Tugas Mata Kuliah Desain Pembelajaran : Teori dan Terapan
Nama Mahasiswa : Siyamta, NIM 130121909684
|
-12-
pembelajaran dalam memilih dan menentukan strategi pembelajaran yang akan digunakan.
4. Merumuskan Tujuan Pembelajaran Khusus
Perumusan tujuan khusus pembelajaran merupakan pernyataan tentang apa yang akan dicapai siswa setelah mereka selesai mengikuti kegiatan pembelajaran. Dalam
merumuskan tujuan pembelajaran khusus, ada beberapa hal yang perlu mendapatkan perhatian, yaitu :
a. Menentukan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki oleh siswa setelah menempuh proses pembelajaran.
b. Kondisi yang diperlukan agar siswa dapat melakukan unjuk kemampuan dari pengetahuan yang telah dipelajari. Komponen kondisi dalam tujuan pembelajaran
khusus menyebutkan sesuatu yang secara khusus diberikan atau tidak diberikan ketika pebelajar menampilkan perilaku yang ditetapkan dalam tujuan Degeng, 1999:
2. Komponen kondisi bisa berupa bahan dan alat, informasi dan lingkungan. c. Indikator atau kriteria yang dapat digunakan untuk menentukan keberhasilan siswa
dalam menempuh proses pembelajaran. Kriteria yang relevan tersebut dapat berupa kecermatan, waktu kecepatan, kesesuaian dengan prosedur, kuantitas atau
kualitas hasil akhir Degeng, 1999: 5.
5. Mengembangkan Instrumen Penilaian
Berdasarkan tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan, langkah selanjutnya adalah mengembangkan alat atau instrumen penilaian yang mampu mengukur pencapaian
hasil belajar siswa. Yang perlu diperhatikan dalam menentukan instrumen evaluasi yang akan digunakan adalah instrumen harus dapat mengukur performa siswa dalam
mencapai tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan. Beberapa tujuan pembelajaran tidak bisa diukur dengan tes obyektif tetapi harus diukur unjuk kerja dengan
pengamatan penilai. Untuk membuat instrumen penilaian ini harus dilakukan pemberian skor untuk tiap langkah yang dilakukan oleh pebelajar Dick, et al,
2001:173. Tes acuan patokan disusun secara langsung untuk mengukur tingkah laku yang digambarkan dalam tujuan.
Tugas Mata Kuliah Desain Pembelajaran : Teori dan Terapan
Nama Mahasiswa : Siyamta, NIM 130121909684
|
-13-
Ada empat jenis tes acuan patokan : a. Tes perilaku awal atau entry behavior test. Tes ini diberikan sebelum mulai
pembelajaran. Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah pebelajar telah menguasai ketrampilan yang menjadi prasyarat bagi pembelajaran.
b. Tes pendahuluan atau pre test, adalah tes acuan patokan yang diperlukan untuk mengetahui profil pebelajar sehubungan dengan analisis pembelajaran. Pre test
tidak selalu harus dilakukan. Pada saat topic yang akan dipelajari merupakan sesuatu yang baru, maka hasilnya pre test kadang tidak bisa menggambarkan
kemampuan pebelajar yang sebenarnya. Hal ini karena pebelajar mungkin menebak jawaban tes.
c. Latihan adalah tes yang bertujuan untuk membuat pebelajar berpartisipasi aktif dalam pembelajaran. Latihan bisa membuat pebelajar mengulang kembali
pengetahuan dan ketrampilan baru sekaligus menilai tingkat pemahaman dan ketrampilannya sendiri. Pembelajar menggunakan hasil latihan untuk memberikan
umpan balik dan memonitor kecepatan pembelajaran. d. Post test adalah tes acuan patokan yang mencakup seluruh tujuan pembelajaran
yang mencerminkan hasil belajar yang dilakukan siswa. Meskipun begitu, tujuan awal post test adalah untuk mengidentifikasi bagian pembelajaran yang tidak
berhasil. Keempat jenis tes itu dimaksudkan untuk digunakan selama proses desain
pembelajaran Dick, et al, 2001: 147-148. Item tes dan tugas harus sesuai dengan : 1 tujuan sementara dan tujuan akhir pembelajaran, 2 karakteristik dan kebutuhan
pebelajar seperti tingkat penguasaan bahasa, tingkat perkembangan pebelajar, tingkat motivasional dan ketertarikan, pengalaman dan latar belakang dan kebutuhan khusus
pebelajar Dick, et al, 2001: 151-153. Desainer juga harus membuat keadaan pada saat tes sama dengan saat belajar. Item tes dan tugas harus realistis atau autentik.
Pebelajar juga harus diberi petunjuk sebelum menjawab soal.
6. Mengembangkan Strategi Pembelajaran