4.3.2 Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan dalam dua tahap. Pada tahap pertama dilakukan pengujian koefisien regresi secara bersama dan pada tahap kedua
dilakukan uji secara parsial untuk melihat kebermaknaan masing-masing variabel bebas dalam model regresi yang diperoleh.
1. Uji F Uji Simultan Uji F digunakan untuk menguji pengaruh Tingkat bagi hasil dan Suku
bunga secara bersama-sama terhadap Deposito Mudharabah. Hipotesis yang diuji adalah sebagai berikut :
Ho
1
:
1 2
Tidak terdapat pengaruh secara bersama-sama dari Tingkat bagi hasil X
1
dan Suku bunga X
2
terhadap Deposito Mudharabah Ha
1
: Paling tidak ada satu
i
Terdapat pengaruh secara bersama-sama dari Tingkat bagi hasil X
1
dan Suku bunga X
2
terhadap Deposito Mudharabah
Berdasarkan hasil perhtiungan dengan bantuan SPSS diperoleh output ANOVA pada Tabel 4. berikut ini :
Tabel 4.10 Hasil ANOVA Uji F
ANOVA
b
Model Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
1 Regression 9223372036854776.
000 2 922337203685477
6 23.60
4 .000
a
Residual 9223372036854776.
000 17 922337203685477
6 Total
9223372036854776. 000
19 a. Predictors: Constant, Suku bunga X2, Tingkat bagi hasil X1
b. Dependent Variable: Deposito Mudharabah Y Sumber : Lampiran Output SPSS
Dari Tabel 4.14 diatas dapat diketahui nilai F
hitung
untuk model regresi yang diperoleh sebesar 23,604 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000. Dari tabel
F diperoleh nilai F
tabel
dengan db
1
= 2 dan db
2
= 17 sebesar 3,592. Keputusan penolakanpenerimaan hipotesis pada pengujian simultan dapat
digambarkan dalam diagram daerah penerimaan dan penolakan Ho sebagai berikut:
F
tabel
= 3,592 α= 0,05 ; db
1
=2; db
2
= 17 F
hitung
= 23,604 Daerah Penerimaan H0
Daerah Penolakan H0
Gambar 4.5 : Daerah Penerimaan Dan Penolakan Ho Pada Pengujian Simultan
Hasil uji pengaruh Tingkat bagi hasil X
1
dan Suku bunga X
2
terhadap Deposito Mudharabah Y diperoleh F
hitung
23,604 lebih besar dari F
tabel
3,592. Hal ini mengindikasikan bahwa secara bersama-sama Tingkat bagi hasil X
1
dan Suku bunga X
2
berpengaruh signifikan terhadap Deposito Mudharabah yang diteliti.
2. Uji t Uji Parsial Uji t dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh secara parsial
variabel independen terhadap variabel dependen Deposito Mudharabah. Dalam pengujian ini dilakukan uji dengan derajat kebebasan sebesar 5.
1. Uji t Regresi Tingkat bagi hasil terhadap Deposito Mudharabah
Untuk melihat pengaruh Tingkat bagi hasil terhadap Deposito Mudharabah, hipotesis statistik yang digunakan adalah sebagai berikut:
Ho
2
:
1
= 0 Tingkat bagi hasil tidak mempunyai pengaruh signifikan
terhadap Deposito Mudharabah Ha
2
:
1
≠ 0 Tingkat bagi hasil mempunyai pengaruh signifikan terhadap
Deposito Mudharabah Berdasarkan Tabel 4.6 diperoleh nilai t-hitung untuk variabel Tingkat bagi
hasil X
1
sebesar -0,751 dengan nilai signifikansi p-value = 0,463. Penentuan hasil pengujian penerimaan penolakan H
dapat dilakukan dengan membandingkan t
hitung
dengan t
tabel
atau juga dapat dilihat dari nilai signifikansinya.
Daerah Penerimaan Ho
t
0,95; 17
= 2,110 -0,751
Daerah Penolakan Ho
- t
0,95; 17
= -2,110
Daerah Penolakan Ho
Gambar 4.6
Daerah Penerimaan dan Penolakan Uji Parsial X
1
terhadap Y
Hasil penghitungan nilai statistik uji t yang diperoleh menunjukkan t- hitung untuk variabel X
1
Tingkat bagi hasil berada diantara nilai negatif dan nilai positf t
tabel
- 2,110 t = -0,751 2,110, maka diperoleh hasil pengujian Ho tidak ditolak H0 diterima. Hasil ini juga ditunjukkan oleh nilai signifikansi uji
statistik p-value untuk variabel X
1
sebesar 0,463. Artinya kesalahan untuk mengatakan ada pengaruh dari Tingkat bagi hasil terhadap Deposito Mudharabah
sebesar 46,3 atau berarti lebih besar dari tingkat kesalahan yang dapat diterima sebesar 5.
Jadi dapat disimpulkan pada tingkat kepercayaan 95 Tingkat bagi hasil tidak berpengaruh signifikan terhadap Deposito Mudharabah PT. Bank Syariah
Mega Indonesia dengan periode amatan dari tahun 2006-2010. 2.
Uji t Regresi Suku bunga terhadap Deposito Mudharabah Untuk melihat pengaruh Suku bunga Terhadap Deposito Mudharabah,
hipotesis statistik yang digunakan adalah sebagai berikut: Ho
3
:
2
= 0 Suku bunga tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap
Deposito Mudharabah Ha
3
:
2
≠ 0 Suku bunga mempunyai pengaruh signifikan terhadap Deposito Mudharabah
Berdasarkan Tabel 4.6, hasil perhitungan diperoleh nilai t-hitung untuk variabel Suku bunga X
2
sebesar -3,876 dengan nilai signifikansi p-value = 0,00. Penentuan hasil pengujian penerimaan penolakan H
dapat dilakukan dengan membandingkan t
hitung
dengan t
tabel
atau juga dapat dilihat dari nilai signifikansinya.
Daerah Penerimaan Ho
t
0,95; 17
= 2,110 -3,876
Daerah Penolakan Ho
- t
0,95; 17
= -2,110
Daerah Penolakan Ho
Gambar 4.7 Daerah Penerimaan dan Penolakan Uji Parsial X
2
terhadap Y
Hasil penghitungan nilai statistik uji t yang diperoleh menunjukkan t- hitung untuk variabel X
2
Suku bunga lebih kecil dari nilai negatif t
tabel
t = - 3,876 -2,110, maka diperoleh hasil pengujian Ho ditolak H1 diterima. Hasil
ini juga ditunjukkan oleh nilai signifikansi uji statistik p-value untuk variabel X
2
sebesar 0,001. Artinya kesalahan untuk mengatakan ada pengaruh dari Suku bunga terhadap Deposito Mudharabah sebesar 0,1 atau berarti lebih kecil dari
tingkat kesalahan yang dapat diterima sebesar 5. Jadi dapat disimpulkan pada tingkat kepercayaan 95 Suku bunga
berpengaruh signifikan terhadap Deposito Mudharabah PT. Bank Syariah Mega Indonesia dengan periode amatan dari tahun 2006-2010.
117
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan data periode amatan dari tahun 2006-2010, diperoleh hasil penelitian yang berkaitan dengan pengaruh tingkat bagi hasil dan Suku bunga BI
rate terhadap Deposito Mudharabah PT. Bank Syariah Mega Indonesiasebagai
berikut: 1.
Perkembangan tingkat bagi hasil pada PT. Bank Syariah Mega Indonesia sepanjang tahun 2006-2010 terlihat menurun, ini disebabkan oleh keadaan
stabilitas ekonomi, yang berpengaruh pula kepada penurunan keuntungan yang diperoleh bank terutama yang diperoleh dari produk-produk
penyaluran dana atau dengan kata lain keuntungan yang diperoleh dari pemberian pembiayaan kepada nasabah. Karena pada bank syariah
besarnya tingkat bagi hasil tergantung dari keuntungan yang diperoleh oleh bank.
2. Perkembangan suku bunga BI Rate pada Bank Indonesia sepanjang
tahun 2006-2010 terlihat adanya penurunan. Dengan adanya penurunan kebijakan suku bunga yang dikeluarkan maka semakin baik perekonomian
yang terjadi saat itu namun terjadi peningkatan yang sangat signifikan pada tahun 2008 yaitu mencapai angka 8,8 dikarenakan terjadinya krisis
global sehingga pemerintah mengeluarkan kebijakan tersebut guna menutupi keadaan darurat yang terjadi pada tahun 2008 tersebut.