Komponen Trafo Arus Kesalahan Komposit Composite Error Kelas Ketelitian Trafo Arus Metering

TRAFO ARUS 10 – Trafo arus multi rasiosekunder tap Trafo arus multi rasio memiliki rasio tap yang merupakan kelipatan dari tap yang terkecil, umumnya trafo arus memiliki dua rasio tap, namun ada juga yang memiliki lebih dari dua tap lihat Gambar 1-14 dan 1-15 Contoh: – Trafo arus dengan dua tap: 300 – 600 5 A Pada Gambar I-14., S 1 -S 2 = 300 5 A, S 1 -S 3 = 600 5 A. – Trafo arus dengan tiga tap: 150 – 300 – 600 5 A Pada Gambar I-15., S 1 -S 2 = 150 5 A, S 1 -S 3 = 300 5 A, S 1 -S 4 = 600 5 A. Gambar 1-14 CT Sekunder 2 Tap Gambar 1-15 CT Sekunder 3 Tap

1.4 Komponen Trafo Arus

 Tipe cincin ringwindow type dan Tipe cor-coran cast resin mounded cast resin type TRAFO ARUS 11 Gambar 1-16 CT Tipe Cincin Gambar 1-17 Komponen CT Tipe Cincin Keterangan Gambar: 1. Terminal utama primary terminal 2. Terminal sekunder secondary terminal 3. Kumparan sekunder secondary winding CT tipe cincin dan cor-coran cast resin biasanya digunakan pada kubikel penyulang tegangan 20 kV dan pemasangan indoor. Jenis isolasi pada CT cincin adalah Cast Resin. TRAFO ARUS 12  Tipe Tangki Gambar 1-18 Komponen CT Tipe Tangki Komponen Trafo arus tipe tangki 1. Bagian atas Trafo arus transformator head 2. Peredam perlawanan pemuaian minyak oil resistant expansion bellows 3. Terminal utama primary terminal 4. Penjepit clamps 5. Inti kumparan dengan belitan berisolasi utama core and coil assembly with primary winding and main insulation 6. Inti dengan kumparan sekunder core with secondary windings 7. Tangki tank 8. Tempat terminal terminal box 9. Plat untuk pentanahan earthing plate Jenis isolasi pada trafo arus tipe tangki adalah minyak. Trafo arus isolasi minyak banyak digunakan pada pengukuran arus tegangan tinggi, umumnya digunakan pada pasangan di luar ruangan outdoor misalkan trafo arus tipe bushing yang digunakan pada pengukuran arus penghantar tegangan 70 kV, 150 kV dan 500 kV.

1.5 Pengenal Rating Trafo Arus

Umumnya sebagian data teknis trafo arus dituliskan pada nameplate, seperti data rated burden , rated current, instantaneous rated current dan yang lainnya seperti ditunjukan pada Gambar 1-19. TRAFO ARUS 13 Gambar 1-19 Komponen CT Tipe Tangki Keterangan Gambar: A = Pengenal Arus Kontinyu Continuous Rated Current B = Pengenal Beban Rated Burden C = KetelitianAkurasi Trafo Arus D = Pengenal Arus Sesaat Instantaneous Rated Current E = Pengenal Arus Dinamik Dynamic Rated Current

1.5.1 Pengenal Beban Rated Burden

Pengenal beban adalah pengenal dari beban trafo arus dimana akurasi trafo arus masih bisa dicapai dan dinyatakan dalam satuan VA. Umumnya bernilai 2.5, 5, 7.5, 10, 15, 20, 30 dan 40 VA.

1.5.2 Pengenal Arus Kontinyu Continuous Rated Current

Pengenal arus kontinyu adalah arus primer maksimum yang diperbolehkan mengalir secara terus-menerus arus nominal. Umumnya dinyatakan pada pengenal trafo arus, contoh: 3005 A.

1.5.3 Pengenal Arus Sesaat Instantaneous Rated Current

Pengenal arus sesaat atau sering disebut short time rated current adalah arus primer maksimum dinyatakan dalam nilai rms yang diperbolehkan mengalir dalam waktu tertentu dengan sekunder trafo arus terhubung singkat sesuai dengan tanda pengenal trafo arus nameplate, contoh: I th = 31.5 kA1 s. TRAFO ARUS 14

1.5.4 Pengenal Arus Dinamik Dynamic Rated Current

Pengenal arus dinamik adalah perbandingan rated peak I I , dimana I peak adalah arus puncak primer maksimum trafo arus yang diijinkan tanpa menimbulkan kerusakan dan I rated adalah arus nominal primer trafo arus, contoh: I dyn = 40 kA.

1.6 Kesalahan Trafo Arus

Pada trafo arus dikenal 2 jenis kesalahan, yaitu:

1.6.1 Kesalahan PerbandinganRasio

Kesalahan perbandinganrasio trafo arus berdasarkan IEC–60044-1 Edisi 1.2 tahun 2003 adalah kesalahan besaran arus karena perbedaan rasio pengenal trafo arus dengan rasio sebenarnya dinyatakan dalam: 100     P P S n I I I K ε , dimana ε = kesalahan rasio trafo arus K n = pengenal rasio trafo arus P I = arus primer aktual trafo arus A dan S I = arus sekunder aktual trafo arus A

1.6.2 Kesalahan Sudut Fasa

Kesalahan sudut fasa adalah kesalahan akibat pergeseran fasa antara arus sisi primer dengan arus sisi sekunder. Kesalahan sudut fasa akan memberikan pengaruh pada pengukuran berhubungan dengan besaran arus dan tegangan, misalnya pada pengukuran daya aktif maupun daya reaktif, pengukuran energi dan relai arah. Pemeriksaan ini umumnya dilakukan pada saat komisioning atau saat investigasi. Batasan maksimum nilai kesalahan sudat fasa berdasarkan persentase pembebanan dan kelas CT metering dapat dilihat pada Tabel 1 dan Tabel 2, sedangkan untuk kelas CT proteksi dapat dilihat pada Tabel 3. Kesalahan sudut fasa dibagi menjadi dua nilai, yaitu:  Bernilai positif + jika sudut fasa I S mendahului I P  Bernilai negatif – jika sudut fasa I S tertinggal I P TRAFO ARUS 15 Gambar 1-20 Kesalahan Sudut Trafo Arus

1.7 Kesalahan Komposit Composite Error

Kesalahan komposit berdasarkan IEC–60044-1 Edisi 1.2 tahun 2003 merupakan nilai rms dari kesalahan trafo arus yang ditunjukkan oleh persamaan berikut:         T P S T P C dt i i K T I E 2 1 100 dimana C E = kesalahan komposit P I = arus primer A T = periode detik T K = pengenal rasio trafo arus S i = arus sesaat sekunder A dan P i = arus sesaat primer A

1.8 KetelitianAkurasi Trafo Arus

Ketelitian trafo arus dinyatakan dalam tingkat kesalahannya. Semakin kecil kesalahan sebuah trafo arus, semakin tinggi tingkat ketelitianakurasinya.

1.8.1 Batas Ketelitian Arus Primer Accuracy Limit Primary Current

Batas ketelitian arus primer adalah batasan kesalahan arus primer minimum dimana kesalahan komposit dari trafo arus sama atau lebih kecil dari 5 atau 10 pada saat sekunder dibebani arus pengenalnya.

1.8.2 Faktor Batas Ketelitian Accuracy Limit FactorALF

Faktor batas ketelitian disebut juga faktor kejenuhan inti adalah batasan perbandingan nilai arus primer minimum terhadap arus primer pengenal dimana kesalahan komposit TRAFO ARUS 16 dari trafo arus sama atau lebih kecil dari 5 atau 10 pada sekunder yang dibebani arus pengenalnya. ALF merupakan perbandingan dari rated primer I I Contoh: CT 5P20 dengan rasio 300 1 A, artinya Accuracy Limit Factor ALF = 20, maka batas ketelitian trafo arus tersebut adalah ≤ 5 pada nilai 20 x Arus pengenal primer atau ≤ 5 300 A pada pengukuran arus primer 20 300 A, atau ≤15 A pada pengukuran arus primer 6000 A

1.9 Kelas Ketelitian Trafo Arus Metering

Trafo arus metering memiliki ketelitian tinggi untuk daerah pengukuran sampai 1,2 kali nominalnya. Daerah kerja trafo arus metering antara: 0.1 – 1.2 x I N trafo arus. Kelas ketelitian trafo arus metering dinyatakan dalam prosentase kesalahan rasio pengukuran baik untuk arus maupun pergeseran sudut fasa, seperti pada Tabel 1 dan 2 di bawah. Tabel 1-1 Batas Kesalahan Trafo Arus Metering 5 20 100 120 5 20 100 120 0,1 0,4 0,2 0,1 0,1 15 8 5 5 0,2 0,75 0,35 0,2 0,2 30 15 10 10 0,5 1,5 0,75 0,5 0,5 90 45 30 30 1,0 3,0 1,5 1,0 1,0 180 90 60 60 Kelas Ketelitian + - Kesalahan Rasio Arus pada dari Arus Pengenal + - Pergeseran Fase pada dari Arus Pengenal Menit 1 60 derajat Tabel 1-2 Batas Kesalahan Trafo Arus Metering 1 5 20 100 120 1 5 20 100 120 0,2S 0,75 0,35 0,2 0,2 0,2 30 15 10 10 10 0,5S 1,5 0,75 0,5 0,5 0,5 90 45 30 30 30 Kelas Ketelitian + - Kesalahan Rasio Arus pada dari Arus Pengenal + - Pergeseran Fase pada dari Arus Pengenal Menit 1 60 derajat TRAFO ARUS 17 Contoh pembacaan kedua tabel di atas adalah sebagai berikut: Trafo arus dengan spesifikasi sebagai berikut; ratio 3005 A, klas 0,2 dan dibebani sebesar 60 Amp 20 In, maka kesalahan maksimum ratio arus yang diijinkan adalah ± 0,35 dan pergeseran maksimum fasa sebesar ± 1560 derajat atau 0,25 derajat. Gambar 1-21 Kurva Faktor Batas Ketelitian

1.10 Kelas Ketelitian Trafo Arus Proteksi