PERKEMBANGAN PERISTILAHAN HUKUM ADMINIST (2)

PERKEMBANGAN PERISTILAHAN HUKUM ADMINISTRASI NEGARA
Hukum administrasi Negara merupakan cabang ilmu hukum yang selalu berkembang
sesuai dengan dinamika yang terjadi di pemerintahan dan masyarakat. Hal tersebut menyebabkan
terjadinya berbagai peristilahan tentang hukum administrasi Negara. Peristilahan yang ada juga
berkaitan dengan situasi dan kondisi yang ada di suatu Negara.
Perkembangan peristilahan di Perancis
Perancis dianggap sebagai tempat kelahiran istilah dan ilmu pengetahuan hukum
administrasi Negara. HAN dianggap sedemikian pentingnya dalam kesadaran dan jiwa bangsa,
sehingga dalam ilmu pengetahuan perancis dianggap merupakan regim administratif. Di perancis
HAN dikenal dengan istilah droit administratif. Istilah ini diberikan oleh De Gerando
(Prof.J.M.Baron) dalam bukunya “institutes` de droit administratif francais”. Objek HAN
menurut De Gerando adalah peraturan yang mengatur hubungan timbal balik antara pemerintah
dan rakyat. Pakar perancis lainnya Trolley di dalam bukunya “Cours du Droit Administratif”
menegaskan droit menegaskan droit administratif merupakan hubungan hukum yang terjadi
antara pemerintah sipil dan yang di perintah.
Perkembangan peristilahan di Inggris
Di inggris HAN mempunyai beberapa pengertian yang berbeda. Austin menegaskan
Administrative Law menentukan cara kekuasaan istimewa tertentu di jalankan oleh orang atau
golongan yang ditentukan oleh HAN agar tujuan yang ditetapkan oleh HAN itu dapat dicapai.
Sir W. Ivor Jennings menyatakan HAN merupakan hukum yang berkaitan dengan administrasi
Negara dan hukum ini menentukan organisasi, kekuasaan, dan tugas pejabat administrasi. A. V

Dicey menyatakan dalam membahas keterkaitan antara HAN dan HTN, HAN mempersoalkan
kekuasaan yang dimiliki oleh pemerintah, batas kekuasaan, dan cara untuk mencegah agar
pemerintah tidak membuat ketentuan yang sewenang-wenang berdasarkan wewenangnya yang
diterima dari HTN.

Perkembangan peristilahan di Belanda
Di belanda HAN mempunyai beberapa istilah yang berlainan. Van Vollenhoven dalam
bukunya “Omtrek van het Administratiefrecht” menggunakan istilah Administratiefrecht yang
merupakan keseluruhan ketetapan yang mengikat alat perlengkapan Negara, baik di tingkat
tinggi maupun tingkat rendah. Setelah itu menggunakan kewenangan yang ditetapkan oleh HTN.
Selanjutnya HAN meliputi empat bidang, baik materiil maupun formal, yang dikenal dengan
sebutan residu theorie atau teori catur praja, yaitu: hukum pemerintahan (bestuursrecht), hukum
peradilan (justitierecht), hukum kepolisian (politierecht), dan hukum perundang-undangan
(regelaarsrecht).
Istilah Administratiefrecht dianut pula oleh beberapa pakar lainnya seperti Logemann,
Oppenheim, Stroink, dan Belinfante. Logemann menyatakan HAN meliputi peraturan khusus
yang mengatur cara organisasi Negara ikut dalam lalu lintas kemasyarakatan. Selanjutnya HAN
itu mempelajari hubungan hukum khusus, dimana para pejabat pemerintahan mempunyai
kewenangan yang istimewa untuk membuat fungsi-fungsi pemerintahan berjalan baik.
Oppenheim merumuskan HAN merupakan hukum mengenai nbegara dalam keadaan bergerak.

Sementara itu Belinfante menyatakan HAAN merupakan segala peraturan yang berkaitan dan
administrasi Negara.
Selain itu di belanda juga dikenal istilah Bestuursrecht. Istilah ini lebih memfokuskan
HAN pada Hukum Tata Pemerintahan. Beberapa pakar yang menggunakan istilah Bestuursrecht
antara lain, De Goede, P. de Haan, Kleintjes. De Goede menyatakan hukum tata pemerintahan itu
merupakan keseluruhan peraturan yang berkaitan dengan pemerintahan. P. de Haan menyatakan
hukum tata pemerintahan memenuhi tiga fungsi, yaitu norma, sarana, dan jaminan. Schrijvers
dan Smeets menyatakan HAN berkaitan dengan fungsi-fungsi yuridis dari pemerintah. Di sisi
lain untuk menjembatani perbedaan antara Administratiefrecht dan Bestuursrecht, Van WijkKonijnenbelt menyatakan HAN maupun Hukum Tata Pemerintahan semuanya berkaitan dengan
administrasi, pemerintah, dan pemerintahan. Berbagai peristilahan HAN di belanda tersebut
mempunyai pengikutnya masing-masing, baik di belanda sendiri maupun di Negara lainnya
seperti di Indonesia.

Perkembangan peristilahan di amerika
Di amerika serikat, istilah hukum yang mengatur administrasi Negara disebut sebagai
Administrative Law. HAN diartikan sebagai hukum berkaitan dengan badan-badan pemerintah
diberi tugas untuk melaksanakan berbagai sosial , ekonomi , dan kualitas program hidup. HAN
juga mengatur hubungan hukum yang terjadi antara pemerintah dengan warga masyarakat. Hal
ini dirumuskan dengan kalimat bagian yang berkaitan dengan urusan sipil orang biasa , sebagai
kisaran hukum administrasi. HAN di amerika juga dimaksudkan untuk menjadi rambu-rambu

bagi setiap tindakan dan kekuasaan yang dilakukan oleh administrasi Negara. Oleh karenba itu
HAN di Negara tersebut meliputi hukum yang mengatur berbagai badan pemerintahan dengan
warga masyarakat.
Perkembangan peristilahan di Australia
Di Australia HAN juga dirumuskan sebagai Administrative Law. Perumusan istilah
tersebut menegaskan bahwa yang merupakan ruang lingkup dari HAN adalah Adminisitrasi yang
bersifat public, dalam hal ini Administrasi Negara, dan bukan administrasi yang bersifat non
public, seperti administrasi perusahaan, administrasi perkantoran, dan lain sebagainya. Selain itu
juga menegaskan bahwa istilah Administrative dalam Administrative Law merupakan
administrative

dalam arti Public Administration. Ruang lingkup HAN di Australia juga

mencakup berbagai aktivitas cabang-cabang kekuasaan lainnya.
Perkembangan peristilahan di Indonesia
Di Indonesia, penamaan istilah yang tepat untuk hukum yang mengatur administrasi
Negara memerlukan beberapa kali perubahan istilah sebeluim menjadi istilan HAN. Antara lain
Hukum Tata Usana Negara, Hukum Tata Pemerintahan, Hukum Administrasi, dan Hukum
Administrasi Negara. Selain itu dikenal juga istilah Tata Usaha Pemerintahan dalam UndangUndang Nomor 4 Tahun 2004. Terjadi perbedaan penggunaan istilah hukum yang mengatur
administrasi Negara. Ada yang menggunakan istilah HAN, tetapi juga ada yang menggunakan

istilah Hukum Administrasi. Philipus Hadjon menggunakan istilah Hukum Administrasi Negara
dengan alas an arti administrasi dalam HAN sudah mengandung konotasi pemerintahan. Istilah
HAN sendiri juga mempunyai beberapa pengertian yang berbeda, Prajudi Atmosudirjo
merumuskan HAN sebagai hukum mengenai administrasi Negara dan hukum hasil ciptaan

administrasi Negara. Muchsan menyatakan HAN merupakan hukum mengenai struktur dan
kefungsian administrasi Negara. Utrecht menyatakan HAN merupakan hukum yang mengatur
sebagian lapangan pekerjaan administrasi Negara. Pengertian yang berbeda-beda mengenai HAN
membuktikan HAN selalu berkembang dan bersifat dinamis terhadap perubahan yang terjadi
dalam Negara dan masyarakat.