Liputancom, Jakarta - Nilai tukar rupiah
6. Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah
sempat tergelincir di kisaran 12.800 per dolar Amerika Serikat AS pada perdagangan kemarin. Hal ini mendapat perhatian dari
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian,
Sofyan Djalil .
Ia menuturkan, nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar didominasi dari faktor eksternal.
Ekonomi Amerika Serikat membaik. Spekulan menjadikan isu Yunani, sebenarnya isu lama
tapi diangkat kembali. Ini menggerakkan pasar, ujar Sofyan, Jumat 1322015.
Yunani belum menyepakati soal tawaran pemberian bantuan dari Uni Eropa terkait
penyelesaian utang negara. Namun ada sedikit titik cerah dari usaha Yunani bernegosiasi
dengan Troika sehingga mendorong euro menguat. Sentimen itu juga berpengaruh positif
pada gerak rupiah hari ini.
Data valuta asing valas Bloomberg, nilai tukar rupiah tampak dibuka menguat ke level 12.741 per dolar AS setelah ditutup menguat di
level 12.801 pada perdagangan sebelumnya. Nilai tukar rupiah tercatat menguat 0,2 persen ke level 12.776 per dolar AS pada perdagangan pukul 10:12 waktu Jakarta.
Hingga menjelang siang, nilai tukar rupiah tercatat masih berfluktuasi menguat di kisaran 12.741-12.796 per dolar AS. Sementara kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate
JISDOR Bank Indonesia mencatat nilai tukar rupiah menguat tipis ke level 12.769 per dolar AS. Pada perdagangan kemarin nilai tukar rupiah melemah cukup signifikan ke
level 12.794 per dolar AS.
Sofyan mengungkapkan, nilai tukar rupiah melemah tak perlu dikhawatirkan mengingat masih tingkat wajar. Pemerintah juga membuat anggaran negara jauh lebih sehat sehingga
dukung rupiah. Tetapi yang penting masyarakat disadarkan bahwa rupiah naik dan turun itu di tingkat kewajaran, papar Sofyan.
Nilai tukar rupiah
melemah, menurut Sofyan dapat dijadikan keuntungan untuk ekspor di sejumlah sektor unggulan. Ekspor kita bagus, minyak sawit yang tidak bagus dengan
rupiah melemah, mendapat pendapatan, ujar Sofyan.
Pemerintah memperkirakan, nilai tukar rupiah akan berada di level Rp 12.500 per dolar AS. Ini juga hasil kesepakatan Komisi XI DPR dengan pemerintah dalam pembahasan
Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan RAPBN-P 2015. AmdAhm