PENGEMBANGAN KAWASAN PERDESAAN TERPADU BEDAH DESA DI DAERAH TERTINGGAL
KEMENTERIAN PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL
BD PENGEMBANGAN KAWASAN PERDESAAN TERPADU/
A P
P
2 K P
BEDAH DESA DI DAERAH TERTINGGAL D T Sasli Rais ( ) Tim Teknis Sekretariat Kegiatan Bedah Desa Asdep Urusan Pengembangan Perdesaan Deputi Bidang Pengembangan Daerah Khusus
2 KERANGKA PAPARAN Konsep Bedah Desa
1 Pengantar Kebijakan Kegiatan Bedah Desa AGENDA ALUR PAPARAN Jenis Kegiatan Bedah Desa
3
4 Kesimpulan & Keberlanjutan Bedah Desa
PENGANTAR KEBIJAKAN DAERAH TERTINGGAL – KEGIATAN BEDAH DESA
1
KERANGKA ALUR PIKIR PEMBANGUNAN DAERAH
TERTINGGAL DALAM RPJMN 2010-2014 PRIORITAS BIDANG DAERAH TERTINGGAL- Rata-rata PDRB Perkapita Non Migas • Rata-rata % penduduk miskin
Penguatan kelembagaan dalam
pengelolaan sumberdaya lokal
Rata-rata Laju peningkatan PAD di kabupaten daerah tertinggal Peningkatan pelayanan Kesehatan yang berkualitas dan terjangkau di Daerah Tertinggal • Rata-rata AHH yang berada di bawah rata-rata nasional (Tahun) - AKB (per 1000 kelahiran hidup) % Penolong Persalinan Terakhir oleh Tenaga Kesehatan Peningkatan pelayanan pendidikan di Daerah Tertinggal • Angka Melek Huruf usia 15-24 tahun di kabupaten daerah tertinggal (%)
- Rata-rata lama sekolah penduduk usia di atas 15 tahun di kabupaten daerah tertinggal (Tahun)
- Rata-rata APS usia 7-12 tahun di kabupaten daerah tertinggal (%)
- Rata-rata APS usia 13-15 tahun di kabupaten daerah tertinggal (%) Peningkatan aksesibilitas daerah tertinggal dngan pusat pertumbuhan nilai dan volume perdagangan di daerah tertinggal Peningkatan sarpras energi listrik, telekomunikasi, irigasi, dan air bersih Indeks infrastruktur
SASARAN :
1. Meningkatnya rata-rata pertumbuhan ekonomi di daerah tertinggal sebesar
7.1 persen pada
tahun 2014
2. Berkurangnya % penduduk miskin di daerah tertinggal hingga mencapai rata-rata sebesar
14.2
persen pada tahun 2014
3. Meningkatnya kualitas sumberdaya manusia di daerah tertinggal yang ditunjukkan oleh IPM pada tahun
Pengembangan ekonomi lokal
FOKUS PRIORITAS
INDIKATOR KINERJA
ISU STRATEGIS PEMBANGUNAN
DAERAH TERTINGGALALUR PIKIR KEBIJAKAN PEMBANGUNAN
KEBIJAKAN Misi Presiden RI 2009-2014 tentang
DAERAH TERTINGGAL
Instrumen Strategis PDT INSTRUMEN PPDT PENGEMBANGAN DAERAH Semua Bidang menyebutkan rencana Memperkuat Dimensi Keadilan Di Prioritas RPJMN Lokasi Prioritas 10 (Buku I) 2011-2014 TERTINGGAL DALAM kegiatan untuk : · Prioritas Nasional Daftar 50 + 20 Lokasi RPJPN 2005-2025 RPJMN : Daerah Strategis yang akan P4DT · Mengembangkan wilayah Tertinggal, Terdepan, Dientaskan Tahun 2014 PRUKAB tertinggal dalam satu sistem Terluar, & Pasca-konflik wilayah pengembangan ekonomiP2KPDT
yang sinergis, tanpa Prioritas 9 (Buku II) ·
TUPOKSI mempertimbangkan batas Prioritas Bidang RPJMN
LOKASI DAERAH 183 KEMENTERIAN : Wilayah dan tata ruang, wilayah administrasi, tetapi lebih Prioritas Bidang : TERTINGGAL pada keterkaitan matarantai
NEGARA PDT
Pembangunan Daerah P2IPDT
· UU No. 39, 2008 tentang proses industri dan distribusi; Kementerian Negara; Tertinggal
Melaksanakan keberpihakan · i
· Perpres No. 47, 2009 Prioritas 1, 2 dan 3
· pada wilayah tertinggal, rg tentang Pembentukan
P2WP (Buku III) Prioritas Kriteria Daerah e BEDAH dan Organisasi perbatasan, dan pulau-pulau Wilayah Tertinggal n Kementerian Negara; terluar Si Perekonomian Masyarakat; DESA n
· a · Perpres No. 24, 2010
P2SEDT
tentang Kedudukan, · Sumberdaya Manusia; n d Tugas dan Fungsi
· Prasarana dan Sarana; a ta serta Susunan Kementerian Negara · Kemampuan Keuangan Daerah; P2DTK g u n Organisasi, Tugas dan · Aksesibilitas; Pe Kementerian Negara. Fungsi Eselon I · Karakteristik Daerah. PPDT 2005 - 2010 INSTRUMEN
KPDT menjalankan tupoksi utama: Prioritas Kebijakan
Strategi
· Perumusan dan
Sasaran/ Target PPDT Pembangunan Daerah penetapan kebijakan di
G
· Meningkatkan kualitas Sumberdaya
Tertinggal
IN bidang pembangunan Manusia melalui program penguatan 2010-2014 S daerah tertinggal; pendidikan dan kesehatan masyarakat · Berkurangnya status kabupaten
A
· Peningkatan kualitas · Koordinasi dan
tertinggal paling sedikit 50
· Menata Pengelolaan Sumberdaya alam sumberdaya manusia di daerah
- M sinkronisasi Daerah Tertinggal berbasis Produk dan · G
- Melaksanakan koordinasi, perumusan dan
pelaksanaan kebijakan dengan
Kementerian/Lembaga terkait, pengendalian, pemantauan, evaluasi, fasilitasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kebijakan di daerah perdesaan. - Melaksanakan koordinasi, perumusan dan pelaksanaan kebijakan dan fasilitasi di wilayah perdesaan;
- Penyiapan dan pelaksanaan koordinasi kebijakan kegiatan pengembangan daerah perdesaan dengan Kementerian/Lembaga, Lembaga non-pemerintah;
- Pengendalian, pemantauan dan evaluasi serta pelaporan pelaksanaan koordinasi kebijakan dan pengembangan di wilayah perdesaan
- Mempercepat Pembangunan Daerah
- Terfasilitasinya Integrasi Rencana Induk Pengembangan Kawasan
- Terfasilitasinya Pembentukan Forum Multistakeholders untuk
- Meningkatnya Kapasitas Pemerintah dan Masyarakat dalam
- Terfasilitasinya Pembangunan Sarana dan Prasarana Sosial Dasar, Ekonomi dan Wilayah.
• Pemberdayaan
• Penghargaan
- Pengembangan berbasis kawasan
- Desentralisasi • Terpadu dan Sinergi • Partisipatif • Keragaman
- Keseimbangan • Keberpihakan • TransparansidanAkuntabel
- Kawasan perde
- Kelembagaan sosial
- Masyarakat perdesaan Lokasi sasaran ad
- Memiliki SDM yang di kawasan perdesaan.
- Dunia usaha,
- Kawasan perdesaan yang terdiri dari 2-6
- Sebagai forum multistakeholder untuk pengembangan kawasan perdesaan terpadu.
- Anggota : SKPD, DPRD, sektor swasta, masyarakat sipil, akademisi
- Fungsi :
1) Advokasi upaya integrasi perencanaan kegiatan Bedah Desa dengan
perencanaan reguler (Musrenbang); 2) Menfasilitasi pelaksanaan kajian kebijakan dan pengembangan kawasan sesuai kebutuhan kegiatan Bedah Desa; 3) Menfasilitasi penguatan partisipasi masyarakat dan swasta untuk pengembangan investasi dalam kegiatan Bedah Desa; 4) Menfasilitasi konsultasi untuk efektivitas dan efisiensi pelaksanaan kegiatan Bedah Desa; 5) Melakukan pengendalian dan evaluasi atas pelaksanaan kegiatan - Balai Bedah Desa dipilih, ditetapkan dan dikelola oleh masyarakat di kawasan perdesaan. Minimal terdiri dari Ketua, Sekretaris, Bendahara ditambah Pokja sesuai kebutuhan.
- Anggota: masyarakat kawasan perdesaan
- Fungsinya: 1) Melakukan kegiatan perencanaan Bedah Desa; 2) Menjalankan pengelolaan informasi; 3) Pemberdayaan dan pengembangan daya inovasi; 4) Menfasilitasi kewirausahaan; 5) Penguatan kapasitas tata kelola pemerintahan desa;
- SKPD
- Forum Bedah Desa
- Perekonomian
- Infrastruktur
- Sosial • Kapasitas Fiskal
- Karakteristik Daerah
- Pemerintah
- Dunia Usaha
- Kegiatan Bedah Desa memberikan dorongan dan menfasilitasi (stimulus) kepada masyarakat dalam bentuk bantuan sosial (Bansos). Upaya tsb
diarahkan pada pelaksanaan kegiatan pendukung
percepatan pembangunan daerah tertinggal dalam bentuk 3 (tiga) jenis kegiatan, yaitu: - Pengaspalan Jalan Desa
- Pembangunan Gorong-Gorong
- Pembuatan Talud
- Pembuatan Plat Deker
- Pembangunan Jalan Rabat Beton
- Pembangunan Tembok Tepi Jalan
- Pembangunan Jalan Sertu
- Pembangunan Jalan Desa
- Pembangunan Jalan dan Jembatan
- Pembangunan Jembatan
- Peningkatan Jalan Desa
- Jalan Poros Desa • Pembangkit Listrik Mikro Hidro
- – Kab Muna. Pembangunan jalan ini Bansos Pulau Terkecil dan Terluar, KPDT di sepanjang 4,6 Km untuk membuka akses Desa Moasi, Kec Towea, Kab Muna Tahun perkebunan Jambu Mete yang memang menjadi salah satu komiditas unggulan di 2012.
I tertinggal Meningkatnya pertumbuhan pelaksanaan kebijakan Komoditas Unggulan
T
IN ekonomi sebesar 6,6 % tahun U
· Pertumbuhan pendapatan di bidang pembangunan
S P
· Mendorong kebijakan afirnatif dalam 2010, 7,1% tahun 2014. regional daerah tertinggal
A daerah tertinggal; pebiayaan dan pengembangan Fiskal E M D
· Berkurangnya persentase
· Penguatan pembangunan · Pengelolaan barang infrastruktur daerah tertinggal Daerah Tertinggal
I milik/kekayaan Negara penduduk miskin tahun 2010 S
· Mengkoordinasikan seluruh pemangku
K
· Penguatan kelembagaan daerah yang menjadi kepentingan pembangunan daerah 18,8% menjadi 14,2% tertinggal
O tanggungjawab KPDT; P tertinggal secara proaktif ·
IPM pada tahun 2010 sebesar dan · Pengembangan wilayah yang U
67,7 meningkat menjadi 72,2
· Mensinergikan Arah kebijakan mendorong percepatan
T
Konsolidasi Instrumen PPDT dalam Pengembangan Bedah Desa dan Prukab P2IPDT P2SEDT P2DTK P2KPDT P2WP P4DT BEDAH DESA PRUKAB FASILITASI KEBIJAKAN INSTRUMEN PPDT
1. Terfasilitasinya integrasi Rencana Induk Pengembangan Kawasan Perdesaan Terpadu (Rencana Induk Bedah Desa) dengan perencanaan pembangunan daerah dan nasional.
2. Terfasilitasinya pembentukan forum multistakeholders untuk percepatan pembangunan daerah tertinggal (Forum BedahDesa) dalam pembangunan kawasan perdesaan terpadu.
3. Meningkatnya kapasitas pemerintah dan masyarakat dalam perencanaan pembangunan kawasan perdesaan terpadu.
4. Terfasilitasinya pembangunan sarana dan prasarana sosial dasar, ekonomi dan wilayah.
1. Meningkatnya pengetahuan dan ketrampilan usaha kelompok masyarakat;
2. Menguatnya modal usaha;
3. Menguatnya kelembagaan usaha;
4. Berkembangnya aktivitas ekonomi pada berbagai rantai pasokan PRUKAB termasuk aktivitas pada berbagai produk turunannya;
5. Meningkatnya produksi, produktivitas usaha, serta nilai tambah dan mutu produk;
2005-2010 2011-2014
TUPOKSI ASDEP URUSAN PENGEMBANGAN PERDESAAN
TUGAS POKOK
FUNGSI
2
KONSEP KEGIATAN BEDAH DESA
TUJUAN BEDAH DESA
Tertinggal Melalui Pembentukan Kawasan TUJUAN Perdesaan Terpadu UMUM
Perdesaan Terpadu (Rencana Induk/Masterplan Bedah Desa) dengan Perencanaan Pembangunan Daerah - Nasional.
Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal (Forum Bedah Desa) dalam Pembangunan Kawasan Perdesaan Terpadu. TUJUAN
KHUSUS Perencanaan Pembangunan Kawasan Perdesaan Terpadu.
ARAH PELAKSANAAN
KEGIATAN BEDAH DESA
Pengembangan kawasan melalui Pendekatan Kewilayahan memerlukan integrasi dan sinergi sektor terkait, untuk dapat lebih efektif dan efisien
Keterpaduan membutuhkan sinergi dalam pengelolaan sumberdaya/input pembangunan (lahan, kelembagaan, pendanaan/investasi, infrastruktur, dan regulasi).
Kegiatan Bedah Desa Menciptakan Dan Memperkuat bagi “Enabling Enviroment” (Lingkungan Yang Kondusif) upaya percepatan pembangunan daerah tertinggal melalui Pengembangan Kawasan Perdesaan Terpadu.
LINGKUP KEGIATAN BEDAH DESA DAN PRUKAB
PROGRAM PRIORITAS KPDT PEMBANGUNAN PERDESAAN TERPADU (BEDAH DESA) PRODUK UNGGULAN KABUPATEN (PRUKAB) LOKUS FOKUS Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal melalui Pembangunan Kawasan Perdesaan Terpadu (Bedah Desa) berbasiskan Produk
PENDEKATAN DAN PRINSIP DASAR
PENDEKATAN
PRINSIP DASAR
SASARAN
2. Kriteria Lokasi 3. Kelompok Sasaran Sasaran
4. Lokasi & Alokasi Kegiatan
yang terdiri dari desa-
dan ekonomi
desa yang termasuk
masyarakat di Penetapannya melalui
dalam kelompok desa kawasan perdesaan.
1. Lokasi Sasaran potensial berkembang.
Peraturan Menteri PDT
relatif maju, akan tetapi
kawasan perdesaan di
mengalami
5. Kawasan Perdesaan & kabupaten tertinggal
perkembangan ekonomi
Perguruan Tinggi dan Lokasi Kegiatan
yang relatif tertinggal
Lembaga Swadaya atau belum maju. Masyarakat di Kawasan Perdesaan.
Penetapannya melalui
desa dalam satu
SK Bupati
kecamatan atau lintas kecamatan.
1. Bener Meriah 2. Aceh Selatan 3. Pakpak Bharat 4. Nias Barat 5. Nias Selatan 6. Pasaman Barat 7. Solok 8. Pesisir Selatan
51 KABUPATEN LOKASI
KEGIATAN BEDAH DESA
9. Kep. Mentawai 10. Kepahiang 11. Lahat 12. Kaur 13. Empat Lawang 14. Lampung Barat 15. Bangka Selatan
16. Way Kanan 17. Lampung Utara 18. Pandeglang 19. Lebak 20. Sukabumi 21. Garut 22. Pemekasan 23. Situbondo
24. Lombok Barat 25. Lombok Tengah 26. Lombok Timur 27. Sumbawa 28. Bima 29. Rote Ndao 30. Belu 31. TTU 32. Sambas 33. Bengkayang 34. Sanggau 35. Kutai Barat 36. Malinau 37. Boalemo 38. Pohuwato 39. Gorontalo Utara 40. Tojo Una-una 41. Banggai 42. Sigi 43. Poso 44. Morowali 45. Muna 46. Buru 47. Halmahera Utara 48. Halmahera Tengah 49. Kep. Aru 50. Sorong 51. Biak Numfor Hijau : 2011 Hitam : 2012 Merah : 2013
ILUSTRASI LOKASI KEGIATAN BEDAH DESA
Kawasan Perdesaan terdiri dari beberapa desa (1 s.d. 6) yang memiliki karakteristik dan potensi yang sama.
Intervensi Bedah Desa mendorong keterkaitan antar desa dalam satu kawasan atau antar kawasan perdesaan;
Diperkuat dengan kelembagaan Forum Bedah Desa di Kabupaten, dan Balai Bedah Desa di Kawasan Perdesaan. Intervensi Bedah Desa berupa Koordinasi dan Fasilitasi dalam pengembangan
sarana prasarana sosial dasar, ekonomi produksi/distribusi, dan pengembangan
Peternakan
Pesisir Persawahan Perhutanan Desa A Desa C Desa D Desa B Penyediaan Tim Fasilitator di kabupaten Penyediaan Tim Fasilitator Kawasan Perdesaan
Bantuan Manajemen Penyediaan dana bantuan langsung masyarakat sebagai dana stimulan.
Bantuan Stimulasi Dana KOMPONEN FASILITASI
ORGANISASI PENGELOLAAN
PUSAT : Di Pusat dibentuk Tim Koordinasi Pembangunan Kawasan Perdesaan Terpadu (Bedah Desa) DAERAH :
1. Tingkat Kabupaten dibentuk:
a) Tim Koordinasi Bedah Desa Kabupaten didukung Sekretariat Bedah Desa.
b) Forum Bedah Desa menjalankan fungsi konsultansi dan advokasi
terhadap kegiatan bedah desa, yang diintegrasikan dengan proses
Musrenbang.2. Pada Kawasan Perdesaan dibentuk kelembagaan untuk memperkuat pengembangan kawasan perdesaan terpadu.
Bedah Desa.
Forum Bedah Desa (Kabupaten)
KELEMBAGAAN KEGIATAN BEDAH DESA…1
KELEMBAGAAN KEGIATAN BEDAH DESA….2 Balai Bedah Desa (di Kawasan Perdesaan)
6) Penguatan kapasitas kelembagaan desa untuk pengembangan
TAHAPAN PELAKSANAAN BEDAH DESA
Inisiasi Penguatan Keberlanjutan Penguatan Fasilitasi koordinasi Penyiapan kapasitas K/L. Swasta dan kelembagaan kelembagaan, lembaga lain Penyusunan Penetapan kawasan Masterplan Terbentuknya perdesaan terpadu kelembagaan kawasan perdesaan terpadu.
SKEMA PERENCANAAN BEDAH DESA
Kebijakan Pembangunan K/L, PEMDAs
Kawasan Perdesaan Daerah Tertinggal Rencana Aksi Koordinasi Rencana Induk Pembangunan Kawasan Perencanaan KPDT Bedah Desa Perdesaan Terpadu Rencana Investasi Rencana Kegiatan
Dunia Usaha, LSM, Pengembangan
Donor Kawasan Perdesaan Daerah Tertinggal
Keterangan :
Fungsi koordinasi dan fasilitasi
SINERGI PERENCANAAN BEDAH DESA
Balai Bedah Desa Perencanaan Desa (RPJMDes/RKPDes) Perencanaan Kawasan Perdesaan Terpadu Koordinasi, Sinkronisasi, & Integrasi Perencanaan Perencanaan Kec. (SKPD) RTRW/ RPJM / RKP Kabupaten
DALAM PERENCANAAN REGULER (MUSRENBANG) Rencana Induk (Masterplan)
4 SI - EMPAT SI BEDAH DESA
Observasi
1
Kawasan
Sumber Daya Alam, SDM,
Perdesaan Infrastruktur, Budaya, dsb Potensi
2 Regulasi , Program/Kegiatan, Pusat, Daerah, Dunia Usaha, Intervensi Donor, dsb
3
Investasi
KOMPONEN PEMBENTUKAN
KAWASAN PERDESAAN TERPADU ….1 Kelembagaan & Prasarana/ Sarana Masterplan Regulasi Pengembangan Sosial, Ekonomi & (RINDUK) Kapasitas Wilayah SK KAWASAN RENCANA
FORUM
Menu
MULTISTAKEHOLDER
PERDESAAN Kegiatan AKSI SK FORUM BALAI BEDAH
RENCANA Bantuan BEDAH DESA DESA
INVESTASI Sosial
KOMPONEN PEMBENTUK
KAWASAN PERDESAAN TERPADU ….2 Pendanaan Kelembagaan
Regulasi
1. Surat Permohonan Balai Bedah Desa kepada Bappeda atau SKPD terkait/
1. APBN
1. Forum Bupati;
2. APBD Prov Bedah Desa
Surat Pengantar Proposal, permohonan Bansos dari Bupati;
3. APBD Kab
2. Balai Bedah
2. SK Bupati tentang penetapan
4. Sektor Kawasan Perdesaan Terpadu Desa
Swasta Forum Bedah Desa
5. Masyarakat Balai Bedah Desa;
6. Donor Lokasi kegiatan di Kawasan Perdesaan Terpadu disertai peta lokasi dan titik koordinat; Hibah Lahan/Tanah tidak dalam sengketa;
Usulan Kegiatan/ Proposal yang dilengkapi dengan:Informasi Pilihan Kegiatan; KAK; RAB; Desain gambardilegalisasi oleh SKPD teknis terkait; SHS jika usulan tersebut bersifat konstruksi, siteplan+detail, foto awal; HPS berdasarkan SBU setempat/standar harga yang berlaku resmi; dan Kurva S Tim Koordinasi Pendampingan dan Pengendalian Daerah;
Tim Pengadaan Daerah; Tim Panitia Penilai/ Penerima Daerah;
3. Surat Pernyataan Bupati tentang Pelaksanaan Lelang Daerah; Kesediaan Menerima Bansos; Sanggup mengelola dan memelihara Bansos yang telah diserahterimakan kepada pemerintah daerah/ masyarakat; dan Regulasi lainnya, termasuk mengalokasikan dana pendamping untuk pelaksanaan kegiatan Bedah Desa.
SUMBER PENDANAAN KEGIATAN BEDAH DESA
1. Dana APBN KPDT sebagai dana stimulan dalam pengembangan BedahDesa.
2. Didukung pendanaan sektoral Dana pusat (APBN K/L lainnya) Peran Daerah
3. Didukung pendanaan APBD Peran Investasi Provinsi
Rp
4. Didukung dan dilanjutkan Peran Publik pendanaan APBD KabupatenTertinggal
Peran Pusat
5. Dikembangkan melalui pendanaan/investasi
1
2 T T Waktu masyarakat dan swasta
3
JENIS KEGIATAN BEDAH DESA
JENIS KEGIATAN BEDAH DESA (1)
1. Sarana dan Prasarana Sosial Dasar,
2. Sarana dan Prasarana Ekonomi,
3. Sarana dan Prasarana Wilayah
JENIS KEGIATAN BEDAH DESA (2)
BOLEH DIFASILITASI, TETAPI TIDAK DIBIAYAI BEDAH DESA
DIBIAYAI BEDAH DESA
Sarana Prasarana Sosial Dasar (Sarana /Prasarana Air Bersih) Sarana Prasarana Ekonomi (Irigasi; Pasar Desa)
Infrastrutur Sarana Prasarana Sosial (sekolah, kesehatan, keagamaan) Peningkatan Kapasitas (pelatihan pelaku usaha, pengelolaan keuangan OMS, dsb) Sarana Prasarana Wilayah (Jalan Desa/ Antar Desa; Jaringan Listrik; Jembatan Desa/ Antar Desa; Jetty / Infrastruktur Penunjang Produk Unggulan (Ekonomi) Kegiatan Bedah Desa (Peralatan,
Dibutuhkan dukungan kegiatan dari keasdepan lain di lingkungan KPDT dan K/L
JENIS KEGIATAN PELAKSANAAN BEDAH DESA,
TA 2011-2013 2013 2012 2011 NO JENIS JML % JML % JML %
I Sarana & Prasarana Sosial Dasar 10 0.11 15 0.15
2
0.06 Sarana Air Bersih
10
15
2 II Sarana & Prasarana Wilayah 71 0.75 74 0.75
17
0.52
1 Pembangunan Jalan : 69 0.73
74
16
3
1
2
3
1
2
1
2
1
3
36
66
5
2
6
6
6
13
2 Pembangkit Listrik Mikro Hidro
1
3 Dermaga Apung/Jety
2
0.02 III Sarana & Prasarana Ekonomi 14 0.15 11 0.11
14
0.42
1 Pembangunan Jalan Usaha Tani/Produksi
7
4
2 Pembangunan Irigasi
6
9
3
3 Pembangunan Pasar Desa/Hewan
1
2
3
4 Kandang Sapi
4
Contoh: Hasil Pelaksanaan Kegiatan Bedah Desa TA 2011-2012
2
1. Bedah Desa Thn 2011 di Kab Lebak, di desa Cirompang dan Citorek antara lain digunakan untuk membuka jalan penghubung antar kedua desa yang terletak di punggung bukit.
2. Jalan dibuka sepanjang 2 Km dengan lebar 3 meter. Masyarakat menyerahkan tanah sebagai bentuk partisipasi.
3. Jalan penghubung mempersingkat waktu dan menurunkan biaya angkut, Kabupaten Lebak: Pembukaan Jalan Penghubung Desa Cirompang dan Desa Citorek Tengah …. (1)
Kabupaten Lebak: Desa Citorek Dan Desa Cirompang …. (2)
Pembangunan jembatan beton sepanjang +/-15 m menggantikan jalan kayu di desa Citorek Tengah. Jembatan menghubungan antar dusun dan meningkatkan kegiatan ekonomi masyarakat serta meningkatkan rasa aman bagi penduduk desa. Kondisi Awal
Bedah Desa Tahun 2011 dilaksanakan di dua desa (Citorek dan Cirompang); Keduanya adalah satu kawasan, meskipun beda Kecamatan (Kec. Sobang dan Kec. Cibeber). Tahun 2012 diusulkan dana Bansos untuk Desa Cicaringin Kec. Gunung Kencana. Lokasi tidak satu kawasan dengan lokasi Bedes 2011.
Diperlukan relokasi agar sesuai dengan tujuan bedah desa (Pembentukan Kawasan Perdesaan Terpadu ) Kabupaten Lebak …. (3)
Kabupaten Lampung Barat…. (1)
Kab. Lampung Barat
Lokasi Bedah Desa
Kabupaten Lampung Barat…. (2) Thn 2012 Malaya Kegiatan Bedah Desa 2012 diusulkan melalui Bantuan
Sosial untuk pembangunan Suka Mulya
Jembatan Antar Desa dan Air Bersih di Pekon Malaya dan Suka Mulya Thn 2011
4
KENDALA PELAKSANAN KEGIATAN BEDAH DESA
KENDALA PELAKSANAAN KEGIATAN BEDAH DESA….(1)
Dalam pelaksanaan kegiatan Bedah Desa, kendala-kendala yang terjadi
tidak hanya di tingkat pusat tetapi di tingkat daerah pun juga masih terjadi
Tingkat Pusat : 1) Adanya keterlambatan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan Bedah Desa sehingga kondisi ini juga akan mempengaruhi awal pelaksanaan kegiatan Bedah Desa.
2) Adanya perubahan bentuk bantuan dana yang disampaikan dari Tugas Perbantuan ke Bantuan Sosial yang secara substansi dan teknis tentu saja akan memberikan pengaruh
terhadap proses perencanaan kegiatan, proses pelelangan, pengendalian kegiatan.
3) Keterlambatan daerah dalam menyampaikan persyaratan dokumen (usulan kegiatan) ke
pusat.
4) Adanya daerah yang meminta proses pelelangan dari pusat maupun dari daerah sendiri
sehingga hal ini membawa konsekuensi sendiri terhadap konsentrasi pihak KPDT.
5) Keterlambatan daerah dalam menyampaikan informasi atas pelaksanaan kegiatan Bedah
Desa di daerah sehingga Satker pusat cukup kesulitan untuk melaksanakan update atas hasil implementasinya di lapangan. 6) Fungsi Tim Koordinasi Kabupaten yang diharapkan dapat menjembatani antara kepentingan pusat (KPDT) dengan pihak III belum dapat optimal dalam pelaksanaannya.KENDALA PELAKSANAAN KEGIATAN BEDAH DESA….(2) Tingkat Daerah :
1) Adanya keterlambatan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan Bedah Desa sehingga kondisi ini juga akan mempengaruhi keterlambatan proses pelelangan dan pelaksanaan kegiatan Bedah Desa di daerah.
2) Adanya perubahan bentuk bantuan dana dari Tugas Perbantuan ke Bantuan Sosial yang
secara substansi berpengaruh pada Proses perencanaan kegiatan belum optimal dilakukan; 3) Peran Forum Bedah Desa dan Balai Bedah Desa tidak cukup optimal karena kendala anggaran dan teknis kegiatan. 3) Proses pendampingan konsultan belum optimal dikarenakan keterlambatan mobilisasidan kapasitas yang tidak sesuai dengan kebutuhan kegiatan Bedah Desa itu sendiri di
daerah.4) Keterlambatan daerah dalam menyampaikan persyaratan dokumen (usulan kegiatan) ke pusat.
5) Beberapa daerah tidak konsisten dalam melakukan usulan kegiatan (belum sinkron antara SK Kawasan dan kegiatannya) sehingga secara substansi hal ini akan memberikan pengaruh pada perubahan konsep Bedah Desa.
CONTOH: PERMASALAHAN LOKASI
Peta Kab. Aceh Selatan
Lokasi Kawasan Perdesaan terpadu terletak di kawasan perkotaan Kab. Aceh Selatan 3 desa di Kec. Tapak Tuan ibukota kabupaten sebagai kawasan perkotaan
4
KESIMPULAN DAN KEBERLANJUTAN
KESIMPULAN
1) Pelaksanaan kegiatan Bedah Desa belum optimal dikarenakan belum sinkronnya kebijakan yang dibuat KPDT dengan implementasi Bedah Desa. 2) Proses perencanaan kegiatan Bedah Desa masih belum optimal dikarenakan belum berjalannya mekanisme kegiatan di lapangan. 3) Perencanaan kegiatan Bedah Desa belum menyesuaikan dengan Masterplan Bedah Desa/ RPJMD & RTRW Daerah/RPJM Desa. 4) Pelaksanaan sinergi kegiatan Bedah Desa dengan kegiatan lainya di internal KPDT belum secara terarah dari dirancang dari awal.
5) Belum 100% kegiatan dapat terlaksana di semua daerah.
CONTOH 1: SINERGI KEGIATAN BEDAH DESA KABUPATEN BANGGAI
TAHUN 2013
Calon lokasi peningkatan di Desa Teku, KecJalan ke kiri > kantor kecamatan dibangun Balantak Utara, Kab Banggai menuju lapangan dari APBD Banggai. bola.
Pembangunan MCK oleh PNPM MP Kegiatan KPDT (Prukab) berupa bantuan peralatan pengolahan biji Kopi di Desa Teku, Kec Balantak
Calon lokasi peningkatan jalan di Desa
Utara, Kab Banggai tetapi dalam prosesnya belum
Toweer, Kec Balantak Utara, Kab Banggai
ada sinergi perencanaan yang optimal di internal yang mengarah ke Puskesmas Balantak. KPDT sendiri.
CONTOH 2: SINERGI KEGIATAN BEDAH DESA KABUPATEN MUNA
TAHUN 2013
Kegiatan Bedah Desa TA 2013 berupa Pembangunan Jalan Desa, di Moasi, Kec ToweaSTRATEGI KEBERLANJUTAN KEGIATAN BEDAH DESA
DI DAERAH TERTINGGAL
INTEGRASI- SINERGI PERENCANAAN (LOKASI, ALOKASI, JENIS KEGIATAN
PENDAMPING DAERAH & EVALUASI
AN DI LOKASI TERTINGGAL KEGIATAN
INTERN & EKSTERNAL
KEBUTUHAN DUKUNGAN P2SEDT UNTUK KEGIATAN BEDAH DESA
BOLEH DIFASILITASI, TETAPI TIDAK DIBIAYAI BEDAH DESA
DIBIAYAI BEDAH DESA
Sarana Prasarana Sosial Dasar (Sarana /Prasarana Air Bersih) Sarana Prasarana Ekonomi (Irigasi; Pasar Desa)
Infrastrutur Sarana Prasarana Sosial (sekolah, kesehatan, keagamaan) Peningkatan Kapasitas (pelatihan pelaku usaha, pengelolaan keuangan OMS, dsb) Sarana Prasarana Wilayah (Jalan Desa/ Antar Desa; Jaringan Listrik; Jembatan Desa/ Antar Desa; Jetty / Infrastruktur Penunjang Produk Unggulan (Ekonomi) Kegiatan Bedah Desa (Peralatan,
Dibutuhkan dukungan dari keasdepan lain di KPDT dan K/L terutama P2SEDT thd FBD & BBD TERIMA KASIH