Model Penyebaran Malaria Kestabilan dari Model Dinamik Penyebaran Malaria - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

2

2. Model Penyebaran Malaria

Dalam rangka mengkonstruksi model penyebaran malaria, populasi manusia dan nyamuk akan dikelompokkan terlenih dahulu. Untuk populasi manusia terdapat empat kelompok yang terdiri dari kelas rentan h S , inkubasi h E , terinfeksi h I , dan kebal h R . Sedangkan populasi nyamuk hanya dibagi ke dalam tiga kelas, yaitu kelas rentan v S , inkubasi v E , dan terinfeksi v I . Pada populasi nyamuk tidak terdapat kelas kebal, karena periode infeksinya selalu berakhir dengan kematian. Dari kelas- kelas tersebut maka jumlah populasi manusia dapat dirumuskan dengan h h h h h R I E S N + + + = , sedangkan jumlah populasi nyamuk dirumuskan dengan v v v v I E S N + + = . Parameter – parameter lain yang digunakan antara lain kecepatan kelahiran per kapita untuk manusia dan nyamuk yang masing - masing adalah h λ dan v λ . Manusia dalam kelas kebal, kekebalannya akan semakin menurun dengan kecepatan h β . Individu – individu dalam masa inkubasi akan menjadi terinfeksi dengan kecepatan h v untuk manusia dan v v untuk nyamuk. Individu – individu yang terinfeksi menjadi sembuh dan masuk ke dalam kelas rentan dengan kecepatan h r , sedangkan individu yang terinfeksi menjadi sembuh dan masuk ke dalam kelas kebal dengan kecepatan h α . Kecepatan kematian per kapita untuk populasi manusia dan nyamuk masing – masing dinyatakan dengan h h N f dan v v N f dengan h f dan v f diasumsikan sebagai fungsi monoton naik. Individu – individu yang terinfeksi malaria meninggal dengan kecepatan h γ . Misal v a adalah rata-rata jumlah gigitan per nyamuk per unit waktu, maka dengan melihat kembali kelas- kelas populasi manusia dan nyamuk, jumlah manusia terinfeksi per unit waktu dapat dirumuskan dengan h h v v vh S N I a c       . Sedangkan jumlah nyamuk terinfeksi per unit waktu dapat dirumuskan dengan v h h v hv S N I a c       + v h h v hv S N R a c     dengan vh c = penularan dari nyamuk yang terinfeksi ke manusia rentan hv c = penularan dari manusia yang telah terinfeksi ke nyamuk rentan hv c~ = penularan dari manusia kebal yang telah terinfeksi ke nyamuk rentan Dari parameter – parameter di atas , model penyebaran malaria dapat diformulasikan sebagai berikut h h h h h h h I r R N dt dS + + = β λ S N I a c S N f h v v vh h h h       − − ; h h v v vh h S N I a c dt dE       = h h h h E N f v + − ; h h h h h h r E v dt dI γ α + + − = h h h I N f + ; 3 h h h h h h h R N f I dt dR + − = β α − − = v v v v v v S N f N dt dS λ v h h v hv v h h v hv S N R a c S N I a c       −       ~ ; +       = v h h v hv v S N I a c dt dE v v v v v h h v hv E N f v S N R a c ~ + −       ; v v v v v v I N f E v dt dI − = ; h h h h h h h h I N N f N dt dN γ λ − − = v v v v v v N N f N dt dN − = λ 2.1 sedangkan kecepatan kematian per kapita dirumuskan dengan h h h h h N N f 2 µ µ + = v v v v v N N f 2 µ µ + = Untuk lebih memudahkan dalam menganalisa model, maka dilakukan pendefinisian variabel baru sebagai berikut , , , , h h h h h h h h N R R N I w N E v N S u = = = = v v v v v v N I z N E y N S x = = = , , sehingga , 1 1 R w u v R w v u − − − = ⇒ = + + + y x y z y x − − = ⇒ = + + 1 1 Dengan pendefinisian parameter – parameter baru sebagai berikut , , , v h v h v t µ β β µ λ λ µ τ = = = v h v h v h r r v v µ µ µ γ γ = = = , , , v h µ α α = v h µ µ ε = h h h v v v v v h v vh v h N N a c N N , 2 2 µ λ µ µ µ λ µ ξ − − = , , , , v v hv v hv v v a c c av c b a µ µ µ λ = = = v v v e µ = maka modelnya akan menjadi uz wu rw R u d du ξ γ β λ τ − + + + − = 1 2 1 w R u v d dw γ τ + − − = w v r + + + + − λ γ α R wR w d dR λ β γ α τ + − + = cxR bxw x a d dx − − − = 1 τ z e a x e d dz 1 + − − = τ 2.2 4

3. Solusi Kesetimbangan Model