Upaya Pengembangan Kawasan Wisata Bukit Lawang Dalam Rangka Peningkatan Pendapatan Asli Daerah...

UPAYA PENGEMBANGAN KAWASANWISATA BUKIT LAWANG DALAM RANGKA PENINGKATAN PENDAPATAN
ASLI DAERAH KABUPATEN LANGKAT
TESIS
Oleh :
ASGUL IDIHAN 982103004 / PWD
PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN 2003
Asgul Idihan : Upaya Pengembangan Kawasan Wisata Bukit Lawang Dalam Rangka Peningkatan…, 2003 USU Repository © 2007

RINGAKASAN
Kabupaten Langkat memiliki beberapa kawasan potensial yang bisa digarap menjadi objek wisata, yang utama adalah kawasan wisata Bukit Lawang. Pada saat ini, Pemerintah berkeinginan untuk mengembangkan kawasan wisata Bukit Lawang sebagai daerah tujuan wisata dalam rangka meningkatkan pendapatan asli daerah. Kawasan wisata Bukit Lawang luasnya ± 1926,6 HA, merupakan daerah pegunungan yang termasuk kedalam Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser. Di kawasan ini terdapat Pusat Rehabilitasi Mawas (orang utan) yang pengelolaannya bekerjasama dengan World Wild Fund sejak tahun 1973. Masyarakat telah lama memanfaatkan kawasan ini sebagai daerah tujuan wisata baik wisatawan lokal maupun mancanegara. Akan tetapi penduduk setempat belum memanfaatkan kawasan ini secara optimal karena kurangnya pengetahuan tentang pengelolaan kawasan wisata, upaya pengelolaan oleh pihak terkait, sarana dan prasana, sehingga berpengaruh terhadap peningkatan pendapatan asli daerah baik dari segi arus kunjungan wisata dan lama tinggal menginap di Bukit Lawang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat upaya pemerintah Kabupaten Langkat dalam perencanaan dan pengembangan, tingkat peranan masyarakat, tingkat pengelolaan sarana dan prasarana, dan pengaruh tingkat arus kunjungan wisatawan pada objek wisata di Bukit Lawang di Kabupaten Langkat dalam rangka peningkatan pendapatan asli daerah. Hasil penelitian ini menunjukkan: pertama, Upaya yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Langkat dalam perencanaan dan pengembangan kawasan wisata Bukit Lawang dalam usaha meningkatkan pendapatan asli daerah adalah (a) memelihara peninggalan bersejarah; (b) membangun sarana dan prasarana kepariwisataan dan seni budaya secara terpadu. Kedua, tingkat peranan masyarakat kawasan wisata Bukit Lawang dalam usaha meningkatkan pendapatan pendapatan asli daerah dilihat dari partisipasi tenaga tergolong sedang, partisipasi berupa materi juga dalam kelompok sedang, sementara partisipasi dalam bentuk ide atau gagasan berada pada kelompok rendah. Ketiga, tingkat pengelolaan dan sarana prasarana kawasan wisata bukit lawang masih tergolong rendah, dimana jika terjadi kerusakan sarana mereka tidak merasa bertanggung jawab untuk memperbaikinya. Keempat, hasil pengujian statistik secara individu yang berpengaruh nyata (signifikan) terhadap pendapatan asli daerah adalah tingkat perencanaan dan pengembangan, tingkat pengelolaan sarana dan prasarana, dan tingkat arus kunjungan wisatawan. Sedangkan tingkat peranan masyarakat tidak berpengangruh nyata terhadap pendapatan asli daerah pada tingkat kepercayaan 95%. Kelima, hasil pengujian statistik secara serentak menunjukkan, nilai Fit lebih besar dari Ftab (17,359 > 2,461). Artinya variabel-variabel bebas yang ada dalam persamaan, secara bersama-sama berpengaruh terhadap pendapatan ash daerah pada tingkat kepercayaan 95%.
Asgul Idihan : Upaya Pengembangan Kawasan Wisata Bukit Lawang Dalam Rangka Peningkatan…, 2003 USU Repository © 2007