10
pengertian anak semakin rasional dan aktual dalam lingkungan sosial. Untuk meletakan anak kedalam pengertian subjek hukum maka diperlukan unsur-unsur
internal maupun eksternal didalam ruanglingkup untuk menggolongkan status anak tersebut h.6. Unsur-unsur tersebut sebagai berikut:
• Unsur internal menurut pada diri anak. Subjek Hukum: sebagai manusia
anak juga digolongkan sebagai human right yang terkait dalam ketentuan peraturan perundang-undangan. Ketentuan dimaksud diletakkan pada anak dalam
golongan orang yang belum dewasa, seseorang yang berada dalam perwalian, orang yang tidak mampu melakukan perbuatan hukum. Persamaan hak dan
kewajiban anak, anak juga mempunyai hak dan kewajiban yang sama dengan orang dewasa yang diberikan oleh ketentuan peraturan perundang-undangan
dalam melakukan perbuatan hukum. Hukum akan meletakan anak dalam posisi seabagai perantara hukum untuk dapat disejajarkan dengan kedudukan orang
dewasa atau untuk disebut sebagai subjek hukum. •
Unsur eksternal pada diri anak. Ketentuan hukum atau persamaan kedudukan dalam hukum equality before the low dapat memberikan legalitas
formal terhadap anak sebagai seorang yang tidak mampu untuk berbuat peristiwa hukum yang ditentukan oleh ketentuan peraturan-peraturan hukum itu sendiri,
atau meletakan ketentuan hukum yang memuat perincian tentang klasifikasi kemampuan dan kewenangan berbuat peristiwa hukum dari anak yang
bersangkutan.
II.7 Terapi bermain
untuk anak
Nursalam 2005 terapi bermain adalah bagian perawatan pada anak yang merupakan salah satu intervensi yang efektif bagi anak untuk menurunkan atau
mencegah kecemasan sebelum dan sesudah tindakan yang dilakukan. Dengan demikian dapat dipahami bahwa didalam perawatan pasien anak, terapi bermain
merupakan suatu kegiatan didalam melakukan asuhan keperawatan yang sangat penting untuk mengurangi efek hospitalisasi bagi pertumbuhan dan
perkembangan anak selanjutnya h.52
11
II.7.1 Fungsi bermain
Menurut Suherman 2000, fungsi bermain diantaranya yaitu: a.
Perkembangan sensoris-motorik Pada saat melakukan permainan, aktivitas sensoris-motorik
merupakan komponen terbesar yang digunakan anak dan bermain aktif sangat penting untuk perkembangan fungsi otot.
b. Perkembangan intelektual
Pada saat bermain, anak melakukan eksplorasi dan manipulasi terhadap segala sesuatu yang ada di lingkungan sekitarnya, terutama
mengenai warna, bentuk, ukuran, tekstur, dan membedakan objek. Pada saat bermain pula anak akan melatih diri untuk memecahkan masalah.
c. Perkembangan sosial
Perkembangan sosial ditandai dengan kemampuan berinteraksi dengan lingkungannya. Melalui kegiatan bermain, anak akan belajar
memberi dan menerima. Bermain dengan oranglain akan membantu anak untuk mengembangkan hubungan sosial dalam belajar memecahkan
masalah dari hubungan tersebut. d.
Perkembangan kreativitas Berkreasi adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu dan
mewujudkannya kedalam bentuk objek dan atau kegiatan yang dilakukannya. Melalui kegiatan bermain, anak akan belajar dan mencoba
untuk merealisasikan ide-idenya. Misalnya, dengan membongkar dan memasang satu alat permainan akan merangsang kreativitasnya untuk
semakin berkembang. e.
Perkembangan kesadaran diri Melalui bermain, anak akan mengembangkan kemampuannya
dalam mengatur tingkah laku.