N YERI P ERUT B AGIAN B AWAH

6. N YERI P ERUT B AGIAN B AWAH

  Semua wanita aktif seksual dengan keluhan nyeri perut bagian bawah perlu dievaluasi terhadap kemungkinan salfingitis dan atau endometritis atau penyakit radang panggul (PRP). Sebagai tambahan, pemeriksaan abdominal dan bimanual rutin agar dilakukan terhadap semua wanita dengan dugaan IMS karena biasanya wanita dengan PRP atau endometritis pada awalnya tidak akan mengeluhkan nyeri perut bagian bawah. Wanita dengan endometritis akan mengeluhkan duh tubuh vagina dan atau perdarahan vagina, dan atau nyeri pada uterus pada saat pemeriksaan dalam. Gejala yang mengarah kepada PRP antara lain berupa nyeri perut, nyeri pada saat bersanggama (dispareunia), duh tubuh vagina, menometroragia, disuria, nyeri yang berhubungan dengan menstruasi, demam, dan kadang-kadang disertai dengan mual dan muntah.

  PRP sulit untuk didiagnosis, sebab manifestasi klinisnya dapat bermacam- macam. Kemungkinan PRP sangat besar bila ditemukan salah satu atau beberapa simtom tersebut di atas disertai dengan nyeri pada adneksa, infeksi traktus genitalia bagian bawah, dan nyeri goyang serviks. Pembesaran salah satu atau kedua tuba falopii, terdapat massa nyeri di dalam panggul yang disertai nyeri spontan atau nyeri lepas pada perut bagian bawah dapat pula ditemukan. Suhu tubuh pasien dapat meningkat, namun pada beberapa kasus dapat tetap normal. Umumnya, para klinisi sering keliru dalam menegakkan diagnosis, sehingga terjadi diagnosis dan pengobatan yang berlebihan.

  Rawat inap pasien dengan PRP perlu dipertimbangkan dengan sungguh-sungguh pada keadaan

  ♦ diagnosis tidak dapat dipastikan, ♦ indikasi bedah darurat misalnya radang usus buntu (apendisitis), atau kehamilan

  ektopik terganggu, ♦ dugaan abses pada rongga panggul, ♦ terdapat kemungkinan penyakit akan semakin parah bila dilakukan rawat jalan, ♦ pasien sedang hamil, ♦ pasien tidak mau atau tidak menaati rejimen pengobatan bila dilakukan rawat

  jalan, atau ♦ kegagalan pengobatan saat rawat jalan.

  Para ahli menganjurkan agar semua pasien dengan PRP harus dirawat inap untuk mendapatkan pengobatan yang lebih baik

  Pedoman Nasional Penanganan Infeksi Menular Seksual 2015 | 43

  Kuman penyebab PRP meliputi N.gonorrhoeae, C.trachomatis, dan bakteri anaerob, (Bacteroides spesies, dan kokus Gram positif). Kuman berbentuk batang Gram negatif dan Mycoplasma hominis dapat juga menjadi penyebab PRP. Secara klinis penyebab tersebut sulit dibedakan, dan pemeriksaan mikroskopik juga sulit dilakukan, oleh karena itu cara pengobatan yang diberikan harus efektif dan memiliki spektrum yang luas terhadap semua kuman penyebab tersebut. Rejimen yang dianjurkan di bawah ini didasarkan pada prinsip tersebut.

  Kotak 7. P ENGOBATAN S INDROM N YERI P ERUT BAGIAN B AWAH

  Pengobatan untuk gonore dengan komplikasi DITAMBAH Pengobatan untuk klamidiosis DITAMBAH, Pengobatan untuk bakteri anaerob

  Tabel 10. Pengobatan pasien PRP rawat jalan

  P ENGOBATAN N YERI P ERUT B AGIAN B AWAH

  P ENGOBATAN N YERI P ERUT B AGIAN B AWAH KARENA

  K ARENA G ONORE DENGAN K OMPLIKASI K LAMIDIOSIS

  Sefiksim 1x400 mghari, per oral, selama 5 hari,

  Doksisiklin 2x100 mghari, per oral, 14 hari

  ATAU

  Pilihan pengobatan lain

  Kanamisin 2 ghari, injeksi IM, dosis tunggal ATAU

  Eritromisin 4x500 mghari, per oral, 14 hari

  Seftriakson 250 mghari, injeksi IM, dosis tunggal

  P ENGOBATAN B AKTERI A NAEROB Metronidazol 2x500 mghari, per oral, selama 14 hari

  Tidak boleh diberikan kepada ibu hamil, ibu menyusui, atau anak di bawah 12 tahun Pasien dalam pengobatan metronidazol dianjurkan untuk menghindari minum alkohol

  IM = intramuskular

  Anjuran tambahan: bila pasien merupakan akseptor alat kontrasepsi dalam rahim intrauterine device (AKDRIUD) agar dilakukan pengangkatan alat kontrasepsi tersebut, segera sesudah pengobatan dengan antimikroba dimulai. Bila AKDR sudah diangkat, perlu diberikan konseling mengenai cara kontrasepsi selanjutnya. Tindak lanjut pasien PRP rawat jalan perlu dilakukan sesudah 72 jam, dan lakukan rawat inap bila belum menunjukkan perbaikan.