Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Energi Sumber Daya Mineral Liputan6.com, Jakarta - Keputusan pengadilan mengenai permohonan praperadilan

bulan dan berada di atas standar kecukupan internasional. Pada Januari 2015, posisi cadangan devisa kembali meningkat menjadi US 114,2 miliar. Kalau faktor global itu kan semua hanya persepsi. Jika berdasarkan faktor fundamental seharusnya rupiah bergerak menguat ada faktor psikologis yang juga ikut berpengaruh, pungkasnya. SisGdn

3. Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Energi Sumber Daya Mineral

ESDM menghembuskan angin segar untuk PT Freeport Indonesia dengan memberikan kepastian perpanjangan operasinya yang habis pada 2021. Menteri ESDM, Sudirman Said mengatakan, PT Freeport Indonesia telah berinvestasi US 17,3 miliar dengan begitu membutuhkan kepastian kontrak ke depan. Karena itu, perpanjangan kontrak akan diputuskan sebelum 25 Juli 2015 atau sebelum nota kesapahaman Memorandum Of Understanding MOU amandemen tahap kedua dilakukan. Freeport tentu saja saya sering ngomong siapa pun investasi US 17,3 miliar akan butuh kepastian masa depan. Sebelum 25 Juli bisa diputuskan, kata Sudirman, di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat 2022015. Ketua Tim Penelaah Smelter Nasional, Said Didu menambahkan, saat ini PT Freeport Indonesia sedang melakukan pengembangan tambang bawah tanah under ground mining, pengembangan tersebut memakan waktu 10 tahun karena itu memutuhkan kepastian. PT Freeport Indonesia underground, penyiapan infrastruktur mencapai tambang minimal 10 tahun. Mereka butuh kepastian hukum, tutur Said. Menurut Said, total investasi pengembangan underground mining, 70 persennya digunakan di awal. Karena itu, perlu dikesampingkan isu politik atas perpanjangan kontrak tersebut, perlu adanya pertimbangan ekonomi. Total investasi 70 persen investasi, secara ekonomi harus lihat, hentikan isu politik. Ini isu ekonomi. Underground 10 tahun mencapai batu yang mengandung oer, demikian butuh kepastian hukum, dalam aturan supaya menjadi sangat realistis, ujar Said. PewAhm

4. Liputan6.com, Jakarta - Keputusan pengadilan mengenai permohonan praperadilan

Komjen Pol Budi Gunawan ternyata tak mempengaruhi minat investor asing untuk menanamkan modalnya di Indonesia. Dalam berinvestasi, investor lebih melihat iklim investasi seperti kemudahan perizinan dan kondisi nilai tukar rupiah. Kepala Ekonom PT Bank Rakyat Indonesia Tbk BRI, Anggito Abimanyu mengatakan, konflik antar lembaga pemerintah di Indonesia yaitu antara Kepolisian Republik Indonesia Polri dan Komisi Pemberantas Korupsi KPK hanya menjadi isu dalam negeri. Oleh karena itu, investor asing tidak begitu melihat konflik tersebut sebagai halangan untuk berinvestasi. Kekhawatiran tidak ada. Saya lihat itu hanya konsumsi domestik, kata Anggito, di kantor Bank BRI Jakarta, Senin 1622015. Anggito mengungkapkan, para investor asing sudah mulai terbiasa dengan iklim perpolitikan di Indonesia yang penuh dinamika. Saya kira pengusaha sudah biasa kondisi politik dinamis, tuturnya. Saat ini, investor lebih memperhatikan hal-hal yang berhubungan dengan data-data ekonomi dalam berinvestasi. Menurut Anggito, Indonesia memilki daya tarik tersendiri bagi investor, selain karena inflasi yang diperkirakan hanya sebesar 5 persen, target pertumbuhan ekonomi nasional juga dipandang cukup realistis. Hal tersebut membuat investor tertarik untuk menanamkan modalnya. Jelas Indonesia negara yang cukup menarik karena menawarkan return tinggi, pertumbuhan 5 persen nilai tukar masih atraktif, paparnya. Di tahun ini, pemerintah memang memasang target investasi yang cukup tinggi. Berdasarkan data dari Badan Koordinasi Penanaman Modal BKPM, pemerintah memasang target investasi sebesar Rp 519,5 triliun atau meningkat lebih dari 14 persen dibanding realisasi investasi senilai Rp 456,6 triliun di 2014. Kepala BKPM, Franky Sibarani menyatakan, target investasi sebesar Rp 519,5 triliun terdiri dari Penanaman Modal Dalam Negeri PMDN sebesar Rp 175,8 triliun dan Penanaman Modal Asing PMA Rp 343,7 triliun. Target itu diharapkan dari industri pimer prioritas, seperti peternakan, perkebunan, kehutanan, perikanan, tanaman pangan senilai Rp 97,6 triliun. Industri sekunder dari manufakturing dan hilirisasi senilai Rp 211,9 triliun serta industri dan jasa, perdagangan, telekomunikasi, transportasi senilai Rp 147,1 triliun, ujar dia. Dijelaskan Franky, pihaknya akan mengejar proyeksi investasi sebesar Rp 519,5 triliun dengan mengandalkan beberapa fokus strategi. Lanjutnya, pertama, BKPM tetap fokus pada sektor-sektor penting dalam mencapai target investasi tahun ini, seperti sector kelistrikan, pertanian, maritim, industri padat karya dan industri yang berorientasi pada ekspor serta industri substitusi impor. PewGdn

5. Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah telah membantah isu penandatangan perjanjian