2
A. Pendahuluan
TOAFL Test of Arabic as a Foreign Language atau al-Ikhtibârât fi al-Lughah al- ‘Arabiyyah al-Dirasat al-Islâmiyyah merupakan salah satu tes bahasa Arab standar di
lingkngan pendidikan tinggi Islam di Indonesia
1
. Dalam tujuh tahun terakhir, TOAFL telah menjadi salah satu instrumen penting untuk menguji dan mengukur tingkat
kemampuan calon peserta dan calon lulusan Program S1, S2, dan S3 UIN Jakarta. Kemunculan TOAFL ini cukup menarik, karena perkembangan bahasa Arab di tanah air
selama ini cenderung ―stagnan‖ atau ―berjalan di tempat‖. Untuk UIN Jakarta, keberadaan TOAFL merupakan ―kebanggaan dan aset akademik‖ yang patut
dikembangkan karena TOAFL tidak hanya memperkaya khazanah intelektual kebahasaaraban bagi UIN, melainkan juga memberikan ―angin segar‖ bagi prospek
pembelajaran dan pengujian bahasa Arab di masa mendatang di Indonesia
2
. TOAFL didesain untuk menguji tingkat kehamarian pasif seseorang dalam bahasa
Arab. TOAFL termasuk jenis proficiency test ikhtibâr al- kafâ’ah, bukan tes
pemerolehan ikhtibâr tahshîlî atau achievement test.
3
Karena itu, bahan atau materi yang diujikan bersifat umum, terbuka, dan tidak terkait secara langsung dengan apa yang
pernah dipelajari oleh peserta tes dalam studi mereka secara formal, baik di sekolah, madrasah maupun di perguruan tinggi.
Dibandingkan TOEFL yang sudah mendunia sejak 1963
4
, usia TOAFL relatif masih muda, terbit pertama kali pada tahun 1999. Gagasan untuk membuat TOAFL
diilhami oleh TOEFL. Namun substansi kebahasaaan dalam TOAFL tidak sepenuhnya sama dengan TOEFL. Tema-tema keislaman, seperti: ilmu kalam, tafsir, hadis, fiqh,
tasawuf, filsafat, pendidikan, ekonomi, politik, sejarah peradaban Islam, dan sebagainya
1
Lihat Muhbib Abdul Wahab, Apa dan Mengapa TOAFL, Makalah disampaikan dalam dalam Pelatihan TOAFL, IAIN Sunan Gunung Jati Bandung, 24 Mei 2003.
2
Lihat Muhbib Abdul Wahab, ―Tantangan dan Prospek Pendidikan Bahasa Arab di Indonesia”, dalam
Jurnal Âfâq ‘Arabiyyah, Jakarta: PBA FITK, Vol. 2, No. 1, Juni 2007.
3
Lihat Rusydî Ahmad Thu ‘aimah, Manâhij Tadrîs al-Lugah al-Arabiyyah bi al-Talîm al-Asâsî,
Kairo: Dâr al-Fikr al- ‗Arabî, 2001.
4
ARN inisial, Tips Ujian TOEFL, dalam Kompas, 10 Agustus 2003. TOAFL versi Arab baru dikembangkan oleh Arab Academy di Mesir sekitar lima tahun terakhir. Menurut penilaian sebagian dosen
UIN Yogyakarta yang sudah melakukan studi banding ke sana, antara lain Drs. Khairon Nahdliyin, MA., TOAFL versi Arab Academy ini masih jauh di bawah standar TOEFL, dan dianggap terlalu mudah.
Terlepas dari itu, TOAFL versi Pusat Bahasa UIN Jakarta adalah tes standar bahasa Arab yang pertama ada di Indonesia maupun dunia Arab.
3 cukup dominan dalam TOAFL. Perbedaan lainnya adalah jika skor tertinggi TOEFL
berkisar 680, maka skor tertinggi TOAFL adalah 700. Jika TOEFL tidak menguji penguasaan gramatika secara spesifik, TOAFL menguji kemampuan nahwu dan sharaf,
jabatan kata, i’râb infleksi, bentuk kata dan makna beberapa makna adawât partikel
yang digunakan dalam teks. Keberlangsungan dan keandalan TOAFL sebagai instrumen tes bahasa Arab yang
valid dan reliabel di masa-masa mendatang, tentu saja, sangat menjadi harapan banyak pihak, baik UIN Jakarta, perguruan tinggi lainnya maupun Departemen Agama dan
Diknas RI. Bahkan mantan Menteri Pendidikan Nasional, A. Malik Fadjar sangat mendukung adanya TOAFL di UIN, ketika bertemu mantan Rektor UIN Azyumardi
Azra, Purek Bidang Pengembangan Lembaga Suwito dan kami di kantor Mendiknas pada Juli 2003 lalu. Karena itu, uji validitas dan reliabilitas menjadi keharusan yang
sangat mendesak, karena sejauh ini TOAFL belum pernah diuji dan dinilai validitas dan reliabilitasnya secara akademik. Pengujian validitas dan reliabilitas tidak hanya dapat
menghasilkan tes yang lebih terpercaya, melainkan juga dapat menambah bobot kredibilitas dan akuntanbilitasnya, baik pada level substansi kebahasaannya maupun
institusionalnya. Pengujian validitas dan reliabilitas TOAFL juga dapat memantapkan langkah UIN ke depan dalam pengembangan pembelajaran bahasa Arab, baik untuk
tingkat S1, maupun S2 dan S3.
B. Batasan dan Rumusan Masalah