Teori Keadilan Substantif TINJAUAN PUSTAKA

b. Syarat Materil Memori Kasasi 1 Salah menerapkan hukum atau kekeliruan merupakan hukum. Hal ini terjadi dalam praktek karena kurang pahamnya penerapan unsur kesalahan yaitu : a. Unsur sengaja; b. Unsur kealpaan atau kelalaian; dan c. Unsur lainnya. 2 Dengan alasan sendiri 3 Melampaui wewenang 4 Tidak cukup dipertimbangkan. Dalam hal ini penegakan hukum dimaksudkan untuk menegakan keadilan berdasarkan keadilan. Hal ini dapat terlaksana dengan baik jika semua dipertimbangkan dengan seksama agar tidak mengakibatkan batalnya putusan tersebut.

E. Teori Keadilan Substantif

Keadilan adalah sikap pikiran yang ingin bertindak adil, yang tidak adil adalah orang yang melanggar undang-undang yang dengan tidak sepantasnya menghendaki lebih banyak keuntungan dari orang lain dan pada hakikatnya tidak menginginkan asas sama rata, sama rasa. Aristoteles menyatakan keadilan adalah kebijakan yang berkaitan dengan hubungan antar manusia. Aristoteles menyatakan bahwa adil dapat berarti menurut hukum, dan apa yang sebanding, yaitu yang semestinya. Disini juga tunjukkan, bahwa seseorang dikatakan berlaku tidak adil apabila orang itu mengambil lebih dari bagian yang semestinya. Orang yang tidak menghiraukan hukum juga tidak adil, karena semua hal yang didasarkan kepada hokum dapat dianggap sebagai adil. 17 Thomas Aquinas membedakan keadilan atas dua kelompok, yaitu keadilan umum justitia generalis dan keadilan khusus. Keadilan umum adalah menurut kehendak undang-undang, yang harus ditunaikan demi kepentingan umum. Selanjutnya keadilan khusus adalah keadilan atas dasar kesamaan atau proposionalitas. Keadilan khusus ini dibedakan menjadi keadilan distributif justitia distributive, keadilan komutatif justitia commutative dan keadilan vindikatif justitia vindicativa. Keadilan distributif ialah suatu keadilan yang memberikan kepada setiap orang didasarkan atas jasa-jasanya atau pembagian menurut haknya masing-masing. Keadilan komutatif ialah keadilan yang diterima masing-masing anggota tanpa mempedulikan jasa masing-masing. Keadilan vindikativ ialah keadilan dalam hal menjatuhkan hukuman atau ganti kerugian dalam tindak pidana. Seorang dianggap adil apabila ia dipidana badan atau denda sesuai dengan besarnya hukuman yang telah ditentukan atas tindak pidana yang dilakukannya. 18 Konteks peradian dalam putusan hakim, terutama yang sering disinggung-singgung adalah berupa keadilan prosedural procedural justice dan keadilan substantif substantive justice. Keadilan prosedural adalah keadilan yang didasarkan 17 Muhammad Erwin, Filsafat Hukum, Jakarta : Rajawali Perss, 2011, Hlm 223-224 18 Ibid, Hlm 226-227 padaketentuan-ketentuan yang dirumuskan dari peraturan hukum formal, seperti mengenai tenggang waktu maupun syarat-syarat beracara di pengadilan lainnya. Sedangkan keadilan substantif adalah keadilan yang didasarkan pada nilai-nilai yang lahir dari sumber-sumber hukum yang progresif sesuai hati nurani. 19 Keadilan dalam hukum formal dan hukum materiil tersebut sebenarnya merupakan suatu keadaan keseimbangan dan keselarasan yang membawa ketentraman di dalam hati orang, yang apabila diganggu akan mengakibatkan kegoncangan. Orang-orang tidak akan bertahan lama menghadapi sebuah tatanan yang mereka rasa sama sekali tidak sesuai dan tidak masuk akal. Pemerintah yang mempertahankan aturan semacam itu akan terjerat dalam kesulitan-kesulitan serius dalam pelaksanaannya. Artinya, sebuah tatanan yang tidak berakar pada keadilan sama artinya dengan bersandar pada landasan yang tidak aman dan berbaikaya. 20 Keadilan prosedural dan keadilan substansif semestinya tidak terlihat secara dikotomi, tetapi ibarat dua sisi mata uang yang saling terkait eret satu sama lain. Oleh karena itu dalam keadaan normal, mestinya keadilan prosedural dan keadilan substantif harus dapat disenergikan dan diakomodir secara professional. Tetapi dalam hal terjadi benturan yang tidak dapat dikompromikan, keadilan substantif lah yang perlu di dahulukan. Dengan demikian, mestinya penegakan keadilan substantif juga 19 Bambang Sutiyoso, Reformasi Keadilan dan Penegakan Hukum di Indonesia, Yogyakarta : UII Perss, 2010, Hlm 9 20 Muhammad Erwin, Filsafat Hukum, Jakarta : Rajawali Perss, 2011, Hlm 237-238 harus bersifat selektif kasuistik dengan didukung argumentasi hukum yang dapat dipertanggungjawabkan. 21 21 Bambang Sutiyoso, Reformasi Keadilan dan Penegakan Hukum di Indonesia, Yogyakarta : UII Perss, 2010, Hlm 13

III. METODE PENELITIAN

Dokumen yang terkait

ANALISIS YURIDIS PERTANGGUNGJAWABAN TINDAK PIDANA KORUPSI (Studi Putusan No. 1741/PID/B/2009/PN. TK Joncto Putusan No. 60/PID/2010/PT. TK)

2 19 107

ANALISIS DASAR PERTIMBANGAN HAKIM TERHADAP TINDAK PIDANA KORUPSI DI LAMPUNG TIMUR ( Studi Putusan MA No. 253 K/PID.SUS/2012 dan Putusan PN No. 304/PID.SUS/2011/PN.TK)

4 45 59

DASAR PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MENJATUHKAN PIDANA TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA INCEST (Studi Putusan No.24/Pid.B/2012/PN.KLD)

3 21 44

ANALISIS PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MENJATUHKAN PIDANA TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA (Studi Putusan PN Nomor : 195/PID.B/2012/PN.GS)

0 7 61

ANALISIS YURIDIS PERTIMBANGAN HUKUM HAKIM DALAM PERKARA TINDAK PIDANA KORUPSI DANA APBD KAB. LAMPUNG TIMUR TAHUN 2005-2010 (Studi Putusan MA No. 253/K/PID.SUS/2012)

0 6 75

DASAR PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MENJATUHKAN PIDANA MATI TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA NARKOTIKA WARGA NEGARA ASING (Studi Putusan MA Nomor:1599 K/Pid.Sus/2012)

1 28 64

ANALISIS PERTIMBANGAN HUKUM HAKIM TERHADAP TINDAK PIDANA PERKOSAAN YANG DILAKUKAN OLEH ORANG TUA KANDUNG (Studi Putusan No. 222/Pid.Sus/2014/PN. Kot)

2 24 76

ANALISIS PERTIMBANGAN HUKUM HAKIM TERHADAP TINDAK PIDANA PERKOSAAN YANG DILAKUKAN OLEH ORANG TUA KANDUNG (Studi Putusan No. 222/Pid.Sus/2014/PN. Kot)

0 0 15

ANALISIS DASAR PERTIMBANGAN HAKIM DALAMMENJATUHKAN PIDANA TERHADAP ANAK PELAKU TINDAK PIDANA NARKOTIKA (Studi Putusan Nomor 1303K/PID.SUS/2011)

0 0 15

ANALISIS DASAR PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MENJATUHKAN PIDANA TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA KORUPSI PAJAK KENDARAAN BERMOTOR (Studi Putusan Nomor: 18/Pid.Sus-TPK/2016/PN.Tjk)

0 1 15