Kategori Patofisiologi Korelasi Usia, Jenis Kelamin, Status Sosioekonomi dan Ketergantungan Mahasiswa Universitas Sumatera Utara terhadap Nikotin dan Kategorinya sebagai Perokok

merupakan hal yang umum National Survey on Drug Use and Health, 2003. Terdapat bukti bahwa lebih dari setengah mahasiswa yang merokok pada tahun pertama akan tetap merokok ketika memasuki tahun terakhir masa studinya dan 30 diantaranya merokok setiap hari Kenford et al., 2005. Kebiasaan merokok mahasiswa terkadang di deskripsikan menjadi social smokers Levinson et al., 2007. Diantara mahasiswa yang merokok tersebut, sepertiga mahasiswa berkeinginan untuk berhenti. Mao et al. 2009 melakukan penelitian terhadap mahasiswa dari 19 perguruan tinggi di China mengenai hubungan psikososial dengan kebiasaan merokok. Dari hasil penelitian didapatkan fakta bahwa jenis kelamin laki-laki, status ekonomi keluarga rendah, persepsi terhadap rokok yang tinggi, serta orang yang dapat merasakan manfaat dari merokok adalah mereka yang cenderung pernah merokok atau sedang merokok saat ini. Jenis kelamin laki-laki, berusia lebih tua, mempunyai banyak teman yang merokok, serta dapat merasakan kenikmatan merokok adalah ciri-ciri seseorang yang cenderung tetap merokok selama 6 bulan ke depan. Di Indonesia, 41 mahasiswa yang menempuh studi di fakultas kesehatan mengakui bahwa terdapat larangan merokok di area fakultas dan 41,1 mahasiswa mengatakan terdapat larangan keras untuk merokok di area fakultas, namun masih terdapat 8,6 baik mahasiswa maupun mahasiswi yang merokok di area fakultas GHPSS, 2006. 2.1.3 2.1.3 2.1.3 2.1.3 Kategori Kategori Kategori Kategori Perokok Perokok Perokok Perokok 1. Perokok Pasif Perokok pasif adalah asap rokok yang dihirup oleh seseorang yang tidak merokok pasif smoker. Asap rokok tersebut bisa menjadi polutan bagi manusia dan lingkungan sekitar. Asap rokok yang terhirup oleh orang-orang bukan perokok karena berada disekitar perokok bisa menimbulkan secondhand smoke. Universitas Sumatera Utara 2. Perokok aktif Perokok aktif adalah orang yang suka merokok. Kemudian menurut Bustan pada tahun 2007, rokok aktif adalah asap rokok yang berasal dari hisapan perokok mainstream. 2.1.4 2.1.4 2.1.4 2.1.4 Klasifikasi Klasifikasi Klasifikasi Klasifikasi perokok perokok perokok perokok bbbberdasarkan erdasarkan erdasarkan erdasarkan jjjjumlah umlah umlah umlah rrrrokok okok okok okok yyyyang ang ang ang ddddihisap ihisap ihisap ihisap Ada 3 tipe perokok yang digolongkan berdasarkan kemampuannya menghisap rokok : 1. Perokok berat ≥ 25 batang per hari 2. Perokok sedang 16-24 batang per hari 3. Perokok ringan ≤15 batang per hari National Health Interview Survey, 1986 2.2. 2.2. 2.2. 2.2. Pengertian Pengertian Pengertian Pengertian Ketergantungan Ketergantungan Ketergantungan Ketergantungan Nikotin Nikotin Nikotin Nikotin Ketergantungan nikotin ditandai oleh toleransi dan gejala putus zat yang berkaitan dengan nikotin yang digunakan. Ketergantungan nikotin dapat terjadi dengan merokok, penggunaan tembakau tanpa asap, atau cerutu atau pipa merokok .Ashton, Streem, 2014 2.2.1. 2.2.1. 2.2.1. 2.2.1. Patofisiologi Patofisiologi Patofisiologi Patofisiologi Ketergantungan Ketergantungan Ketergantungan Ketergantungan Nikotin Nikotin Nikotin Nikotin Distribusi Distribusi Distribusi Distribusi Nikotin. Nikotin. Nikotin. Nikotin. Nikotin dengan cepat didistribusikan ke seluruh tubuh dan sampai ke sistem saraf pusat SSP dalam 10 - 20 detik setelah dihisap. Di otak, perokok akan mengalami respons farmakologis yang sangat kuat, berupa: rasa nikmat, relaksasi, berkurangnya stress, meningkatnya kewaspadaan, meningkatnya konsentrasi, dan perubahan mood. Merokok sepanjang hari akan meningkatkan kadar nikotin darah. Hal ini untuk mempertahankan kadar nikotin self-titration. Kadar nikotin dalam darah perokok menurun di malam hari, penurunan ini cukup signifikan untuk membuat perokok lebih sensitif terhadap efek nikotin di pagi hari. Peningkatan sensitivitas nikotin di pagi hari ini ditandai oleh keinginan yang kuat untuk segera Universitas Sumatera Utara merokok setelah bangun tidur. Rokok pertama setelah bangun tidur ini mempunyai efek yang paling kuat dan paling memuaskan. Metabolisme Metabolisme Metabolisme Metabolisme nikotin nikotin nikotin nikotin, 80 - 90 dosis nikotin dimetabolisme di hati, ginjal, dan paru-paru. Nikotin kemudian diubah menjadi beberapa metabolit yaitu kotinin metabolit utama, ion iminium nikotin, nicotyrine dan nornikotin. Semua metabolit ini mempunyai aktivitas biologis lebih lemah dan kurang poten dibanding nikotin. Eliminasi Eliminasi Eliminasi Eliminasi nikotin nikotin nikotin nikotin dari dalam tubuh, 10 - 20 diekskresi oleh ginjal dalam bentuk utuh melalui urine. Sama seperti nikotin, kotinin juga dieliminasi dari tubuh oleh ginjal. Waktu paruh nikotin sekitar 2 - 3 jam. Waktu paruh kotinin sekitar 20 jam. Mekanisme Mekanisme Mekanisme Mekanisme kerja kerja kerja kerja nikotin nikotin nikotin nikotin Efek nikotin pada tubuh terjadi melalui ikatan dengan nicotinic acetylcholine receptors nAChRs di otak. Di sistem saraf pusat, sebagian besar dari nAChRs terdiri dari subtipe α4 β2 , α3 β4, dan α7. Dari subtipe-subtipe yang dominan ini, reseptor α4 β2 jumlahnya paling banyak di otak dan berperan penting dalam menyebabkan adiksi nikotin. Setelah rokok dihisap, dalam waktu 20 detik, nikotin akan berikatan dengan nAChRs subtipe α4β2 di Ventral Tegmental Area VTA di otak. Impuls akan dihantarkan di sepanjang neuron ke nucleus accumbens NAcc untuk melepaskan dopamin dalam jumlah besar. Pelepasan dopamin akan menimbulkan berbagai efek reward yang dicari oleh perokok, antara lain timbulnya perasaan senang, relaksasi, mengurangi stres, meningkatkan konsentrasi, dan memperbaiki mood. Rasa nikmat reward ini akan menjadi motivator yang mendorong seseorang untuk merokok. Susanna, 2003 Universitas Sumatera Utara Gambar 2.2.1: Siklus Adiktif Nikotin Sumber: Kids Get Knowledge, 2015. Kenapa saat merokok jadi lebih fokus. http:kidsgen.blogspot.com201505kenapa-saat-merokok-jadi-lebih-fokus.htm [Diakses 25 Mei 2015] Toleransi Toleransi Toleransi Toleransi terjadi apabila dosis dan frekuensi penggunaan nikotin meningkat. Peningkatan reseptor kolinergik yang semakin peka pada neuron yang proyeksi ke NAcc diproduksi secara cepat upregulated untuk mengkompensasi kerja nikotin pada otak. Pelepasan dopamin di dalam NAcc semakin menurun apabila kepekaan neuron gagal menghasilkan stimulasi dasar yang dibutuhkan tanpa konsentrasi nikotin yang mencukupi. Gejala Gejala