Kuat Tarik Kuat Geser Modulus Elastisitas

f’ci = kuat tekan beton initial pada saat transfer gaya prategang

b. Kuat Tarik

Kuat tarik beton relatif kecil, dimana besarnya kuat tarik beton berkisar antara 9-15 dari kuat tekan . Untuk komponen yang mengalami lentur, nilai modulus raptur modulus of rupture fr digunakan dalam desain. Modulus ruptur diukur dengan menguji balok beton polos berpenampang bujur sangkar 6 in hingga gagal dengan bentang 18 m, dan dibebani di titik-titik sepertiga bentang ASTM C-78. Nilai modulus raptur lebih tinggi dibanding kuat tarik belah beton. Berdasarkan Pedoman Beton 1988, chapter 3, besarnya modulus raptur adalah : �� = 0,7��′ � 2.10 Sedangkan untuk menghitung tegangan ijin pada beton, digunakan peraturan SNI 03-2847-2002 baik pada beton prategang penuh, yaitu : • Tegangan ijin pada saat initial : Tegangan tarik = 0,5 �� ′ �� 2.11

c. Kuat Geser

Balok yang terlentur pada saat yang bersamaan juga menahan geser akibat lenturan. Kondisi kritis geser akibat lentur ditunjukkan dengan timbulnya tegangan- regangan tarik tambahan di tempat tertentu pada komponen struktur terlentur. Apabila gaya geser yang bekerja pada struktur beton bertulang cukup besar hingga di luar kemampuan beton, maka perlu dipasang baja tulangan tambahan untuk memikul geser tersebut. Kuat geser lebih sulit ditentukan dengan cara eksperimental Universitas Sumatera Utara dibandingkan dengan pengujian lainnya, dikarenakan sulitnya mengisolasi tegangaan geser dari tegangan lainnya.

d. Modulus Elastisitas

Nilai modulus elastisitas beton Ec tergantung pada mutu beton, terutama dipengaruhi oleh material dan proporsi campuran beton. Namun untuk analisis perencanaan struktur beton yang menggunakan beton normal dengan kuat tekan yang tidak melampaui 60 Mpa, atau beton ringan dengan berat jenis tidak kurang dari 2000 kgm 3 dan kuat tekan yang tidak melampaui 40 Mpa. Sesuai dengan SNI T-12- 2004, nilai Ec diambil sebagai berikut : - Ec= � � 1,5 � 0,043 ��′ � 2.12 - Ec= � � 1,5 � 0,043 ��′ �� 2.13 Dalam kenyataan nilainya dapat bervariasi kurang lebih 20, w c menyatakan berat jenis beton dalam satuan kgm 3 , f’c menyatakan kuat tekan beton dalam satuan Mpa. Untuk beton normal dengan massa jenis sekitar 2400 kgm 3 maka Ec dapat diambil sebesar 4700 ��′� dan dinyatakan dalam Mpa.

e. Rangkak