Kromosom gamet
4.3.5. Kromosom gamet
Pada tahun 1891, Henking seorang ahli biologi bangsa Jerman mengawali penelitian tentang hubungan kromosom dengan jenis kelamin. Dalam penelitian yang dilakukan pada spermatogenesis beberapa serangga, dia berhasil ditemukan suatu struktur di dalam inti sel yang dinamakan “badan X”. Henking menyatakan, setengah jumlah kromosom pada sperma serangga mengandung struktur tersebut. Penelitian tersebut dilanjutkan pada tahun 1902 oleh McClung terhadap belalang. Pada penelitian itu tidak ditemukan badan X berhubungan dengan penentuan jenis kelamin. Penelitian-penelitian selanjutnya menghasilkan kesimpulan bahwa badan X adalah sebuah kromosom. Oleh sebab itu badan X disebut sebagai kromosom X. beberapa tipe penentuan jenis kelamin yang dikenal adalah sebagai berikut:
a. Tipe XY, misalnya pada lalat buah, manusia dan mamalia. Pada lalat buah, sel tubuhnya hanya memiliki 8 kromosom
(4 pasang). Delapan kromosom yang ada dalam inti sel itu dibedakan atas 6 buah kromosom (3 pasang) yang bentuknya sama pada jantan maupun betina, disebut autosom (kromosom tubuh) disingkat A. Adapun kromosom lainnya disebut kromosom seks (gonosom) sebab anggota dari sepasang kromosom ini tak sama bentuknya antara lalat jantan dan betina.
Pada lalat betina, kedua kromosom X berbentuk batang lurus dan diberi simbol XX, sedangkan kromosom lalat jantan memiliki sebuah kromosom X berbentuk batang dan sebuah kromosom Y yang lebih pendek dan ujungnya membengkok diberi simbol XY. Karena lalat betina memiliki dua kromosom sejenis (yaitu kromosom X) maka dikatakan bersifat homogametik dan lalat jantan dikatakan bersifat heterogametik karena memiliki kromosom X dan kromosom Y.
Dengan dasar di atas maka kromosom lalat Drosophila dapat ditulis untuk lalat betina = AX dan lalat jantan =AAXY. Dalam keadaan normal, lalat betina membentuk satu macam sel telur
Lalat ♀ Lalat ♂
Dengan demikian kariotip dari setiap sel tubuh lalat buah adalah: * lalat betina 6A+XX atau 3AA+XX * lalat jantan 6A+XY atau 3AA+XY
Pada meiosis lalat betina menghasilkan satu macam gamet dengan kariotipe 3A+X sedangkan lalat jantan menghasilkan dua macam gamet dengan kariotipe 3A+X dan 3A+Y.
Pada manusia kromosom dibedakan menjadi kromosom tubuh (autosom) dan kromosom gamet (gonosom). Setiap sel tubuh manusia mengandung 46 kromosom terdiri dari 44 (22 pasang) autosom dan 2 gonosom (1 pasang). Pada wanita kromosom kelamin berupa dua kromosom X, sedangkan pada pria sebuah kromosom X dan sebuah kromosom Y, sehingga pada manusia normal kromosom dapat ditulis sebagai berikut:
1. Cara lama berdasarkan kongres genetika internasional di Denver, USA tahun 1960, wanita = 2A XX dan pria =
22 AA XY.
2. Cara baru berdasarkan kongres genetika international di Paris, Perancis tahun 1971; wanita = 46, XX dan pria= 46, XY. Kromosom manusia berjumlah 46 dapat diklasifikasikan berdasarkan ukurannya mulai dari yang terpanjang hingga terpendek, sehingga terbentuk sebuah kariotipe.
c. Tipe ZW misalnya pada burung, kupu-kupu dan lain-lain. Pada tipe ini yang heterogametik adalah betina sedangkan yang jantan homogametik. Untuk menghindari kekeliruan dengan tipe XX-XY maka pada tipe ini dipakai Z dan W. jadi burung betina adalah ZW (atau XY) sedangkan burung jantan ZZ (atau XX).
d. tipe Haplo-diploid, misalnya pada serangga. Pada tipe ini makhluk hidup yang memiliki kromosom haploid adalah betina dan yang diploid adalah jantan.
e. tipe ZO, berlaku pada unggas (ayam, itik, dan sebagainya). Pada tipe ini yang heterogametik adalah hewan betina, tetapi hanya memiliki sebuah kromosom gamet saja (ZO atau XO), sedangkan yang jantan homogametik (ZZ atau XX).