Analisis Jalur Spesifikasi Model Analisis Jalur

3.4.1 Analisis Jalur

Analisis jalur merupakan perluasan dari analisis regresi linier berganda atau analisis jalur adalah penggunaan analisis regresi untuk menaksir hubungan kausalitas antar variabel model casual yang telah ditetapkan sebelumnya bedasarkan teori ghozali, 2006:210. Analisis jalur mempelajari efek langsung direct effecti maupun efek tidak langsung indirect effect dari variabel. Dengan kata lain analisis jalur bukan merupakan metode untuk menentukan hubungan penyebab satu variabel terhadap variabel lain, tetapi hanya menguji hubungan teoritis antarvariabel. Selain itu, semua variabel dalam analisis jalur baik dependen maupun independen merupakan variabel yang bisa diukur langsung observable Widarjono, 2015: 212. Ada beberapa tahap yang harus dilalui dalam analisis jalur. Pertama, adalah membuat spesifikasi model analisis jalur. Pembuatan model analisis jalur hubungan satu variabel dengan variabel lain harus dilakukan berdasarkan landasan teori yang ada. Kedua, setelah membuat spesifikasi model maka langkah selanjutnya adalah melakukan estimasi untuk mendapatkan koefisien analisis jalur. Ketiga, adalah melakukan uji signifikansi analisis jalur

3.4.2 Spesifikasi Model Analisis Jalur

Spesifikasi model merupakan dasar dalam menentukan hubungan antar variabel dalam analisis jalur sebagaimana model regresi berganda. Di dalam analisis jalur adalah mengestimasi dampak antarvariabel setelah model ditentukan berdasarkan teori atau penelitian terdahulu. Sehingga, didapatkan spesifikasi model analisis jalur sebagai berikut: Sumber: Penelitian terdahulu Gambar 3.1 Spesifikasi Model Analisis Jalur Berdasarkan spesifikasi model tersebut maka didapatkan persamaan sebagai berikut: INV= β 1 NT + β 2 SBD+e 1 EKS= β 1 NT + β 2 SBD+e 2 PDB= β 1 NT+ β 2 SBD+ β 3 INV+ β 4 EKS+ e 3 Keterangan: NT : Nilai Tukar SBD : Suku Bunga Deposito INV : Investasi Portofolio Asing Eks : Ekspor PDB : Produk Domestik Bruto INV EKS PDB NT SBD β : koefisien yang mengukur hubungan antar variabel e : varian yang tidak dapat dijelaskan oleh model Koefisien yang digunakan dalam analisis jalur yaitu menggunakan koefisien standardized, disebut juga beta hitung atau koefisien beta yang merupakan koefisien jalur. Sehingga di dalam model persamaan regresi tersebut tidak mensyaratkan adanya konstanta Ghozali,2006:92. Tujuan digunakannya koefisien beta ini adalah untuk menemukan variabel bebas yang memiliki pengaruh dominan atau terbesar terhadap variabel terikat. Dalam penelitian ini setiap variabel memilki satuan yang berbeda-beda , penggunaan koefisien regresi dapat bias pada kesimpulan yang diambil. Agar variabel-variabel bebas yang di uji dapat diperbandingkan pengaruhnya terhadap variabel terikat, maka satuan koefisien regresi variabel-variabel bebas tersebut harus distandardisasi. Koefisien yang distandardisasi ditunjukkan oleh nilai beta. Karena telah di standardisasi maka antar variabel bebas dapat dibandingkan. Sehingga dapat menemukan variabel bebas yang memiliki pengaruh dominan terhadap variabel terikat Hair dkk, 2006:198 Analisis jalur akan membantu dalam melihat besarnya koefisien variabel bebas terhadap variabel intervening, besarnya koefisien secara langsung pengaruh variabel dependen terhadap variabel independen dan pengaruh tidak langsung dari variabel independen terhadap variabel dependen melalui variabel intervening. Hubungan langsung terjadi jika satu variabel mempengaruhi variabel lainnya tanpa ada variabel ke tiga yang memediasi hubungan dua variabel tadi. Sedangkan hubungan tidak langsung adalah jika ada variabel ke tiga yang memediasi hubungan ke dua variabel. Kemudian pada setiap variabel dependen terdapat anak panah yang menuju ke variabel ini dan ini berfungsi untuk menjelaskan varians yang tidak dapat dijelaskan oleh variabel tersebut. Apabila pengaruh tidak langsung lebih besar dari pada pengaruh langsung maka dapat disimpulkan bahwa hubungan yang sebenarnya adalah tidak langsung atau variabel mediating.

3.4.3 Uji signifikansi Koefisien Analisis Jalur