Perbedaan Antara TOEFL dan TOAFL Aspek-aspek Materi Tes dan Jumlah Item Soal

9

3.1. Perbedaan Antara TOEFL dan TOAFL

Jika TOEFL pertama kali diselenggarakan pada 1963 di 165 negara, TOAFL baru lahir 1998 lalu, dan baru digunakan di Indonesia. Ketika dirancang, disadari bahwa format TOAFL mengadaptasi TOEFL. Karena itu, ada beberapa kesamaan, seperti: bentuk tes multiple choise, sebagian kisi-kisi dan jumlah soal 150 item, dan skoring. Namun demikian, TOAFL berbeda sama sekali dengan TOEFL. Referensi TOAFL adalah literatur-literatur keislaman multidisiplin dan pengetahuan umum. Nuansa Islami lebih menonjol pada TOAFL daripada nuansa Amerika pada TOEFL. Di antara substansi TOAFL adalah: pemikiran Islam, tafsir, ilmu tafsir, hadits, ilmu hadits, sejarah dan peradaban, pemikiran politik, pendidikan, dakwah, fiqh dan ushûl fiqh, bahasa dan sastra Arab, ekonomi, komunikasi, dan perkembangan modern di dunia Islam. Perbedaan lain yang menjadi karakteristik TOAFL adalah adanya soal-soal gramatika qawâ‘id, baik nahwu maupun sharf, termasuk i‘râb analisis jabatan kata dalam struktur kalimat. Soal-soal ini penting dimunculkan karena pemahaman suatu teks atau wacana bahasa Arab dipengaruhi oleh pemahaman terhadap gramatikanya. Jika skor akhir TOEFL tertinggi sekitar 680, maka TOAFL membakukan skor akhir tertinggi dengan angka 700 dan terendah 210.

3.2. Aspek-aspek Materi Tes dan Jumlah Item Soal

Aspek yang diujikan dalam TOAFL terdiri tiga bagian, yaitu sebagai berikut: 1. Fahm al- Masmû’, sejumlah 50 item, meliputi: a pemahaman makna, pengertian, penalaran logis atau kesimpulan dari sebuah pernyataankalimat yang diperdengarkan 20 item; b pemahaman maksud, topik, penalaran logis, kesimpulan dan makna tersirat dari dialog singkat antara dua orang 15 item; dan c pemahaman maksud, topik, penalaran logis, kesimpulan dan makna tersirat dari dialog panjang antara dua orang atau lebih dan alenia pernyataan 15 item. 2. Fahm al-Tarâkîb wa al- ‘Ibârât, terdiri dari 40 item, meliputi: a melengkapi kalimat dengan ungkapan atau struktur baku 20 item, dan b mengenali dan menganalisis penggunaan kata, ungkapan dan atau struktur yang salah dalam sebuah kalimat 20 item. 10 3. Fahm al-Mufradât wa al-Nash al-Maktûb wa al- Qawâ‘id, terdiri dari 60 item, meliputi: a memahami tarâduf sinonim atau kedekatan makna suatu yang digarisbawahi sesuai dengan konteks kalimat 20 item; b memahami isi, topik dan makna tersirat dalam beberapa paragrafwacana 20 item; dan c memahami penggunaan, kedudukan i’râb, derivasi isytiqâq, bentuk kata dan istilah-istilah nahwu dan sharf 20 item. Waktu untuk menjwab semua soal tersebut 150 item adalah 120 menit, sehingga satu soal harus dijawab dalam waktu kurang dari satu menit. Karena itu, di antara kelemahan tes jenis ini adalah terbukanya kemungkinan guessing asal tebak. Namun demikian, jumlah soal sebanyak itu 150 item memang didesain untuk mengeliminasi tingkat asal tebak tersebut. Sejauh ini, TOAFL merupakan bentuk tes yang relatif terukur, standar, praktis, dan obyektif.

3.3 Validitas dan Reliabilitas TOAFL