Fitur Mikrocontroler ATMega 16 Konfigurasi PIN ATMega 16

18 CAN Control Area Network merupakan standart pengkabelan SAE Society of Automatic Engineers. Mikrokontroler saat ini sudah dikenal dan digunakan secara luas pada dunia industri. Banyak sekali penelitian atau proyek mahasiswa yang menggunakan berbagai versi mikrokontroler yang dapat dibeli dengan harga yang relative murah. Mikrokontroler saat ini merupakan chip utama pada hamper setiap peralatan elektronika canggih. Mikrokontroler AVR memiliki arsitektur RISC 8 bit, dimana semua instruksi dikemas dalam kode 16 bit 16 bit word dan sebagian besar instruksi dieksekusi dalam satu siklus clock, berbeda dengan instruksi CS51 yang membutuhkan siklus 12 clock. AVR berteknologi RISC Reduce Instruction Set Computing, sedangkan seri MCS51berteknologi CISC Complex Instruction Set Computing. Secara umum, AVR dikelompokkan menjadi beberapa kelas, yaitu keluarga AT90Sxx, keluarga ATMega dan AT86RFxx. Pada dasarnya yang membedakan masing – masing kelas adalah memori, peripheral dan fungsinya. Dari segi arsitektur dan instruksi yang digunakan, mereka bias dikatakan hampir sama.

2.11.1 Fitur Mikrocontroler ATMega 16

Fitur-fitur yang dimiliki ATMega 16 sebagai berikut : 1. Microcontroller AVR 8 bit yang memiliki kemampuan tinggi, dengan daya rendah. 2. Arsitektur RISC dengan throughput mencapai 16 MIPS pada frekuensi 16MHz. 3. Memiliki kapasitas Flash memori 16 KByte, EEPROM 512 Byte dan SRAM 1 KByte. 19 4. Saluran IO sebanyak 32 buah, yaitu Port A, Port B, Port C, dan Port D. 5. CPU yang terdiri atas 32 buah register. 6. Unit interupsi internal dan eksternal. 7. Port USART untuk komunikasi serial. Fitur Peripheral. a. Tiga buah Timer Counter dengan kemampuan pembandingan. 1. 2dua buah Timer Counter 8 bit dengan Prescaler terpisah dan Mode Compare. 2. 1satu buah Timer Counter 16 bit dengan Prescaler terpisah, Mode Compare, dan Mode Capture. b. Real Time Counter dengan Oscillator tersendiri. c. 4 channel PWM d. 8 channel, 10 bit ADC. 1. 8 Single-ended Channel. 2. 7 Differential Channel hanya pada kemasan TQFP. 3. 2 Differential Channel dengan Programmable Gain 1x, 10x, atau 200x. e. Byte-oriented Two-wire Serial Interface. f. Programmable Serial USART. g. Antarmuka SPI. h. Watchdog Timer dengan oscillator internal. i. On-chip analog Comparator. Datasheet ATMega16 : PDF 20

2.11.2 Konfigurasi PIN ATMega 16

Konfigurasi pin ATMega 16 dengan kemasan 40 pin DIP Dual Inline Package dapat dilihat Dari gambar dibawah ini dapat dijelaskan fungsi dari masing- masing pin ATMega 16 sebagai berikut : 1. VCC merupakan pin yang berfungsi sebagai masukan catu daya. 2. GND merupakan pin Ground. 3. Port A PA.0...PA.7 merupakan pin input output dua arah dan pin masukan ADC. 4. Port B PB.0...PB.7 merupakan pin input output dua arah dan pin fungsi khusus, 5. Port C PC.0...PC.7 merupakan pin input output dua arah dan pin fungsi Khusus 6. Port DPD.0...PD.7 merupakan pin input output dua arah dan pin fungsi khusus 7. RESET merupakan pin yang digunakan untuk me-reset mikrokontroler. 8. XTAL1 dan XTAL2 merupakan pin masukan clock eksternal. 9. AVCC merupakan pin masukan tegangan untuk ADC. 10. AREF merupakan pin masukan tegangan referensi ADC. Untuk penjelasan pin dari AVR ATMega 16 ditunjukkan dalam Gambar : 21 Gambar 2.9 konfigurasi Pin ATMega 16 PDIP Berikut ini penjelasan mengenai konfigurasi pin ATMega 16 sebagai berikut 1. Port A PA7..PA0 Port A berfungsi sebagai input analog pada konverter AD. Port A juga sebagai suatu port IO 8-bit dua arah, jika AD konverter tidak digunakan. Pin - pin Port dapat menyediakan resistor internal pull-up yang dipilih untuk masing-masing bit. Port A output buffer mempunyai karakteristik gerakan simetris dengan keduanya sink tinggi dan kemampuan sumber. Ketika pin PA0 ke PA7 digunakan sebagai input dan secara eksternal ditarik rendah, pin– pin akan memungkinkan arus sumber jika resistor internal pull-up diaktifkan. Port A adalah tri-stated manakala suatu kondisi reset menjadi aktif, sekalipun waktu habis. 2. Port B PB7..PB0 Pin B adalah suatu pin IO 8-bit dua arah dengan resistor internal pull-up yang dipilih untuk beberapa bit. Pin B output buffer mempunyai karakteristik gerakan simetris dengan keduanya sink tinggi dan kemampuan 22 sumber. Sebagai input, Pin B yang secara eksternal ditarik rendah akan arus sumber jika resistor pull-up diaktifkan. Pin B adalah tri-stated manakala suatu kondisi reset menjadi aktif, sekalipun waktu habis. 3. Port C PC7..PC0Pin C adalah suatu pin IO 8-bit dua arah dengan resistor internal pull-up yang dipilih untuk beberapa bit. Pin C output buffer mempunyai karakteristik gerakan simetris dengan keduanya sink tinggi dan kemampuan sumber. Sebagai input, pin C yang secara eksternal ditarik rendah akan arus sumber jika resistor pull-up diaktifkan. pin C adalah tri-stated manakala suatu kondisi reset menjadi aktif, sekalipun waktu habis. 4. Port D PD7..PD0 Pin D adalah suatu pin IO 8-bit dua arah dengan resistor internal pull-up yang dipilih untuk beberapa bit. Pin D output buffer mempunyai karakteristik gerakan simetris dengan keduanya sink tinggi dan kemampuan sumber. Sebagai input, pin D yang secara eksternal ditarik rendah akan arus sumber jika resistor pull-up diaktifkan. Pin D adalah tri-stated manakala suatu kondisi reset menjadi aktif, sekalipun waktu habis. • RESET Reset input • XTAL1 Input Oscillator • XTAL2 Output Oscillator • AVCC adalah pin penyedia tegangan untuk Port A dan Konverter AD. • AREF adalah pin referensi analog untuk konverter AD. 23

2.11.3 Peta Memori ATMega 16