Teori Investasi Portofolio LANDASAN TEORI

2.2 Teori Investasi Portofolio

Menurut United Nations Conference On Trade And Development. UNCTAD 1999:4 investasi portofolio melibatkan pengalihan aset keuangan dengan cara investasi yang dilakukan oleh penduduk melalui individu, perusahaan atau institusi disuatu negara dalam sekuritas negara lain, baik secara langsung dalam bentuk aset perusahaan atau tidak langsung melalui pasar keuangan. Tujuan utama dari investor menanamkan modalnya dalam bentuk portofolio untuk mendapatkan keuntungan berupa capital gain dan untuk mengurangi resiko portofolio yang dipegang oleh investor dengan melakukan diversifikasi internasional. Sunariyah 2006:194 berpendapat portofolio merupakan serangkaian kombinasi beberapa aktiva yang diinvestasikan. Teori portofolio merupakan teori yang menganalisis bagaimana memilih kombinasi aset yang didasarkan pada risiko jenis kekayaan, baik dalam bentuk aset fisik maupun surat berharga. Semakin tinggi risiko sebuah investasi maka tingkat keuntungan yang didapatkan akan semakin tinggi pula. Investasi portofolio asing dapat disebut juga sebagai penanaman modal jangka pendek. Dalam arus modal internasional, investasi portofolio ini berbentuk investasi aset-aset financial, seperti: saham dan obligasi. Jenis penanaman modalnya terdiri dari penguasaan saham yang dapat dipindahkan ke beberapa negara Penerbitan saham ditujukan untuk memenuhi atau memperoleh dana bagi kelangsungan bisnis sebuah perusahaan. Perusahaan dapat memperluas skala usaha dengan menyediakan modal yang diperoleh melalui pembelian saham yang dipenuhi oleh pihak investor. Investor perusahaan berada dalam lingkup yang lebih besar bila dibandingkan investor perseorangan, tetapi mereka menjalankan fungsi yang sama. Investor membeli dan mengelola aset untuk meraih profit. Menurut mishkin 2008:128 faktor-faktor yang mempengaruhi seseorang untuk membeli suatu aset, yakni : 1. Kekayaan Wealth, jika kekayaan seseorang semakin meningkat maka ia akan memiliki sumber yang lebih banyak untuk membeli aset-aset. 2. Harapan Hasil Expected Return, yakni harapan hasil yang didapatkan denganmemegang aset tersebut. 3. Risiko Risk, yaitu derajat ketidakpastian yang dihubungkan dengan suatu aset relatif terhadap aset-aset lainnya. 4. Likuiditas Liquidity, yaitu seberapa cepat dan mudah suatu aset diubah dalam bentuk uang tunai cash. Sehingga segala tindakan seseorang dalam memegang suatu aset, berhubungandengan tujuan menanamkan modalnya, akan didasarkan pada keempat faktor tersebut di atas. Sedangkan aset di sini adalah sesuatu yang dimiliki yang merupakan simpanan kekayaan atau nilai yang berupa aset saham.

2.3 Nilai Tukar