h. PBB Lunas Terakhir i. Gambar Rencana Tapak Site Plan Untuk Luas LahanTanah Lebih
Dari 1.000 m
2
Seribu Meter Persegi. Masa berlaku Keterangan Rencana Kota KRK selama satu tahun,
bila ditindaklanjuti dengan IMB maka jangka waktu sepanjang tidak ada perubahan peruntukkan. Jangka waktu proses pembuatan Keterangan
Rencana Kota KRK Maksimal 12 hari terhitung setelah persyaratan teknis dari Dinas Teknis Terkait dipenuhi dan tanpa biaya. Kendala yang dihadapi
yang mengakibatkan tertundanya proses penerbitan IMB adalah berupa kendala teknis, dan belum memenuhi aturan diatas.
Langkah pertama adalah kita mengajukan permohonan pengukuran ke DTR CK Bidang Perencanaan Bagian Pengukuran. Dimana mereka akan
menerjunkan petugas surveyor guna mengukur luas fisik existing lahan yang kita miliki di lapangan, dicocokkan dengan data luasan sertipikat. Output dari
tahapan ini adalah berupa Resi Pengukuran yang menyebut soal data luasan hasil ukur dan juga data ketinggian DPL dari permukaan laut.
Waktunya lebih kurang 2 minggu. Dengan bekal Resi Pengukuran, selanjutnya kita mengajukan
penerbitan REKPER Rekayasa Perencanaan atau dikenal juga sebagai KRK Keterangan Rencana Kota. Lampiran terpenting di tahapan ini tentu
saja rencana siteplan yang sudah kita buat. Karena outputnya sebenarnya berupa pengesahan siteplan.
Pada saat ajukan RekPer akan diverifikasi apakah lahan bersisian dengan; Sungai, Jalan Raya kelas negara, atau Rel KA. Jika kena maka
butuh ADVIS TEKNIS dari masing-masing instansi terkait. Misal; Dinas Bina Marga, Dinas Sumber Daya Air, PT KAI, DLLAJR. Advis Teknis mesti diurus
dahulu sebelum permohonan RekPer diproses. Pengurusan KRK atau Rekper memakan waktu kisaran 2 - 3 minggu,
dan nanti outputnya berupa Pengesahan Gambar Site Plan yang dilampiri ketentuan ketentuan teknis seperti; KDB koefisien dasar bangunan, KLB
koefisien lantai bangunan, KTB koefisien tinggi basement, KDH koefisien
dasar hijau, juga menyebut jumlah massa bangunan yang diijinkan berdasarkan ketentuan tabulasi kavling.
Dalam KRK juga mesti ditampilkan rencana outlet pembuangan air kotor yang mesti terkoneksi ke saluran riol brandgang. Dan di Kota
Bandung, saluran riol ini tak boleh diletakkan di muka kavling atau mepet jalan, tapi justru dibelakang kavling.
60
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan maka, penulisi menyusun kesimpulan, sebagai berikut :
1. Perencanaan sumber daya aparatur dalam pembuatan surat Keterangan Rencana Kota KRK di Dinas Tata Ruang dan Cipta
Karya Kota Bandung, telah berjalan cukup baik. Hal ini terlihat dengan adanya kegiatan perencanaan kegiatan awal perencanaan
adalah pengadaan sarana dan prasarana guna mendukung kerja pegawai serta kegiatan operasional khususnya dalam pembuatan
surat Keterangan Rencana Kota KRK, kegiatan yang kedua adalah meningkatkan pengetahuan dan kemampuan sumber daya
aparatur dengan mengikut sertakan pegawai dalam khususnya dalam Rencana Kota, ketiga adalah mengalokasikan dana untuk
pengembangan aparatur dalam surat Keterangan Rencana Kota KRK serta harus dapat mendisiplinkan para pegawai agar
pelaksanaan tugas yang dilakukan sesuai dengan rencana. 2. Pengorganisasian sumber daya aparatur dalam Rencana Kota di
Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya Kota Bandung berjalan secara baik hal ini bisa dilihat dari adanya struktur organisasi yang ada di
Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya Kota Bandung, aparatur yang bekerja sesuai dengan pengorganisasian. Hal ini menyebabkan
pengorganisasian yang dibuat oleh dinas berjalan dengan baik. 3. Penstafan sumber daya aparatur dalam pembuatan surat
Keterangan Rencana Kota KRK di Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya Kota Bandung dalam hal ini sudah berjalan cukup baik,
namun masih banyak permasalahan-permasalahan lain, seperti penempatan-penempatan aparatur yang tidak sesuai dengan latar
belakang pendidikan dan kemampuan setiap aparatur sehingga
menyulitkan pembinaan dan pengembangan sumber daya aparatur dalam Rencana Kota.
4. Pengendalian manajemen sumber daya aparatur dalam pembuatan surat Keterangan Rencana Kota KRK di Dinas Tata Ruang dan
Cipta Karya Kota Bandung sudah berjalan cukup baik. Pengendalian terhadap efektifitas dari pembuatan surat Keterangan
Rencana Kota KRK dalam pembuatan surat Keterangan Rencana Kota KRK. Disamping itu Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya Kota
Bandung juga yang harus menilai, apakah pihak-pihak tertentu yang menggunakan fasilitas pembuatan surat Keterangan Rencana
Kota KRK sudah cukup puas dengan pelayanan yang telah diberikan.
4.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, penulis merumuskan saran sebagai berikut:
1. Perencanaan yang harus dilakukan Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya Kota Bandung dalam pembuatan surat Keterangan Rencana
Kota KRK
meningkatkan perencanaan
kegiatan berupa
pengadaan sarana dan prasarana, meningkatkan pengetahuan dan kemampuan sumber daya aparatur, mengalokasikan dana untuk
pengembangan aparatur dalam pembuatan surat Keterangan Rencana Kota KRK.
2. Penggorganisasian yang dibuat oleh dinas pendapatan dan pengelolaan daerah hendaklah berdasarkan struktur organisasi
yang telah dibuat agar kinerja aparatur bisa berjalan dengan baik sesuai dengan tugas dan fungsi sesuai dengan pengorganisasian.
3. Penstafan yang harus dilakukan oleh Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya Kota Bandung, melakukan pembinaan dan pengembangan
sumber daya aparatur dalam pembuatan surat Keterangan Rencana Kota KRK dan menempatan setiap aparatur sesuai