3
memendam kecurigaan, terlebih lagi ditempat-tempat yang berhubungan dengan sumber phobianya. Kekhawatiran, rasa panik dan rasa was-was membuatnya
tertekan. Hal inilah yang memacu timbulnya stres berkepanjangan kronis. Stres kronis bersifat menggerogoti dan menghancurkan tubuh, pikiran dan seluruh
kehidupan penderitanya secara perlahan-lahan.
I.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasikan bahwa phobia pada anak dapat menimbulkan berbagai masalah diantaranya :
1. Perkembangan anak terganggu dan terhambat karena adanya
ketakutannya yang berlebih terhadap suatu objek atau situasi tertentu. 2.
Menimbulkan gangguan terhadap kesehatan anak 3.
Membuat anak menjadi seorang individu, bahkan cenderung hidup sendiri dan tidak mau berkerja sama dengan yang lain.
I.3 Rumusan Masalah
Sesuai dengan masalah yang terjadi maka rumusan permasalahan ini yaitu mengetahui fenomena mengenai phobia pada anak serta dampak yang akan terjadi
pada penderita, dan fenomena yang terjadi cara penyembuhan phobia khususnya specific phobia menggunakan terapi, terapi yang dilakukan bisa diambil dari
kebiasaan anak seperti menonton film atau dengan game. Maka dari itu tugas akhir ini juga akan diarahkan pada perancangan mengurangi phobia pada anak
menggunakan game.
I.4 Batasan Masalah
Mengingat begitu luasnya ruang lingkup pada perancanga ini, maka penulis membatasi permasalahan tersebut pada:
1. Penulis hanya meneliti anak penderita specific phobia terhadap laba-
laba sebagai bahan perancangan. Karena dalam wawancara kepada narasumber, 13 dari 20 penderita mengidap phobia pada laba-laba.
4
2. Teknik yang digunakan game dan interaktif ini dipergunakan untuk
komputer dan laaptop
I.5 Tujuan Perancangan
Dari uraian di atas maka dapat diketahui bahwa perancangan ini bertujuan: 1.
Membuat game sebagai alat terapi untuk mengurangi phobia pada anak.
2. Untuk memberitahukan kepada orangtua agar dapat mengetahui
bahaya dari phobia pada anak.
5
BAB II GAME TERAPI PHOBIA PADA ANAK
II.1 Definisi
Phobia
David Lewis 1991 Phobia yang berasal dari kata Yunani phobos, yang artinya kengerian atau horror. Oleh karena ketakutan tersebut begitu rasional dan
tak beralasan, seringkali sulit bagi non-fobik orang yang menderita phobia untuk memahami perasaan seorang penderita atau memberikan simpati atas problema
penderita h.2. David Lewis 1991 Secara garis besar phobia adalah suatu perasaan
ketakutan yang ditimbulkan oleh suatu yang tidak memperlihatkan ancaman yang sejati terhadap kelangsungan hidup. Responnya mungkin yang cenderung mental
yang mengakibatkan pikiran yang rancu, ketakmampuan untuk fakta yang mudah diingat sekalipun dan kebanyakan sensasi panik buta mungkin sama dengan reaksi
fisik yang mengakibatkan gejala yang melumpuhkan, misalnya perut melilit, mual, pusing, mulut kering, keringat, gemetar, tersipu-sipu, berdebar-debar dan
pernapasan tak tentu h.8. Banyak macam-macam phobia akan tetapi menurut buku “DSM-IV Diagnostic and Statistical Manual fir Mental Disorder IV”
phobia dikelompokan menjadi 3 jenis, Specific phobia Ketakutan yang tidak rasional akan objek atau situasi tertentu, Social phobia ketakutan akan diamati
dan dipermalukan didepan umumpublik, Agoraphobia takut akan tempat terbuka, Claustrophobia takut akan tempat tertutup. Phobia yang sering terjadi
pada anak umur 5-8 tahun adalah specific phobia, karena diumur 5-8 tahun anak- anak mempunyai rasakeingin tahuan yang lebih terhadap suatu objek ataupun
situasi yang masih asing menurut anak, dampak yang dihasilkan oleh specific phobia ini sangat berpengaruh pada anak dimana perkembangannya akan menjadi
terganggu dan terhambat.