Pendekatan Masalah Sumber dan Jenis Data

a. Studi Kepustakaan Library Research Studi kepustakaan merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan penulis dengan maksud untuk memperoleh data sekunder dengan cara membaca, mencatat dan mengutip dari berbagai literatur, perundang- undangan, buku-buku, media massa dan bahan tertulis lainnya yang ada hubungannya dengan penelitian yang dilakukan. b. Studi Lapangan Field Research Studi Lapangan merupakan penelitian yang dilakukan dengan cara wawancara interview yaitu sebagai usaha mengumpulkan data dengan mengajukan pertanyaan secara lisan, maupun dengan menggunakan menggunakan pedoman pertanyaan secara tertulis.

2. Pengolahan Data

Setelah data terkumpul, baik yang diperoleh dari studi kepustakaan maupun studi lapangan, maka diolah dengan cara sebagai berikut: a. Editing, yaitu data yang diperoleh diperiksa dan diteliti mengenai kelengkapan, kejelasan, dan kebenaranya, sehingga terhindar dari kekurangan dan kesalahan. b. Sistematisasi, yaitu melakukan penyusunan dan penempatan data tiap-tiap pokok bahasan secara sistematis.

E. Analisis Data

Analisis data dalam penalitian ini menggunakan analisis kualitatif. Artinya menguraikan data yang telah diolah secara rinci kedalam bentuk kalimat-kalimat deskriptif. Berdasarkan hasil analisis data tersebut kemudian ditarik suatu kesimpulan dengan menggunakan metode induktif, yaitu suatu metode penarikan data yang didasarkan pada fakta-fakta yang bersifat khusus untuk kemudian ditarik kesimpulan yang bersifat umum guna menjawab permasalahan berdasarkan penelitian yang dilakukan.

V. PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan , maka dapat ditarik simpulan sebagai berikut : 1. Efektivitas penerapan sanksi pidana dalam Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung Nomor 3 Tahun 2010 tentang pembinaan anak jalanan,gelandangan dan pengemis antara lain : a. Penerapan sanksi pidana dalam Perda Kota Bandar Lampung Nomor 3 Tahun 2010 belum berjalan efektif karena aturan yang bersifat represif seharusnya sedapat mungkin dihindari karena tidak akan menyelesaikan persoalan. Untuk menekan jumlah anak jalanan, gelandangan dan pengemis harus dicabut dulu akar masalahnya. Hulu persoalannya adalah faktor ekonomi, maka pemerintah semestinya bergegas untuk membuat kebijakan dan langkah mensejahterakan masyarakat. b. Dalam penerapannya, sanksi pidana dan ketentuan larangan dalam Perda Kota Bandar Lampung Nomor 3 Tahun 2010 itu sendiri yang sukar untuk diterapkan dan nilai-nilai yang terdapat di masyarakat dimana memberi pada pengemis atau kepada peminta-minta yang membutukan bukan merupakan sebuah tindakan kriminal.

Dokumen yang terkait

Pengaturan Ketentuan Sanksi Pidana Dalam Peraturan Daerah

11 124 202

PERAN DINAS SOSIAL DALAM PENERTIBAN ANAK JALANAN, PENGEMIS DAN GELANDANGAN DI KOTA BANDAR LAMPUNG

20 104 46

FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERATURAN DAERAH KOTA BANDAR LAMPUNG NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PEMBINAAN ANAK JALANAN, GELANDANGAN DAN PENGEMIS

7 90 63

EFEKTIVITAS PENERAPAN SANKSI PIDANA DALAM PERATURAN DAERAH KOTA BANDAR LAMPUNG NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PEMBINAAN ANAK JALANAN,GELANDANGAN DAN PENGEMIS

2 7 62

KEWAJIBAN DAN TANGGUNG JAWAB PEMERINTAH DAERAH TERHADAP PEMENUHAN HAK ANAK JALANAN DAN IMPLEMENTASINYA DI KOTA PADANG BERDASARKAN PERATURAN DAERAH KOTA NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG PEMBINAAN ANAK JALANAN, GELANDANGAN, PENGEMIS, PENGAMEN DAN PEDAGANG ASONGAN

0 1 17

KEWAJIBAN DAN TANGGUNG JAWAB PEMERINTAH DAERAH TERHADAP PEMENUHAN HAK ANAK JALANAN DAN IMPLEMENTASINYA DI KOTA PADANG BERDASARKAN PERATURAN DAERAH KOTA NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG PEMBINAAN ANAK JALANAN, GELANDANGAN, PENGEMIS, PENGAMEN DAN PEDAGANG ASONGAN

0 0 1

KEWAJIBAN DAN TANGGUNG JAWAB PEMERINTAH DAERAH TERHADAP PEMENUHAN HAK ANAK JALANAN DAN IMPLEMENTASINYA DI KOTA PADANG BERDASARKAN PERATURAN DAERAH KOTA NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG PEMBINAAN ANAK JALANAN, GELANDANGAN, PENGEMIS, PENGAMEN DAN PEDAGANG ASONGAN

0 0 1

KEWAJIBAN DAN TANGGUNG JAWAB PEMERINTAH DAERAH TERHADAP PEMENUHAN HAK ANAK JALANAN DAN IMPLEMENTASINYA DI KOTA PADANG BERDASARKAN PERATURAN DAERAH KOTA NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG PEMBINAAN ANAK JALANAN, GELANDANGAN, PENGEMIS, PENGAMEN DAN PEDAGANG ASONGAN

0 0 15

PENEGAKAN SANKSI PIDANA TERHADAP PEMBERI UANG KEPADA PENGEMIS DI KOTA MAKASSAR (PERDA NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PEMBINAAN ANAK JALANAN, GELANDANGAN, PENGEMIS DAN PENGAMEN)

0 1 86

Implementasi Peraturan Daerah Kota Tangerang Nomor 5 Tahun 2012 Tentang Pembinaan Anak Jalanan Gelandangan Pengemis dan Pengamen di Kota Tangerang - FISIP Untirta Repository

0 0 12