pendidikan tinggi sekalipun belum merupakan jaminan segera mendapatkan pekerjaan.
Menurut Danim 2003, menyatakan bahwa tujuan utama pendidikan adalah memberi bekal keterampilan vokasional atau membentuk kesiapan kerja
bagi peserta didik, dengan tetap membuka peluang bagi mereka untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi. Karena sifatnya demikian,
pengelolaan pendidikan kejuruan termasuk dalam kalkulasi penganggaran yang berbeda dengan sekolah umum. Dalam memberi bekal keterampilan kejuruan,
sekolah kejuruan SMK bersifat khas, karena perlu waktu untuk memberi keterampilan yang memadai bagi para siswa. Pendidikan dan pelatihan kejuruan
dapat dilaksanakan di lembaga pendidikan persekolahan kejuruan SMK, akademi,politeknik, universitas atau institusi lainnya, atau mungkin diperoleh dari
pengalaman pada saat magang di bawah bimbingan pekerja yang berpengalaman.
2.1.11 Hubungan antara Upah, Tingkat Pendidikan, Umur, Jenis
Kelamin, Pengalaman Kerja dan Semua variabel independen secara bersama-sama Dengan Lama Mencari Kerja
2.1.11.1 Hubungan Antara Upah Dengan Lama Mencari Kerja
Upah merupakan imbalankompensasi yang diterima oleh tenaga kerja berupa uang atau barang atau jasa yang telah di lakukannya. Upah minimum
adalah upah terendah yang akan diterima oleh pencari kerja Kaufman, 1999. Hubungan upah dengan lama mencari kerja adalah seorang pekerja akan memilih
jenis pekerjaan dengan lingkungan kerja yang nyaman, tunjangan sosial, dan upah yang besar. Hal ini yang akan mempengaruhi seseorang untuk memilih
menganggur dalam waktu tertentu sampai dia mendapatkan pekerjaan yang lebih baik dengan asumsi bahwa akan mendapatkan upah tinggi.
2.1.11.2 Hubungan Antara Tingkat Pendidikan Dengan Lama Mencari Kerja
Menurut Moeis 1992, tingkat pendidikan akan mengurangi biaya mencari kerja karena tenaga kerja terdidik semakin efisien dalam mencari
pekerjaan sebab pengetahuannya tentang pasar kerja beserta kelembagaannya, serta lingkungan pekerjaan semakin baik. Dan seiring dengan menurunnya biaya
mencari kerja, reservation wage akan meningkat, sehingga semakin lama ia mencari kerja
Kecenderungan meningkatnya angka pengangguran tenaga kerja terdidik telah menjadi suatu masalah yang serius. Kemungkinan ini disesuaikan bahwa
semakin tinggi tingkat pendidikan makin tinggi pula aspirasi untuk mendapatkan kedudukan atau kesempatan kerja yang lebih sesuai. Proses untuk mencari kerja
yang lebih lama pada kelompok pencari kerja terdidik disebabkan mereka lebih banyak mengetahui perkembangan informasi di pasar kerja dan mereka lebih
berkemampuan untuk memilih pekerjaan yang diminati dan menolak pekerjaan yang tidak disukai Moelyono dalam Sutomo, 1999.
2.1.11.3 Hubungan Antara Umur Dengan Lama Mencari Kerja
Menurut Bellante 1990, tingkat pengangguran dikalangan remaja adalah sangat tinggi, selanjutnya mereka memang semakin tinggi jumlahnya dalam
perjalanan waktu. Hampir di Negara-negara sedang berkembang tingkat pengangguran untuk golongan 15-24 tahun dua kali lipat atau lebih dari tingkat
pengangguran untuk semua golongan umur baik laki-laki maupun perempuan. Golongan umur 15-19 tahun dan 20-24 tahun sangat menonjol tingkat
penganggurannya, namun tingkat golongan umur 24 tahun ke atas proporsinya terus menurun dan relatif rendah. Gejala penurunan ini diduga erat berkaitan
dengan pola perkawinan. Apabila dihubungkan dengan menonjolnya pola pengangguran pada golongan umur muda, ternyata itu berhubungan dengan
tingkat pendidikan Sutomo, 1984. Lama pengangguran akan berbeda antar kelompok dalam angkatan kerja,
dan semakin panjang dengan meningkatnya usia. Pengangguran antar pekerja jauh lebih tinggi daripada antar pekerja yang lebih tua, tetapi sifat penganggurannya
berbeda. Para pekerja muda cenderung lebih sering menganggur dan dengan masa yang singkat, sedangkan pekerja yang lebih tua jarang menganggur tetapi untuk
periode yang lebih panjang Dharmakusuma, 1998.
2.1.11.4 Hubungan Antara Jenis Kelamin Dengan Lama Mencari Kerja