Prosedur Pengarsipan Izin Mendirikan Bangunan Pada Dinas Tata Ruang Dan Cipta Karya Kota Bandung

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Kerja Praktek

Pemerintah sebagai suatu organisasi yang dibentuk oleh suatu Negara memegang peran yang cukup penting dalam pembangunan nasional sebab pemerintah diberi kekuasan untuk menjalankan dan mengelola pembangunan agar menjadi lebih berkembang dan merata. Usaha pemerataan yang dilakukan pemerintah pusat antara lain dengan memberikan kewenangan kepada pemerintah daerah/kota untuk melakukan otonomi daerah.

Dalam hal ini hampir semua perusahaan milik pemerintah maupun perusahaan swasta berhati-hati dan serius dalam melaksanakan penyimpanan arsip. Hal ini sangat berguna dalam memudahkan perusahaan atau organisasi tersebut. Menyingkapi Perkembangan Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi serta arus informasi di Era Globalisasi ini, Perlu adanya sistem Administrasi yang akurat baik dalam instansi pemerintahan maupun biro swasta lainnya. Begitu pula halnya Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya yang merupakan suatu instansi pemerintahan yang tidak lepas dari sistem pengarsipan yang baik. Di dalam instansi atau organisasi yang merupakan sumber datanya adalah arsip, karena arsip merupakan bukti dan rekaman dari segala kegiatan dan transaksi yang terjadi di dalam perusahaan.

Semua perusahan milik pemerintahan maupun perusahaan milik swasta teliti dan serius dalam melaksanakan penyimpanan arsip. Hal ini dipergunakan untuk mempermudah pekerjaan di perusahan atau di organisasi tersebut. Di dalam instansi atau organisasi yang merupakan sumber data adalah arsip. Karena arsip merupakan bukti dan rekaman dari segala kegiatan dan transaksi yang terjadi di dalam perusahaan. Hal ini disebabkan oleh karena manusia selalu


(2)

memerlukan catatan atau rekaman dari setiap pekerjaan yang dilakukan sekaligus arsip merupakan alat bantu untuk mengingat segala keperluan organisasi atau perusahaan baik untuk keperluan administrasi maupun kepentingan pembuktian yang otentik dari data tersebut.

Pekerjaan tata usaha merupakan proses penyelenggaraan yang menyangkut tentang data atau keterangan yang harus dicatat atau diolah secara teratur, sehingga segala sesuatu yang menyangkut tentang data atau keterangan tersebut mempunyai kegunaan atau nilai tertentu, sehingga arsip yang diperlukan dapat mudah ditemukan dan sistematis. Dengan menyimpan data atau keterangan tersebut, terdapatlah surat atau warkat yang disebut dengan arsip.

Arsip pada pokoknya dapat diberikan pengertian sebagai setiap catatan tertulis, baik dalam bentuk gambar ataupun bagan yang memuat keterangan-keterangan yang memuat sesuatu subyek (pokok persoalan) ataupun peristiwa yang dibuat orang untuk membantu daya ingat sesorang dalam mengelolah dan menyimpan suatu data.

Berdasarkan undang-undang Nomor 7 tahun 1971 tentang ketentuan-ketentuan pokok kearsipan, pasal 1 ayat a dan ayat b, menetapkan bahwa yang dimaksud dengan arsip adalah: a. Naskah-naskah yang dibuat atau yang diterima oleh lembaga-lembaga negara dan badan-badan pemerintah dalam bentuk corak apapun, baik dalam berbentuk tunggal atau kelompok, dalam rangka pelaksanaan kegiatan pemerintahan.

b. Naskah-naskah yang dibuat atau yang diterima oleh badan-badan swasta dan atau perorangan, dalam bentuk corak apapun baik dalam bentuk tunggal ataupun kelompok dalam rangka pelaksanaan kegiatan kebangsaan.

Amsyah (2005) menyatakan bahwa “arsip adalah setiap catatan/ record/ warkat yang tertulis, tercetak, atau ketikan dalam bentuk huruf, angka atau gambar. Yang mempunyai arti dan


(3)

Pekerjaan tata usaha merupakan proses penyelenggaraan yang menyangkut tentang data atau keterangan yang harus dicatat atau diolah secara teratur, sehingga segala sesuatu yang menyangkut tentang data atau keterangan tersebut mempunyai kegunaan atau nilai tertentu, sehingga arsip yang diperlukan dapat mudah ditemukan dan sistematis. Dengan menyimpan data atau keterangan tersebut, terdapatlah surat atau warkap yang disebut dengan arsip.

Arsip yang dalam istilah bahasa Indonesia ada yang menyebutkan sebagai “warkat”, pada pokoknya dapat diberikan pengertian sebagai setiap catatan tertulis, baik dalam bentuk gambar ataupun bagan yang memuat keterangan-keterangan yang memuat sesuatu subyek (pokok persoalan) ataupun peristiwa yang dibuat orang untuk membantu daya ingat sesorang dalam mengelolah dan menyimpan suatu data.

Pengarsipan adalah setiap catatan baik dalam bentuk gambar ataupun bagan yang memuat keterangan-keterangan mengenai suatu subyek (pokok persoalan) ataupun peristiwa yang dibuat orang untuk membantu daya ingat demi keperluan organisasi atau perusahaan baik untuk keperluan administrasi maupun kepentingan pembuktian yang otentik dari data tersebut. Pengarsipan dapat diartikan sebagai proses mengklasifikasi, menata, dan menyimpan arsip agar arsip tersebut dapat secara cepat ditemukan pada saat dibutuhkan. Dapat juga dikatakan bahwa fungsi dasar pengarsipan adalah menyimpan arsip dalam suatu tempat yang aman dan dengan suatu cara yang memungkinkan penemuan arsip tertentu dengan cepat.

Di Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya yang mempunyai begitu banyak surat-surat penting atau dokumen-dokumen penting salah satu contohnya adalah surat izin IPPT dan IMB yang berjumlah sangat banyak, pengarsipan sangat diperlukan untuk mengingat kembali dan mempermudah dalam pencarian dokumen yang disimpan, bila pengarsipan tidak berjalan dengan baik dan rapi tentunya dokumen-dokumen yang dicari akan sulit di temukan karena jumlah


(4)

dokumen yang sangat banyak dan disimpan di gudang arsip akan sulit di temukan, karena harus di cek satu-satu. Jadi pengarsipan sangat membantu dalam penyimpanan dokumen.

Dari latar belakang tersebut, penulis mengangkat tema dengan judul

”Prosedur Pengarsipan Izin Mendirikan Bangunan Pada Dinas Tata Ruang Dan Cipta Karya Kota Bandung”.

1.2 Tujuan Ke rja Praktek

Adapun maksud yang ingin dicapai dalam pembuatan laporan kerja praktek ini adalah untuk mengetahui tentang prosedur pengarsipan dokumen perizinan pembangunan di dinas tata ruang dan cipta karya Kota Bandung. Sedangkan tujuanpenulisan yang ingin dicapai dari hasil pelaporan kerja praktek ini adalah;

1. Untuk mengetahui tujuan dari pengarsipan di Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya Kota Bandung.

2. Untuk mengetahui prosedur pengarsipan di Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya Kota Bandung.

3. Untuk mengetahui peranan arsip di dinas Tata Ruang dan Cipta Karya Kota Bandung .

1.3 Kegunaan Kerja Praktek

Hasil kuliah kerja praktek ini diharapkan dapat memberikan sumbangan informasi bagi penulis, Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya Kota Bandung khususnya bagian Informasi dan Dokumentasi maupun pihak lain yang membutuhkan. Adapun manfaat yang diperoleh yaitu : 1. Penulis


(5)

Laporan kerja praktek ini berguna bagi penulis untuk menambah wawasaan yaitu mengetahui prosedur pengarsipan pada Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya Kota Bandung serta memperoleh pengalaman di dunia kerja sebagai studi banding dari apa yang didapat selama perkuliahan yaitu mata kuliah sistem informasi akuntansi dengan kuliah kerja praktek ini.

2. Perusahan

Mengurangi beban pekerjaan bagian dokumentasi dalam pencatatan pengarsipan di Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya Kota Bandung dan perusahaan dapat memberikan informasi tentang pengarsipan kepada penulis agar mengetahui bagaimana system pengarsipan dokumen bekerja. 3. Pihak lain

Laporan kerja praktek ini berguna untuk mengambil kesimpulan bahwa kerja praktek ini sebagai dasar perkembangan dari mata kuliah sistem informasi akuntansi dan sebagai bahan referensi untuk penelitian yang menyangkut pengarsipan.

1.4 Metode Kerja Praktek

Dalam penulisan Laporan Kerja Praktek ini, penulis menggunakan metode Block Release yaitu pelaksanaan kuliah kerja praktek dalam satu periode tertentu. Agar tersusunnya Laporan Kerja Praktek ini tentunya memerlukan teknik-teknik pengumpulan data. Adapun teknik-teknik pengumpulan data yang digunakan adalah :

1. Studi Lapangan ( Field Research)

Penulis mengumpulkan data primer yang dilaksanakan secara langsung pada perusahaan yang bersangkutan dengan mengadakan :


(6)

Penulis memperoleh data secara langsung dengan melalui pengamatan dan pencatatan kegiatan instansi di lapangan dan pelaksanaanya langsung pada tempat dimana peristiwa tersebut berlangsung sesuai dengan objek kerja prakteknya.

 Wawancara (Interview)

Teknik pengumpulan data dengan cara melaksanakan tatap muka langsung dengan pihak yang bersangkutan untuk diwawancarai sehingga data-data diperlukan dapat membantu memecahkan masalah yang akan dibahas.

 Dokumentasi

Mengumpulkan bahan tertulis berupa data-data yang diperoleh dari bagian perizinan dan Dokumentasi.

2. Studi Kepustakaan (Library Research)

Penelitian kepustakaan ini adalah pengumpulan data dengan cara mempelajari berbagai literatur, buku, dan hasil penelitian yang sejenis dengan masalah dan tema penelitian.

1.5 Lokasi dan Waktu Kerja Praktek

Lokasi kuliah kerja praktek dilakukan di Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya Kota Bandung yang bertempat di jalan Cianjur No. 34 Bandung yang mengenai prosedur pengarsipan dokumen perizinan , dimulai sejak 22 Juli sampai 25 Agustus, dengan keterangan sebagai berikut:


(7)

Jam kerja Karyawan Dan Jam kerja Praktek

Hari Waktu Keterangan

Senin - Jumat 08.30 – 16.00 WIB Jam Kerja

Jumat 08.30 – 15.00 WIB Jam Kerja

Sabtu - Minggu - Libur


(8)

Tabel 1.2

NO KEGIATAN BULAN

Juni'10 Juli'10 Agustus'10 Sep'10 Okt.'10 Nov'10

3 4 1 2 1 2 1 2 3 4 1

1 TAHAP PERSIAPAN

1.Membuat Surat izin Kerja Praktek

2.Mencari tempat Kerja Praktek

3.Menentukan Tempat Kerja Praktek

2 TAHAP PELAKSANAAN

1.Menganbil Surat Pengantar

2.Menyerahkan Surat Pengantar

3.Melaksanakan Kerja Praktek

4.Mengajukan Judul

5.Menyusun Laporan Kerja Praktek

3 TAHAP PELAPORAN

1.Menyiapkan Laporan Kerja Praktek

2.Bimbingan KP di Perusahaan

3.Bimbingan KP


(9)

BAB II

GAMBARAN UMUM INSTANSI

2.1 Sejarah Singkat Instansi

Dinas Tata Kota dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) Kotamadya Daerah Tingkat II Bandung Nomor 12/PD/1980. Perda ini kemudian direvisi oleh Perda Kotamadya Daerah Tingkat II Bandung Nomor 8 Tahun 1997 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Bandung yang kemudian direvisi untuk terakhir kalinya oleh Perda Kota Bandung Nomor 5 tahun 2001 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kota Bandung. Dinas Tata Kota merupakan pecahan dari biro pembangunan pada Ekbangpal (ekonomi, pembangunan dan peralatan) yang dibentuk pada tahun 1973 sebagai pengganti Biro Planologi. Biro Planologi sendiri dibentuk pada tahun 1970 sebagai pengganti dari Dinas Perencanaan dan Pembangunan Kota (DPPK). DPPK dibentuk pada tahun 1965 yang merupakan pengembangan dari Seksi Perencanaan dan Gambar pada Dinas PU. Dinas PU sendiri merupakan pecahan dari Djawatan Teknik yang dalam perkembangannya dipecah menjadi Dinas PU, Dinas Kebakaran dan Kebersihan Kota (DK3). Dinas Tata Kota mempunyai fungsi: pertama, merumuskan kebijakan teknis bidang tata ruang kota, kedua, melaksanakan tugas operaasional bidang tata kota yang meliputi survey dan pemetaan, perencanaan tata ruang kota dan perizinan pemanfaatan ruang kota, dan ketiga, melaksanakan pelayanan teknis administratif meliputi administrasi umum dan keuangan serta administrasi kepegawaian dinas 2.1.1 Visi dan Misi:

a. Visi


(10)

Memantapkan Kota Bandung sebagai Kota Jasa Bermartabat serta sesuai dengan tugas pokok, fungsi dan kewenangan sebagai dinas daerah, maka visi Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya Kota Bandung 2009-2013 adalah “Memantapkan Pemanfaatan Ruang Kota Yang Bermartabat”. Visi ini mengandung makna bahwa: pertama, ruang kota harus dapat berkontribusi terhadap terwujudnya kondisi lingkungan yang bersih, aman, tertib, stabil, dinamis, sehat, indah, dan hijau, kedua, ruang kota harus dapat berkontribusi terhadap peningkatan sarana hunian yang layak yang didukung dengan peningkatan kegiatan ekonomi kota, dan ketiga, tata ruang kota harus dapat ditaati oleh seluruh komponen kota.

. b. Misi:

Untuk mewujudkan visi tersebut, sejalan dengan misi Kota Bandung dalam RPJM 2009-2013: yaitu terutama terkait dengan misi mengoptimalkan penataan Kota Bandung menuju metropolitan terpadu yang berwawasan lingkungan serta misi meningkatkan kinerja pemerintahan Kota efektif, efisien, akuntabel dan transparan; maka misi yang dirumuskan adalah sebagai berikut:

1. Misi meningkatkan kualitas SDM Aparatur yang didukung dengan fasilitas kerja yang memadai.

Misi bertujuan untuk meningkatkan profesionalisme dan kompetensi aparatur Dinas yang didukung dengan peningkatan prasarana dan sarana serta fasilitas kerja yang memadai. Sedangkan sasarannya adalah :

 Berjalannya administrasi perkantoran;  Meningkatnya disiplin pegawai;


(11)

 Meningkatnya sistem pelaporan kinerja dan keuangan dinas. 2. Misi meningkatkan kualitas penataan ruang kota.

Misi ini bertujuan untuk meningkatkan tertib pemanfaatan ruang yang sesuai dengan daya dukung dan daya tamping lingkungannya adalah:

 Tersusunnya data dan analisa pemanfaatan ruang dan bangunan;

 Tersusunnya rencana teknis ruang kota pada kawasan strategis dan kawasan sentra ekonomi;

 Tersusunnya rencana teknis bangunan gedung pemerintah;

 Meningkatnya pemahaman masyarakat tenta ng peraturan tata ruang dan bangunan;

 Terawasinya pelaksanaan pembangunan gedung agar sesuai dengan izin mendirikan bangunan;

 Tertibnya pemanfaatan ruang dan bangunan.

3. Misi meningkatkan kualitas lingkungan perumahan dan kawasan permukiman.

Misi bertujuan untuk meningkatkan kuantitas sarana hunian masyarakat yang didukung dengan keberadaan prasarana dan sarana serta utilitas yang memadai. Sedangkan sasarannya adalah:

 Terarahkannya pengembangan hunian vertikal;

 Meningkatnya sarana hunian sewa masyarakat golongan ekonomi lemah, melalui pembangunan rusunawa;

 Meningkatnya pemahaman masyarakat tentang peraturan perundangan dan standar-standar bidang perumahan;

 Meningkatnya manajemen pengelolaan fasilitas social dan fasilitas umum kawasan-kawasan perumahan.


(12)

2.1.2 Azas dan Tujuan :

a. Berazaskan kekeluargaan dan gotong-royong menurut ajaran dan falsafah Pancasila. b. Tujuan Dinas Tata ruang dan Cipta Karya adalah mewujud kan penyelenggaraan

pemerintahan, pembangunan dan pelayanan publik yang baik di bidang penataan ruang kota, bidang perumahan serta sub bidang penataan bangunan dan bangunan-bangunan pada bidang pekerjaan umum.

2.1.3 Landasan dan Prinsip : a. Landasan Idiil: Pancasila

Landasan Konstitusional: Undang-undang Dasar 1945 Landasan Operasional:

 Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;

 Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;

 Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah

Pusat dan Daerah;

 Undang-undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan;

 Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;

 Undang-undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung;

 Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;

 Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup;


(13)

 Undang-undang Nomor 16 Tahun 1985 tentang Rumah susun;

 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria;

 Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Pertanggung

Jawab Keuangan Negara;

 Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota

 Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah;

 Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2005 tentang Bangunan Gedung;

 Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2004 tentang Penatagunaan Tanah;  Peraturan Pemerintah Nomor 63 Tahun 2002 tentang Hutan Kota;

 Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 1994 tentang Penghunian Rumah Susun oleh Bukan Pemilik;

 Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 1988 tentang Rumah Susun;

 Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1987 tentang Perubahan Batas Wilayah Kotamadya Bandung Daerah Tingkat II Bandung dengan Kabupaten Daerah Tingkat II Bandung ;

 Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 1996 tentang Pelaksanaan Hak dan Kewajiban Serta Bentuk dan Tata cara peran serta masyarakat Dalam Penataan Ruang;

 Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 07 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan serta Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah;


(14)

 Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 13 Tahun 2007 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Dinas Daerah Kota Bandung;

 Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 08 Tahun 2007 tentang Urusan Pemerintahan Daerah Kota Bandung;

 Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 03 Tahun 2006 tentang Perubahan Atas Peraturan daerah Kota Bandung Nomor 02 Tahun 2004 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Bandung;

 Peraturan Daerah Nomor 03 Tahun 2005 tentang Penyelenggaraan Ketertiban,

Kebersihan, dan Keindahan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan daerah Nomor 11 Tahun 2005;

 Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 06 Tahun 2002 tentang Penyelenggaraan Pengairan di Kota Bandung;

 Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 04 Tahun 2002 tentang Izin Peruntukan Penggunaan Tanah (IPPT);

 Peraturan Daerah Nomor 27 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kebersihan di Kota bandung;

 Peraturan Daerah Nomor 15 Tahun 2001 tentang Pemadam Kebakaran;

 Peraturan daerah Kotamadya Bandung Nomor 10 Tahun 1989 tentang Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Bandung;

 Peraturan daerah Kotamadya Bandung Nomor 14 Tahun 1998 tentang Bangunan di Wilayah Kotamadya daerah Tingkat II Bandung;


(15)

Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka. Pengelolaan dilakukan secara demokratis.

Pembagian Sisa Hasil Usaha dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa usaha masing- masing anggota.

Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal.

2.2 Struktur Organisasi Perusahaan dan Penjelasan

Struktur organisasi adalah kerangka pembagian tanggung jawab fungsional kepada unit-unit organisasi yang dibentuk untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan. Struktur organisasi ini merupakan salah satu kelengkapan penting bagi suatu perusahaan dimana di dalamnya digambarkan tingkat tanggung jawab, wewenang dan pemisahaan fungsi. Maka dar i itu dengan adanya struktur oganisasi ini akan mempermudah pembagian tugas sesuai dengan bidangnya masing-masing. Pada Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya Kota Bandung dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang bertanggung jawab atas segala kegiatan pengolaan organisasi.

Struktur organisasi pada umumnya digambarkan dengan petak-petak yang dihubungkan dengan garis horizontal dan vertikal, kotak menggambarkan nama jabatan atau fungsi, sedangkan garis horizontal menggambarkan adanya garis komando.

Manfaat dari adanya struktur organisasi yaitu :

- Karyawan dapat melihat secara jelas kedudukan dalam organisasi.

- Menggambarkan jenjang karir yang jelas.

- Memberikan informasi yang jelas siapa yang bertanggung jawab kepada apa/bidang apa.


(16)

Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) Kota Bandung Nomor 13 Tahun 2007 tentang Pembentukan dan susunan Organisasi Dinas Daerah Kota Bandung. Struktur Organisasi Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya Kota Bandung, terdiri dari:

a. Kepala Dinas

b. Sekretariat, yang membawahi :

- Sub Bagian Umum dan Perlengkapan

- Sub Bagian Kepegawaian

- Sub Bagian Keuangan dan Program

c. Bidang Survey dan Investigasi, yang membawahi : - Seksi Pengukuran dan Pemetaan

- Seksi Data dan Analisa

d. Bidang Perencanaan Tata Ruang, yang membawahi : - Seksi Rencana Detail Tata Ruang Kota - Seksi Rencana Teknis Prasarana Kota - Seksi Peremajaan dan Pengembangan Kota e. Bidang Dokumentasi dan Pelaporan, yang membawahi :

- Seksi Pelayanan Informasi Rencana Kota - Seksi Dokumentasi

f. Bidang Tata Bangunan dan Arsitektur Kota, yang membawahi : - Seksi Penataan Bangunan


(17)

- Seksi Teknik Arsitektur Kota

g. Bidang Perumahan, yang membawahi :

- Seksi Pengembangan Perumahan - Seksi Teknik Penyehatan Lingkungan - Seksi Fasilitas Sosial dan Fasilitas Umum

h. Bidang Pengendalian Tata ruang dan Bangunan, yang membawahi : - Seksi Pengawasan Tata Ruang dan Bangunan

- Seksi Penanganan Pengaduan dan sengketa - Seksi Pengusutan dan Penertiban

i. Unit Pelaksana Teknis Dinas. j. Kelompok Jabatan Fungsional.

Gambar Struktur Organisasi dapat dilihat di lampiran

2.3 Uraian tugas Jabatan Struktural 1. Seorang Ke pala Dinas, tugasnya :

Memimpin, mengatur, membina, mengkoordinasikan, mengevaluasi dan mengendalikan kegiatan Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya dalam kesekretariatan dinas, bidang survey dan investigasi, bidang perencanaan tata ruang kota, bidang tata bangunan dan arsitektur kota, bidang perumahan, bidang pengendalian tata ruang dan bangunan, serta bidang dokumen dan pelaporan.


(18)

Merumuskan dan menetapkan rencana dan program kerja Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya sesuai dengan kebijakan Kota.

Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan.

Memaraf dan/atau mendatangani konsep naskah dinas sesuai dengan bidang tugas dan kewenangan yang dimiliki berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Mengkoordinasikan, memantau dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan-kegiatan unit kerja di lingkungan Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya

Melaksanakan hubungan kerjasama dengan instansi terkait lainnya.

Membina dan memberikan motivasi serta bimbingan kepada bawahan dalam rangka meningkatkan produktivitas kerja.

Memberikan informasi, saran dan pertimbangan yang menyangkut efektivitas dan efsiensi pelaksanaan tugas Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya.

Melaporkan serta mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas-tugasnya kepada Walikota melalui Sekertaris Daerah Kota.

Melaksanakan tugas lain yang diberikan pimpinan sesuai dengan kewenangannya.

2. Sekertaris, tugasnya:

Memimpin, mengatur, membina, mengkoordinasikan, mengevaluasi dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan secretariat Dinas dalam bidang administrasi umum dan perlengkapan, kepegawaian, serta keuangan dan program.

Merumuskan dan menetapkan rencana dan program kerja secretariat sesuai dengan kebijakan dan program Dinas.


(19)

Menyusun konsep rencana kebutuhan anggaran dinas, kebutuhan dan usulan kepegawaian serta kebutuhan perlengkapan Dinas.

Menyusun konsep program kerja Dinas.

Menyiapkan dan membuat konsep naskah dinas sesuai dengan kewenangannya dan atau atas instruksi Kepala Dinas.

Memaraf dan atau menandatangani konsep naskah dinas sesuai dengan bidang tugas dan kewenangan yang dimiliki berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Mendistribusikan prasarana dan sarana penunjang pelaksanaan tugas-tugas dinas kepada unit kerja di lingkungan Dinas.

Membina dan memberikan motivasi serta bimbingan kepada bawahan dalam rangka meningkatkan produktivitas kerja.

Melaksanakan koordinasi dengan unit-unit atau satuan organisasi di lingkungan dinas dalam rangka pelaksanaan tugas-tugas Dinas.

Memberikan masukan, saran dan informasi kepada Kepala Dinas dan/atau unit kerja di lingkungan dinas mengenai kebijakan-kebijakan stratejik penyelenggaraan tugas-tugas dinas.

Mewakili Kepala Dinas dalam hal Kepala Dinas berhalangan untuk melakukan koordinasi yang berkaitan dengan tugas-tugas.

Mengumpulkan dan mengolah data dan informasi yang berkaitan dengan penyelenggaraan tugas-tugas.

Mengevaluasi dan melaporkan serta mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas-tugasnya kepada Kepala Dinas.


(20)

3. Ke pala Sub Bagian Umum dan Perlengkapan, tugasnya:

Memimpin, mengatur, membina , mengkoordinasikan, mengevaluasi dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan kepegawaian Dinas.

Merumuskan dan menetapkan rencana dan program kerja sesuai dengan lingkup tugasnya berdasarkan kebijakan dan program kesekretariatan Dinas.

Menyiapkan konsep naskah dinas sesuai dengan petunjuk pimpinan.

Melaksanakan pendistribusian dan administrasi naskah dinas serta perlengkapan ke unit-unit kerja di lingkungan dinas sesuai dengan rencana pengadaan yang ditetapkan.

Melaksanakan pengolahan dan penataan arsip naskah dinas. Melaksanakan administrasi perjalan dinas.

Melaksakan kegiatan rumah tangga dinas.

Menghimpun dan menerima surat dan naskah dinas lainnya.

Melaksanakan penomoran pengagendaan dan penggandaan naskah dinas sesuai dengan kebutuhan.

Melaksanakan pengelolaan, pemeliharaan dan inventarisasi perlengkapan dinas.

Memantau dan mengendalikan pelaksanaan tugas-tugas yang menjadi tanggungjawabnya. Mengevaluasi dan melaporkan serta mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas-tugasnya kepada Sekertaris.

Melaksanakan tugas lain yang diberikan pimpinan sesuai dengan kewenangannya. 4. Ke pala Sub Bagian Ke pegawaian, tugasnya:

Memimpin, mengatur, membina, mengkoordinasikan, mengevaluasi dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan kepegawaian Dinas.


(21)

Merumuskan dan menetapkan rencana dan program kerja sesuai dengan lingkup tugasnya berdasarkan kebijakan dan program kesekretariatan Dinas.

Menyiapkan konsep naskah dinas sesuai dengan petunjuk pimpinan. Melaksanakan adminisrasi kepegawaian dinas.

Menyusun rencan mutasi, kenaikan pangkat, penerapan disiplin dan pengembangan karir pegawai.

Menyiapkan dan menyusun bahan dan kesejahteraan pegawai.

Memantau dan mengendaikan pelaksanaan tugas-tugas yang menjadi tanggungjawabnya. Mengevaluasi dan melaporkan serta mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas-tugasnya kepada Sekertaris

Melaksanakan tugas lain yang diberikan pimpinan sesuai kewenangannya.

5. Ke pala Sub Bagian Ke uangan dan Program, tugasnya:

Memimpin, mengatur, membina, mengkoordinasikan, mengevaluasi dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan sub bagian keuangan dan program Dinas.

Merumuskan dan menetapkan rencana dan program kerja sesuai dengan lingkup tugasnya berdasarkan kebijakan dan program kesekretariatan Dinas.

Menyiapkan konsep naskah dinas sesuai dengan prtunjuk pimpinan.

Melaksankan penyusunan rencan program dan kegiatan dalam rangka penyusunan anggaran pendapatan dan belanja dinas.

Melaksanakan administrasi keuangan dan program dinas.


(22)

Mengevaluasi dan melaporkan serta mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas-tugasnya kepada Sekertaris.

Melaksanakan tugas lain yang diberikan pimpinan sesuia dengan kewenangannya. 6. Ke pala Bidang Survey dan Investigasi, tugasnya :

Memimpin, mengatur, membina, mengkoordinasikan, mengevaluasi dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan Bidang Survei dan Investigasi.

Merumuskan dan menetapkan rencana dan program kerja Bidang Survei dan Investigasi sesuai dengan kebijakan dan program Dinas.

Menghimpun rencana dan program kerja masing-masing unit kerja di lingkungan Bidang Survei dan Investigasi.

Menyiapkan dan menyusun konsep serta petunjuk teknis kegiatan survey dan investigasi. Mengkoordinasikan, memantau, melaksanakan dan mengendalikan kegiatan survey dan investigasi.

Menyiapkan dan membuat naskah dinas sesuai dengan kewenangannya dan/ atau instruksi/ disposisi Kepala Dinas.

Memaraf dan/ atau menandatangani konsep atau naskah dinas sesuai dengan bidang tugas dan kewenangan yang dimilikinya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Membina dan memberikan motivasi serta bimbingan kepada bawahan dalam rangka meningkatkan produktivitas kerja.

Melaksanakan koordinasi dengan unit-unit atau satuan organisasi di lingkungan dinas dalam rangka pelaksanaan tugas-tugas Dinas.


(23)

Memberikan masukan, saran dan informasi kepada Kepala Bidang dan/atau unit kerja di lingkungan dinas mengenai kebijakan-kebijakan stratejik penyelenggaraan tugas-tugas Dinas.

Mewakili Kepala Bidang dalam Kepala Bidang berhalangan untuk melakukan koordinasi yang berkaitan dengan tugas-tugas survey dan investigasi.

Mengumpulkan dan mengolah data dan informasi yang berkaitan dengan penyelenggaraan tugas-tugas pengukuran dan pemetaan.

Mengevaluasi dan melaporkan serta mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas-tugasnya kepada kepala Bidang.

Melaksanakan tugas lain yang diberikan pimpinan sesuai dengan kewenangannya

7. Ke pala Seksi Pengukuran dan Pemetaan, tugasnya:

Memimpin, mengatur, membina, mengkoordinasikan, mengevaluasi dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan seksi pengukuran dan pemetaan

Merumuskan dan menetapkan rencana dan program kerja seksi pengukuran dan pe metaan sesuai dengan kebijakan dan program Bidang.

Menyiapkan dan menyusun konsep serta petunjuk teknis kegiatan pengukuran dan pemetaan.

Mengkoordinasikan, memantau, melaksanakan dan mengendalikan kegiatan pengukuran dan pemetaan

Menyiapkan data dan informasi yang menyangkut data hasil pengukuran dan data lainnya yang diperlukan dalam kegiatan bidang-bidang perencanaan tata ruang, tata bangunan dan arsitektur kota, serta pengendalian tata ruang dan bangunan


(24)

Memaraf dan/atau menandatangani konsep atau naskah dinas sesuai dengan bidang tugas dan kewenangan yang dimilikinya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Membina dan memberikan motivasi serta bimbingan kepada bawahan dalam rangka meningkatkan produktivitas kerja.

Melaksanakan koordinasi dengan unit-unit atau satuan organisasi di lingkungan dinas dalam rangka pelaksanaan tugas-tugas Dinas.

Memberikan masukan, saran dan informasi kepada Kepala Bidang dan/atau unit kerja di lingkungan dinas mengenai kebijakan-kebijakan stratejik penyelenggaraan tugas-tugas Dinas.

Mewakili Kepala Bidang dalam hal Kepala Bidang berhalangan untuk melakukan koordinasi yang berkaitan dengan tugas-tugas survey dan investigasi.

Mengumpulkan dan mengolah data dan informasi yang berkaitan dengan penyelenggaraan tugas-tugas pengukuran dan pemetaan.

Mengevaluasi dan melaporkan serta mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas-tugasnya kepada Kepala Bidang.

Melaksanakan tugas lain yang diberikan pimpinan sesuai dengan kewenangannya. 8. Kepala Seksi Data dan Analisa, tugasnya:

Memimpin, mengatur, membina, mngkoordinasikan, mengevaluasi dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan Seksi Data dan Analisa.

Merumuskan dan menetapkan rencana dan program kerja Seksi Data dan Analisa sesuai dengan kebijakan dan arahan Kepala Bidang.


(25)

Menyiapkan dan menyusun konsep serta petunjuk teknis kegiatan pengumpulan dan analisa data serta pengelolaan data.

Mengkoordinasikan, memantau, melaksanakan dan mengendalikan kegiatan

pengumpulan dan penganalisaan data serta pengelolaan data.

Menyiapkan hasil analisa data dan informasi yang diperlukan dalam kegiatan bidang-bidang perencanaan tata ruang, tata bangunan dan arsitektur kota, serta pengendalian tata ruang dan bangunan.

Memaraf dan/atau menandatangani konsep atau naskah dinas sesuai dengan bidang tugas dan kewenangan yang dimilikinya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Membina dan memberikan motivasi serta bimbingan kepada bawahan dalam rangka meningkatkan produktivitas kerja.

Melaksanakan koordinasi dengan unit-unit atau satuan organisasi di lingkungan dinas dalam rangka pelaksanaan tugas-tugas Dinas.

Memberikan masukan, saran dan informasi kepada Kepala Bidang dan/atau unit kerja di lingkungan dinas mengenai kebijakan-kebijakan stratejik penyelenggaraan tugas-tugas Dinas.

Mewakili Kepala Bidang dalam hal Kepala Bidang berhalangan untuk mlakukan koordinasi yang berkaitan dengan tugas-tugas survey dan investigasi.

Mengumpulkan dan mengolah data dan informasi yang berkaitan dengan penyelenggaraan tugas-tugas kegiatan pengumpulan dan penganalisaan data serta pengelolaan data


(26)

Mengevaluasi dan melaporkan serta mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugass-tugasnya kepada Kepala Bidang.

Melaksanakan tugas lain yang diberikan pimpinan sesuai dengan kewenangannya. 9. Kepala Bidang Perencanaan Tata ruang, tugasnya:

Memimpin, mengatur, mengkoordinasikan, mengevaluasi dan mengendalikan

pelaksanaan kegiatan Bidang Perencanaan Tata Ruang Kota.

Merumuskan dan menetapkan rencana dan program kerja Bidang Perencanaan Tata Ruang Kota sesuai dengan kebijakan dan program kerja Dinas.

Menyiapkan dan menyusun konsep serta petunjuk teknis kegiatan penyusunan rencana detail tata ruang kota, rencana teknik prasarana kota, rencana tata bangunan dan lingkungan dan pengaturan zonasi kawasan khusus.

Mengkoordinasikan, memantau, melaksanakan dan mengendalikan kegiatan penyusunan rencana detail tata ruang kota, rencana teknik prasarana kota, rencana peremajaan dan pengembangan kota, serta pengaturan zonasi kawasan khusus.

Menyiapkan dan membuat naskah dinas sesuai dengan bidang tugas dan atau instruksi Kepala Dinas.

Memaraf dan atau menandatangani konsep atau naskah dinas sesuai dengan bidang tugas dan kewenangan yang dimilikinya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Membina dan memberikan motivasi serta bimbingan kepada bawahan dalam rangka meningkatkan produktivitas kerja.

Melaksanakan koordinasi dengan unit-unit atau satuan organisasi di lingkungan dinas dalam rangka pelaksanaan tugas-tugas Dinas.


(27)

Memberikan masukan, saran dan informasi kepada Kepala Dinas dan/atau unit kerja di lingkungan dinas mengenai kebijakan-kebijakan stratejik penyelenggaraan tugas-tugas Dinas.

Mewakili Kepala Dinas dalam hal kepala Dinas berhalangan untuk melakukan koordinasi yang berkaitan dengan tugas-tugas Perencanaan Tata Ruang Kota.

Mengumpulkan dan mengolah data dan informasi yang berkaitan dengan penyelenggaraan tugas-tugas Perencanaan Tata Ruang Kota.

Mengevaluasi dan melaporkan serta mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas-tugasnya kepada Kepala Dinas.

Melaksakan tugas lainyang diberikan pimpinan sesuai dengan kewenangannya.

10. Ke pala Seksi Rencana Detail Tata Ruang Kota, tugasnya:

Memimpin, mengatur, mengkoordinasikan, mengevaluasi dan mengendalikan

pelaksanaan kegiatan seksi rencana detail tata ruang kota.

Merumuskan dan menetapkan rencana dan program kerja seksi rencana detail tata ruang kota sesuai dengan kebijakan dan program kerja Bidang.

Menyiapkan dan menyusun konsep serta petunjuk teknis kegiatan penyusunan rencana detail tata ruang kota.

Mengkoordinasikan, memantau, melaksanakan dan mengendalikan kegiatan penyusunan rencan detail tata ruang kota.

Memaraf dan atau menandatangani konsep atau naskah dinas sesuai dengan bidang tugas dan kewenanganyang dimilikinya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.


(28)

Membuat arahan rencana intensitas dan kapasitas lahan untuk setiap jenis pelayanan pada kawasan-kawasan di seluruh wilayah kota.

Menyusun arahan rencana Koefesien Dasar Bangunan (KDB), Koefesien Lantai Bangunan (KLB), Koefesien Dasar Hijau (KDH) dan Ketinggian Bangunan (sky line). Mengevaluasi dan menyusun bahan-bahan untuk revisi dan atau penyusunan rencana detail tata ruang kota.

Membina dan memberikan motivasi serta bimbingan kepada bawahan dalam rangka meningkatkan produktivitas kerja.

Memberikan masukan, saran dan informasi kepada Kepala Bidang sesuai dengan tugas dan kewenangannya.

Mewakili Kepala Bidang dalam hal Kepala Bidang berhalangan untuk melakukan koordinasi yang berkaitan dengan tugas-tugas perencanaan tata ruang kota.

Mengevaluasi dan melaporkan serta mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas-tugasnya kepada Kepala Bidang.

Melaksanakan tugas lain yang diberikan pimpinan sesuai dengan kewenangannya. 11. Kepala Seksi Rencana Teknik Prasarana Kota, tugasnya:

Memimpin, mengatur, mengkoordinasikan, mengevaluasi dan mengendalikan

pelaksanaan kegiatan seksi rencana teknik prasarana kota.

Merumuskan dan menetapkan rencana dan program kerja seksi rencana teknik prasarana kota sesuai dengan kebijakan dan program kerja Bidang.

Menyiapkan dan menyusun konsep serta petunjuk teknis kegiatan penyusunan rencana teknik prasarana kota.


(29)

Mengkoordinasikan, memantau, melaksanakan dan mengendalikan kegiatan penyususnan rencana teknik prasarana kota.

Memaraf dan/atau menandatangani konsep atau naskah dinas sesuai dengan bidang tugas dan kewenangan yang dimilikinya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Mengevaluasi, merevisi, dan membuat garisan rencana trace dan geometric jalan serta normalisasi sungai/saluran air

Membuat garisan rencana Daerah Milik Jalan, Koridor Rel Kereta Api, Daerah Milik Sungai/saluran air dan koridor jalur listrik saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT). Membuat arahan pola dan besaran sarana parker serta jalan keluar/masuk persil dan atau perpetakan.

Mengevaluasi, merevisi dan membuat arahan garis rencana jaringan riool/ brandgang dan atau saluran air dalam suatu perpetakan.

Membuat arahan garis sempadan jalan, garis sempadan bangunan dan garis sempadan sungai/saluran air.

Mengevaluasi dan menyusun bahan-bahan untuk merevisi dan atau penyusunan rencana teknik ruang kota.

Membina dan memberikan motivasi serta bimbingan kepada bawahan dalam rangka meningkatkan produktivitas kerja.

Memberikan masukan, saran dan informasi kepada Kepala Bidang sesuai dengan tugas dan kewenangannya.

Mewakili Kepala Bidang dalam hal Kepala Bidang berhalangan untuk melakukan koordinasi yang berkaitan dengan tugas-tugas perencanaan tata ruang kota.


(30)

Mengevaluasi dan melaporkan serta mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas-tugasnya kepada Kepala Bidang.

Melaksanakan tugas lain yang diberikan pimpinan sesuai dengan kewenangannya.

12. Kepala Seksi Rencana Peremajaan dan Pengembangan Kota, tugasnya:

Memimpin, mengatur, mengkoordinasikan, mengevaluasi dan mengendalikan

pelaksanaan kegiatan seksi rencana peremajaan dan pengembangan kota.

Merumuskan dan menetapkan rencana dan program kerja seksi rencana peremajaan dan pengembangan kota sesuai dengan kebijakan dan program kerja Bidang.

Menyiapkan dan menyusun konsep serta petunjuk teknis kegiatan penyusunan rencana peremajaan dan pengembangan kota.

Mengkoordinasikan, memantau, melaksanakan dan mengendalikan kegiatan penyususnan rencana peremajaan dan pengembangan kota.

Memaraf dan/atau menandatangani konsep atau naskah dinas sesuai dengan bidang tugas dan kewnangan yang dimilikinya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Membuat arahan rencana perpetakan (site plan) dari rencana-rencana khusus.

Melaksanakan pendataan bangunan dan lingkungan dalam rangka peremajaan dan pengembangan kawasan.

Mengumpulkan bahan dan menyusun pengaturan zonasi kawasan khusus.

Mengevaluasi dan menyususn bahan-bahan untuk revisi dan atau penyusunan rencana peremajaan dan pengembangan kawasan.


(31)

Membina dan memberikan motivasi serta bimbingan kepada bawahan dalam rangka meningkatkan produktivitas kerja.

Memberikan masukan, saran dan informasi kepada Kepala Bidang sesuai dengan tugas dan kewenangannya.

Mewakili Kepala Bidang dalam hal Kepala Bidang berhalangan untuk melakukan koordinasi yang berkaitan dengan tugas-tugas perencanaan tata ruang kota.

Mengevaluasi dan melaporkan serta mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas-tugasnya kepada Kepala Bidang.

Melaksanakan tugas lain yang diberikan pimpinan sesuai dengan kewenangannya. 13. Ke pala Bidang Dokume n dan Pelaporan , tugasnya:

Memimpin, mengatur, membina, mengkoordinasikan, mengevaluasi dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan bidang dokumen dan pelaporan.

Merumuskan dan menetapkan rencana dan program kerja bidang dokumen dan pelaporan sesuai dengan kebijakan dan program Dinas.

Menghimpun rencana dan program kerja masing-masing unit kerja di lingkungan bidang dokumentasi dan pelayanan.

Menyiapkan dan menyusun konsep serta petunjuk teknis kegiatan bidang dokumen dan pelaporan.

Menyiapkan dan membuat naskah dinas sesuai dengan kewenangnanya dan/atau instruksi /disposisi Kepala Dinas.

Memaraf dan/atau menendatangani konsep atau naskah dinas sesuai dengan bidang tugas dan kewenangan yang dimilikinya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.


(32)

Membina dan memberikan motivasi serta bimbingan kepada bawahan dalam rangka meningkatkan produktivitas kerja.

Melaksanakan koordinasi dengan unit-unit atau satuan organisasi di lingkungan dinas dalam rangka pelaksanaan tugas-tugas Dinas.

Memberikan masukan, saran dan informasi kepada Kepala dinas dan/atau unit kerja di lingkungan dinas mengenai kebijakan-kebijakan stratejik penyelenggaraan tugas-tugas Dinas.

Mewakili Kepala Dinas dalam hal Kepala Dinas berhalangan untuk melakukan koordinasi yang berkaitan dengan tugas-tugas bidang dokumen dan pelaporan.

Mengevaluasi dan melaporkan serta mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas-tugasnya kepada Kepala Bidang.

Melaksanakan tugas lain yang diberikan pimpinan sesuai dengan kewenangannya. 14. Kepala Seksi Dokume ntasi, tugasnya:

Memimpin, mengatur, membina, mengkoordinasikan, mengevaluasi dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan seksi dokumentasi.

Merumuskan dan menetapkan rencana dan program kerja bidang dokumen dan pelaporan sesuai dengan kebijakan dan program Kepala Bidang.

Menyiapkan dan menyusun konsep serta petunjuk teknis kegiatan pendokumentasian bidang rencana tata ruang kota, bidang tata bangunan dan arsitektur kota, bidang perumahan, serta bidang pengendalian pemanfaatan ruang dan bangunan.

Mengkoordinasikan, memantau, melaksanakan dan mengendalikan kegiatan pengelolaan dokumen bidang rencana tata ruang kota, bidang tata bangunan dan arsitektur kota, bidang perumahan, serta bidang pengendalian pemanfaatan ruang dan bangunan.


(33)

Memaraf dan/atau menandatangani konsep atau naskah dinas sesuai dengan bidang tugas dan kewenangan yang dimilikinya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Membina dan memberikan motivasi serta bimbingan kepada bawahan dalam rangka meningkatkan produktivitas kerja.

Melaksanakan koordinasi dengan unit-unit atau satuan organisasi di lingkungan dinas dalam rangka pelaksanaan tugas-tugas Dinas.

Memberikan masukan, saran dan informasi kepada Kepala Bidang dan/atau unit kerja di lingkungan dinas mengenai kebijakan-kebijakan stratejik penyelenggaraan tugas-tugas Dinas.

Mewakili Kepala Bidang dalam hal Kepala Bidang berhalangan untuk melakukan koordinasi yang berkaitan dengan tugas-tugas pendokumentasian.

Mengevaluasi dan melaporkan serta mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas-tugasnya kepada Kepala Bidang.

Melaksanakan tugas lain yang diberikan pimpinan sesuai dengan kewenangannya.

15. Kepala Seksi pelayanan Informasi Rencana Kota, tugasnya:

Memimpin, mengatur, membi na, mengkoordinasikan, mengevaluasi dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan seksi pelayanan informasi rencana kota.

Merumuskan dan menetapkan rencana dan program kerja seksi pelayanan informasi rencana kota dengan kebijakan dan program Bidang.

Menyiapkan dan menyusun konsep serta petunjuk teknis kegiatan pelayanan informasi rencana kota.


(34)

Mengkoordinasikan, memantau, melaksanakan dan mengendalikan kegiatan pelayanan informasi rencana kota.

Memaraf dan/atau menandatangani konsep atau naskah dinas sesuai dengan bidang tugas dan kewenangan yang dimilikinya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Membina dan memberikan motivasi serta bimbingan kepada bawahan dalam rangka meningkatkan produktivitas kerja.

Melaksanakan koordinasi dengan unit-unit atau satuan organisasi di lingkungan dinas dalam rangka pelaksanaan tugas-tugas Dinas.

Memberikan masukan, saran dan informasi kepada Kepala Bidang dan/atau unit kerja di lingkungan dinas mengenai kebijakan-kebijakan stratejik penyelenggaraan tugas-tugas Dinas

Mewakili Kepala Bidang dalam hal Kepala Bidang berhalangan untuk melakukan koordinasi yang berkaitan dengan tugas-tugas penlayanan informasi rencana kota.

Mengumpulkan dan mengolah data informasi yang berkaitan dengan penyelenggaraan tugas-tugas pelayanan informasi rencana kota.

Mengevaluasi dan melaporkan serta mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas-tugasnya kepada Kepala Bidang.

Melaksanakan tugas lain yang diberikan pimpinan sesuai dengan kewenangannya.


(35)

Memimpin, mengatur, membina, mengkoordinasikan, mengevaluasi dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan Bidang Tata Bangunan dan Arsitektur Kota.

Merumuskan dan menetapkan rencana dan program kerja Bidang Tata Bangunan dan Arsitektur Kota sesuai dengan kebijakan dan program Dinas.

Menyiapkan dan menyusun konsep serta petunjuk teknis kegiatan penyusunan penataan bangunan, teknik bangunan gedung, serta teknik arsitektur kota.

Menyiapkan dan membuat naskah dinas sesuai dengan bidang tugas dan/atau instruksi /disposisi Kepala Dinas.

Memaraf dan/atau menendatangani konsep atau naskah dinas sesuai dengan bidang tugas dan kewenangan yang dimilikinya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Membina dan memberikan motivasi serta bimbingan kepada bawahan dalam rangka meningkatkan produktivitas kerja.

Melaksanakan koordinasi dengan unit-unit atau satuan organisasi di lingkungan dinas dalam rangka pelaksanaan tugas-tugas Dinas.

Memberikan masukan, saran dan informasi kepada Kepala dinas dan/atau unit kerja di lingkungan dinas mengenai kebijakan-kebijakan stratejik penyelenggaraan tugas-tugas Dinas.

Mewakili Kepala Dinas dalam hal Kepala Dinas berhalangan untuk melakukan koordinasi yang berkaitan dengan tugas-tugas Perencanaan Tata Ruang Kota.

Mengumpulkan dan mengolah data dan informasi yang berkaitan dengan penyelenggaraan tugas-tugas Penataan Bangunan dan Arsitektur Kota.


(36)

Mengevaluasi dan melaporkan serta mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas-tugasnya kepada Kepala Bidang.

Melaksanakan tugas lain yang diberikan pimpinan sesuai dengan kewenangannya.

17. Ke pala Seksi Penataan Bangunan, tugasnya:

Memimpin, mengatur, mengkoordinasikan, mengevaluasi dan mengendalikan

pelaksanaan kegiatan Seksi Penataan Bangunan.

Merumuskan dan menetapkan rencana dan program kerja Seksi Penataan Bangunan sesuai dengan kebijakan dan program Kerja Bidang.

Menyiapkan dan menyusun konsep serta petunjuk teknis perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi penataan bangunan pelayanan umum atau bangunan milik pemerintah dan bangunan lainnya.

Melaksanakan kegiatan penataan bangunan pelayanan umum atau bangunan milik pemerintah dan atau bangunan umum lainnya sesuai dengan aturan yang ditetapkan. Melaksanakan inventarisasi bangunan pelayanan umum atau bangunan mili k Negara. Meneliti dan mengkaji kesesuaian rancangan tata letak bangunan terhadap ketentuan garis sempadan yang telah ditetapkan meliputi: Garis Sempadan Jalan, Garis Sempadan Muka Bangunan, Garis Sempadan Samping dan Belakang (kerenggangan bangunan) dan Garis Sempadan Sungai/saluran.

Menyiapkan bahan dan menyusun rencana tata bangunan dan lingkungan kawasan khusus.


(37)

Meneliti, mengkaji dan memberikan arahan teknis dalam penataan Ruang Sempadan Bangunan meliputi : RTH Pekarangan, parker halaman, letak sumur resapan dan bangunan-bangunan pekarangan.

Meneliti dan mengkaji kesesuaian luas bangunan dengan ketentuan KDB, KTB dan KLB yang telah ditetapkan.

Meneliti, mengkaji dan memberikan arahan teknis tata ruang dalam dan kelengkapan bangunan.

Melaksanakan penelitian dan pemetaan gambar situasi bangunan sesuai dengan master plan dan detail plan yang telah disahkan.

Melaksanakan penyediaan dan pengadaan plat nomor bangunan dan papan proyek.

Membuat, menyajikan, menginventarisir dan mengelola peta bangunan serta nomor bangunan termasuk penyediaan sistim informasi peta bangunan.

Memaraf, menandatangani konsep atau naskah dinas sesuai dengan bidang tugas dan kewenangan yang dimilikinya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Membina dan memberikan motivasi serta bimbingan kepada bawahan dalam rangka meningkatkan produktivitas kerja.

Memberikan masukan, saran dan informasi kepada Kepala Bidang sesuai dengan tugas dan kewenangannya.

Mewakili Kepala Bidang dalam hal Kepala Bidang berhalangan untuk melakukan koordinasi yang berkaitan dengan tugas-tugas penataan bangunan.

Mengevaluasi dan melaporkan serta mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas-tugasnya kepada Kepala Bidang.


(38)

18. Ke pala Seksi Teknik Bangunan Gedung, tugasnya:

Memimpin, mengatur, mengkoordinasikan, mengevaluasi dan mengendalikan

pelaksanaan kegiatan Seksi Teknik Bangunan Gedung.

Merumuskan dan menetapkan rencana dan program kerja Seksi Teknik Bangunan Gedung sesuai dengan kebijakan dan program Kerja Bidang.

Menyiapkan dan menyusun konsep serta petunjuk teknis perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi Teknik Bangunan Gedung untuk bangunan pelayanan umum atau bangunan milik pemerintah dan bangunan lainnya.

Memberikan pelayanan advis teknik bangunan gedung yang meliputi: persyaratan struktur dan bahan, pembebanan, struktur atas, struktur bawah, keandalan struktur dan demolisi struktur sesuai standard dan peraturan yang telah ditetapkan.

Meneliti dan mengkaji keandalan struktur bangunan gedung dan bangun bangunan. Meneliti, mengkaji dan memberikan penilaian bangunan gedung dari aspek ekonomi dengan mengacu pada standar dan peraturan yang berlaku.

Memberikan bantuan teknis dalam pengelolaan bangunan milik Pemerintah Kota Bandung atau milik Negara.

Menyiapkan dan melaksanakan bantuan teknis dalam perencanaan, monitoring pelaksanaan (supervisi) dan evaluasi pada pembangunan gedung dan sarana prasarana bangunan gedung milik pemerintah atau Negara.

Menyiapkan dan menyusun analisa standar harga satuan bangunan gedung, bangun bangunan dan sarana prasarana bangunan gedung.


(39)

Melaksanakan kegiatan perencanaan, perancangan teknis bangunan pelayanan umum dan bangunan umum lainnya.

Mengelola dan melaksanakan administrasi pelaksanaan pembangunan bangunan gedung, sarana prasarana bangunan gedung dan bangun bangunan milik pemerintah kota Bandung Memaraf, menandatangani konsep atau naskah dinas sesuai dengan bidang tugas dan kewenangan yang dimilikinya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Membina dan memberikan motivasi serta bimbingan kepada bawahan dalam rangka meningkatkan produktivitas kerja.

Memberikan masukan, saran dan informasi kepada Kepala Bidang sesuai dengan tugas dan kewenangannya.

Mewakili Kepala Bidang dalam hal Kepala Bidang berhalangan untuk melakukan koordinasi yang berkaitan dengan tugas-tugas teknik bangunan gedung.

Mengevaluasi dan melaporkan serta mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas-tugasnya kepada Kepala Bidang.

Melaksanakan tugas lain yang diberikan pimpinan sesuai dengan bidang tugasnya.

19. Ke pala Seksi Arsitektur Kota, tugasnya:

Memimpin, mengatur mengkoordinasikan, mengevaluasi dan mengendalikan

pelaksanaan Kegiatan Seksi Teknik Arsitektur Kota.

Merumuskan dan menetapkan rencana dan program kerja Seksi Teknik Arsitektur Kota sesuai dengan kebijakan dan program kerja bidang.


(40)

Menyiapkan dan menyusun konsep petunjuk perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi perencanaan teknik arsitektur kota untuk bangunan pelayanan umum atau bangunan milik pemerintah dan bangunan lainnya.

Melaksanakan kegiatan perencanaan teknik arsitektur kota yang mencakup ornament kota, tipologi bangunan dan kontekstual bangunan terhadap lingkungannya.

Melaksanakan advis teknik arsitektur ruang kota yang meliputi: kesesuaian titi k, tata letak desain street furniture dan bangun bangunan.

Menyiapkan desain bangun bangunan milik Pemerintah Kota Bandung.

Menyiapkan dan menyusun konsep petunjuk teknis penelitian kelengkapan syarat-syarat teknik desain Street furniture dan bangun bangunan.

Mengelola dan memproses administrasi perencanaan dan perancangan teknis arsitektur kota.

Mengadakan survey dan investigasi bangunan gedung maupun bangun bangunan dari asfek teknik arsitektur kota.

Memaraf, menandatangani konsep atau naskah dinas sesuai dengan bidang tugas dan kewenangan yang dimilikinya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Membina dan memberikan motivasi serta bimbingan kepada bawahan dalam rangka meningkatkan produktivitas kerja.

Memberikan masukan, saran dan informasi kepada Kepala Bidang sesuai dengan tugas dan kewenangannya.

Mewakili Kepala Bidang dalam hal Kepala Bidang berhalangan untuk melakukan koordinasi yang berkaitan dengan tugas-tugas teknik arsitektur kota.


(41)

Mengevaluasi dan melaporkan serta mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas-tugasnya kepada Kepala Bidang.

Melaksanakan tugas lain yang diberikan pimpinan sesuai dengan bidang tugasnya. 20. Ke pala Bidang Perumahan, tugasnya:

Memimpin, mengatur, membina, mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan bidang perumahan dalam bidang pengembangan perumahan, teknik penyehatan lingkungan dan fasilitas sosial dan fasilitas umum.

Menyusun rencana dan program kerja pada Bidang Perumahan sesuai dengan kebijakan dan arahan dari Kepala Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya.

Menyiapkan dan menyusun konsep petunjuk teknis kegiatan Bidang Perumahan.

Mengkoordinir dan memantau kegiatan pengembangan perumahan teknik penyehatan lingkungan dan pengelolaan fasilitas sosial dan fasilitas umum

Melaksanakan perencanaan dan pembangunan pengembangan perumahan, proses sewa tanah dan bangunan milik/dikuasai pemerintah Kota Bandung, penyerahan dan pendataan fasilitas sosial dan fasilitas umum serta penyehatan lingkungan.

Menyiapkan dan membuat konsep naskah dinas sesuai dengan kewenangannya dan atau atas instruksi Kepala Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya.

Memarap dan atau menandatangani konsep atau naskah dinas sesuai dengan bidang tugas dan kewenangan yang dimilikinya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Melaksanakan koordinasi dan kerjasama dengan unit kerja di lingkungan Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya dalam rangka efektifitas dan efesiensi penyelenggaraan perumahan.


(42)

Membina dan memberikan motivasi serta bimbingan kepada bawahan dalam rangka meningkatkan produktivitas kerja.

Memberikan masukan, saran dan informasi kepada Kepala Dinas dan atau unit kerja lain di lingkungan Dinas mengenai kebijakan-kebijakan strategis penyelenggaraan tugas-tugas Dinas.

Mengevaluasi dan mengawasi pelaksanaan tugas-tugas di lingkungan Bidang Perumahan. Mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugas-tugasnya kepada Kepala Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya.

Melaksanakan tugas lain yang diberikan pimpinan sesuai dengan kewenangannya.

21. Ke pala Seksi Pengembangan Perumahan, tugasnya:

Memimpin, mengatur dan mengendalikan kegiatan seksi Pengembangan Perumahan pada Bidang Perumahan di bidang Pengembangan Perumahan.

Menyiapkan, menyusun rencana dan program kerja pada seksi Pengembangan Perumahan di bidang perencanaan, pelaksanaan dan Evaluasi kegiatan pengembangan perumahan sesuai dengan kebijakan dan arahan dari Kepala Bidang Perumahan Dinas Tata Ruang dan cipta Karya.

Menyiapkan dan menyusun konsep petunjuk teknis kegiatan Pengembangan Perumahan. Melaksanakan pembangunan pengembangan perumahan.

Mengkoordinir, memantau dan memberikan arahan kegiatan penghunian dan penyewaan tanah dan bangunan milik/dikuasai Pemerintahan Kota Bandung.

Menyiapkan dan menyusun konsep petunjuk teknis kegiatan arahan sewa tanah dan bangunan milik/dikuasai Pemerintahan Kota Bandung.


(43)

Mengelola data pemakai tanah milik/dikuasai Pemerintah Kota Bandung.

Memantau data mengendalikan pelaksanaan tugas-tugas yang menjadi tanggung jawabnya.

Mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugas-tugasnya kepada Kepala Bidang Perumahan.

Melaksanaakan tugas lain yang diberikan pimpinan sesuai dengan kewenangannya.

22. Kepala Seksi Teknik Penyehatan Lingkungan, tugasnya:

Memimpin, mengatur, dan mengendalikan kegiatan seksi teknik penyehatan lingkungan pada bidang perumahan di bidang perencanaan, dan evaluasi kegiatan teknik penyehatan lingkungan.

Menyiapkan dan menyusun program kerja pada seksi teknik penyehatan lingkungan di bidang perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi kegiatan penyehatan lingkungan sesuai kebijakan dan arahan dari Kepala Bidang Perumahan Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya. Menyiapkan dan menyusun konsep petunjuk teknis kegiatan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi serta serah terima pekerjaan teknik penyehatan lingkungan.

Menyiapkan dan menyusun perencanaan teknik penyehatan lingkungan.

Melaksanakan pembangunan sarana dan prasarana penyehatan lingkungan, pengelolaan, evaluasi dan serah terima sarana dan prasarana terbangun.

Mengkoordinir dan memantau kegiatan pembangunan sarana dan prasarana air bersih/air kotor, penyehatan lingkungan dan pembinaan teknik penyehatan lingkungan.

Melaksanakan survei investigasi, pengelolaan teknik penyehatan lingkungan sesuai dengan pedoman yang telah ditetapkan.


(44)

Memberikan masukan, saran dan informasi kepada Kepala Bidang perumahan sesuai dengan tugasnya.

Memantau dan mengendalikan pelaksanaan tugas-tugas yang menjadi tanggung jawabnya.

Mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugas-tugasnya kepada Kepala Bidang Perumahan.

Melaksanakan tugas lain yang diberikan pimpinan sesuai dengan kewenangannya.

23. Kepala Seksi Fasilitas Sosial dan Fasilitas Umum, tugasnya:

Memimpin, mengatur, dan mengendalikan kegiatan Seksi Fasilitas Sosial dan Fasilitas Umum pada bidang perumahan di bidang perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi kegiatan penyerahan fasilitas umum dan fasilitas sosial dari pihak ketiga kepada Pemerintah Kota Bandung.

Menyiapkan dan menyusun rencana dan program kerja pada Seksi Fasilitas Sosial dan Fasilitas Umum sesuai dengan kebijakan dan arahan dari Kepala Bidang Perumahan Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya.

Menyiapkan dan menyusun konsep petunjuk teknis kegiatan penyerahan fasilitas sosial dan fasilitas umum dari pihak ketiga kepada Pemerintah Kota Bandung.

Melaksanakan pendataan lahan fasilitas sosial dan fasilitas umum.

Menyiapkan dan menyusun petunjuk teknis kegiatan pemberian rekomendasi pengelolaan lahan fasilitas sosial dan fasilitas umum.


(45)

Menyiapkan data administrasi, warkah-warkah lahan fasilitas sosial dan fasilitas umum untuk bahan pengajuan sertifikasi tanah.

Melaksanakan administrasi penyerahan fasilitas sosial dan fasilitas umum dari pihak ketiga kepada Pemerintah Kota Bandung.

Memberikan masukan, saran dan informasi kepada Kepala Bidang Perumahan sesuai dengan tugasnya.

Memantau dan mengendalikan pelaksanaan tugas-tugas yang menjadi tanggung jawabnya.

Mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugas-tugasnya kepada Kepala Bidang Perumahan.

Melaksanakan tugas lain yang diberikan pimpinan sesuai dengan kewenangannya.

24. Kepala Bidang Pengendalian Tata Ruang dan Bangunan, tugasnya:

Memimpin, mengatur, membina, mengkoordinasikan, mengevaluasi dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan Bidang Pengendalian Tata Ruang dan Bangunan dalam bidang Pengawasan Tata ruang dan Bangunan, penanganan pengaduan dan Sengketa Pengusutan dan Penertiban.

Menyusun rencana dan program kerja pada Bidang Pengendalian Tata Ruang dan Bangunan sesuai dengan kebijakan dan arahan dari Kepala Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya.

Menyiapkan dan menyusun konsep petunjuk teknis kegiatan Bidang Pengendalian Tata Ruang dan Bangunan .


(46)

Menyiapkan dan membuat konsep naskah dinas sesuai dengan kewenangannya dan atau atas instruksi Kepala Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya.

Memarap dan atau menandatangani konsep atau naskah dinas sesuai dengan bidang tugas dan kewenangan yang dimilikinya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Melaksanakan koordinasi dan kerjasama dengan unit kerja di lingkungan Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya dalam rangka efektifitas dan efesiensi penyelenggaraan perumahan.

Membina dan memberikan motivasi serta bimbingan kepada bawahan dalam rangka meningkatkan produktivitas kerja.

Memberikan masukan, saran dan informasi kepada Kepala Dinas dan atau unit kerja lain di lingkungan Dinas mengenai kebijakan-kebijakan strategis penyelenggaraan tugas-tugas Dinas.

Mengevaluasi dan mengawasi pelaksanaan tugas-tugas di lingkungan Bidang Perumahan. Mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugas-tugasnya kepada Kepala Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya.

Melaksanakan tugas lain yang diberikan pimpinan sesuai dengan kewenangannya.

25. Ke pala Seksi Pengawasan Tata Ruang dan Bangunan

Memimpin, mengatur dan mengawasi pelaksanaan kegiatan seksi pengawasan tata ruang dan bangunan pada Bidang Pengendalian Tata Ruang dan Bangunan di bidang perencanaan kerja, pelaksanaan dan evaluasi kegiatan pengawasan tata ruang dan bangunan.


(47)

Menyusun rencana program kerja seksi pengawasan tata ruang dan bangunan sesuai kebijakan arahan dari kepala Bidang Pengendalian Tata Ruang dan Bangunan pada Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya.

Menyiapkan dan menyusun konsep pengawasan tata ruang dan bangunan.

Mengumpulkan, menginventarisir bahan dan mengolah data dalam rangka pengawasan tata ruang dan bangunan.

Melaksanakan pengawasan bangunan bagi bangunan yang sedang didirikan dan atau bangunan yang telah ditetapkan.

Menyampaikan berkas hasil pengawasan kepada kepala Bidang Pengendalian Tata ruang dan Bangunan sebagai bahan kebijaksanaan lebih lanjut.

Melaksanakan Pengendalian Bangunan yang telah mendapat izin agar bangunan yang dibangun sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

Memberikan arahan teknis kepada masyarakat mengenai tata ruang dan bangunan sesuai dengan izin yang telah ditetapkan.

Melaksanakan Pengendalian Bangunan yang belum memiliki izin serta memberikan penyuluhan/pengertian kepada masyarakat agar pembangunannnya disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku.

Mengumpulkan, menginventarisir bahan dan mengolah data dalam rangka pengawasan tata ruang dan bangunan.

Menyiapkan berkas pengawasan tata ruang dan bangunan ke kepala Bidang Pengendalian Tata Ruang dan Bangunan sebagai bahan kebijaksanaan lebih lanjut.

Memaraf dan atau menandatangani konsep naskah Dinas sesuai bidang tugas dan kewenangan yang dimiliki.


(48)

Memberikan masukan, saran dan informasi kepada Kepala Bidang Pengendalian Tata Ruang dan Bangunan.

Membina serta memberikan motivasi dan bimbingan kepada bawahan untuk bekerja secara efektif dan efesien.

Melaksanakan Pengelolaan Administrasi yang berkaitan dengan pengawasan tata ruang dan bangunan.

Memantau dan mengendalikan pelaksanaan tugas-tugas yang menjadi tanggung jawabnya.

Mengevaluasi dan melaporkan serta mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas-tugasnya kepada kepala Bidang Pengendalian tata ruang dan Bangunan pada Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya.

26. Kepala Seksi Pengusutan dan Pembongkaran, tugasnya:

Memimpin, mengatur dan mengawasi pelaksanaan kegiatan seksi pengusutan dan penertiban pada Bidang Pengendalian Tata Ruang dan Bangunan di bidang perencanaan kerja, pelaksanaan dan evaluasi kegiatan pengusutan tata ruang dan bangunan.

Menyusun rencana program kerja seksi penanganan pengusutan dan penertiban sesuai kebijakan arahan dari kepala Bidang Pengendalian Tata Ruang dan Bangunan pada Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya.

Menyiapkan dan menyusun konsep pengusutan dan penertiban.

Mengumpulkan, menginventarisir bahan dan mengolah data dalam rangka pengusutan dan penertiban.


(49)

Melaksanakan pengusutan dan pembongkaran bangunan bagi bangunan yang sedang didirikan dan atau bangunan yang telah ditetapkan.

Menyampaikan berkas hasil pengawasan kepada kepala Bidang Pengendalian Tata ruang dan Bangunan sebagai bahan kebijaksanaan lebih lanjut.

Melaksanakan Pengendalian Bangunan yang telah mendapat izin agar bangunan yang dibangun sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

Memberikan arahan teknis kepada masyarakat mengenai tata ruang dan bangunan sesuai dengan izin yang telah ditetapkan.

Menyiapkan berkas pengawasan tata ruang dan bangunan ke kepala Bidang Pengendalian Tata Ruang dan Bangunan sebagai bahan kebijaksanaan lebih lanjut.

Memaraf dan atau menandatangani konsep naskah Dinas sesuai bidang tugas dan kewenangan yang dimiliki.

Memberikan masukan, saran dan informasi kepada Kepala Bidang Pengendalian Tata Ruang dan Bangunan.

Membina serta memberikan motivasi dan bimbingan kepada bawahan untuk bekerja secara efektif dan efesien.

Melaksanakan Pengelolaan Administrasi yang berkaitan dengan pengawasan tata ruang dan bangunan.

Memantau dan mengendalikan pelaksanaan tugas-tugas yang menjadi tanggung jawabnya.

Mengevaluasi dan melaporkan serta mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas-tugasnya kepada kepala Bidang Pengendalian tata ruang dan Bangunan pada Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya.


(50)

27. Kepala UPTD pe ngujian Bahan dan Kelayakan Bangunan, tugasnya: Menyusun Rencana Kerja UPTD Pengujian Bahan dan Kelayakan Bangunan.

Menginventarisir dan menghimpun data bangunan sesuai dengan prosedur dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Melaksanakan pengujian bahan dan kelayakan bangunan sesuai dengan prosedur dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Menghimpun dan menyusun berkas hasil pengujian bahan dan kelayakan bangunan. Memaraf dan atau menandatangani konsep naskah dinas.

Mengatur, menetapkan dan membagi habis tugas kepada pegawai UPTD Pengujian Bahan dan Kelayakan bangunan.

Membimbing dan memotivasi pegawai UPTD Pengujian Bahan dan Kelayakan Bangunan dalam melaksanakan pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya.

Mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas kepada Kepala DISTARCIP melalui Sekertaris Dinas Tata Ruang Cipta Karya.

Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai bidang tugasnya. 28. Kepala UPTD Pengelolaan Rumah Susun, tugasnya:

Menyusun Rencana Kerja UPTD Pengelolaan Rumah Susun. Menginventarisir dan menghimpun data bangunan rumah susun.

Melaksanakan pengelolaan rumah susun sesuai dengan prosedur dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Menghimpun dan menyusun berkas hasil pengelolaan rumah susun yang akan diparaf dan atau ditandatangani pimpinan.


(51)

Menghimpun dan menyusun bahan kebijakan pengelolaan rumah susun. Memaraf dan atau menandatangani konsep naskah dinas.

Mengatur, menetapkan dan membagi habis tugas kepada pegawai UPTD Pengelolaan Rumah Susun.

Membimbing dan memotivasi pegawai UPTD Pengelolaan Rumah Susun dalam melaksanakan pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya.

Mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas kepada Kepala DISTARCIP melalui Sekertaris Dinas Tata Ruang Cipta Karya.

Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai bidang tugasnya.

2.4 Aspek-aspek Kegiatan Instansi 1. bidang organisasi dan manajemen

a. melakukan penyempurnaan struktur organisasi yang sesuai dengan tuntunan manjemen modern, sehingga efektifitas dan efisiensi personil dapat dioptimalkan yang didukung oleh SDM yang profesional.

b. melaksanakan pemeliharaan dan peningkatan tertib administrasi baik perangkat lunak maupun perangkat keras, sehingga baik system komputerisasi maupun perangkatnya dan inventaris yang ada dapat di manfaatkan dengan sebaik-baiknya secara efisien dan efektif.

c. Memuat laporan aktivitas administrasi:

1) Laporan keuangan per-triwulan, per-semester dan per-tahun 2) Laporan pertanggung jawaban RAT.


(52)

d. Mengoptimalisasikan pembenahan intern dan exter nal organisasi disesuaikan dengan kebutuhan proses komputerisasi yang terpadu sehingga dapat terwujud kinerja organisasi yang baik dan benar.

e. Mengintensifkan rapat-rapat pengurus, pengawas dan para manager/pengelola. f. Menggalakan budaya kerja keras, berprestasi, disiplin, berdedikasi dan loyalitas. g. Melaksanakan program audit oleh Akuntan Publik dan pengawasan setiap tahun.

h. Melanjutkan upaya pemeliharaan sarana perlengkapan administrasi perkantoran dan sarana penunjang kegiatan lainnya.

2. Bidang Ke uangan dan Permodalan

Guna mewujudkan, perlu adanya pengendaliaan keuangan, tertib administrasi dan disiplin anggaran, antara lain:

a. Penyempurnaan system pengendalian keuangan yang mantap malalui system

komputeriasasi terpadu serta disiplin penggunaan anggaran sesuai anggaran yang ditetapkan.

b. menyiapkan bahan penyusunan rencana program dan petunjuk teknis di bidang keuangan

c. menyiapkan bahan pelaksanaan rencana program dan petunjuk teknis di bidang keuangan

d. menyiapkan bahan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga dan instansi lain di bidang keuangan

e. menyiapkan bahan pengawasan dan pengendalian bidang keuangan

f. menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas. 3. Bidang Pendidikan


(53)

a. Melakukan bantuan kepada anak-anak Sekolah kejuruan dan mahasiswa atau Pelaksana pendidikan yang ingin melakukan kerja praktek atau meminta data, selama data tersebut bersifat umum.

b. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan terhadap pengurus, pengawas, manajer dan karyawan pegawai pemerintah kota Bandung untuk meningkatkan kemampuan teknis dan material.


(54)

BAB III

PEMBAHASAN HASIL PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK

3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek

Penulis melaksanakan kerja praktek ini dilakukan sejak tanggal 22 Juli sampai 25 Agustus 2010 yang bertempat di Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya Kota Bandung Jl. Cianjur No.34. Di dalam pelaksanaan kuliah kerja praktek, penulis ditempatkan di bagian Informasi dan Dokumentasi yang berada di bawah tanggung jawab Kepala Bidang Dokumen dan Pelaporan pada Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya Kota Bandung. Praktek Kerja ini dilakukan sesuai dengan pokok bahasan yang ingin diketahui dan diteliti penulis yaitu mengenai prosedur pengarsipan izin mendirikan bangunan, untuk mengetahui kegiatan pengarsipan yang dilakukan oleh pegawai Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya bagian Dokumen.

Di dalam pembahasan yang akan penulis jabarkan, penulis akan menjabarkan pula apa yang dimaksud pengarsipan.

Berdasarkan peraturan pemerintah nomor 19 tahun 1961 ayat a dan b yang dikutip oleh Gie yang dimaksud dengan arsip adalah:

a. Pengertian umum : wujud tulisan dalam bentuk corak teknis bagaimanapun juga dalam keadaan tunggal, berkelompok maupun dalam kesatuan bentuk dan usaha perencanaan, pelaksanaan, dan penyelenggaraan kehidupan bangsa pada umumnya

b. Pengertian Khusus : kumpulan surat-surat atau bahan-bahan penolong lainnya dengan fungsi memastikan suatu ingatan dalam administrasi Negara yang dibuat secara physis dan yuridis dengan perkembangan organisasi, yang disimpan dan dipelihara selama diperlukan.

(2000:15) Pengertian arsip menurut pendapat Amsyah adalah sebagai berikut:

“Arsip adalah setiap catatan/record/warkat yang tertulis, tercetak atau ketikan dalam betuk huruf, angka atau gambar, yang mempunyai arti dan tujuan tertentu sebagai


(55)

bahan komunikasi dan informasi yang terekam pada kertas, kertas film, media computer piringan dan kertas fotocopy”.

(2005:22)

Berdasarkan uraian diatas dapat didefinisikan : arsip merupkanan naska-naska atau dokumen sebagai pusat ingatan dari berbagai kegiatan atau organisasi dimana arsip-arsip dipelihara dan disimpan sebaik mungkin secara system matis ditempat yang telah disediakan agar lebih muda ditemukan apabilah diperlukan kembali.

Pengertian prosedur ialah merupakan rangkaian aktivitas atau kegiatan yang dilakukan secara berulang- ulang dengan cara yang sama. Prosedur juga merupakan komponen dari sistem informasi baik itu system informasi manajemen atau informasi akuntansi.

Prosedur menurut Ceci Giiiespie yang dikutif oleh La Midjan dan Azhar Susanto menjelaskan pengertian Prosedur adalah :

“suatu urut-urutan dari pekerjaan tata usaha (Clerical Operation), yang biasanya melibatkan beberapa petugas di dalam suatu bagian atau lebih yang diadakan berulang- ulang di dalam perusahaan”.

(2003:4)

Dari definisi tersebut maka dapat disimpulkan bahwa : suatu urutan dari pekerjaan tata usaha yang melibatkan beberapa petugas menurut tingkat- tingkatnya. Prosedur- prosdur harus dikoordinasikan sedemikian rupa, sehingga pekerjaan seorang pegawai secara otomatis di cek oleh pegawai lainnya secara tidak lepas dari pegawai pertama untuk melakukan tugasnya sendiri yang telah ditentukan.


(56)

“peranan arsip sebagai sumber informasi, maka arsip dapat me mbantu dala m me ngingatkan dalam rangka pengambilan keputusan secara tepat dan cepat mengenai suatu masalah”.

Maka berdasarkan pengertian diatas arsipmerupakan pusat ingatan dari setiap organisasi. Barthos (2000:5) menyatakan bahwa peranan kearsipan adalah :

”sebagai pusat ingatan, sebagai sumber informasi dan sebagai alat pengawasan yang sangat diperlukan dalam setiap organisasi dalam rangka kegiatan perencanaan, penganalisaan, penge mbangan, perumusan kebijaksanaan dalam me ngambil keputusan, pe mbuatan laporan, pertanggungjawaban, pe nilaian dan pengendalian setepat-tepatnya”.

Maka berdasarkan pengertian diatas arsip merupakan pusat ingatan dari setiap organisasi.

3.2 Teknis Pelaksanaan Kerja Praktek

Teknik kuliah kerja praktek ini dilaksanakan dalam satu periode selama satu bulan yaitu 25 hari kerja yang berlangsung mulai dari tanggal 22 Juli 2010 sampai dengan tanggal 25 Agustus 2010. Selama melaksanakan kerja praktek pada Tata Ruang dan Cipta Karya Kota Bandung, penulis ditempatkan pada bagian Informasi dan Dokumentasi dimana pada bagian ini mempunyai fungsi dan peran sama pentingnya dengan bagian lain. Penulis diberi kesempatan untuk membantu mengerjakan tugas yang ada, tugas tersebut antara lain:

1. Membantu pengarsipan Dokumen Perizinan pembangunan.

2. Mengambil data-data yang diperlukan dalam pembahasan Kerja Praktek.

3. Diskusi atau tanya jawab dengan pegawai Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya, di bidang Informasi dan Dokumentasi.

4. Mendengarkan arahan dari Ibu dan Bapak pembimbing di Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya.


(57)

Namun dalam hal ini penulis tetap dibimbing dan diarahkan agar tidak terjadi kesalahan yang akan menimbulkan koreksi pada masa yang akan datang.

3.3 Hasil Pelaksanaan Kerja Praktek

3.3.1.Tujuan dari Pengarsipan di Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya Kota Bandung. Mengarsip merupakan bagian dari kegiatan rutin seorang sekretaris atau arsiparis. Tujuan pengarsipan adalah apabila kita sewaktu-waktu membutuhkan informasi yang ada pada arsip, kita dapat dengan mudah menemukannya. Agar tujuan kearsipan dapat tercapai dengan baik, maka diperlukan berbagai cara dan usaha yang tepat, efektif, dan efisien.

Tujuan Arsip dan Kearsipan lainnya pun ialah untuk menjamin keselamatan bahan pertanggungan jawab nasional tentang perencanaan, pelaksanaan dan penyelenggaraan kehidupan kebangsaan serta untuk menyediakan bahan pertanggung-jawaban tersebut bagi kegiatan pemerintah.

jadi kesimpulan dari tujuan pengarsipan adalah:

1. Agar arsip dapat disimpan dan diketemukan kembali dengan cepat dan tepat.

2. Menunjang terlaksananya penyusutan arsip yang berdaya guna dan berhasil guna.

Adapun tujuan sistem pengarsipan menurut pegawai Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya adalah :

1. Menghemat Waktu

Dengan menggunakan filling system yang tepat, penyimpanan dan penemuan kembali arsip dapat dilakukan dengan cepat.


(58)

Dalam kegiatan penyimpanan (filling) dan penemuan kembali (finding) arsip tidak terlalu banyak mengeluarkan atau menimbulkan tenaga.

3. Menghemat Tempat

Dengan menggunakan filling system yang tepat, penyimpanan arsip tidak tidak membutuhkan ruangan yang luas dan peralatan yang banyak, karena arsip yang disimpan hanyalah arsip-arsip yang bernila dan berguna saja.

3.3.2 Prosedur Pengarsipan di Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya Kota Bandung.

Pengertian prosedur ialah merupakan rangkaian aktivitas atau kegiatan yang dilakukan secara berulang- ulang dengan cara yang sama. Prosedur juga merupakan komponen dari sistem informasi baik itu system informasi manajemen atau informasi akuntansi.

Prosedur menurut Ceci Giiiespie yang dikutif oleh La Midjan dan Azhar Susanto menjelaskan pengertian Prosedur adalah :

“suatu urut-urutan dari pekerjaan tata usaha (Clerical Operation), yang biasanya melibatkan beberapa petugas di dalam suatu bagian atau lebih yang diadakan berulang- ulang di dalam perusahaan”.

(2003:4)

Pengertian Prosedur menurut JS. Badudu dan Moch. Zain dalam buku “Kamus Umum Bahasa Indonesia” adalah :

“Cara mengerjakan suatu pekerjaan menurut tingkat- tingkatnya”. (2002:1092)


(59)

Setiap kegiatan akan sangat baik bila mempunyai prosedur sendiri. Begitu juga dengan kegiatan penyimpanan arsip yang mempunyai prosedur yang harus diikuti agar teratur. “prosedur penyimpanan untuk surat masuk dan surat keluar (arsip atau pertinggal) adalah sama yaitu meliputi pemeriksaan, mengindeks, mengkode, menyortir, dan meletakkan”. (Amsyah, 2003).

Adapun urutan-urutan penyimpanan atau prosedur penyimpanan arsip menurut Amsyah (2003) adalah sebagai berikut:

a. Mengumpulkan (collecting)

Yaitu mengumpulkan surat dari berbagai tempat untuk disimpan. b. Me meriksa (inspecting)

Yaitu persiapan menyimpan warkat atau arsip dengan cara memeriksa setiap lembaran warkat untuk memperoleh kepastian atau ketentuan bahwa warkat-warkat yang bersangkutan memang sudah siap atau pantas untuk disimpan.

c. Mengindeks (indexing)

Mengindeks adalah pekerjaan menentukan nama atau subjek apa atau kata tangkap lainnya dari warkat atau dokumen yang akan disimpan.

d. Me mberi Kode atau Tanda (coding)

Memberi kode atau tanda ini dapat dilakukan dengan memberi tanda garis bawah atau lingkaran dengan warna mencolok pada kata tangkap yang sudah ditentukan pada pekerjaan mengindeks.

e. Penunjuk Silang (cross reference)

Penyimpanan surat atau arsip dilakukan di dua tempat karena ragu-ragu atau kurang jelas.


(1)

72

DAFTAR PUSTAKA

Amsyah, Zulkifli 2005, MANAJEMEN KEARSIPAN, Gramedia Pustaka Umum, Jakarta

Arif Martono, 2006. Record dan Manajemen Praktek Perkantoran. Karya Utama, Jakarta

Alfian, 2001. Pengurusan surat dan Kearsipan, Tema Baru, Jakarta

Azhar Susanto, 2003, Sistem Informasi Manajemen Proses dan Pengembangannya. Lingga Jaya: Bandung.

Barthos, 2000. Peranan Kearsipan. Jakarta

Herlian, 2002.Pengembangan Tata Usaha Dan Pengarsipan. Pustaka Umum, Jakarta

JS Badudu, & Moch Zain. 2002. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.

La Midjan & Azhar Susanto. 2003. Sistem informasi Akuntansi II : Pendekatan Sistem (System Approach) Praktika Penyusunan Metode dan Prosedur Konsep. Bandung : Lembaga Informasi Akuntansi.

Mohammad Nazir, 2003, Metode Penelitian, Jakarta: Ghalia Indonesia.


(2)

i

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga dengan segala daya upaya penulis dapat menyelesaikan Laporan Kerja Praktek ini. Laporan dengan judul “Prosedur Pengarsipan Izin Mendirikan Bangunan Pada Dinas Tata Ruang Dan Cipta Karya Kota Bandung” ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat mata kuliah Kerja Praktek program studi Strata 1 Akuntansi pada Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

Selama menyusun laporan ini, penulis banyak mendapat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak baik moril maupun materil. Untuk itu penulis hanya dapat menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat:

1. Dr. Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc. selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

2. Prof. Dr. Hj. Umi Narimawati, Dra., S.E., M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.


(3)

ii

3. Sri Dewi Anggadini, S.E., M.Si., selaku Ketua Program Studi Akuntansi pada Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia, sekaligus sebagai pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu guna membimbing, mengarahkan, dan memberikan semangat kepada penulis sehingga laporan kuliah kerja praktek ini bisa terselesaikan.

4. Ony Widilestariningtyas, S.E., M.Si. selaku Dosen Wali Ak-3 angkatan tahun 2007 Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

5. Seluruh Staff Dosen dan Sekretariat Program Studi Akuntansi Universitas Komputer Indonesia.

6. H. Juniarso Ridwan. Selaku Kepala Dinas Tata Ruang Dan Cipta Karya Kota Bandung.

7. Pratiwi Ismayanti, S. Sos selaku pembimbing dikantor Dinas Tata Ruang Dan Cipta Karya Kota Bandung.

8. Drs. Bambang Suryaman, St., M.si selaku pembimbing dikantor Dinas Tata Ruang Dan Cipta Karya Kota Bandung.

9. Ayah, Ibu, Kakak-kakak ku tercinta yang telah memberikan dorongan dan limpahan kasih sayangnya selama ini, terimakasih bu atas doa’nya.

10. Yuda, Putra, Dian, Reggy, Alvi, Mety, Vava, Tami, Rima, Wiwi, Rina, Rama, makasih ya semangatnya inilah aku adanya kawan, dan juga teman-teman Ak-3 2007 yang tidak dapat dituliskan satu per satu.


(4)

iii

Penulis mengharapkan semoga amal kebaikan yang telah diberikan oleh semua pihak yang terlibat dalam penulisan Laporan Kuliah Kerja Praktek ini diterima dan dibalas oleh Allah SWT.

Penulis menyadari dengan sepenuhnya bahwa penulisan laporan ini masih jauh dari sempurna dikarenakan keterbatasan kemampuan pengetahuan dan pengalaman penulis sehingga penulisan laporan ini masih memerlukan banyak perbaikan. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati penulis akan menerima saran dan kritik membangun guna perbaikan lebih lanjut. Namun demikian, penulis masih berharap semoga penulisan laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.

Wassalaamu’alaikum Wr,Wb

Bandung, Desember 2010

Penulis

Dede Yogi Abdurahman NIM : 2.11.07.101


(5)

(6)

RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI

Nama : Dede Yogi Abdurahman

NIM : 2.11.07.101

Tempat Tangal Lahir : Kuningan, 29 Juli 1987

Agama : Islam

Alamat : Jl. Tasikmalaya No. 3

Kel. Kaca Piring, Bandung

Telp. : 022-7274902

DATA PENDIDIKAN

1. SDN Parakan, Kuningan 1996-2001

2. SMPN 2 Maleber, Kuningan 2001-2004

3. SMA Negeri 1 Garawangi, Kuningan 2004-2007 4. Universitas Komputer Indonesia 2007-Sekarang