Permohonan e-KTP Baru Permohonan Penggantian e-KTP Dikarenakan Hilang Permohonan Penggantian e-KTP Dikarenakan RusakSalah Prosedur Pembuatan e – KTP Teknologi Dalam e – KTP Alat Dalam Pembuatan e - KTP

A. Proses Pembuatan e – KTP 1. Tata Cara Pembuatan e - KTP

1. Permohonan e-KTP Baru

a. Menyerahkan form F1.07 yang telah diisi lengkap dan diketahuiditandatangani desakelurahan. b. Berusia 17 tahunatau lebih atau telah kawin c. Pas Photo 3x4 2 lembar d. Fotokopi kartu keluarga e. Menunjukkan surat pengantar dari kepala desa kelurahan .

2. Permohonan Penggantian e-KTP Dikarenakan Hilang

a. Menyerahkan form F1.07 yang telah diisi lengkap dan diketahuiditandatangani desakelurahan. b. Foto kopi kartu keluarga. c. Surat keterangan kehilangan dari kepolisian setempat.

3. Permohonan Penggantian e-KTP Dikarenakan RusakSalah

a. Menyerahkan form F1.07 yang telah diisi lengkap dan diketahuiditandatangani desakelurahan. b. Fotokopi kartu keluarga. Sebelum mengajukan permohonan penggantian e-KTP, apabila ada kesalahan data diharuskan memperbaiki Kartu Keluarga KK terlebih dahulu di kecamatan. c. Menyerahkan e-KTP sebelumnya. d. Melampirkan fotokopi dokumen pendukung akta kelahiran, ijazah, akta nikah.

2. Prosedur Pembuatan e – KTP

3 Bagan prosedur pembuatan e-KTP 1. Pemohon datang ketempat pelayanan membawa surat panggilan 2. Pemohon menunggu pemanggilan nomor antrean 3. Pemohon menuju keloket yang telah ditentukan 4. Petugas melakukan verifikasi data penduduk dengan basis data 5. Petugas mengambil foto pemohon secara langsung 6. Pemohon membubuhkan tanda tangan pada alat perekam tandatangan 7. Selanjutnya dilakukan perekaman sidik jari dan pemindaian retina mata 8. Petugas membubuhkan tandatangan dan stempel pada surat panggilan yang sekaligus sebagai bukti bahwa penduduk telah melakukan perekaman foto,tanda tangan dan sidik jari 9. Pemohon dipersilahkan pulang untuk menunggu hasil proses pencetakan 2 minggu setelah pembuatan

3. Teknologi Dalam e – KTP

4

1. Alat Dalam Pembuatan e - KTP

1. Chip e-KTP Chip e-KTP merupakan kartu pintar berbasis mikroprosessor dengan besaran memory 8 kilo bytes. dengan antar muka nirkontak contactless dan memiliki metoda pengamanan data berupa autentikasi antara chip dan readerwriter anti cloning, dan kerahasiaan data enkripsi serta tanda tangan digital. Antar muka chip e-KTP memenuhi standar ISO 14443 A atau ISO 14443 B. Chip menyimpan biodata, tanda tangan, pas photo, dan 2 data sidik jari dengan kualitas terbaik saat dilakukan perekaman. Default-nya sidik telunjuk tangan kanan dan sidik jari telunjuk tangan kiri. Chip dapat dibaca oleh perangkat pembaca kartu card reader dengan standar antar muka ISO 14443 A dan ISO 14443 B. 2. Blangko e-KTP Gambar 1 contoh e-KTP dengan chip nirsentuh di dalamnya Gambar 2 blangko e-KTP yang terdiri dari 7 lapis dengan chip berada di lapisan tengah 5 Blangko merupakan kartu pintar smart card, dimana data penduduk dapat direkam kedalam chip dan dicetak diatas permukaannya. Blangko yang digunakan dalam penerapan KTP Elektronik terdiri dari 7 layer berbahan dasar Polyethylene terephthalate Glycol PET-G yang berukuran 85,60 x 53,98 mm, dengan ketebalan antara 0,76 – 1 mm. Untuk mencegah berbagai macam tindak kriminal terhadap KTP Elektronik yang digunakan oleh penduduk Indonesia, diperlukan fitur keamanan tambahan pada blangko yang berguna juga untuk inisialisasi identifikasi dan verifikasi identitas. Adapun desain fitur keamanan tersebut harus memperhatikan beberapa faktor seperti durabilitas daya tahan terhadap tekanan, temperatur panas dan dingin, terhadap bahan kimia tertentu, dan lain sebagainya. Fitur keamanan fisik yang diterapkan pada KTP Elektronik terdiri dari tiga 3 levels, yaitu visible, invisible dan forensic security features. Dalam rangka percepatan penerapan KTP Elektronik banyak pihak terlibat dalam produksi blangko, yang tentunya produknya telah lolos dari pengujian yang dilakukan oleh Sentra Teknologi Polimer BPPT diPuspiptek Serpong. Proses memasukkan data ke dalam chip dan pencetakan biodata penduduk kedalam blangko dinamakan personalisasi. Personalisasi tersebut dilakukan di tempat yang dikuasai oleh Kementerian Dalam Negeri dan dinamakan Biro Personalisasis. Dalam rangka melakukan personalisasi secara teramankan, maka data dikirim dari Data Center secara terenkripsi dan prosesnya dilengkapi dengan Sistem Pengelola Kunci Key Management System untuk perekaman data penduduk ke dalam chip KTP elektronik. Proses penerbitan e-KTP juga didukung oleh Sistem Manajemen Kartu Card Management System. 3. Biometrics Pemanfaatan kartu pintar smart card untuk e-KTP dengan chip yang memuat informasi data biodata, foto, citra tanda tangan dan 2 sidik jari telunjuk kanan dan kiri dan metode pengamanan yang tinggi, juga didukung oleh pemanfaatan teknologi biometric. Teknologi biometrics mampu untuk mengidentifikasi ketunggalan identitas penduduk dari hasil perekaman data penduduk wajib eKTP, sehingga dapat menghasilkan ketunggalan identitas penduduk NIK yang unik dan tunggal sebagai basis pembuatan database kependudukan nasional yang 6 akurat dan data ketunggalan identitas pada e-KTP. Pemakaian teknologi biometrics dalam program e-KTP dapat dibagi ke dalam dua bagian: 1. Prosesdeduplikasi,ujiketunggalanidentitaspenduduk 2. Prosesverifikasipemilike-KTP Proses no.1 adalah pemadanan 1 terhadap N 1:N matching, dengan N adalah banyaknya record hasil perekaman data eKTP penduduk yang tersimpan di database e-KTP Data Center. Proses identifikasi ketunggalan identitas dilakukan dengan memadankan matching data biometrics penduduk hasil perekaman di kecamatankelurahan, berupa 10 sidik jari, 2 iris mata dan foto wajah, yang dikirimkan ke Data Center, terhadap data biometrik penduduk lainnya yang telah tersimpan di database di Data Center e-KTP Kemendagri. Pemadanan ini hanya dilakukan berdasarkan informasi biometrics, tidak mengikutsertakan nama, tanggal lahir dan data lain. Dengan demikian upaya untuk membuat KTP ganda dengan mengubah nama, tanggal lahir dan sebagainya, tidak akan berhasil karena yang dipadankan adalah data biometrics penduduk. Data biometrics yang dipakai dalam proses deduplikasi adalah multimodal, yaitu fusi dari tiga jenis biometrics modality: 10 sidik jari, 2 iris dan wajah yang diintegrasikan lewat mekanisme tertentu. Apabila uji ketunggalan ini lolos, maka data tersebut akan masuk ke biro personalisasi yang akan mempersonalisasi kartu e-KTP dengan data penduduk baik personalisasi permukaan kartu e-KTP maupun personalisasi chip e-KTP. Dalam proses 7 personalisasi tersebut, sidik jari telunjuk kanan dan sidik jari telunjuk kiri disimpan ke dalam chip e-KTP. Apabila kualitas perekaman sidik jari telunjuk kanan dan telunjuk kiri kurang baik untuk verifikasi sidik jari, maka sidik jari lain, yang memiliki kualitas lebih baik, yang akan disimpan di chip e-KTP untuk verifikasi sidik jari pemegang e-KTP. Informasi sidik jari mana yang direkam ini juga ikut disimpan di dalam chip. Proses no.2 verifikasi dilakukan untuk memastikan apakah e-KTP tersebut dipegang oleh pemiliknya. Hal ini dilakukan lewat KTP reader, dimana warga diminta untuk meletakkan jari pada scanner, dan dilakukan 1:1 matching terhadap data sidik jari yang terekam di dalam chip. Berbeda dengan proses nomer 1, makan proses verifikasi no.2 ini hanya mengandalkan informasi fitur sidik jari saja. Fitur ini yang kemudian diimplementasikan dalam compact e-KTP Reader.

2. Pemanfaatan e-KTP memakai e-KTP Reader