Upaya Pengembangan Kawasan Wisata Bukit Lawang Dalam Rangka Peningkatan Pendapatan Asli Daerah

Upaya Pengembangan Kawasan Wisata Bukit Lawang Dalam
Rangka Peningkatan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Langkat
Asgul Idihan
Program Pasca Sarjana
Program Studi Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Pedesaan
Universitas Sumatera Utara
ABSTRAK
Kabupaten Langkat memiliki beberapa kawasan potensial yang bisa digarap
menjadi objek wisata, yang utama adalah kawasan wisata Bukit Lawang. Pada saat
ini, Pemerintah berkeinginan untuk mengembangkan kawasan wisata Bukit Lawang
sebagai daerah tujuan wisata dalam rangka meningkatkan pendapatan asli daerah.
Kawasan wisata Bukit Lawang luasnya ± 1926,6 HA, merupakan daerah
pegunungan yang termasuk kedalam Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser. Di
kawasan ini terdapat Pusat Rehabilitasi Mawas (orang utan) yang pengelolaannya
bekerjasama dengan World Wild Fund sejak tahun 1973. Masyarakat telah lama
memanfaatkan kawasan ini sebagai daerah tujuan wisata baik wisatawan lokal
maupun mancanegara. Akan tetapi penduduk setempat belum memanfaatkan kawasan
ini secara optimal karena kurangnya pengetahuan tentang pengelolaan kawasan
wisata, upaya pengelolaan oleh pihak terkait, sarana dan prasana, sehingga
berpengaruh terhadap peningkatan pendapatan asli daerah baik dari segi arus
kunjungan wisata dan lama tinggal menginap di Bukit Lawang.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat upaya pemerintah
Kabupaten Langkat dalam perencanaan dan pengembangan, tingkat peranan
masyarakat, tingkat pengelolaan sarana dan prasarana, dan pengaruh tingkat arus
kunjungan wisatawan pada objek wisata di Bukit lawang di Kabupaten langkat dalam
rangka peningkatan pendapatan asli daerah.
Hasil penelitian ini menunjukkan: pertama, Upaya yang dilakukan Pemerintah
Kabupaten Langkat dalam perencanaan dan pengembangan kawasan wisata Bukit
Lawang dalam usaha meningkatkan pendapatan asli daerah adalah (a) memelihara
peninggalan bersejarah; (b) membangun sarana dan prasarana kepariwisataan dan seni
budaya secara terpadu.
Kedua, tingkat peranan masyarakat kawasan wisata Bukit Lawang dalam usaha
meningkatkan pendapatan pendapatan asli daerah dilihat dari partisipasi tenaga
tergolong sedang, partisipasi berupa materi juga dalam kelompok sedang, sementara
partisipasi dalam bentuk ide atau gagasan berada pada kelompok rendah.
Ketiga, tingkat pengelolaan dan sarana prasarana kawasan wisata bukit lawang masih
tergolong rendah, dimana jika terjadi kerusakan sarana mereka tidak merasa
bertanggung jawab untuk memperbaikinya.
Keempat, hasil pengujian statistik secara individu yang berpengaruh nyata
(signifikan) terhadap pendapatan asli daerah adalah tingkat perencanaan dan
pengembangan, tingkat pengelolaan sarana dan prasarana, dan tingkat arus kunjungan

wisatawan. Sedangkan tingkat peranan masyarakat tidak berpengangruh nyata
terhadap pendapatan asli daerah pada tingkat kepercayaan 95%.
1
e-USU Repository ©2004 Universitas Sumatera Utara

Kelima, hasil pengujian statistik secara serentak menunjukkan, nilai Fstat lebih besar
dari Ftab (17,359 > 2,461). Artinya variabel-variabel bebas yang ada dalam persamaan,
secara bersama-sama berpengaruh terhadap pendapatan asli daerah pada tingkat
kepercayaan 95%.

2
e-USU Repository ©2004 Universitas Sumatera Utara