Kawasan Perdesaaan Terpadu PERAN BAPPEDA DALAM MEWUJUDKAN KAWASAN PERDESAAN TERPADU DI KECAMATAN TANJUNG RAJA KABUPATEN LAMPUNG UTARA

berkaitan dengan permasalahan yang ada dalarn tesis ini. Pertanyaan yang telah dipersiapkan diajukan kepada pihak-pihak yang bersangkuatan dengan maksud untuk memperoleh data, tanggapan dan juga jawaban dari responden, selain itu, untuk melengkapi penulisan tesis ini penulis juga melalarkan observasi untuk mendapatkan data-dita dan fakta-fakta yang berkaitan dengan permasalahan yang ada di dalam penulisan tesis ini. b. Studi Kepustakaan dimaksudkan untuk memperoeh data-data skunder Dalam hal ini penulis melakukan serangkaian kegiatan studi dokumentar dengan cara mernbaca, mencatat, mengutip buku-buku atau referensi dan menelaah peraturan perundang-undangan, dokumen dan informasi lain yang ada hubungannya dengan permasalahan yang ada di dalam tesis ini. 2 Prosedur Pengolahan Data Setelah data tersebut terkumpul, pengolahan data dilakukan dengan cara : a. Editing, dalam hal ini data yang masuk akan diperiksa kelengkapamya, kejelasannya, serta relevansinya dengan Penelitian. b. Evaluating, yaitu memeriksa dan meneliti data untuk dapat diberikan penilaian apakah data tersebut dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya dan digunakan untuk penelitian. c. Sistematika, yaitu data yang dikumpulkan disusun secara sistematis dan berurut sehingga memudahkan melakukan pembahasan dan penarikan kesimpulan.

D. Analisis Data

Deskriptif kualitatif yaitu menguraikan data ke dalam bentuk kalimat yang sistematis sehingga memudahkan untuk menarik kesimpulan dan menjawab permasalahan yang ada dalam penulisan skripsi ini. menarik kesimpulan itu dimaksudkan agar ada pengerucutan hasil penelitian yang dilakukan dengan cara pembuatan penulisan dengan metode khusus umum, maksudnya yaitu cara berfikir yang didasarkan atas fakta-fakta yang bersifat khusus yang kemudian diambil kesimpulan secara umum, dimaksudkan untuk mendapatkan apa yang disimpulkan penulis dan mengajukan saran-saran . IV. PENUTUP A. SIMPULAN 1. Tugas Bappeda Kabupaten Lampung Utara dalam pelaksanaan kawasan perdesaan terpadu yang meliputi : Persiapan, Perencanaan, Pelaksanaan dan Pendanaan, serta Monitoring dan Evaluasi. Berdasarkan hasil penelitian, Bappeda Kabupaten Lampung Utara cukup berperan dalam pelaksanaan kawasan perdesaan terpadu di 7 Tujuh Desa, Kecamatan Tanjung Raja yaitu melaksanakan fungsinya berdasarkan ketentuan secara normatif, dan juga berperan secara aktual yaitu dapat melakukan fungsinya berdasarkan situasi dan kondisi serta sarana dan prasarana dalam mencapai tujuan pembangunan kawasan perdesaaan terpadu. 2. Faktor Pendukung dalam mewujudkan Kawasan Perdesaan Terpadu di 7 Tujuh Desa, Kecamatan Tanjung Raja yaitu : Adanya komitmen pimpinan daerah dan dukungan dari masyarakat untuk menjadikan program bedah desa sebagai salah satu program prioritas untuk pembangunan kawasan perdesaan di wilayahnya, dan Proses perencanaan kebutuhan yang partisipatif. Sedangkan Faktor Penghambatnya ialah : Minimnya kualitas dan kuantitas sumber daya manusia SDM yang ada dan minimnya pedoman koordinasi antar instansi yang terkait sehingga belum dapat mencapai hasil sebagaimana yang diharapkan, hal ini dikarenakan kebanyakan dari mereka tidak memiliki pedoman operasionalkoordinasi. B. SARAN Berdasarkan kesimpulan di atas maka saran yang dapat penulis sampaikan sebagai berikut : 1. Agar kiranya Bappeda selaku Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah lebih berkoordinasi dengan dinasinstansi terkait dalam melaksanakan fungsinya secara ideal dalam arti sesuai faktual dilapangan sehingga program yang dilaksanakan akan benar-benar menyentuh pada masyarakat. 2. Hendaknya Bappeda Kabupaten Lampung Utara melakukan peningkatan pada Sumber Daya Manusia SDM, terutama dari segi kualitas dengan melakukan pelatihan-pelatihan atau kursus-kursus bagi pegawai untuk menambah pengetahuan guna menunjang pelaksanaan tugasnya. DAFTAR PUSTAKA Literatur Ashofa, Burhan, 1996. Metode Penelitian Hukum, Jakarta, Rineka Cipta. Asmara, Hendra, 1986. Perencanaan dan Pembangunan di Indonesia, Gramedia, Jakarta. Ateng Syafrudin, 1993. PerencanaanAdministrasi Pembangunan Daerah, Mandar Maju, Bandung. Baban, Sobandi dkk, 2006. Desentralisasi dan Tuntutan Penataan, Kelembagaan Daerah, Bandung. HAW.Widjaja, 2001. Otonomi Daerah dan daerah Otonom, Raja Grafindo Persada, Jakarta. Hasibuan, Malayu, 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia, Bumi Aksara,Jakarta. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, 1989. Ridwan HR. 2006. Hukum Administrasi Negara. Kharisma Putra Utama. Jakarta. Syarifudin, Ateng. Pengaturan koodinasi Pemerintah di Daerah. Citra Aditya, Bandung, 1993. Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi. 1987. Metode Penelitian dan Survey. Jakarta. Soekanto, Soerjono, 1980. Tatat cara Penyusunan Karya Ilmiah Bidang Hukum. Gramedia Indonesia Jakarta. Soekarwati, 1990. Prinsip Dasar Perencanaan Pembangunan, Rajawali, Jakarta. Solihin, Dadang, 2002. Proses pengambilan Keputusan Perencanaan, disampaikan pada kursus Tehnik dan Manajemen Perencanaan Pembangunan Tingkat Dasar Angkatan ke-28 Pendidikan dan Latihan LPEM-FE Universitas Indonesia, Jakarta. Sondang P Siagian, MPA, Ph D, 1983. Administrasi Pembangunan, Gunung Agung, Cetakan 10, Jakarta. Tjokroamidjojo, Bintaro, 1987. Perencanaan Pembangunan, Haji Masagung, Jakarta. Pariata Westra. 1982. Ensklopedia Administrasi