Sampel Penelitian Hasil Analisis Data dan Interpretasi

Jumlah siswa di masing-masing kelas tidak lengkap karena pada saat penelitian tidak ada kegiatan belajar mengajar, sehingga ada siswa yang tidak berangkat, atau kebetulan tidak berada di kelas. Kelas X-4 ada 5 siswa yang tidak hadir, kelas X-5 ada 4 siswa yang tidak hadir, kelas XI IA-7 ada 4 siswa yang tidak hadir, kelas XI IS-2 ada 5 siswa yang tidak hadir, kelas XII IS-2 ada 6 siswa yang tidak hadir, dan kelas XII IA-4 hanya 2 orang siswa yang tidak hadir karena pada hari itu akan diadakan pelajaran tambahan.

B. Sampel Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMA Negeri 2 Semarang kelas X, XI dan XII kelas reguler. Keseluruhan sampel berjumlah 6 kelas, yang berjumlah 245 siswa dari 28 kelas anggota populasi yang berjumlah 1214 siswa. Secara ringkas, jumlah sampel untuk penelitian disajikan dalam tabel berikut ini: Tabel 12. Sampel Penelitian Jumlah Kelas Laki-laki Perempuan Total siswa X-4 16 23 39 X-5 20 22 42 XI IA -7 16 23 39 XI IS-2 22 17 39 XII IA-4 28 18 46 XII IS-2 23 17 40 Total 245

C. Hasil Analisis Data dan Interpretasi

Analisa dilakukan untuk membuktikan kebenaran hipotesis yang diajukan. Sebelum melakukan uji hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji asumsi terhadap data yang diperoleh. 1. Uji Asumsi Uji asumsi bertujuan untuk mengetahui terpenuhi atau tidaknya syarat-syarat yang diperlukan oleh suatu data agar dapat dianalisis. Pengujian hipotesis penelitian memakai analisis regresi sederhana. Teknik analisis regresi sederhana mensyaratkan data yang memiliki distribusi normal dan adanya hubungan linear antara kedua variabel. Berikut ini disajikan uji normalitas dan uji linearitas data hasil penelitian. a. Uji normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui normal tidaknya sebaran skor variabel konsep diri dan intensi menyontek. Uji normalitas sebaran data penelitian menggunakan teknik Kolmogorov-Smirnov Goodness of Fit Test. Hasil uji normalitas menunjukkan skor Kolmogorov-Smirnov variabel konsep diri sebesar 1,003 dengan p = 0,267 p0,05, yang berarti variabel konsep diri memiliki data yang berdistribusi normal. Variabel intensi menyontek juga memiliki distribusi data yang normal dengan skor Kolmogorov-Smirnov sebesar 1,165 dengan p = 0,133 p0,05. Hasil selengkapnya dari uji normalitas data penelitian dapat dilihat pada lampiran I. b. Uji linearitas Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang linear antara kedua variabel penelitian. Hubungan yang linear menggambarkan bahwa perubahan pada variabel bebas akan cenderung diikuti oleh perubahan variabel tergantung dengan membentuk garis linear. Uji linearitas hubungan antara variabel konsep diri dengan variabel intensi menyontek menghasilkan F Lin = 66,54085 dengan nilai signifikansi 0,0000 p0,05. Keterangan tersebut menunjukkan adanya hubungan linear antara variabel intensi menyontek dengan variabel konsep diri, sehingga analisis data dapat diteruskan dengan uji hipotesis melalui teknik analisis regresi. Hasil uji linearitas variabel penelitian tercantum dalam lampiran J. 2. Uji Hipotesis Uji hipotesis dimaksudkan untuk mengetahui hubungan antara konsep diri dengan intensi menyontek. Analisis regresi sederhana menunjukkan seberapa besar hubungan antara konsep diri dengan intensi menyontek melalui r xy = - 0,464 dengan p = 0,000 p0,05. Koefisien korelasi tersebut mengindikasikan adanya hubungan antara variabel konsep diri dengan intensi menyontek. Adanya tanda negatif pada angka 0,464 menunjukkan arah hubungan yang negatif, dimana semakin tinggi konsep diri akan membuat intensi menyontek relatif menurun. Tingkat signifikan sebesar p = 0,000 p0,05 menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara konsep diri dengan intensi menyontek. Hasil tersebut membuktikan bahwa hipotesis yang menyatakan adanya hubungan negatif antara konsep diri dengan intensi menyontek pada siswa SMA Negeri 2 Semarang dapat diterima. Perhitungan statistik selengkapnya dapat dilihat pada tabel 13, 14, dan 15. Tabel 13. Deskripsi Statistik Penelitian Variabel N Min Max Mean Standar Deviasi Intensi Menyontek 245 44 126 86,38 17,437 Konsep Diri 245 53 103 75,69 8,084 Tabel 14. Rangkuman Analisis Regresi Sederhana Variabel Penelitian Model Sum of Square df Mean Square F Sig Regression 15947,371 1 15947,371 66,541 0,000 Residual 58238,082 243 239,663 Total 74185,453 244 Tabel 15. Koefisien Persamaan Garis Regresi Unstandardized Coefficient Standardized Coefficient Model B Std.Error Beta t Sig Konstan 162,063 9,331 17,368 0,000 1 Konsep diri -1,000 0,123 -0,464 -8,157 0,000 Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat nilai konstanta variabel konsep diri yang dapat memprediksi variasi yang terjadi pada variabel tergantung, yaitu intensi menyontek melalui persamaan garis regresi. Persamaan garis regresi pada hubungan kedua variabel tersebut adalah y = 162,063 - 1,000 X Persamaan garis regresi tersebut berarti bahwa setiap penambahan satu skor variabel konsep diri, maka variabel intensi menyontek akan mengalami pengurangan sebesar 1,000. Koefisien persamaan garis regresi memiliki F hit sebesar 66,541 F hit F tabel dengan p0,05. Hal ini berarti persamaan garis regresi yang ada signifikan, sehingga konsep diri benar-benar berpengaruh secara nyata dan signifikan terhadap intensi menyontek. Tabel 16. Koefisien Determinasi Penelitian Variabel R R Square Adjusted R Square Standar Error of Estimate Konsep Diri dan Intensi Menyontek 0,464a 0,215 0,212 15,481 Pada tabel 16 dapat diketahui bahwa koefisien determinasi konsep diri dengan intensi menyontek ditunjukkan dengan R Square sebesar 0,215. Angka tersebut mengandung arti bahwa dalam penelitian ini konsep diri memiliki sumbangan efektif sebesar 21,5 terhadap intensi menyontek. Kondisi tersebut menyatakan bahwa tingkat konsistensi intensi menyontek sebesar 21,5 dapat dijelaskan oleh variabel konsep diri, sisanya sebesar 78,5 dijelaskan oleh faktor- faktor lain yang tidak diungkap dalam penelitian ini.

D. Deskripsi Sampel Penelitian