J. Kerangka Pikir
Untuk memperjelas dari pembahasan penelitian ini, maka penulis membuat kerangka pikir sebagai berikut:
Pertama, antara pria dan wanita sepakat mengikatkan diri dalam sebuah perkawinan, dalam suatu perkawinan, kita mengenal tiga bentuk perkawinan yaitu perkawinan
jujur, semanda dan mentas. Dan dalam hal ini bentuk perkawinan yang digunakan adalah bentuk perkawinan jujur. Karena menggunakan bentuk perkawinan jujur maka
dalam pelaksanaan perkawinan jujur tersebut di tandai dengan adanya pemberian sejumlah uangbarang jujur dari pihak pria kepada pihak wanita. selain dengan
adanya pembayaran uang jujur dalam pelaksanaan perkawinan terdapat tahap-tahap baik dari mulai tahap pelamaran sampai pada tahap si wanita di bawa di boyong ke
tempat kediaman si suami.
Pelaksanaan Perkawinan
Kedudukan Istri
Wanita
Perkawinan Jujur
Pria
Kemudian setelah si isteri di boyong ke tempat kediaman suami maka si isteri akan memperoleh suatu kedudukan di dalam kelurga barunya, baik kedudukannya dalam
keluarga, kerabat maupun pribadi.
III. METODE PENELITIAN
Untuk mendapatkan data mengenai apa yang diperlukan dalam penelitian hukum perkawinan adat Lampung pepadun Kebuwayan Subing ini serta untuk
mendapatkan data mengenai apa yang telah diuraikan pada Permasalahan dalam Bab I mengenai bagaimana pelaksanaan bentuk perkawinan jujur pada masyarakat
adat Lampung Pepadun Kebuwayan Subing dan bagaimana kedudukan isteri setelah terjadinya perkawinan jujur pada masyarakat adat Lampung pepadun
Kebuwayan Subing saat ini. Maka dipergunakan beberapa metode serta Langkah- langkah yang harus diambil agar dapat berguna didalam penyusunan Skripsi ini.
A. Lokasi Penelitian
Dalam penelitian ini, lokasi penelitian adalah pada masyarakat pepadun kebuwayan Subing yang berdomisili di kampung Terbanggi Besar kecamatan
Terbanggi Besar Kabupaten Lampung Tengah, lokasi ini dengan pertimbangan bahwa masyarakat adat kebuwayan Subing berada di daerah ini.
B. Jenis Penelitian