Lokasi dan Jadwal Kerja Praktek Sistem

Ada pun tujuan dari kerja praktek ini adalah: 1. Membangun suatu sistem informasi yang dapat memudahkan pengelolaan data kepegawaian di Perum Perhutani. 2. Meningkatkan kebutuhan mengenai informasi kepegawaian yang lebih akurat dan relevan. 3. Memahami prosedur kerja yang ada di Perum Perhutani Unit III. 4. Untuk memenuhi nilai mata kuliah kerja praktek pada jurusan Manajemen Informatika, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer di Universitas Komputer Indonesia.

1.5 Batasan Masalah

Proses yang terdapat dalam sistem penggajian berhubungan dengan bagian-bagian lainnya, seperti bagian personalia dan bagian keuangan. Oleh karena itu, penulis membatasi masalah hanya pada Sistem Informasi Kepegawaian di Perum Perhutani Unit III. Sehingga dengan batasan masalah ini, penulisan laporan kerja praktek bisa lebih terarah.

1.6 Lokasi dan Jadwal Kerja Praktek

Penulis melakukan kerja praktek di Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten yang beralamat di jalan Soekarno-Hatta No.628 Kotak Pos 1116-Bandung, di divisi Personalia. Adapun jadwal kerja praktek dilaksanakan selama 30 hari, terhitung sejak tanggal 4 Juli sampai 30 Juli 2011.

1.7 Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN Pada bab I ini menjelaskan mengenai latar belakang penulisan, identifikasi masalah, rumusan masalah, maksud dan tujuan kerja praktek, batasan masalah, lokasi dan jadwal kerja praktek, dan sistematika penulisan. BAB II LANDASAN TEORI Pada bab III ini diuraikan mengenai teori-teori yang membantu dalam memecahkan permasalahan yang ada. Beberapa teori tersebut meliputi definisi- definisi yang berkaitan dengan perangkat lunak yang digunakan serta faktor-faktor yang berkaitan dengan perangkat lunak yang digunakan serta faktor-faktor yang mendukung dalam perancangannya. BAB III PROFIL PERUSAHAAN Pada bab III ini dijelaskan mengenai sejarah, visi dan misi, tempat dan kedudukan, bentuk dan badan hukum, bidang pekerjaan dan struktur organisasi perusahaan tempat kerja praktek BAB IV ANALISIS KERJA PRAKTEK Pada bab IV ini dijelaskan mengenai sistem informasi penggajian yang sedang berjalan dan diberikan sistem informasi penggajian yang diusulkan untuk memperbaiki kelemahan dari sistem yang di pakai oleh perusahaan tempat kerja praktek BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab V ini dijelaskan mengenai kesimpulan dan saran dari pembahasan secara keseluruhan. 7

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab landasan teori ini akan diuraikan teori-teori yang membantu dalam memecahkan permasalahan yang ada. Beberapa teori tersebut meliputi definisi-definisi yang berkaitan dengan perangkat lunak yang digunakan serta faktor-faktor yang berkaitan dengan perangkat lunak yang digunakan serta faktor- faktor yang mendukung dalam perancangannya.

2.1. Sistem

Pengertian sistem pada berbagai bidang berbeda-beda, tetapi meskipun istilah sistem yang digunakan bervariasi, namun pada prinsipnya setiap sistem selalu terdiri dari empat elemen, yaitu objek, atribut, hubungan internal dan lingkungan. Serta yang paling penting adalah sistem harus mempunyai tujuan yang akan dicapai secara jelas. Sistem berasal dari bahasa Latin sistema dan bahasa Yunani sustema, adalah suatu kesatuan yang terdiri dari komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi. Sistem juga merupakan kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan yang berada dalam suatu wilayah serta memiliki item-item penggerak. 8 Berikut adalah pengertian sistem menurut beberapa ahli:  Menurut Ludwig Von Bartalanfy: Sistem merupakan seperangkat unsur yang saling terikat dalam suatu antar relasi diantara unsur-unsur tersebut dengan lingkungannya.  Menurut Anatol Raporot: Sistem adalah suatu kumpulan kesatuan dan perangkat hubungan satu sama lain.  Menurut L. Ackof: Sistem adalah setiap kesatuan secara konseptual atau fisik yang terdiri dari bagian-bagian dalam keadaan saling tergantung satu sama lainnya.  Menurut Jerry FithGerald: Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur- prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu. Dari beberapa definisi diatas, dapat diartikan bahwa sistem adalah sekumpulan unsurelemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai tujuan.

2.1.1. Karakteristik Sistem

Ada beberapa karakteristik yang membentuk sebuah sistem, yaitu: a Memiliki komponen Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem dapat berupa suatu 9 subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap sistem tidak perduli betapapun kecilnya, selalu mengandung komponen-komponen atau subsistem-subsistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Jadi, jika dalam suatu sistem ada subsistem yang tidak berjalanberfungsi sebagaimana mestinya. Tentunya sistem tersebut tidak akan berjala mulus atau mungkin juga sistem tersebut rusak sehingga dengan sendirinya tujuan sistem tersebut tidak tercapai. b Batas sistem boundary Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup scope dari sistem tersebut. c Lingkungan luar sistem environment Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan tetapi juga dapat bersifat merugikan sistem tersebut. Lingkunga luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem. 10 d Penghubung sistem interface Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya. Keluaran output dari satu subsistem akan menjadi masukan input untuk subsistem lainnya dengan melalui penghubung. Dengan penghubung suatu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan. e Masukan sistem input Merupakan energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan maintenance input dan masukan sinyal signal input. Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran. Sebagai contoh didalam sistem komputer, program adalah maintanance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi. f Keluaran sistem output Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapa merupakan masukan untuk subsistem lain atau kepada supersistem. Misalnya untuk sistem komputer, panas yang dihasilkan adalah pengeluaran yang tidak berguna dan merupakan hasil sisa pembuangan, sedangkan informasi adalah keluaran yang dibutuhkan. 11 g Pengolah sistem process Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran berupa barang jadi. Sistem akuntansi akan mengolah data-data transaksi mejadi laporan-laporan keuangan dan laporan-laporan lain yang dibutuhkan oleh manajemen. h Sasaran objective atau Tujuan goal Suatu sistem pasti mempunyai tujuan dan sasaran. Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangar menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil apabila mengenai sasaran atau tujuannya. Perbedaan suatu sasaran objective dan suatu sasaran goal adalah, goal biasanya dihubungkan dengan ruang lingkup yang lebih luas dan sasaran dalam ruang lingkup yang lebih sempit. Bila merupakan suatu sistem utama, seperti misalnya sistem bisnis perusahaan, maka istilah goal lebih tepat diterapkan. Untuk sistem akuntansi dan sistem-sistem lainnya yang merupakan bagian atau subsistem dari sistem bisnis, maka istilah objective yang lebih tepat. Jadi tergantung ruang lingkup mana memandang sistem tersebut. Sering kali tujuan goal dan sasaran objective digunakan bergantian dan tidak dibedakan. 12 Gambar 2.1 Karakteristik Sistem [Sumber : JOG [1999:5]]

2.1.2. Elemen Sistem

Elemen-elemen yang terdapat pada sebuah sistem meliputi: tujuan sistem, batasan sistem, control, input, proses, output, dan umpan balik. a Tujuan Sistem Suatu sistem pasti memiliki suatu sasaran yang ingin dicapai. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang akan dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. b Batasan Sistem Batasan sistem disini adalah kapasitas yang dimiliki oleh komputer dalam mengolah data penggajian pegawai atau tenaga manusia yang mengoperasikan komputer. 13 c Control System Control system merupakan pengawasan terhadap pencapaian tujuan dari sistem tersebut. Control system dapat berupa control terhadap output, pengolahan data dan sebagainya. d Masukan Input Masukan Input adalah energy yang dimasukan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa maintenance input dan sinyal input. Maintenance input adalah energy yang dimasukan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Sedangkan sinyal input adalah energy yang diproses untuk mendapatkan output. e Keluaran Output Masukan Output adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Contohnya pada sistem komputer, panas yang dihasilkan adalah sisa pembuangan sedangkan informasi adalah keluaran yang berguna. f Proses Suatu sistem mempunyai suatu bagian pengolah yang akan mengubah masukan menjadi keluaran. Contoh: sistem akuntansi akan mengolah data- data transaksi menjadi laporan-laporan keuangan dan laporan-laporan lain yang dibutuhkan manajemen. 14 g Umpan Balik Umpan balik merupakan elemen dalam sistem yang bertugas mengevaluasi bagian dari output yang dikeluarka, dimana elemen ini sangat penting demi kemajuan sebuah sistem. Umpan balik ini dapat berupa perbaikan sistem, pemeliharaan sistem dan sebagainya.

2.1.3. Klasifikasi Sistem

Sistem dapat diklasifikasikan menjadi: a Sistem Abstrak dan Sistem Fisik Sistem abstrak abstract system adalah sistem yang berisi gagasan atau konsep, misalnya sistem teologi yang berisi konsep tentang hubungan manusia dengan Tuhan. Sedangkan, sistem fisik physical system adalah sistem yang secara fisik dapat dilihat, misalnya sistem komputer dan sistem transportasi. b Sistem Deterministik dan Sistem Probabilistik Sistem deterministic deterministic system adalah sistem yang operasinya dapat diprediksi secara tepat, misalnya sistem komputer. Sedangkan sistem probabilistik probabilistic system adalah sistem yang tidak dapat diramalkan dengan pasti karena mengandung probabilitas, misalnya sistem arisan dan sistem sediaan. Kebutuhan rata-rata dan waktu untuk memulihkan jumlah sediaan dapat ditentukan namun nilai yang tepat sesaat tidak dapat ditentukan dengan pasti. 15 c Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka Sistem tertutup closed system adalah sistem yang tidak bertukar materi, informasi atau energi dengan lingkungan. Dengan kata lain, sistem ini tidak dapat berinteraksi dan tidak terpengaruh oleh lingkungan, misalnya reaksi kimia dalam tabung yang terisolasi. Sedangkan sistem terbuka opened system adalah sistem yang berhubungan dengan lingkungan dan dipengaruhi oleh lingkungan, misalnya sistem perusahaan dagang. d Sistem Alamiah dan Sistem Bantuan Manusia Sistem alamiah natural system adalah sistem yang terjadi karena alam, misalnya sistem tata surya. Sedangkan sistem buatan manusia human made system adalah sistem yang dibuat oleh manusia, misalnya sistem komputer. e Sistem Sederhana dan Sistem Kompleks Berdasarkan tingkat kerumitannya, sistem dibedakan menjadi sistem yang sederhana dan sistem yang kompleks

2.2 Informasi