2. Penandaan data cooding yaitu memberi catatan atau tanda yang menyatakan
jenis sumber data buku literatur, perundang-undangan, atau dokumen, pemegang hak cipta nama penulis, tahun penerbitan, atau urutan rumusan
masalah. 3.
Rekonstruksi data reconstructing, yaitu menyusun ulang data secara teratur, berurutan, logis sehingga mudah dipahami dan diinterprestasikan.
4. Sistematisasi data sistematizing, yaitu menempatkan data menurut kerangka
sistematika bahasan berdasarkan urutan masalah.
G. Analisis Data
Setelah data diolah dan disusun maka akan dilakukan analisis data secara
kualitatif, artinya dengan cara menyajikan dan menguraikan data dalam bentuk kalimat secara rinci dan sistematis. Kemudian dilakukan interpretasi data dengan
menguraikan data yang telah tersusun sehingga memperoleh gambaran yang jelas mengenai permasalahan yang dibahas serta memudahkan dilakukan pembahasan
dan diambil kesimpulan sebagai jawaban permasalahan. Penelitian ini menggunakan analisis kualitatif . Analisis kualitatif artinya menguraikan data
secara bermutu dalam kalimat yang teratur, runtun, tidak tumpang tindih, dan efektif sehingga memudahkan pembahasan dan pemahaman serta interprestasi
data. Komprehensif artinya pembahasan data secara mendalam dari berbagai aspek sesuai dengan lingkup penelitian. Lengkap artinya tidak ada bagian yang
terlupakan, semuanya sudah masuk dalam pembahasan. Lalu dilakukan pembahasan dan diambil kesimpulan sebagai jawaban permasalahan secara
umum.
V. KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan yang telah dilakukan tentang analisis putusan
hakim tentang penyelesaian wanprestasi perjanjian penjualan crude palm oil maka dapat disimpulkan:
1. Alasan dan dasar hukum pengajuan gugatan oleh penggugat, antara lain karena
adanya hubungan dagang antara HSN dan WJY dalam purche contract perjanjian jual beli crude palm oil. Sejak awal 2009 WJY mulai wanprestasi,
setelah beberapa kali di tegur HSN baik lisan maupun tertulis namun WJY tetap tidak dapat memenuhi prestasinya. Akhirnya HSN menggugat WJY ke
Pengadilan Negeri
Lubuk Pakam
dengan nomor
gugatan No.
147Pdt.G2009PN.LP.
2. Adapun dasar pertimbangan hakim dalam putusan adalah benar adanya
purchase contract perjanjian jual beli crude palm oil antara HSN dengan WJY, WJY selaku pembeli mengakui pengakuan sebagai alat bukti yang
sempurna wanprestasi hingga senilai Rp. 26.811.559.225,- dua puluh enam miliar delapan ratus sebelas juta lima ratus lima puluh Sembilan ribu dua ratus
dua puluh lima rupiah dengan alasan ketidak sanggupan membayar atau pailit namun permohonan pailitnya ditolak.
3. Akibat Hukum Putusan hakim tersebut adalah putusan ini mengikat kepada kedua belah pihak yang berperkara, dimana putusan ini mempunyai kekuatan
pembuktian yang sah dan para pihak wajib melaksanakan isi putusan ini.