Bab ini berisikan tinjauan pustaka yang merupakan pengaturan dalam suatu pembahasan tentang pokok permasalahan mengenai pengertian perjudian, upacara tabuh rah dan judi
sabung ayam tajen di masyarakat adat Bali, serta peranan Kepolisian terhadap penangulangan perjudian sabung ayam tajen di masyarakat adat Bali yang merupakan
prosesi dari reruntutan upacara tabuh rah yang identik dengan perjudian.
III. METODE PENELITIAN
Bab ini menguraikan tentang metode yang akan digunakan dalam penelitian berupa langkah-langkah yang dapat digunakan dalam melakukan pendekatan masalah,
penguraian, tentang sumber data, jenis data serta prosedur analisis data yang telah didapat.
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini pembahasan pokok-pokok permasalahan yang ada dalam skripsi serta menguraikan pembahasan dan memberikan masukan serta penjelasan tentang perjudian
sabung ayam tajen di masyarakat adat Bali.
V. PENUTUP
Merupakan bab penutup dari penulisan skripsi yang secara singkat berisikan hasil pembahasan dari penelitian yang telah dilakukan dan kesimpulan serta saran-saran yang
berhubungan dengan permasalahan yang dibahas.
A. Pengertian Perjudian, Pandangan Masyarakat Tentang Perjudian, Macam-macam Perjudian dan Unsur-unsur Tindak Pidana Perjudian
1. Pengertian Perjudian
Pada hakikatnya perjudian adalah bertentangan dengan agama, kesusilaan dan moral Pancasila serta membahayakan masyarakat, bangsa dan negara dan ditinjau dari kepentingan nasional.
Perjudian mempunyai dampak yang negatif merugikan moral dan mental masyarakat terutama generasi muda. Di satu pihak judi adalah merupakan masalah sosial yang sulit di tanggulangi dan
timbulnya judi tersebut sudah ada sejak adanya peradaban manusia.
Judi atau permainan “judi” atau “perjudian” menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah “Permainan dengan memakai uang sebagai taruhan”. Kemudian Berjudi ialah “Mempertaruhkan
sejumlah uang atau harta dalam permainan tebakan berdasarkan kebetulan, dengan tujuan mendapatkan sejumlah uang atau harta yang lebih besar dari pada jumlah uang atau harta
semula”. Poerwadarminta, 1995: 419.
Perjudian menurut Kartini Kartono adalah: “Pertaruhan dengan sengaja, yaitu mempertaruhkan satu nilai atau sesuatu yang dianggap bernilai dengan menyadari adanya risiko dan harapan-
harapan tertentu pada peristiwa-peristiwa, permainan pertandingan, perlombaan dan kejadian- kejadian yang tidakbelum pasti hasilnya. Kartini Kartono, 2005: 56.
Sedangkan perjudian menurut KUHP dalam Pasal 303 ayat 3 yang dirubah dengan Undang- Undang Nomor 7 Tahun 1974 tentang Penertiban Perjudian disebutkan bahwa: