Latar Belakang Penerapan Perintah Suara Berbahasa Indonesia untuk Mengoperasikan Perintah Dasar di Windows

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada tahun 2005, Martin, Brown, DeHayes, Hoffer dan Perkins mendefinisikan teknologi informasi merupakan kombinasi teknologi komputer yang terdiri dari perangkat keras dan lunak untuk mengolah dan menyimpan informasi dengan teknologi komunikasi untuk melakukan penyaluran informasi. Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa hubungan antara teknologi komputer dan penyaluran informasi merupakan hubungan yang saling membutuhkan baik teknologi komputer sebagai media atau alat dan informasi sebagai data yang diolah, disimpan dan disalurkan begitu pula sebaliknya. Perkembangan cara berkomunikasi antara manusia dan komputer telah mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Perubahan tersebut bertujuan agar komunikasi antara manusia dan komputer menjadi lebih efisien. Salah satu metode komunikasi yang banyak dikembangkan saat ini adalah pengenalan ucapan atau yang lebih kita kenal dengan istilah speech recognition. Manusia dalam berinteraksi dengan sesama manusia secara umum banyak dilakukan menggunakan ucapan. Dengan menerapkan cara interaksi antara sesama manusia tersebut diharapkan menjadi cara alternatif yang dapat dipakai untuk interaksi antara manusia dan komputer secara lisan layaknya interaksi antara manusia dengan manusia Syarif, A., Daryanto, T. Arifin, M.J., 2011. Teknologi pengenalan ucapan telah banyak diterapkan di berbagai sistem. Hal tersebut bertujuan agar ke depannya manusia dapat berkomunikasi dengan komputer selayaknya berkomunikasi dengan sesama manusia. Oleh karena itu, penulis mencoba mengolah informasi dengan menggabungkan teknologi komputer dan unsur suara Universitas Sumatera Utara sebagai data. Speech recognition merupakan metode komunikasi yang berfokus pada suara, sehingga diharapkan penyaluran informasi dapat dilaksanakan dengan lebih efisien. Selain itu, teknologi pengenalan ucapan masih memiliki banyak potensi untuk dikembangkan. Banyak penelitian yang telah dan sedang dilakukan untuk mendapatkan pengenalan ucapan yang cepat dan akurat. Salah satu yang terkenal adalah penelitian yang dilakukan oleh Microsoft Corporation yang dikembangkan untuk sistem operasi Windows. Selain mengembangkan mesin pengenalan ucapan, Microsoft juga mengembangkan standar untuk pengenalan ucapan yaitu Speech Application Programming Interface SAPI. Pada penelitian ini, penulis mencoba menerapkan metode Fast Fourier Transform pada tahap ekstraksi ciri untuk mengetahui frekuensi lingkungan sehingga dapat dibandingkan ketika mengoperasikan perintah – perintah dasar di OS Windows. Proses yang akan dilalui oleh sistem ini mengadaptasi dasar dari sistem pengenalan ucapan pada umumnya. Proses tersebut diawali dengan menginput suara menggunakan microphone. Kemudian dilanjutkan dengan proses ekstraksi ciri, yakni proses mendapatkan besaran pada bagian sinyal masukan untuk menetapkan pola pembelajaran atau pola uji. Untuk tahap pembelajaran atau pola uji penulis juga menggunakan Speech Application Programming Interface SAPI dengan grammar yang telah ditentukan sendiri oleh penulis. SAPI memungkinkan pengenalan ucapan tanpa mempengaruhi aplikasi yang ingin dibuat, sehingga SAPI dapat digunakan sebagai fungsi tersendiri untuk mendukung aplikasi yang akan dibuat. Sedangkan pada proses eksekusi, dimana ucapan yang dimasukkan telah dikenali akan dieksekusi dengan perintah eventcase yang terdapat pada bahasa pemrograman visual basic. Eventcase merupakan jenis perintah pengganti keyboard pada pemrograman visual basic. Disini penulis akan mengganti event keyboard di visual basic agar bisa dieksekusi melalui perintah suara yang telah didefinisikan terlebih dahulu. Sistem diharapkan dapat digunakan oleh pengguna yang berbeda setiap kali percobaannya. Hal tersebut sesuai dengan sifat sistem pengenalan suara, yakni Speaker Adaptive. Speaker Adaptive merupakan perpaduan dari Speaker Dependent dan Speaker Independent, dimana pengguna tidak perlu melakukan pelatihan dan Universitas Sumatera Utara keakuratan pengenalan sistem akan makin meningkat jika pengguna yang sama bekerja terus menerus selama beberapa waktu tertentu Adipranata, 2003. Berdasarkan penelitian terdahulu yang telah dilakukan dan keefektifan yang dimiliki metode tersebut, penulis terdorong untuk membuat penelitian penerapan perintah suara berbahasa Indonesia menggunakan aplikasi SAPI. Dipilihnya bahasa Indonesia sebagai jenis input untuk menjalankan aplikasi ini dikarenakan masih sedikitnya aplikasi – aplikasi yang mengenali ucapan bahasa Indonesia. Maka dari itu, penulis ingin mengetahui sejauh apa sistem pengenalan ucapan dapat mengidentifikasi kata – kata berbahasa Indonesia. Hal ini diharapkan memberikan kemampuan yang baik pada sistem penerapan perintah suara berbahasa Indonesia untuk mengoperasikan perintah – perintah dasar pada OS Windows.

1.2 Rumusan Masalah