Judul Skripsi : PRARANCANGAN TRICRESYL PHOSPHATE
DARI CRESOL C
7
H
8
O DAN PHOSPHORUS OXYCHLORIDE POCl
3
KAPASITA 25.000 TONTAHUN
Perancangan Reaktor RE - 301 Nama Mahasiswa
: Agnesia Afrida Pasaribu No.Pokok Mahasiswa : 0715041017
Jurusan : Teknik Kimia
Fakultas : Teknik
MENYETUJUI 1. Komisi Pembimbing
Taharuddin, S.T., M.Sc. Dr. Elida Purba, S.T., M. Sc.
NIP. 197001261995121001 NIP. 196103121981022001
2. Ketua Jurusan
Panca Nugrahini F, S.T., M.T.
NIP. 197302032000032001
MENGESAHKAN
1. Tim Penguji
Ketua : Taharuddin, S.T., M.Sc.
....................
Sekretaris : Dr. Elida Purba, S.T., M. Sc.
....................
Penguji Bukan Pembimbing : Sri Ismiyati D., S.T., M. Eng.
....................
Darmansyah, S. T., M. T. .....................
2. Dekan Fakultas Teknik Universitas Lampung
Dr. Ir. Lusmeilia Afriani, D.E.A NIP. 196505101993032008
Tanggal Lulus Ujian Skripsi : 8 Januari 2013
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Bandar Lampung, pada tanggal 25 April 1989, sebagai putri ketiga dari lima bersaudara, dari pasangan Bapak Piter Pasaribu dan Ibu Dewi
Sitorus.
Penulis menyelesaikan pendidikan Sekolah Dasar Sejahtera IV tahun 2001, Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Fransiskus, Tanjung Karang Bandar Lampung
pada tahun 2004, dan Sekolah Menengah Atas Immanuel, Teluk Betung Bandar Lampung pada tahun 2007.
Pada tahun 2007, penulis terdaftar sebagai Mahasiswa Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Lampung melalui Seleksi Penerimaan Mahasiswa
Baru SPMB 2007.
Pada tahun 2011, penulis melakukan Kerja Praktek di P.T. Pupuk Sriwidjaja, Dinas Operasi PUSRI IV, Sumatera Selatan dengan Tugas Khusus “Evaluasi
Kinerja Reaktor Ammonia Converter 105-D”. Selain itu, penulis melakukan penelitian dengan judul “Kinetika Reaksi Esterifikasi dari Palm Fatty Acid
Destillate PFAD menjadi Metil Ester”. Penulis juga pernah menjadi anggota Departemen Hubungan Luar 2008, dan anggota Departemen Kaderisasi 2009.
Sebuah Karya kecilku....
Dengan segenap hati kupersembahkan tugas akhir ini kepada:
Tuhan Yesus Kristus, Atas kehendak-Nya semua ini ada
Atas rahmat-Nya semua ini aku dapatkan Atas kekuatan dari-Nya aku bisa bertahan.
Orang tuaku sebagai tanda baktiku, terima kasih atas segalanya, doa, kasih sayang, pengorbanan, dan keikhlasannya.
Ini hanyalah setitik balasan yang tidak bisa dibandingkan dengan berjuta-juta pengorbanan dan kasih sayang
yang tidak pernah berakhir.
Kakak- kakak, Adik-adik ku dan keluarga besarku atas segalanya, kasih sayang dan doa.
Guru-guruku sebagai tanda hormatku, terima kasih atas ilmu yang telah diberikan.
Kepada Almamaterku tercinta, semoga kelak berguna dikemudian hari
.
Seorang motivator dan pemberi semangat saat pengerjaan skripsi ini
MOTTO
Even in the dark ness there is always a hope of light. Do your best and God will do the rest
Don t predict the future but create the future
Sebab Aku ini mengetahui rancangan- rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman Tuhan,
yaitu rancangan damai sejahtera bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan
Yeremia 29 :11
SANWACANA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah yang Mahakuasa dan Maha Penyayang, atas segala rahmat-Nya, sehingga tugas akhir ini dengan judul
“Prarancangan Pabrik Tricresyl Phosphate dari Cresol Dan Phosphorus Oxychloride
Kapasitas Dua Puluh Lima Ribu Ton Per Tahun” dapat diselesaikan dengan baik.
Tugas akhir ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat guna memperoleh derajat kesarjanaan S-1 di Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik
Universitas Lampung.
Penyusunan tugas akhir ini tidak lepas dari bantuan dan dukungan dari beberapa pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Panca Nugrahini F., S.T., M.T., selaku Ketua Jurusan Teknik Kimia Universitas Lampung.
2. Taharudin, S.T., M.Sc., selaku dosen pembimbing I, yang telah memberikan pengarahan, masukan, bimbingan, kritik dan saran selama penyelesaian tugas
akhir. Semoga ilmu bermanfaat yang diberikan dapat berguna dikemudian hari.
3. Dr. Elida Purba, S.T., M.Sc. selaku Dosen Pembimbing II, atas semua ilmu, saran, masukan dan pengertiannya dalam penyelesaian tugas akhir.
4. Sri Ismiyati D., S.T., M. Eng. dan Darmansyah, S. T., M. T. selaku Dosen Penguji yang telah memberikan saran dan kritik, juga selaku dosen atas semua
ilmu yang telah penulis dapatkan.
5. Seluruh Dosen Teknik Kimia Universitas Lampung, atas semua ilmu dan bekal masa depan yang akan selalu bermanfaat.
6. Keluargaku tercinta, Papa dan Mama, atas pengorbanan, doa, cinta dan kasih sayang yang selalu mengiringi disetiap langkahku. Kakak- kakak, Adik-adik
ku,dan Yulius Simanjuntak atas kasih sayang, doa, dukungan, kepercayaan, ketulusan, bantuan dan semangat. Semoga Allah yang Mahakuasa dan Maha
Penyayang memberikan perlindungan dan Karunia-Nya. 7. Grafellia Sudarman, selaku partner pengerjaan Tugas Akhir. Terima kasih
atas perjuangannya sampai akhirnya kita lulus 8. Teman-teman seperjuangan 2007 Dinda,Kenjiro, Hari, Tika, Rangga, Suhesti,
Reza, April, Oza, Tya, dan semua teman – teman 2007 lainnya. Kakak-kakak angkatan 2005, 2006. Terimakasih atas bantuannya selama penulis
menyelesaikan tugas akhir ini. 9. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan tugas akhir ini.
Semoga Allah membalas semua kebaikan mereka terhadap penulis dan semoga skripsi ini berguna.
Bandar Lampung, Januari 2013 Penulis,
Agnesia Afrida Pasaribu
v
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1.1 Kapasitas Pabrik yang Sudah Berdiri
4 1.2
Import Ferrosulfat Heptahydrat di Indonesia 4
1.3 Konsumen Ferrosulfat Heptahydrat di Indonesia
7 2.1
Kriteria Penilaian Pemilihan Proses 13
4.1 Neraca Massa Mixing Tank MT-101
22 4.2
Neraca Massa Evaporator EV-101 22
4.3 Neraca Massa Mix Point MP-201
22 4.4
Neraca Massa Reactor RE-201 23
4.5 Neraca Massa Centrifuge SE-201
23 4.6
Neraca Massa Evaporator EV-301 23
4.7 Neraca Massa Mix Point MP-301
24 4.8
Neraca Massa Cooler CO-301 24
4.9 Neraca Massa Crystallizer CR-301
24 4.10
Neraca Massa Centrifuge SE-301 25
4.11 Neraca Massa Rotary Dryer RD-301
25 4.12
Neraca Panas Mixing Tank MT-101 26
4.13 Neraca Panas Evaporator EV-101
27 4.14
Neraca Panas Mix Point MP-201 27
4.15 Neraca Panas Reactor RE-201
27 4.16
Neraca Panas Centrifuge SE-201 28
4.17 Neraca Panas Evaporator EV-301
28 4.18
Neraca Panas Mix Point MP-301 28
4.19 Neraca Panas Cooler CO-301
28 4.20
Neraca Panas Crystallizer CR-301 29
4.21 Neraca Panas Centrifuge SE-301
29 4.22
Neraca Panas Rotary Dryer RD-301 29
4.23 Neraca Panas Air Hearter AH-301
29
vi 4.24
Neraca Panas Intercooler 30
5.1 Spesifikasi Tangki Penyimpana Picling Liquor
ST-101 31
5.2 Spesifikasi Pompa Proses PO-103
32 5.3
Spesifikasi Tangki Penyimpana Asam Sulfat ST-102 32
5.4 Spesifikasi Pompa Proses PO-101
33 5.5
Spesifikasi Mixing Tank MT-101 33
5.6 Spesifikasi Pompa Proses PO-102
34 5.7
Spesifikasi Evaporator EV-101 34
5.8 Spesifikasi Pompa Proses PO-104
35 5.9
Spesifikasi Reactor RE-201 35
5.10 Spesifikasi Pompa Proses PO-201
36 5.11
Spesifikasi Centrifuge SE-201 36
5.12 Spesifikasi Pompa Proses PO-202
37 5.13
Spesifikasi Pompa Proses PO-203 37
5.14 Spesifikasi Evaporator EV-301
38 5.15
Spesifikasi Pompa Proses PO-301 38
5.16 Spesifikasi Cooler CO-301
39 5.17
Spesifikasi Crystallizer CR-301 39
5.18 Spesifikasi Pompa Proses PO-302
40 5.19
Spesifikasi Centrifuge SE-301 41
5.20 Spesifikasi Pompa Proses PO-303
41 5.21
Spesifikasi Screw Conveyor SC-301 42
5.22 Spesifikasi Rotary Dryer RD-301
42 5.23
Spesifikasi Air Hearter AH-301 43
5.24 Spesifikasi Fan F-301
43 5.25
Spesifikasi Fan F-302 44
5.26 Spesifikasi Fan F-303
44 5.27
Spesifikasi Screw Conveyor SC-302 44
5.28 Spesifikasi Bucket Elevator BE-401
45 5.29
Spesifikasi Solid Storage SS-401 45
5.30 Spesifikasi Belt Conveyor BC-401
45
vii 5.31
Spesifikasi Gudang Produk W-401 46
5.32 Spesifikasi Compresor CP-301
46 5.36
Spesifikasi Condensor CD-301 47
5.37 Spesifikasi Tangki Penyimpanan HCl ST-401
48 5.38
Spesifikasi pompa utilitas PU – 01 49
5.39 Spesifikasi Bak Sedimentasi BS- 101
49 5.40
Spesifikasi pompa utilitas PU – 02 50
5.41 Spesifikasi Tangki Penyimpanan Alum TP-101
50 5.42
Spesifikasi Tangki Penyimpanan Klorin TP – 102 51
5.43 Spesifikasi Tangki Penyimpanan Soda Kaustik
TP – 103 51
5.44 Spesifikasi Bak Penggumpal BP-101
52 5.45
Spesifikasi pompa utilitas PU – 03 52
5.46 Spesifikasi Clarifier CL– 101
53 5.47
Spesifikasi pompa utilitas PU – 04 53
5.48 Spesifikasi Sand Filter SF – 101
54 5.49
Spesifikasi pompa utilitas PU – 05 55
5.50 Spesifikasi Filter Water Tank TP-04
55 5.51
Spesifikasi pompa utilitas PU – 06 56
5.52 Spesifikasi pompa utilitas PU – 07
57 5.53
Spesifikasi Hot Basin HB –101 57
5.54 Spesifikasi pompa utilitas PU – 08
58 5.55
Spesifikasi Tangki Inhibitor TP –201 58
5.56 Spesifikasi Tangki Dispersant TP-202
59 5.57
Spesifikasi Cooling Tower CT –101 59
5.58 Spesifikasi pompa utilitas PU – 09
60 5.59
Spesifikasi Cold Basin CB-101 60
5.60 Spesifikasi pompa utilitas PU – 10
61 5.61
Spesifikasi Tangki Air Kondensat TP-301 61
5.62 Spesifikasi pompa utilitas PU – 11
62 5.63
Spesifikasi Tangki Asam Sulfat TP-302 63
5.64 Spesifikasi Cation Exchanger CE-101
63
viii 5.65
Spesifikasi pompa utilitas PU – 12 64
5.66 Spesifikasi Anion Exchanger AE-101
65 5.67
Spesifikasi pompa utilitas PU – 13 65
5.68 Spesifikasi Tangki Air Proses TP-303
66 5.69
Spesifikasi pompa utilitas PU – 14 66
5.70 Spesifikasi Tangki Hidrazin TP-401
67 5.71
Spesifikasi Deaerator DA-401 68
5.72 Spesifikasi pompa utilitas PU – 15
68 5.73
Spesifikasi Tangki Air Demin TP- 402 69
5.74 Spesifikasi pompa utilitas PU – 16
70 5.75
Spesifikasi Boiler 70
6.1 Peralatan yang Membutuhkan Air Pendingin
74 6.2
Peralatan yang Membutuhkan Steam 78
6.3 Peralatan yang Menggunakan Air Proses
80 6.4
Kebutuhan Air Pabrik 80
6.5 Tingkatan Kebutuhan Informasi dan Sistem
Pengendalian 97
6.6 Penyediaan Variabel Utama Proses
97 8.1
Siklus Pergantian Shift dalam Satu Bulan 117
8.2 Jumlah Operator Proses Berdasarkan Jenis Alat
120 8.3
Jumlah Operator Utilitas Berdasarkan Jenis Alat 120
8.4 Jumlah Karyawan
121 9.1
Fixed Capital Investment 126
9.2 Manufacturing Cost
127 9.3
General Expenses 128
9.4 Biaya Administratif
128 9.5
Minimum Acceptable Presense Return on Investment 129
9.6 Acceptable Pay out Time
untuk Tingkat Resiko Pabrik 130
9.7 Hasil Uji Kelayakan Ekonomi
132
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1.1 Grafik Prediksi Kenaikan Linier Jumlah Impor
Ferrosulfat Heptahydrat di Indonesia
5
6.1 Cooling Tower
76 6.2
Diagram Cooling Water System 77
6.3 Daerator
79 6.4
Diagram Alir Pengolahan Air 81
6.5 Diagram Ammonia Refrigerant Sistem
90 7.1
Peta Kabupaten Gersik 102
7.2 Tata Letak Pabrik
103 7.3
Tata Letak Alat Proses 104
8.1 Struktur Organisasi Perusahaan
124 9.1
Grafik Analisis Ekonomi 131
9.2 Kurva Cumulative Cash Flow Metode DCF
132
PRA-RANCANGAN PABRIK TRICRESYL PHOSPHATE
DARI CRESOL C
7
H
8
O DAN PHOSPHORUS OXYCHLORIDE POCl
3
KAPASITAS 25.000 TONTAHUN
Oleh AGNESIA AFRIDA PASARIBU
0715041017
Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar
SARJANA TEKNIK Pada
Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Lampung
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG 2013
ABSTRAK
PRARANCANGAN PABRIK PABRIK TRICRESYL PHOSPHATE DARI CRESOL DAN PHOSPHORUS OXYCHLORIDE
KAPASITAS 25.000 TONTAHUN Oleh
AGNESIA AFRIDA PASARIBU
Pabrik Tricresyl Phosphate berbahan baku cresol dan phosphorus oxychloride
, akan didirikan di Gresik, Jawa Timur. Pabrik ini berdiri dengan mempertimbangkan ketersediaan bahan baku, sarana transportasi yang memadai,
tenaga kerja yang mudah didapatkan dan kondisi lingkungan. Pabrik direncanakan memproduksi tricresyl phosphate sebanyak 25.000
tontahun, dengan waktu operasi 24 jamhari, 330 haritahun. Bahan baku yang digunakan adalah cresol sebanyak 2.829,4289 kgjam dan phosphorus oxychloride
sebanyak 1.323,9667 kgjam.
Penyediaan kebutuhan utilitas pabrik tricresyl phosphate
berupa: pengadaan air, pengadaan listrik, kebutuhan bahan bakar, dan pengadaan udara
kering. Bentuk perusahaan adalah Perseroan Terbatas PT menggunakan struktur
organisasi line dan staff dengan jumlah karyawan sebanyak 129 orang. Dari analisis ekonomi diperoleh:
Fixed Capital Investment FCI
= Rp 266.168.873.334 Working Capital Investment
WCI = Rp 46.970.977.647
Total Capital Investment TCI
= Rp 307.816.473.515 Break Even Point
BEP = 37,6987
Shut Down Point SDP
= 29,5843 Pay Out Time before taxes
POT
b
= 1,00 years Pay Out Time after taxes
POT
a
= 1,22 years Return on Investment before taxes
ROI
b
= 75,90 Return on Investment after taxes
ROI
a
= 60,72 Discounted cash flow
DCF = 50,50
Mempertimbangkan paparan di atas, sudah selayaknya pendirian pabrik tricresyl phosphate ini dikaji lebih lanjut, karena merupakan pabrik yang
menguntungkan dan mempunyai masa depan yang baik.
ABSTRACT
MANUFACTURE OF TRICRESYL PHOSPHATE FROM CRESOL AND PHOSPHORUS OXYCHLORIDE
CAPACITY 25.000 TONSYEAR Design Reactor -301 RE-301
By AGNESIA AFRIDA PASARIBU
Tricresyl Phosphate plant produced by reacting cresol dan phosphorus
oxychloride was plan to be in industrial plant in the region of Gresik, in East Java Province. Plant was established by considering the availability of raw
materials, transportation facilities, readily available labor and environmental conditions.
Plants production capacity is planned 25,000 tons year, with operating time of 24 hours day and 330 working days in a year. The raw materials used
are much cresol 2.829,4289 kg hr and phosphorus oxychloride as 1.323,9667 kg hr.
Provision of utility plant needs a treatment system and water supply, steam supply systems, instrument air supply systems, and power generation systems.
Labor needed as many as 129 people with a business entity form Limited Liability Company PT which is headed by a Director who is assisted by the
Director of Production and Director of Finance with line and staff organizational structure.
From the economic analysis is obtained: Fixed Capital Investment
FCI = Rp 266.168.873.334
Working Capital Investment WCI
= Rp 46.970.977.647 Total Capital Investment
TCI = Rp 307.816.473.515
Break Even Point BEP
= 37,6987 Shut Down Point
SDP = 29,5843
Pay Out Time before taxes POT
b
= 1,00 years Pay Out Time after taxes
POT
a
= 1,22 years Return on Investment before taxes
ROI
b
= 75,90 Return on Investment after taxes
ROI
a
= 60,72 Discounted cash flow
DCF = 50,50
Consider the summary above, it is proper establishment of tricresyl phosphate plant to studied further, because the plant is profitable and has good
prospects.
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sebagai negara berkembang, Indonesia berusaha semaksimal mungkin untuk mengurangi ketergantungan dari negara lain. Untuk itu dilakukanlah
pembangunan di segala sektor, terutama pembangunan di bidang industri. Industri kimia merupakan salah satu industri yang diharapkan dapat memajukan
pembangunan di Indonesia. Karena keadaan yang demikian ini, industri kimia mengalami peningkatan secara kualitas maupun kuantitas baik industri yang
mengolah bahan baku maupun bahan penunjang untuk menjadi bahan setengah jadi ataupun bahan jadi.
Salah satu bahan kimia yang kebutuhannya belum terpenuhi dari dalam negeri adalah tricresyl phosphate yang merupakan senyawa organik ester dengan
rumus molekul C
21
H
21
PO
4
. Sebutan lain untuk tricresyl phosphate TCP adalah tritolyl phosphate, tritolyl ester, phosphoric acid tris methyl phenyl ester
dan tris tolyloxy phosphine oxide.
Gambar 1.1 Tricresyl Phosphate TCP
Bentuk dan wujud TCP berupa cairan kental, tidak berwarna, tidak berbau, tidak mudah terbakar, tidak larut dalam air, larut dalam cairan organik, tidak menyerap
air dan sedikit sekali menguap non volatil.
TCP merupakan bahan kimia yang digunakan sebagai bahan plasticizer bahan pelunak. Menurut Waldo L. Semon 1926, PVC menjadi sangat elastis jika
dipanaskan dalam cairan TCP. Semakin banyak TCP yang digunakan, PVC akan semakin elastis dan sebaliknya PVC akan menjadi keras bila TCP yang
digunakan semakin sedikit. Contoh aplikasi seperti kulit imitasi, plastik untuk alas meja dan sebaginya.
TCP juga digunakan sebagai lubricants bahan pelumas, cable coating pelapis kabel dan bahan penyusun cat kuku Kirk and Othmer, 1978.
CH
3
CH
3
CH
3
P O
O O
O
Melihat dari manfaat yang dapat diperoleh cukup besar, maka diperkirakan kebutuhan akan TCP pada tahun-tahun mendatang akan semakin meningkat.
Pabrik TCP ini belum ada di Indonesia dan selama ini kebutuhan akan TCP masih impor dari Cina, Amerika, India dan Jepang. Dalam perancangan ini
digunakan cresol C
7
H
8
O dan phosphorus oxychloride POCl
3
sebagai bahan baku untuk TCP.
Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut diatas maka pabrik ini layak didirikan di Indonesia. Kehadiran pabrik TCP di Indonesia akan mendatangkan
beberapa keuntungan, antara lain : 1.
Produk TCP segera mungkin dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri sehingga mengurangi ketergantungan impor.
2. Membuka peluang bagi didirikannya industri lain yang menggunakan
TCP sebagai bahan baku. 3.
Membuka lapangan kerja baru dalam rangka mengurangi jumlah atau tingkat pengangguran serta menambah tingkat perekonomian masyarakat
Indonesia. 4.
Selain itu pendirian pabrik ini bertujuan untuk diversifikasi produk menjadi bahan yang mempunyai nilai ekonomi yang tinggi sehingga akan
menunjang pendapatan negara.
1.2 Kapasitas Perancangan
Kebutuhan TCP di Indonesia diperkirakan akan terus meningkat dalam beberapa tahun mendatang, hal ini dikarenakan semakin berkembangnya industri
plasticizer . Pabrik TCP yang telah berdiri di luar negeri adalah di Negara China,
kapasitas produksi mencapai 800 – 1.000 tontahun, Negara Jepang 33.000 tontahun, dan USA mencapai 54.000 tontahun RIVM report, 2005.
Berikut adalah data import TCP ke Indonesia menurut Badan Pusat Statistik dari tahun 2006 – 2010.
Tabel 1.1 Data impor TCP Indonesia 2006 – 2010 Tahun
Tahun ke Jumlah Impor ton
2006 1
17.338 2007
2 18.371
2008 3
20.516 2009
4 16.572
2010 5
19.143
Sumber: Data Badan Pusat Statistik Tahun 2011
Berdasarkan data pada Tabel 1.1, produksi TCP pada tahun 2009 mengalami penurunan yang drastis, hal ini dikarenakan adanya krisis global sehingga berdampak
pada produksi bahan kimia termasuk TCP. Data Tabel 1.1 kemudian dibuat regresi linier yang menyatakan hubungan antara
tahun dengan jumlah impor TCP.
Gambar 1.2 Grafik Impor TCP Indonesia 2006 – 2010
Persamaan garis hasil regresi linier yang diperoleh adalah sebagai berikut : y = 181,1x + 17.845
Pada tahun 2016 saat pembuatan pabrik TCP, diperkirakan impor sebanyak tontahun
= 181,1x + 17.845 = 181,1 11 + 17.845
= 19.837,1 tontahun Berdasarkan perhitungan tersebut diasumsikan bahwa TCP yang diimpor ke
Indonesia sepenuhnya digunakan untuk kebutuhan dalam negeri. Hal ini dikarenakan tidak adanya data ekspor untuk TCP BPS, 2010.
Untuk meningkatkan devisa negara, maka kapasitas rancangan pabrik TCP yang akan didirikan pada tahun 2016 sebesar 25.000 tontahun. Dengan kapasitas
produksi tersebut diharapkan dapat mencukupi kebutuhan dalam negeri dan kemungkinan sisanya dapat diekspor ke negara di Benua Asia. Berikut ini adalah
tabel data impor TCP Benua Asia bagian tenggara :
Tabel 1.2 Data impor TCP Asia Tenggara 2010 Negara
Jumlah Impor tonper kapita
Thailand 6.050
Singapura 4.250
Filipina 2.300
Malaysia 1.000
Brunei 700
Myanmar 500
Laos 250
Sumber: Data Encarta Encyclopedia Tahun 2011
seperti Thailand. Dasar pertimbangan ekspor ke Thailand karena Thailand masih memerlukan PVC dalam jumlah yang cukup besar sebagai plasticizer. Produksi
PVC di Negara Thailand sebesar 119.000 tontahun, sedangkan Indonesia sebesar 605.000 tontahun. Berdasarkan banyaknya produksi PVC di Indonesia ini,
Thailand berencana ingin membeli 10 PVC di Indonesia. Oleh karena itu dapat diambil kesimpulan bahwa kebutuhan PVC di Thailand ini belum terpenuhi dan
akan berusaha untuk memenuhi kebutuhan tersebut sehingga produk TCP diperlukan di Negara Thailand.
1.3 Lokasi Pabrik
Pemilihan lokasi pabrik merupakan hal yang sangat penting sehingga dilakukan perhitungan yang baik, secara ekonomi maupun teknis, tanpa melupakan
keadaan sosial dan kemungkinan pengembangan dimasa mendatang. Pabrik TCP akan didirikan di daerah Gresik, Jawa Timur.
Dasar pertimbangan utama yang diambil dalam pemilihan lokasi pabrik adalah : 1.
Kemudahan mendapatkan bahan baku Beroperasinya suatu pabrik sangat tergantung pada ketersediaan bahan
baku. Oleh karena itu, bahan baku sangat penting dalam pengoperasian pabrik. Pabrik TCP menggunakan bahan baku cresol yang diperoleh dari
PT. Diamond Trading Internasional, Indonesia yang telah berdiri sejak tahun 2002 dengan memiliki kualitas yang sama dengan impor. Bahan
baku phosphorus oxychloride diperoleh dari Great Lake Chemical, Nitro, USA. Pengiriman phosphorus oxychloride diterima melalui pelabuhan
Tanjung Perak, Surabaya.
2. Pemasaran Produk
Faktor yang perlu diperhatikan adalah letak wilayah pabrik yang membutuhkan TCP dan jumlah kebutuhannya. Di Jawa timur khususnya
Gresik merupakan kabupaten yang dianggap maju karena terdapat
berbagai macam pabrik. Pabrik yang menggunakan bahan baku TCP adalah Pabrik Maspion Perusahaan Siam Maspion dengan kapasitas
produksi sebesar 70.000 tontahun dengan penggunaan TCP sebesar 20 dari kapasitas produksi. Selain PT. Maspion, Pertamina juga
menggunakan bahan baku TCP sebagai lubricants minyak pelumas sebesar 5. Penggunaan TCP sebagai bahan zat pembantu untuk produk
intermediate banyak juga ditemukan di industri kometik cat kuku
sebesar 7 yang juga banyak berlokasi di daerah Pulau Jawa.
3. Transportasi
Transportasi sangat dibutuhkan sebagai penunjang utama untuk penyediaan bahan baku dan pemasaran produk. Pemilihan lokasi pabrik
di Gresik, Jawa Timur karena dekat dengan Pelabuhan Tanjung Perak, sehingga arus dari bahan baku import lebih mudah dan lancar serta
transportasi darat yang memiliki infrastruktur yang cukup baik. Keadaan tersebut dapat mempermudah pemasaran produk.
4. Tenaga Kerja
Tenaga kerja merupakan hal yang cukup penting untuk menunjang kelancaran proses produksi. Tenaga kerja yang dibutuhkan adalah tenaga
kerja yang berpendidikan menengah atau kejuruan. Penyediaan tenaga
kerja diperoleh dari daerah Gresik, Jawa Timur dan sekitarnya. Sehingga dalam perekrutan tenaga kerja tidak mengalami kendala.
5. Utilitas
Utilitas merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam pengoperasian suatu pabrik. Utilitas utama meliputi penyediaan air,
bahan bakar dan listrik yang mengharuskan lokasi pabrik dekat dengan sumber tersebut.
Pabrik TCP memerlukan air yang cukup banyak untuk kebutuhan utilitas, rumah tangga, pencuci peralatan, media pendingin dan sebagainya.
Untuk memenuhi kebutuhan ini pengadaan air diambil langsung dari saluran induk Sungai Bengawan Solo yang dekat dengan daerah Gresik.
Bahan bakar digunakan untuk generator listrik adalah solar, yang diperoleh dari distributor PT. Pertamina.
Kebutuhan listrik disuplai oleh PT. PLN Perusahaan Listrik Negara dan generator cadangan hanya dipergunakan jika terjadi pemadaman listrik
oleh PLN.
6. Lahan
Faktor ini berkaitan dengan rencana pengembangan pabrik lebih lanjut. Gresik merupakan daerah kawasan industri yang sedang berkembang
yang ditandai dengan berdirinya beberapa pabrik-pabrik di kawasan
tersebut sehingga lahan di daerah tersebut sudah disiapkan untuk pendirian atau pengembangan suatu pabrik. Semakin meningkatnya
pemintaan produk akan menuntut adanya perluasan pabrik.
7. Karakteristik lokasi
Karakteristik lokasi menyangkut iklim didaerah tersebut, yang tidak rawan terjadinya banjir, serta kondisi sosial masyarakatnya. Dalam hal
ini daerah Gresik, Jawa Timur bisa digunakan sebagai lokasi pendirian Pabrik TCP.
8. Kebijakan Pemerintah
Pendirian suatu pabrik perlu mempertimbangkan faktor kebijakan pemerintah yang terkait didalamnya, kebijaksanaan pengembangan
industri, hubungannya dengan pemerataan kesempatan kerja dan kesejahteraan masyarakat. Di samping itu, pabrik yang didirikan juga
harus berwawasan lingkungan, artinya keberadaan pabrik tersebut tidak mengganggu atau merusak lingkungan sekitarnya. Letak pabrik ini di
daerah yang memang telah disediakan oleh pemerintah daerah Jawa Timur khusus untuk kawasan industri terpadu jauh dari kepadatan
penduduk dan tersedianya cadangan air yang cukup banyak. Oleh karena itu pembangunan dan pengembangan di daerah tersebut tidak
bertentangan dengan kebijakan pemerintah.
BAB II. DISKRIPSI PROSES
2.1 Jenis Proses Berdasarkan Bahan Baku
Tricresyl phosphate TCP dapat dibuat melalui beberapa proses berdasarkan
bahan baku yang bervariasi. Berdasarkan bahan baku ada 2 proses komersial yang di pakai untuk memproduksi TCP yaitu :
1. Proses dengan bahan baku cresol dan phosphorus pentachloride 2. Proses dengan bahan baku cresol dan phosphorus oxychloride
Uraian kedua proses diatas adalah sebagai berikut : 1. Proses dengan bahan baku cresol dan phosphorus pentachloride.
Salah satu proses dalam pembuatan TCP adalah dengan mereaksikan senyawa cresol dengan phosphorus pentachloride.
Reaksinya adalah sebagai berikut : 3 C
7
H
8
O + PCl
5
→ C
21
H
21
O
3
PCl
2
+ 3 HCl C
21
H
21
O
3
PCl
2
+ H
2
O → C
21
H
21
PO
4
+ 2 HCl 3 C
7
H
8
O + PCl
5
+ H
2
O → C
21
H
21
PO
4
+ 5 HCl
Prinsip dalam pembuatan TCP dengan bahan baku cresol dan phosphorus pentachloride
adalah sebagai berikut : Cresol
dimasukkan ke dalam reaktor kemudian ditambahkan PCl
5
secara perlahan. Penambahan secara kontinyu dengan laju alir 5 lb per menit untuk
900 lb cresol. Reaksi berlangsung secara eksothermis dan temperatur dipelihara pada suhu 80
o
C dengan cara mengatur laju alir penambahan PCl
5
. Setelah semua PCl
5
dimasukkan laju udara dari uap air dilanjutkan sampai reaksi hidrolisis sempurna. HCl yang diperoleh diambil dan dipindahkan ke
sistem recovery. TCP mentah kemudian dipindahkan dari reaktor dan dimurnikan,
Kelemahan dari proses ini adalah kebutuhan air untuk reaksi lebih banyak sehingga kurang efisien.
2. Proses dengan bahan baku cresol dan phosphorus oxychloride Proses inilah yang sejauh ini diketahui sebagai proses yang dilakukan untuk
pabrikasi. Reaksinya adalah sebagai berikut : 3 C
7
H
8
O + POCl
3
→ C
21
H
21
PO
4
+ 3 HCl
Proses pembuatan TCP dengan bahan baku cresol dan phosphorus oxychloride
adalah sebagai berikut : Cresol
dan phosphorus oxychloride dimasukkan kedalam reaktor secara kontinyu. Reaksi berlangsung secara eksotermis dan temperatur dipelihara
pada suhu 150
o
C dengan tekanan 10 atm. Produk utama yang dihasilkan berupa TCP dimurnikan di Menara Distilasi untuk mendapatkan produk
dengan kemurnian yang tinggi. Uap HCl yang dihasilkan dikondensasi dan disimpan sebagai produk samping.
Konversi yang dihasilkan sebesar 77 dengan reaktan berlebih 10 phosphorus oxychloride
US. Patent 2.960.524
2.2 Tinjauan Ekonomi Masing-Masing Proses Pembentukan TCP
2.2.1 Proses menggunakan cresol C
7
H
8
O dan phosphorus pentachloride PCl
5
Tabel 2.1 Harga bahan baku dan produk TCP dari cresol dan phosphorus pentachloride
Bahan Baku dan Produk BM kgmol
Harga US kg C
7
H
8
O 108,14
1,63 PCl
5
208,22 1,98
C
21
H
21
PO
4
368,35 5,76
Sumber
:
www.merck-chemicals.co.id , 2012.
www.icis.com , 2012.
Dengan reaksi : 3 C
7
H
8
O + PCl
5
→ C
21
H
21
O
3
PCl
2
+ 3 HCl C
21
H
21
O
3
PCl
2
+ H
2
O → C
21
H
21
PO
4
+ 2 HCl 3 C
7
H
8
O + PCl
5
+ H
2
O → C
21
H
21
PO
4
+ 5 HCl
• C
7
H
8
O = US x 108,14
x 3 mol = US 528,8046 •
PCl
5
= US x 208,22
x 1 mol = US 412,2756 •
C
21
H
21
PO
4
= US x 368,35
x 1 mol = US 2.121,696 Keuntungan = [harga produk - harga bahan baku] x Kapasitas
= [US 2.121,696 – US 528,8046 + US 412,2756] x 25.000 = US 29.515.395 asumsi US1 = Rp 9.320
= Rp 275.083.481.000
2.2.2 Proses menggunakan cresol C
7
H
8
O dan phosphorus oxychloride POCl
3
Tabel 2.2 Harga bahan baku dan produk TCP dari cresol dan phosphorus oxychloride
Bahan Baku dan Produk BM kgmol
Harga US kg C
7
H
8
O 108,14
1,63 POCl
3
153,35 1,47
C
21
H
21
PO
4
368,35 5,76
Sumber
:
www.merck-chemicals.co.id , 2012.
www.icis.com , 2012.
Dengan reaksi : 3 C
7
H
8
O + POCl
3
→ C
21
H
21
PO
4
+ 3 HCl
• C
7
H
8
O = US x 108,14
x 3 mol = US 528,8046
• POCl
3
= US x 153,35
x 1 mol = US 225,4245 •
C
21
H
21
PO
4
= US x 368,35
x 1 mol = US 2.121,696 Keuntungan = [harga produk - harga bahan baku] x Kapasitas
= [US 2.121,696 – US 528,8046 + US 225,4245] x 25.000 = US 34.186.672,50 asumsi US1 = Rp 9.320
= Rp 318.619.788.000
2.3 Tinjauan Termodinamika
Tinjauan secara termodinamika ditujukan untuk mengetahui sifat reaksi endotermiseksotermis. Penentuan panas reaksi yang berjalan secara
eksotermis atau endotermis dapat dihitung dengan perhitungan panas pembentukan standar Δ H°f pada P = 1 atm dan T = 298 K.
2.3.1 Proses dengan bahan baku cresol dan phosphorus pentachloride
Dengan reaksi : 3 C
7
H
8
O + PCl
5
→ C
21
H
21
O
3
PCl
2
+ 3 HCl C
21
H
21
O
3
PCl
2
+ H
2
O → C
21
H
21
PO
4
+ 2 HCl 3 C
7
H
8
O + PCl
5
+ H
2
O → C
21
H
21
PO
4
+ 5 HCl
Tabel 2.3 Nilai Δ H°f Komponen Untuk Pembuatan TCP dari Cresol dan Phosphorus Pentachloride
Δ H°r 298 K = Δ H°f produk - Δ H°f reaktan = [Δ H°
f
C
21
H
21
PO
4
+5 x Δ H°
f
HCl]–[3 x Δ H°
f
C
7
H
8
O+Δ H°
f
PCl
5
+Δ H°
f
H
2
O] = [3.385,7621 + 5 x -18.102,6900] – [3 x 29.789,7790 + 73.426,6900 +
37.811,0350] = - 106.508 kjmol Karena nilai Δ H°r 298 K negatif, maka reaksi bersifat eksothermis.
2.3.2 Proses TCP dengan bahan baku cresol dan phosphorus oxychloride
Dengan reaksi : 3 C
7
H
8
O + POCl
3
C
21
H
21
PO
4
+ 3 HCl
Tabel 2.4 Nilai Δ H°f Komponen Untuk Pembuatan TCP dari Cresol dan Phosphorus Oxychloride
Komponen Δ H°f, kJmol
C
7
H
8
O 29.789,7790
PCl
5
H
2
O 73.426,6900
37.811,0350 C
21
H
21
PO
4
HCl 3.385,7621
18.102,6900
Komponen Δ H°f, kJmol
C
7
H
8
O 29.789,77
POCl
3
62.842,86 C
21
H
21
PO
4
HCl 3.585,76
18.102,69
Δ H°r 298 K = Δ H°f produk - Δ H°f reaktan = [Δ H°
f
C
21
H
21
PO
4
+3 x Δ H°
f
HCl] – [3 x Δ H°
f
C
7
H
8
O+Δ H°
f
POCl
3
] = [3.585,7621 + 3 x 18.102,6900] – [3 x 29.789,7790 + 62.842,8659]
= -94.318,3708 kjmol Karena nilai Δ H°r 298 K positif, maka reaksi bersifat eksothermis
Berdasarkan perhitungan nilai ekonomi dan tinjauan termodinamika, maka dibuat tabel perbandingan untuk proses pembuatan TCP sebagai berikut :
Tabel 2.5 Karakteristik Proses Pembuatan TCP
No. Karakteristik
1 2
1 Bahan Baku
Cresol, phosphorus pentachloride
dan air Cresol
dan phosphorus oxychloride
2 Fase bahan baku
Cair-cair Cair-cair
4 Δ H°f kjkmol
-106.507,8495 eksothermis
-94,318,3708 eksothermis
5 Keuntungan Rp
275.083.481.000 304.000.000.000
6 Limbah HCl
per mol produk 5
3
Berdasarkan pada tabel 2.5 proses pembuatan TCP menggunakan bahan baku cresol dan phosphorus oxychloride memiliki keuntungan yang paling besar dibandingkan
menggunakan bahan baku cresol dan phosphorus pentachloride dan air. Selain itu proses nomor 2 melepas panas lebih sedikit dibandingkan proses nomor 1 sehingga
kebutuhan air pendingin lebih sedikit.
BAB III. SPESIFIKASI BAHAN BAKU DAN PRODUK
3.1 Spesifikasi Bahan Baku
3.1.1 Cresol Sifat fisis :
Rumus molekul : C
7
H
8
O Berat molekul
: 108,14 kgkmol Fase
: Cair Kemurnian
: 98 cresol, 2 phenol Densitas
: 0,3726 kglt 25
o
C Titik lebur
: 12
o
C Titik didih
: 202,2
o
C Viskositas
: 1,2217 cp Temperatur kritis
: 430
o
C Tekanan kritis
: 49,40 atm Cp,
j mol K
: –166.220 + 2.994,3T + -7,6203T
2
+ 0,0069T
3
Kelarutan : 2,5
g 100g
dalam air 40
o
C Kanampakan
: cairan agak kekuningan
Sifat kimia : 1. Hidrogenasi
CH
3
C
6
H
4
OH + 3H
2
→ CH
3
C
6
H
10
OH 2. Oksidasi
CH
3
C
6
H
4
OH + O
2
→ CH
3
C
6
H
3
O
2
+ H
2
O 3. Subtitusi cresol dengan halogen
CH
3
C
6
H
4
OH + Br
2
→ CH
3
C
6
H
4
OBr 4. Nitrasi
CH
3
C
6
H
4
OH + HNO
3
→ CH
3
C
6
H
4
ONO
2
+H
2
O Kirk and Othmer,1994
3.1.2 Phosphorus Oxychloride Sifat fisis :
Rumus molekul : POCl
3
Berat molekul : 153,3322 kgkmol
Fase : Cair
Kemurnian : 99,98 POCl
3
0,02 PCl
3
Densitas : 0,3341 kglt 25
o
C Titik beku
: 44,20 C
Titik didih : 105,80
C Viskositas
: 1,0433 cp Temperatur kritis
: 329,15 C
Tekanan kritis : 76 atm
Cp,
j mol K
: 367.040 + -1.604,1T + 2,7478T
2
+ 0,00021T
3
Kelarutan : larut dalam benzen dan carbon disulfida
Kenampakan : cairan putih
Sifat kimia 1. POCl
3
bereaksi dengan cresol membentuk tricresyl phosphate dan HCl 3CH
3
C
6
H
4
OH + POCl
3
→ CH
3
C
6
H
4
O
3
PO + 3HCl 2. POCl
3
dalam air akan terurai atau terhidrolisis POCl
3
+ 3H
2
O → H
3
PO
4
+ 3HCl Kirk and Othmer,1994
3.2 Spesifikasi Produk 3.2.1
Tricresyl Phosphate Rumus molekul
: C
21
H
21
PO
4
Berat molekul : 368,3729 kgkmol
Fase : Cair
Kemurnian : 99,9974 TCP 0,026 cresol
Densitas : 0,3826 kglt 25
o
C Titik Didih
: 410
o
C Titik beku
: -33
o
C Viskositas
: 38,8 cp
Temperatur kritis : 526,85
o
C Tekanan kritis
: 12 atm Cp,
j mol K
: 607,875 - 0,60106 T – 0,3884T
2
Kelarutan : larut dalam alkohol eter
Kenampakan : cairan bening agak kekuningan
3.3 Spesifikasi Produk Samping
3.3.1 Hydrochloride Acid Sifat fisis :
Rumus Molekul : HCl
Berat molekul : 36,4610 kgkmol
Fase : Cair
Kemurnian : 32
Titik lebur : -141,18
o
C Titik didih
: -85,05
o
C Densitas
: 1,6362 kglt 25
o
C Viskositas
: 1,60 cp Temperatur kritis
: 51,65
o
C Tekanan kritis
: 82 atm Cp,
j mol K
: 47.300 + 90T Kelarutan
: 72
g 100ml air
Kenampakan : Bening, tidak berwarna
Sifat kimia : 1. HCl bereaksi dengan methanol pada suhu 340–350
o
C membentuk methyl klorida
CH
3
OH + HCl → CH
3
Cl + H
2
O 2. The Deacon Process
Oksidasi fase uap dengan udaraoksigen dengan katalis mangan pada suhu optimum 430 – 475
o
C 4HCl + O
2
→ 2Cl
2
+ 2H
2
O 1. Reaksi dengan zat pengoksidasi
HCl dan O
2
bereaksi dalam keadaan gas menghasilkan klorin HCl + O
2
→ 2Cl
2
+ H
2
O
3.4 Spesifikasi Impurities
3.4.1 Phenol Rumus molekul
: C
6
H
6
O Berat molekul
: 94,11 kgmol Fase
: cair Kemurnian
: 98 phenol, 2 air Titik beku
: 41 C
Titik didih : 182
C Densitas
: 0,5432 kglt 25
o
C
Viskositas : 3,437 cp
Temperatur kritis : 421,1
C Cp, jmol K
: 101.720 + 317,61T Kelarutan
: larut dalam air, benzene, sangat larut dalam alkohol, khlor, alkali
Kenampakan : tidak berwarna
3.4.2 Phosphorus Trichloride Rumus molekul
: PCl
3
Berat molekul : 137,33 kgkmol
Fase : Cair
Kemurnian : 99,95 PCl
3
0,05 POCl
3
Densitas : 0,4223 kglt 25
o
C Titik beku
: -93,60 C
Titik didih : 76,10
C Viskositas
: 0,438 cp Temperatur kritis
: 285,5 C
Tekanan kritis : 55,96 atm
Cp,
j mol K
: 124.680 + -81,075T + 0,1721T
2
V. SPESIFIKASI PERALATAN
A. Peralatan Proses
Peralatan proses Pabrik Tricresyl Phosphate dengan kapasitas 25.000 tontahun terdiri dari :
1. Tangki Penyimpanan Phosphorus Oxychloride ST-101
Tabel. 5.1 Spesifikasi Tangki Phosphorus Oxychloride ST-101 Alat
Tangki Penyimpanan Phosphorus Oxychloride Kode
ST-101 Fungsi
Menyimpan phosphorus oxychloride dengan kapasitas 953.256 kg
Bentuk Silinder tegak vertikal dengan dasar datar flat
bottom dan atap head berbentuk conical roof.
Kapasitas 1.156,7155 m
3
Dimensi Diameter shell D = 40 ft
Tinggi shell Hs = 28 ft
Tebal shell t
s
= 1,62 in Tinggi atap
= 0,80 ft Tinggi total
= 28,80 ft Tekanan Desain
53,5393 psi Bahan
Carbon Steel SA-283 Grade C
2. Tangki Penyimpanan Cresol ST-102
Tabel. 5.2. Spesifikasi Tangki Cresol ST-102 Alat
Tangki Penyimpanan Cresol Kode
ST-102 Fungsi
Menyimpan cresol dengan kapasitas 203.719kg Bentuk
Silinder tegak vertikal dengan dasar datar flat bottom
dan atap head berbentuk conical roof Kapasitas
271.6457 m
3
Dimensi Diameter shell D = 25 ft
Tinggi shell Hs = 18 ft
Tebal shell t
s
= 0,5 in Tinggi atap
= 1,46 ft Tinggi total
= 19,46 ft Tekanan Desain
23,5306 psi Bahan
Carbon Steel SA-283 Grade C
3. Pompa PP-101
Tabel 5.3 Spesifikasi Pompa PP – 101 Alat
Pompa Fungsi
Mengalirkan phosohorus oxychloride dari Storage Tank
ST-101 menuju ke heater HE-101 Jenis
Centrifugal pump , single suction, single stage
Bahan Konstruksi Stainless Steel austenitic
AISI tipe 316 Kapasitas
6,89 gpm Efisiensi Pompa
44 Dimensi
NPS = 0,75 in
Sch = 40 in
Beda ketinggian = 8 m Power motor
0,5 hp NPSHA
10,5079 m
4. Pompa -102 PP-102
Tabel 5.4 Spesifikasi Pompa PP – 102 Alat
Pompa Fungsi
Mengalirkan cresol dari Storage Tank ST-102 menuju ke Menara Distilasi MD-201
Jenis Centrifugal pump
, single suction, single stage Bahan Konstruksi
Stainless Steel austenitic AISI tipe 316
Kapasitas 61,89 gpm
Efisiensi Pompa 62
Dimensi NPS
= 1,5 in Sch
= 40 in Beda ketinggian = 8 m
Power motor 1,5 hp
NPSHA 44,94 m
5. Heater 101 HE-101