BE BE RAPA PE RSPE KTIF TE NTANG KE ADILAN SAHABAT
Jumlah Sahabat yang Meriwayatkan H adis
Para sahabat periwayat hadis dari Nabi Muhammad SAW. sangat banyak kuantitasnya. Mereka membawa pelbagai data keagamaan yang sangat bermanfaat bagi umat Islam. Sebagaimana laporan dari ‘Ajjaj al-Khatib, para ulama telah banyak melakukan penghitungan terhadap jumlah sahabat Nabi Muhammad SAW. Imam al-Bukharî meriwayatkan bahwa Ka’ab bin Malik berkenaan dengan kisah keterlambatannya dari perang Tabuk berkata “sahabat Rasulullah SAW. sangat banyak, sehingga tidak mungkin bisa dimuat dalam buku”. Sementara itu, dari Ibn ‘Abbâs diriwayatkan bahwa ia berkata “Rasulullah SAW. keluar pada tanggal 10 Ramadhan. Beliau berpuasa dan orang-orang pun berpuasa. Kemudian sesampai mereka di sumber air al-Kalid, beliau membatalkan puasa. Kemudian beliau melanjutkan bersama sepuluh ribu kaum Muslimin sampai di jalur Shirar”. Peristiwa ini terjadi pada tahun penaklukan Makkah (
F ath al-Mak k ah ). Berdasarkan fakta ini, jumlah sahabat Nabi Muhammad SAW. berjumlah 10 ribu sahabat. Riwayat lain menuliskan bahwa ketika Nabi Muhammad SAW. melakukan haji Wada’, turut serta bersama Nabi sekitar sembilan puluh ribu kaum Muslimin. Berdasarkan fakta ini, jumlah sahabat Nabi Muhammad SAW. berjumlah 90 ribu sahabat. Dalam riwayat lain, bahwa seseorang bertanya kepada Abû Zur’ah “Wahai Abû Zur’ah, bukankah telah dikatakan bahwa jumlah hadis Nabi Muhammad SAW. adalah empat ribu hadis. Beliau berkata “Siapa yang berkata seperti itu?, semoga Allah SWT. menghancurkan gigi-giginya. Itu perkataan kaum zindiq. Siapa yang bisa menghitung hadis Rasulullah SAW.?. Rasulullah SAW. wafat meninggalkan seratus empat belas ribu sahabat, yang mendengar dan meriwayatkan dari beliau. Ditanyakan lagi “Wahai Abû Zur’ah, di mana mereka mendengar dari beliau dan siapa mereka?”. Beliau pun menjawab “Penduduk Madinah, penduduk Makkah, penduduk-penduduk di tempat F ath al-Mak k ah ). Berdasarkan fakta ini, jumlah sahabat Nabi Muhammad SAW. berjumlah 10 ribu sahabat. Riwayat lain menuliskan bahwa ketika Nabi Muhammad SAW. melakukan haji Wada’, turut serta bersama Nabi sekitar sembilan puluh ribu kaum Muslimin. Berdasarkan fakta ini, jumlah sahabat Nabi Muhammad SAW. berjumlah 90 ribu sahabat. Dalam riwayat lain, bahwa seseorang bertanya kepada Abû Zur’ah “Wahai Abû Zur’ah, bukankah telah dikatakan bahwa jumlah hadis Nabi Muhammad SAW. adalah empat ribu hadis. Beliau berkata “Siapa yang berkata seperti itu?, semoga Allah SWT. menghancurkan gigi-giginya. Itu perkataan kaum zindiq. Siapa yang bisa menghitung hadis Rasulullah SAW.?. Rasulullah SAW. wafat meninggalkan seratus empat belas ribu sahabat, yang mendengar dan meriwayatkan dari beliau. Ditanyakan lagi “Wahai Abû Zur’ah, di mana mereka mendengar dari beliau dan siapa mereka?”. Beliau pun menjawab “Penduduk Madinah, penduduk Makkah, penduduk-penduduk di tempat
yang telah meriwayatkan dan menerima hadis dari Rasulullah SAW”. 41 Demikian laporan sejumlah riwayat tentang jumlah para sahabat Nabi Muhammad SAW. Berdasarkan riwayat-riwayat di atas, sebagian ahli berpandangan bahwa jumlah sahabat yang meriwayatkan hadis dari Nabi Muhammad SAW. sebanyak tidak kurang dari 114 ribu sahabat. Jumlah ini menjadi logis, jika digunakan istilah ‘sahabat’ dalam arti luas, yakni setiap orang yang melihat Nabi Muhammad SAW. Namun jika digunakan istilah ‘sahabat’ dalam arti sempit, barangkali jumlahnya tidak sebanyak itu. Misalnya, para ‘ulama Syi‘ah Imamiyah menggunakan makna sahabat dalam arti sempit, sehingga sahabat Nabi Muhammad SAW. menurut mereka tidak terlalu banyak jumlahnya.
Pandangan lain mengutarakan bahwa kendati jumlah sahabat Nabi Muhammad SAW. berjumlah 114 ribu orang, namun tidak semua meriwayatkan hadis. Sebagian ahli menyatakan bahwa hanya 369 sahabat yang meriwayatkan hadis dari Nabi Muhammad SAW. Kendati demikian, semua sahabat itu tidak meriwayatkan hadis dalam jumlah yang sama. Sebagian sahabat meriwayatkan hadis dalam jumlah yang sangat banyak. Sementara sebagian sahabat lainnya hanya meriwayatkan hadis dalam jumlah yang sedikit. Ada tujuh sahabat yang paling banyak meriwayatkan hadis dari Nabi Muhammad SAW sebanyak lebih dari seribu
hadis adalah 42 : Pertama. Abû Hurairah, sebanyak 5374 buah hadis. Kedua. ‘Abd Allâh bin ‘Umar bin Khattab, sebanyak 2630 buah hadis. Ketiga. Anas bin Malik, sebanyak 2286 buah hadis. Keempat. . ‘Aisyah binti Abû Bakar, sebanyak 2210 buah hadis. Kelima. ‘Abd Allâh bin ‘Abbâs bin ‘Abd al-Muthâlib, sebanyak 1660 buah hadis. Keenam. Jabîr bin ‘Abd Allâh, sebanyak 1540 buah hadis. Ketujuh. Abû Sa’id al-
40 Al-Khatib, Ushûl al-Hadits,h. 391-392. 41 Al-Nawâwî, A l-Taqrib wa al-Taisir, h. 127. 42 Al-Syahrazurî, Muqaddimah Ibn Shalah fî ‘Ulûm al-Hadits, h. 176-177.
Khudrî, sebanyak 1170 buah hadis. 43 Karena banyak meriwayatkan hadis, maka
mereka digelari sebagai al-Muk tsirûn fî al-Hadits. 44
Selain ketujuh sahabat di atas, sejumlah sahabat lain pun meriwayatkan hadis Nabi Muhammad SAW. kendati tidak sebanyak jumlah hadis yang telah diriwayatkan oleh sahabat yang digelari sebagai al-Muk tsirûn fî al-Hadits di atas. Para sahabat itu antara lain ‘Abd Allâh bin Mas’ûd, sebanyak 848 buah hadis, ‘Abd Allâh bin Amr bin Ash, sebanyak 700 buah hadis, Abû Dzar al-Ghiffarî, sebanyak 281
buah hadis, dan Abû Darda’, sebanyak 179 buah hadis 45 , Abû Bakar, sebanyak 500 buah hadis, 46 ‘Umar bin Khattab, sebanyak 537 buah hadis, Abû Musa al-Asy’arî, sebanyak 360 buah hadis, dan al-Barra bin Azib, sebanyak 305 buah hadis. 47
Penutup
Demikian pembahasan secara umum tentang masalah kedudukan sahabat nabi Muhammad SAW. dan keadilan mereka. Sepanjang sejarahnya, persoalan ini telah mengundang perdebatan di kalangan ‘ulama. Sebagian ‘ulama mendefinisikan istilah sahabat secara luas, sementara sebagian lainnya secara sempit. Sebagian ‘ulama menegaskan bahwa seluruh sahabat bersifat adil, sementara sebagian ‘ulama lainnya membagi sahabat menjadi dua, yaitu sahabat yang adil dan sahabat yang tidak bersifat adil. Mereka pun mengajukan sejumlah dalil, baik dari al-Qur’an maupun hadis, guna mendukung pandangan mereka masing-masing tentang masalah keadilan sahabat tersebut. Para ‘ulama pun memberikan teknik bagaimana cara mengenali sahabat. Terakhir, bahwa sedikitnya ada 114 ribu jumlah sahabat nabi Muhammad SAW. yang telah meriwayatkan hadis. Sedikitnya ada tujuh sahabat Nabi Muhammad SAW. yang paling banyak meriwayatkan hadis, sementara sahabat
43 Al-Khatib, Ushûl al-Hadits,h. 394; Lihat biodata singkatnya dalam al-Shalih, ‘Ulûm Hadits, h. 332-343.
44 Lihat Utang Ranuwijaya, Ilmu Hadis (Jakarta: Gaya Media Pratama, 2001), h. 197-205; Nawir Yuslem, Ulumul Hadis (Jakarta: Mutiara Sumber Widya, 2003), h. 437-457.
45 Al-Shalih, ‘Ulum Hadits, h. 344-348. 46 Yuslem, Ulumul Hadis, h. 119. 47 M. M. Azami, Studies in Hadith Methodology and L iterature (Indiana Polis, American Trust
Publications, 1978), h. 60-62.
lainnya hanya sedikit meriwayatkan hadis dari Nabi Muhammad SAW. Wa A llâh
A ’lam bi al-Shawab.
Pustaka Acuan
Al-‘Asqalânî, Ibn Hajar.
A l-Ishabah fî Tamyiz al-Shahabah. Beirut: t.p., 1992. Azami, M. M. Studies in Hadith Methodology and L iterature. Indiana Polis: American Trust Publications, 1978. Al-Hadi, Ja’far.
A l-Haqîqat Kamâ Hiya. Qom: Markaz al-Thaba’ah wa al-Nasyr li al- Majmu’ al-‘Alami li Ahl al-Bait, 2000. Al-Hadi, Ja’far. Syi‘ah: A -Z . terjemahan Husein Haddad. Jakarta: Al-Huda, 2007. Imâm al-Nawâwî.
A l-Taqrib wa al-Taisir lî Ma’rifat Sunan al-Basyir al-N adzir. Beirut: Dâr al-Fikr, 1988. Al-Khatib. Muhammad ‘Ajjaj.
A l-Sunnah Qabl al-Tadwin. Beirut: Dâr al-Fikr, 1981. Al-Khatib. Muhammad ‘Ajjaj. Ushûl al-Hadis . Beirut: Dâr al-Fikr, 1989. Al-Musawî, Sayyid ‘Abd al-Rahîm. Nazhariyah ‘A dilah al-Shahabah. Qom: Markaz al-
Thaba’ah wa al-Nasyr li al-Majmu’ al-‘Alami li Ahl al-Bait, 1422 H. Al-Naisaburî, Imâm al-Hakîm Abî ‘Abd Allâh Muhammad bin ‘Abd Allâh al-Hafidz. Kitab Ma’rifah ‘Ulûm al-Hadits. Madinah: al-Maktabah al-‘Ilmiyah bi al-Madinah al-Munawwarah, 1977.
Ranuwijaya, Utang. Ilmu Hadis. Jakarta: Gaya Media Pratama, 2001. Al-Sayyid, Kamal. The Companions of the Prophet and Their Followers. Qom: Ansariyan
Publications, 2000. Al-Shalih, Subhi. ‘Ulûm Hadits wa Musthalahuhu. Beirut: Dâr al-Ilm lî al-Malayin, 1977. Ash-Shiddieqy, Teungku Muhammad Hasbi. Sejarah dan Pengantar Ilmu Hadis. Semarang: Pustaka Rizki Putra, 1999. Al-Syahrazurî, al-Imâm ‘Amr ‘Usman bin ‘Abd al-Rahman. Muqaddimah Ibn Shalah fî ‘Ulûm al-Hadits. Beirut: Dâr al-Kitab al-‘Ilmiyah, 1995. Ya’qûb, Ahmad Husein. Nazhariyyah ‘A dalah al-Shahabah. Qom: Ansariyan Publication, 1996.
Ya’qûb, Ahmad Husein. Keadilan Sahabat: Sk etsa Politik Islam A wal. terjemahan. Nashirul Haq dan Salman al-Farisi. Jakarta: Al-Huda, 2003. Yuslem, Nawir. Ulumul Hadis. Jakarta: Mutiara Sumber Widya, 2003. Yuslem, Nawir. Sembilan Kitab Induk Hadis. Jakarta: Hijri Pustaka Utama, 2006.