Tbk

PT SMART Tbk didirikan pada tanggal 18 Juni 1963 dengan status company listing dan perusahaan ini bergerak di bidang makanan dan minuman. Terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 20 November 1992 dengan kode SMAR. Kantor Pusat perusahaan ini berlokasi di dan pabriknya berlokasi di Plaza BII Menara II Lt.28-30, Jl. MH. Thamrin Kav.22. Susunan Dewan Komisaris dan Dewan Direksi PT SMART Tbk sebagai berikut :

Komisaris Utama : Franky Oesman Widjaja

Komisaris : Rafael B Concepcion Jr, Rachmat Gobel, H. Ryani Soedirman, dan Teddy Pawitra, Prof. Dr.

Direktur Utama : Jo Daud Dharsono

Direktur : H Oeminto, Jimmy Pramono, Gianto Widjaja, dan Djanadi Bimo Prakoso.


(1)

Minar Simanungkalit : Pengaruh Profitabilitas Dan Rasio Leverage Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Terbuka Di Indonesia, 2009.

Munculnya casewise 3 (observasi 35 dihilangkan)

Variables Entered/Removed(b)

Model Variables Entered Variables Removed Method

1

DTA, ROE, ROA(a) . Enter

a All requested variables entered. b Dependent Variable: Return_Saham

Model Summary(b)

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .361(a) .130 .085 3.8702 1.873

a Predictors: (Constant), DTA, ROE, ROA b Dependent Variable: Return_Saham

ANOVA(b)

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 129.948 3 43.316 2.892 .043(a)

Residual 868.772 58 14.979

Total 998.719 61

a Predictors: (Constant), DTA, ROE, ROA b Dependent Variable: Return_Saham

Coefficientsa

1.466 1.270 1.155 .253

.085 .041 .536 2.080 .042 .225 4.436

-.023 .008 -.648 -2.774 .007 .275 3.635

1.363 2.096 .104 .650 .518 .585 1.709

(Constant) ROA ROE DTA Model

1

B Std. Error Unstandardized

Coefficients

Beta Standardized

Coefficients

t Sig. Tolerance VIF

Collinearity Statistics

Dependent Variable: Return_Saham a.

Casewise Diagnostics(a)

Case Number Std. Residual Return_Saham Predicted Value Residual

60 3.415 15.7 2.475 13.2153


(2)

Minar Simanungkalit : Pengaruh Profitabilitas Dan Rasio Leverage Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Terbuka Di Indonesia, 2009.

Regression Standardized Residual

4 3 2 1 0 -1 -2

Frequency

20

15

10

5

0

Histogram Dependent Variable: Return_Saham

Observed Cum Prob

1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0

Expect

ed

C

um

P

rob

1.0

0.8

0.6

0.4

0.2

0.0

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardize d Residual

N 62

Normal Parameters(a,b) Mean .0000000

Std. Deviation 3.77387909 Most Extreme

Differences

Absolute .083

Positive .083

Negative -.052

Kolmogorov-Smirnov Z .650

Asymp. Sig. (2-tailed) .792

a Test distribution is Normal. b Calculated from data.

Munculnya casewise 4 (observasi no.60 dihilangkan)

Variables Entered/Removed(b)

Model Variables Entered Variables Removed Method

1

DTA, ROE, ROA(a) . Enter

a All requested variables entered. b Dependent Variable: Return_Saham

Model Summary(b)

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .396(a) .157 .113 3.4748 2.143

a Predictors: (Constant), DTA, ROE, ROA b Dependent Variable: Return_Saham

ANOVA(b)


(3)

Minar Simanungkalit : Pengaruh Profitabilitas Dan Rasio Leverage Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Terbuka Di Indonesia, 2009.

1 Regression 128.332 3 42.777 3.543 .020(a)

Residual 688.235 57 12.074

Total 816.567 60

a Predictors: (Constant), DTA, ROE, ROA b Dependent Variable: Return_Saham

Coefficientsa

1.771 1.143 1.550 .127

.074 .037 .513 1.996 .051 .224 4.465

-.021 .007 -.664 -2.860 .006 .274 3.646

.422 1.897 .035 .222 .825 .581 1.721

(Constant) ROA ROE DTA Model 1

B Std. Error Unstandardized

Coefficients

Beta Standardized

Coefficients

t Sig. Tolerance VIF

Collinearity Statistics

Dependent Variable: Return_Saham a.

Casewise Diagnostics(a)

Case Number Std. Residual Return_Saham Predicted Value Residual

43 3.020 12.8 2.346 10.4943

a Dependent Variable: Return_Saham

Regression Standardized Residual

4 2 0 -2 Frequency 12.5 10.0 7.5 5.0 2.5 0.0 Histogram Dependent Variable: Return_Saham Mean =9.02E-17฀Std. Dev. =0.975฀

N =61

Observed Cum Prob

1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0 E xpect ed C um P rob 1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardize d Residual

N 61

Normal Parameters(a,b) Mean .0000000

Std. Deviation 3.38682549 Most Extreme

Differences

Absolute .066

Positive .066

Negative -.054

Kolmogorov-Smirnov Z .512

Asymp. Sig. (2-tailed) .956

a Test distribution is Normal. b Calculated from data.


(4)

Minar Simanungkalit : Pengaruh Profitabilitas Dan Rasio Leverage Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Terbuka Di Indonesia, 2009.

Variables Entered/Removed(b)

Model Variables Entered Variables Removed Method

1

DTA, ROE, ROA(a) . Enter

a All requested variables entered. b Dependent Variable: Return_Saham

Model Summary(b)

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .420(a) .176 .132 3.2064 2.021

a Predictors: (Constant), DTA, ROE, ROA b Dependent Variable: Return_Saham

ANOVA(b)

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 123.198 3 41.066 3.994 .012(a)

Residual 575.737 56 10.281

Total 698.935 59

a Predictors: (Constant), DTA, ROE, ROA b Dependent Variable: Return_Saham

Coefficientsa

1.694 1.055 1.606 .114

.067 .034 .502 1.957 .055 .224 4.467

-.020 .007 -.689 -2.975 .004 .274 3.648

.250 1.752 .023 .143 .887 .581 1.722

(Constant) ROA ROE DTA Model

1

B Std. Error Unstandardized

Coefficients

Beta Standardized

Coefficients

t Sig. Tolerance VIF

Collinearity Statistics

Dependent Variable: Return_Saham a.


(5)

Minar Simanungkalit : Pengaruh Profitabilitas Dan Rasio Leverage Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Terbuka Di Indonesia, 2009.

Regression Standardized Predicted Value

5.0 2.5 0.0 -2.5 -5.0

R

egressi

on

S

tudent

iz

ed

R

esi

dual

3 2 1 0 -1 -2 -3

Coefficientsa

3.503 .632 5.538 .000

-.025 .020 -.337 -1.231 .223 .224 4.467

.005 .004 .292 1.177 .244 .274 3.648

-1.923 1.050 -.312 -1.831 .072 .581 1.722

(Constant) ROA ROE DTA Model

1

B Std. Error Unstandardized

Coefficients

Beta Standardized

Coefficients

t Sig. Tolerance VIF

Collinearity Statistics

Dependent Variable: abs ut a.

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardize d Residual

N 60

Normal Parameters(a,b) Mean .0000000

Std. Deviation 3.12382176 Most Extreme

Differences

Absolute .065

Positive .048

Negative -.065

Kolmogorov-Smirnov Z .506

Asymp. Sig. (2-tailed) .960

a Test distribution is Normal. b Calculated from data.


(6)

Minar Simanungkalit : Pengaruh Profitabilitas Dan Rasio Leverage Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Terbuka Di Indonesia, 2009.

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients t Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF B Std. Error

1 (Constant) 1.694 1.055 1.606 .114

ROA .067 .034 .502 1.957 .055 .224 4.467

ROE -.020 .007 -.689 -2.975 .004 .274 3.648

DTA .250 1.752 .023 .143 .887 .581 1.722

a Dependent Variable: Return_Saham

Coefficients(a)

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients t Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF B Std. Error

1 (Constant) 3.503 .632 5.538 .000

ROA -.025 .020 -.337 -1.231 .223 .224 4.467

ROE .005 .004 .292 1.177 .244 .274 3.648

DTA -1.923 1.050 -.312 -1.831 .072 .581 1.722


Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Rasio Leverage Dan Size Terhadap Return Saham Perusahaan Makanan Dan Minuman Di Bursa Efek Indonesia

5 88 77

Pengaruh Profitabilitas Dan Rasio Leverage Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Terbuka Di Indonesia

9 128 109

ANALISIS PENGARUH RASIO PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, LEVERAGE, DAN AKTIVITAS TERHADAP RETURN SAHAM (Studi Empiris pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Listed di BEI)

0 14 7

Pengaruh profitablitas dan rasio leverage terhadap return saham pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 15 1

Analisis Pengaruh Rasio Leverage, Rasio Profitabilitas, Rasio Nilai Perusahaan, dan Firm Size Terhadap Return Saham pada Perusahaan Sub Sektor Makanan dan Minuman di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2015

8 35 106

ANALISIS PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, LEVERAGE, AKTIVITAS DAN PROFITABILITAS TERHADAP RETURN SAHAM (Study Empiris Pada Perusahaan Makanan dan Minuman di BEI).

0 1 9

PENGARUH RASIO PROFITABILITAS DAN LEVERAGE TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 6

Pengaruh Profitabilitas Dan Rasio Leverage Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Terbuka Di Indonesia

0 1 13

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah - Pengaruh Profitabilitas Dan Rasio Leverage Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Terbuka Di Indonesia

0 0 10

Pengaruh Profitabilitas Dan Rasio Leverage Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Terbuka Di Indonesia

0 0 11