Hubungan langsung terjadi jika satu variabel mempengaruhi variabel lainnya tanpa ada variabel ke tiga yang memediasi hubungan dua variabel
tadi. Sedangkan hubungan tidak langsung adalah jika ada variabel ke tiga yang memediasi hubungan ke dua variabel. Kemudian pada setiap variabel
dependen terdapat anak panah yang menuju ke variabel ini dan ini berfungsi untuk menjelaskan varians yang tidak dapat dijelaskan oleh
variabel tersebut. Apabila pengaruh tidak langsung lebih besar dari pada pengaruh
langsung maka dapat disimpulkan bahwa hubungan yang sebenarnya adalah tidak langsung atau variabel mediating.
3.4.3 Uji signifikansi Koefisien Analisis Jalur
Karena koefisien analisis jalur dihitung dari analisis regresi, koefisien analisis jalur dapat diuji tingkat signifikansinya yaitu pengaruh variabel
independen terhadap variabel dependen dengan menggunakan uji statistika t
sebagaimana di dalam analisis regresi berganda. Jika nilai t hitung lebih besar dari nilai t kritisnya atau p
– value lebih kecil dari tingkat signifikansi α maka variabel independen signifikan. Oleh karena itu,
hipotesis nol bahwa koefisien analisis jalur sama dengan nol ditolak. Hal ini mengindikasikan bahwa terdapat hubungan signifikan antara dua
variabel sebagaimana dijelaskan dalam hubungan di dalam analisis jalur.
3.4.4 Uji Model
Persyaratan yang harus dipenuhi sebelum dilaksanakan analisis jalur data harus memenuhi persyaratan uji statistik yaitu, uji F, uji normalitas
dan uji heterokedastisitas. 1. Uji Signifikansi Simultan Uji Statistik F
Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai
pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependenterikat Ghozali,2006:88. Adapun pengujian dan kesimpulan yang dapat diambil
dari uji ini adalah: a. Uji F antara variabel nilai tukar, suku bunga deposito, dan ekspor
terhadap investasi portofolio asing modal ekuitas. b. Uji F antara variabel nilai tukar, suku bunga deposito, dan ekspor
terhadap PDB. c. Uji F variabel investasi portofolio asing modal ekuitas terhadap PDB.
Dasar pengambilan keputusannya adalah : a. Jika F-hitung F-tabel, maka model regresi tidak fit hipotesis
ditolak. b. Jika F-hitung F-tabel, maka model regresi fit hipotesis diterima.
Uji F dapat juga dilakukan dengan melihat nilai signifikansi F pada output hasil regresi menggunakan SPSS dengan significance level
0,05 α = 5. Jika nilai signifikansi lebih besar dari α maka hipotesis ditolak, yang
berarti model regresi tidak fit . Jika nilai signifikan lebih kecil dari α maka
hipotesis diterima, yang berarti bahwa model regresi fit. 2. Uji Heterokedastisitas
Uji heterokedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda
disebut heteroskedastisitas. Kebanyakan data cross section mengandung situasi heterokedastisitas karena data ini menghimpun berbagai ukuran
kecil, sedang dan besar Ghozali, 2006:125. Uji heterokedastisitas dalam penelitian ini menggunakan uji Glejser
yaitu dengan meregres nilai absolut residual terhadap variabel independen Gujarati, 2003 dalam ghozali, 2006:129. Dengan ketentuan jika variabel
independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadi heterokedastisitas. Sebaliknya jika tidak ada
variabel independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen Absolut Ut, maka dapat disimpulkan model regresi
tidak terkena heterokedastisitas. 3. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti
diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual
mengikuti distribusi normal Ghozali, 2006: 147 Model regresi yang baik adalah yang memiliki distribusi data normal atau mendekati normal
Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik. Uji normalitas
dalam penelitian ini menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov K-S. Uji K-S dilakukan dengan membuat ketentuan sebagai berikut jika
menunjukkan nilai sig α taraf signifikansi= 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.
60
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN