Hasil Analisis Data dan Deskriptif Penelitian

4.2.6 Hasil Analisis Data dan Deskriptif Penelitian

Pada bagian ini akan dibahas mengenai faktor-faktor yang mendorong masyarakat selaku muzakki menyalurkan zakat, infaq, dan sedekah (ZIS) melalui BAZDASU. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui faktor apakah yang dominan sehingga masyarakat mau menyalurkan dana ZIS melalui BAZDASU. Sama halnya dengan sub bab yang sebelumnya, berdasarkan data hasil kuesioner di bawah ini juga diolah melalui program komputer SPSS 16,0 yang disajikan dalam bentuk tabel, frekuensi, persentase, dan gambar (grafik). Untuk lebih memudahkan dalam menganalisis suatu penelitian. Berikut ini adalah beberapa faktor-faktor pendorong masyarakat membayar zakat, infaq, dan sedekah (ZIS) melalui BAZDASU.

4.2.6.1 Tanggapan Responden Terhadap Lokasi BAZDASU

Lokasi merupakan faktor penting dalam menentukan letak suatu lembaga publik/nirlaba seperti lembaga pengelolaan zakat (LPZ), yang bertujuan guna menghimpun dana dari masyarakat. Oleh karena itu sebelum mendirikan suatu lembaga pengelolaan zakat harus diperhatikan strategis tidaknya lokasi dan letak kantor LPZ tersebut didirikan. Syarat untuk mendirikan suatu lembaga zakat pun pada dasarnya hampir sama dengan badan/lembaga publik pada umumnya yaitu berada pada lokasi yang strategis, berdekatan dengan pusat kota, mudah terlihat dan mudah dijangkau oleh masyarakat pada umumnya.

Berdasarkan data yang diperoleh dari responden, berikut tanggapan muzakki terhadap lokasi BAZDASU yang diuraikan pada Tabel 4.6 :

Tabel 4.6

Tanggapan Responden Terhadap Lokasi BAZDASU Tanggapan Responden

Persentase Terhadap Lokasi

Frekuensi

Sangat baik dan sangat strategis

2 5,0 Baik dan strategis

19 47,5 Cukup baik dan cukup strategis

13 32,5 Kurang baik dan kurang strategis

6 15,0 Sangat tidak baik dan tidak

Sumber: Data Primer (2012). Data menunjukkan lokasi BAZDASU. Berdasarkan hasil penelitian dapat

terlihat bahwa Sebesar 47,5% dari total responden mengatakan bahwa lokasi BAZDASU baik dan strategis. Kemudian untuk tanggapan lokasi cukup baik dan cukup strategis dipilih sebanyak 13 orang (32,5%) dari total responden yang ada. Untuk tanggapan lokasi kurang baik dan kurang strategis dipilih oleh 6 respoden dengan persentase sebesar 15,0%. Tanggapan responden yang menyatakan lokasi BAZDASU sangat baik dan sangat strategis hanya dipilih 2 orang saja dengan persentase 5.0%.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa keberadaan lokasi BAZDASU sudah sesuai dengan syarat lokasi berdirinya suatu lembaga publik/nirlaba, yaitu lokasi yang baik dan strategis sehingga dapat dijangkau oleh masyarakat..Untuk lebih jelasnya dapat dilihat melalui Gambar 4.3 berikut ini:

Gambar 4.3

Tanggapan Responden Terhadap Lokasi BAZDASU

4.2.6.2 Alasan Responden Membayar ZIS di BAZDASU

Setiap masyarakat yang memiliki kesadaran untuk membayarkan dana ZIS melalui LPZ yang terbaik, dan dianggap amanah untuk menyalurkan dana ZIS kepada masyarakat yang membutuhkan (Mustahik). Selain itu pelayanan selama proses pembayaran yang dirasakan muzakki dengan rasa aman, nyaman, serta kualitas pelayanan yang sangat baik juga sebagai faktor pendorong yang dirasakan muzakki nantinya untuk kembali membayarkan dana ZIS ke lembaga zakat tersebut. Oleh karena itu, sebelumnya muzakki pasti akan melihat dan membandingkan keunggulan-keunggulan serta kelemahan-kelemahan dari LPZ, baik itu BAZ maupun LAZ. Cara seperti inilah, maka muzakki akan merasa yakin dengan keputusan mereka memilih LPZ tersebut. Dalam Tabel 4.7 diuraikan beberapa alasan responden sebagai faktor pendorong responden selaku muzakki membayar ZIS melalui BAZDASU.

Tabel 4.7

Alasan Responden Membayar ZIS di BAZDASU Alasan Membayar ZIS

Frekuensi

Persentase

Tehnik transaksi dan cara pembayaran

5 12.5 ZIS yang mudah

Pelayanan yang baik dan memuaskan

3 7,5 Lokasi yang strategis dan terjangkau

5 12,5 Lembaga zakat resmi milik pemerintah

Sumber: Data Primer (2012). Hal yang menjadi dasar bagi muzakki memilih BAZDASU ialah karena BAZDASU merupakan lembaga zakat resmi milik pemerintah. Hal ini dapat terlihat dengan jumlah responden sebanyak 26 orang dengan persentase sebesar 65,0%. Kemudian faktor tehnik transaksi dan cara pembayaran ZIS yang mudah. Hal ini dijadikan sebagai alasan responden membayar ZIS di BAZDASU. Untuk ini sebanyak 5 orang responden memilihnya dengan persentase sebesar 12,5%. Sama juga dengan alasan faktor lokasi yang strategis dan terjangkau, sebanyak 5 responden (12,5%) memilih alasan tersebut. Faktor pelayanan yang baik dan memuaskan juga dipilih responden sebanyak 3 orang (7,5%) sebagai alasan memilih BAZDASU. Alasan lainnya dipilih 1 responden, yaitu dengan alasan seperti terdapat keluarga atau teman yang bekerja di BAZDASU, juga menjadi alasan responden memilih BAZDASU, yang persentasenya hanya 2,5%.

Dari data Tabel 4.7 tersebut, dapat disimpulkan bahwa lebih dari 50% muzakki memilih BAZDASU dikarenakan faktor status BAZDASU sebagai lembaga zakat resmi milik pemerintah. Dalam hal ini keberadaan BAZDASU di bawah wewenang pemerintah Provinsi Sumatera Utara. Lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 4.4 berikut ini :

Gambar 4.4

Alasan Responden Membayar ZIS di BAZDASU

4.2.6.3 Jarak Tempat Tinggal Responden Dengan Lokasi BAZDASU

Lokasi merupakan faktor penting dalam menentukan letak suatu lembaga publik/nirlaba seperti lembaga pengelolaan zakat (LPZ), yang bertujuan guna menghimpun dana dari masyarakat. Oleh karena itu sebelum mendirikan sebuah LPZ harus diperhatikan strategis tidaknya lokasi dan letak kantor LPZ tersebut didirikan. Syarat untuk mendirikan suatu lembaga zakat pun pada dasarnya hampir sama dengan badan/lembaga publik pada umumnya yaitu berada pada lokasi yang strategis, berdekatan dengan pusat kota, mudah terlihat dan mudah di jangkau oleh masyarakat pada umumnya.

Berdasarkan data yang diperoleh dari responden tentang jarak tempat tinggal dengan lokasi BAZDASU, diuraikan pada Tabel 4.8 berikut ini :

Tabel 4.8

Jarak Tempat Tinggal Responden Dengan Lokasi BAZDASU Jarak Tempat Tinggal Dengan

Persentase Lokasi BAZDASU

Frekuensi

2 5,0 1,1 Km-5 Km

<1 Km

17 42,5 5,1 Km-10 Km

13 32,5 10,1 Km-15 Km

Sumber: Data Primer (2012). Berdasarkan data di atas yang menunjukkan jarak tempat tinggal responden dengan lokasi BAZDASU. Responden yang jarak tempat tinggalnya kurang dari 1 Km ialah sebanyak 2 orang dengan persentase 5,0%. Kemudian reponden yang jarak tempat tinggal dengan lokasi BAZDASU dipilih paling banyak oleh responden ialah jarak 1,1 Km- 5 Km sebanyak 17 orang (42,5%) dari total responden yang ada. Untuk jarak 5,1 Km-10 Km dipilih oleh 13 respoden dengan persentase sebesar 32,5%. Responden yang jarak tempat tinggalnya paling jauh dengan lokasi BAZDASU yaitu dipilih oleh 1 orang saja dengan persentase hanya 2,5%. Responden tersebut berdomisili di Kota Binjai, namun dia tidak membayarkan langsung zakatnya ke kantor BAZDASU melainkan melalui UPZ dimana tempat responden tersebut bekerja.

Dari data di atas dapat disimpulkan jarak yang dipilih sebagai ukuran perbandingan jauh dekatnya tempat tinggal responden dengan lokasi BAZDASU. Mayoritas responden memilih jarak 1,1 Km-5 Km, yang merupakan jarak yang masih terjangkau oleh masyarakat. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat melalui Gambar 4.5 berikut ini :

Gambar 4.5

Jarak Tempat Tinggal Responden Dengan Lokasi BAZDASU

4.2.6.4 Cara Penyaluran Dana ZIS Oleh Responden Melalui BAZDASU

Dalam menyalurkan dana ZIS melalui BAZDASU, para muzakki diberikan kemudahan, mulai dari proses menjadi muzakki sampai dengan cara penyaluran dana ZIS ke BAZDASU, guna meningkatkan jumlah penerimaan ZIS. Oleh karena itu, BAZDASU harus dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi, dan tehnik-tehnik pengumpulan yang dapat digunakan masyarakat ketika mendonasikan dana ZIS yang akan disalurkanya melalui BAZDASU.

Berikut ini dapat dilihat cara penyaluran dana ZIS oleh responden melalui BAZDASU pada Tabel 4.9 beikut ini.

Tabel 4.9

Cara Penyaluran Dana ZIS Oleh Responden Melalui BAZDASU Cara Penyaluran Dana ZIS

Frekuensi

Persentase

Dibayar langsung ke kantor BAZDASU

14 35,0 Transfer via ATM/Bank

5 12,5 Pegawai BAZDASU menjemput

7 17,5 dana ZIS

Dibayar melalui Unit Pengumpulan

12 30,0 Zakat (UPZ)

Sumber: Data Primer (2012). Berdasarkan pada Tabel 4.9 dapat dilihat cara responden menyalurkan dana ZIS pun bervariasi. Mulai dengan cara dibayarkan langsung ke kantor BAZDASU sebanyak 14 responden (35,0%). Responden yang melakukan transfer via ATM/Bank sebanyak 5 orang dengan persentase sebesar 12,5%. Kemudian dengan cara Pegawai BAZDASU menjemput dana ZIS dipilih sebanyak 7 responden (17,5%). Kemudian ada juga responden yang membayar ZIS melalui Unit Pengumpulan Zakat (UPZ) yang dimiliki BAZDASU dengan total responden sebanyak 12 orang atau dengan persentase sebesar 30,0%. Sedangkan responden yang memilih cara lainya, diantaranya menjawab dengan cara dipotong langsung dari gaji muzakki tiap bulannya, sebanyak 2 orang dengan persentase sebesar 5,0%.

Berdasarkan urain di atas untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar

4.6 berikut ini :

Gambar 4.6

Cara Penyaluran Dana ZIS Oleh Responden Melalui BAZDASU

4.2.6.5 Prosedur Penyaluran Dana ZIS di BAZDASU.

Lembaga publik seperti halnya lembaga pengelolaan zakat, yang banyak dipilih oleh masyarakat adalah LPZ yang memberikan kemudahan dalam setiap kegiatan pembayaran atau penyaluran ZIS melalui lembaga tersebut. Dengan kemudahan yang diberikan oleh LPZ tersebut akan membuat masyarakat tertarik untuk kembali menyalurkan dana ZIS ke LPZ tersebut. Dalam hal ini kemudahan yang diberikan BAZDASU akan membuat banyak muzakki menyalurkan ZIS nya di BAZDASU. Berikut ini akan diuraikan dalam Tabel 4.10 dan Gambar 4.7 yang menunjukkan tanggapan responden terhadap prosedur penyaluran dana ZIS di BAZDASU.

Tabel 4.10

Prosedur Penyaluran Dana ZIS di BAZDASU Prosedur Penyaluran Dana ZIS

Frekuensi

Persentase

Sangat mudah

4 10,0 Mudah

22 55,0 Cukup mudah

14 35,0 Cukup sulit

Sumber: Data Primer (2012). Berdasarkan Tabel 4.10 dapat diketahui bahwa prosedur penyaluran dana

ZIS di BAZDASU sangat mudah dipilih responden sebanyak 4 orang (10,0%). Untuk prosedur penyaluran mudah dipilih sebanyak 23 responden dengan persentase 55,0%. Sedangkan untuk prosedur penyaluran yang menyatakan cukup mudah dipilih sebanyak 14 responden (35,0%). Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa prosedur penyaluran dana ZIS di BAZDASU, yang dirasakan oleh para muzakki adalah mudah.

Apabila data di atas dicrosstab dengan jarak tempat tinggal responden dengan lokasi BAZDASU, maka dapat diketahui responden yang paling banyak memilih tanggapan prosedur yang mudah adalah responden yang jarak tempat tinggalnya dengan lokasi BAZDASU berjarak 1,1 Km-5 Km, dengan jumlah 8 orang (20%). Ada hal yang menarik dalam penelitian ini dikarenakan terdapat 1 responden (2,5%) yang jarak tempat tinggalnya dengan lokasi BAZDASU >15Km, memiliki tanggapan terhadap prosedur penyaluran dana ZIS yang mudah.

Gambar 4.7

Prosedur Penyaluran Dana ZIS yang Dirasakan Responden di BAZDASU

4.2.6.6 Frekuensi Responden Menyalurkan Dana ZIS di BAZDASU

Kegiatan menyalurkan ZIS oleh muzakki BAZDASU telah menjadi kewajiban yang secara rutin harus dilakukan. Frekuensi muzakki melakukan penyaluran ZIS pun bervariasi yang disesuaikan dengan kemampuan keuangan atau pendapatan muzakki itu sendiri. Pada Tabel berikut menunjukkan jumlah frekuensi respoden menyalurkan dana ZIS di BAZDASU, yang akan diuraikan pada tabel 4.11.

Tabel 4.11

Frekuensi Responden Menyalurkan Dana ZIS di BAZDASU Frekuensi Penyaluran Dana ZIS

Sumber: Data Primer (2012).

Berdasarkan pada Tabel 4.11 responden memilih frekuensi lainnya sebagai pilihan terbanyak dalam jumlah frekuensi menyalurkan dana ZIS. sebanyak 24 orang dengan persentase 60,0%. Jumlah frekuensinya pun bervariasi ada yang menjawab lebih dari 10 kali, berkali-kali, dan ada yang menjawab rutin setiap bulannya. Kemudian untuk jumlah frekuensi 4 kali dipilih sebanyak 10 responden dengan persentase sebesar 25,0%. Untuk jumlah frekuensi 3 kali dan 2 kali, masing-masing dipilih sebanyak 3 responden dengan persentase masing-masing pilihan sebesar 7,5%.

Jika data di atas dicrosstab dengan tingkat pendapatan muzakki, maka dalam penelitian ini dapat diketahui muzakki yang memiliki tingkat penghasilan menengah ke bawahlah yang paling sering membayarkan ZIS nya melalui BAZDASU, yaitu muzakki yang berpenghasilan Rp. 3 juta-5 juta sebanyak 11 responden (27,5%) dan muzakki yang berpenghasilan Rp. 5 juta-10 juta sebesar 9 orang, dengan persentase sebesar 22,5%. Begitu juga dengan 3 responden (7,5%) yang memiliki pendapatan paling tinggi sebesar Rp. 10 juta-50 juta ternyata memilih jumlah frekuensi lainnya, karena mereka telah berkali-kali memebayarkan dana ZIS melalui BAZDASU.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden memilih jumlah frekuensi lainnya, karena telah berkali-kali melakukan penyaluran dana ZIS di BAZDASU. Untuk itu agar lebih jelasnya, akan ditampilkan juga pada Gambar 4.8 berikut ini :

Gambar 4.8

Frekuensi Responden Menyalurkan Dana ZIS di BAZDASU

4.2.6.7 Pelayanan yang Diperoleh Responden dari BAZDASU

Lembaga Pengelolaan Zakat (LPZ) yang banyak dipilih oleh masyarakat adalah LPZ yang dapat memberikan pelayanan yang baik serta memuaskan dalam setiap kegiatan pembayaran ZIS ke lembaga tersebut. Dengan pelayanan yang prima yang diberikan oleh sebuah LPZ akan membuat masyarakat tertarik untuk kembali lagi menyalurkan dana ZIS ke LPZ tersebut.. Berikut ini akan diuraikan dalam Tabel 4.12 dan Gambar 4.9 di bawah ini yang menunjukkan tanggapan responden terhadap pelayanan yang diperoleh dari BAZDASU.

Tabel 4.12

Pelayanan yang Diperoleh Responden dari BAZDASU Pelayanan yang Diperoleh dari

Persentase BAZDASU

Frekuensi

Sangat memuaskan

0 0,0 Memuaskan

24 60,0 Cukup memuaskan

15 37,5 Kurang memuaskan

1 2,5 Tidak memuaskan

Sumber: Data Primer (2012) .

Berdasarkan Tabel 4.12 dapat diketahui tanggapan yang paling banyak dipilih oleh resposden terhadap pelayanan yang diperoleh dari BAZDASU ialah memuaskan, sebanyak 24 orang (60,0%). Untuk tanggapan cukup memuaskan dipilih sebanyak 15 responden dengan persentase 37,5%. Sedangkan tanggapan kurang memuaskan terhadap pelayanan yang diperoleh dari BAZDASU hanya dipilih sebanyak 1 responden (2,5%). Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pelayanan yang diperoleh dari BAZDASU, yang dirasakan oleh para muzakki adalah memuaskan.

Apabila data di atas dicrosstab dengan frekuensi responden menyalurkan dana ZIS di BAZDASU, maka dapat diketahui hasilnya total 15 responden dengan persentase sebesar 37,5% memilih tanggapan memuaskan, dikarenakan ternyata para responden tersebut telah berkali-kali menyalurkan dana ZIS di BAZDASU. Terdapat hal yang menarik dalam penelitian ini, ternyata ada 1 responden (2,5%) yang menjawab kurang memuaskan terhadap pelayanan yang diperolehnya melalui BAZDASU, tetapi telah berkali-kali melakukan pembayaran ZIS melalui lembaga tersebut, namun tidak diketahui alasan apa yang menjadi sebab responden tersebut merasa kurang puas terhadap pelayanan yang diperolehnya dari BAZDASU, padahal dia telah sering menyalurkan ZIS melalui lembaga tersebut.

Gambar 4.9

Pelayanan yang Diperoleh Responden Dari BAZDASU

Dokumen yang terkait

Analisis Komparasi Internet Financial Local Government Reporting Pada Website Resmi Kabupaten dan Kota di Jawa Timur The Comparison Analysis of Internet Financial Local Government Reporting on Official Website of Regency and City in East Java

19 819 7

Analisis komparatif rasio finansial ditinjau dari aturan depkop dengan standar akuntansi Indonesia pada laporan keuanagn tahun 1999 pusat koperasi pegawai

15 355 84

Analisis Komposisi Struktur Modal Pada PT Bank Syariah Mandiri (The Analysis of Capital Structure Composition at PT Bank Syariah Mandiri)

23 288 6

Analisis Konsep Peningkatan Standar Mutu Technovation Terhadap Kemampuan Bersaing UD. Kayfa Interior Funiture Jember.

2 215 9

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Tangan Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

7 76 65

Analisis Pertumbuhan Antar Sektor di Wilayah Kabupaten Magetan dan Sekitarnya Tahun 1996-2005

3 59 17

Analisis tentang saksi sebagai pertimbangan hakim dalam penjatuhan putusan dan tindak pidana pembunuhan berencana (Studi kasus Perkara No. 40/Pid/B/1988/PN.SAMPANG)

8 102 57

Analisis terhadap hapusnya hak usaha akibat terlantarnya lahan untuk ditetapkan menjadi obyek landreform (studi kasus di desa Mojomulyo kecamatan Puger Kabupaten Jember

1 88 63