Analisa pendekatan tata massa

2. Analisa pendekatan tata massa

a. Pendekatan tata massa

b. O rientasi massa

Tabel V.25 bentuk orientasi massa

Alternatif Karakter Penerapan

Memusat

Bersif at stabil, merupakan komposisi terpusat yang terdiri dari sejumlah ruang-ruang sekunder yang dikelompokkan mengelilingi sebuah pusat yang besar dan dominan.

Massa bangunan disusun mengelilingi suatu pusat massa berikut orientasi

Merupakan bentuk dasar rumah tradisional Jepang melambangkan kesederhanaan , selain itu bentuk kotak lebih dapat menampung kegiatan lebih banyak daripada bentuk lingkaran dan segitiga

commit to user

tanggap terhadap bermacam- macam kondisi tapak. Terdiri dari ruang-ruang yang berulang dalam hal ukuran dan f ungsi dari tiap ruang di sepanjang deretan tersebut memiliki hubungan dengan ruang luar.

berbaris, mengikuti pola jalan yang ada dengan orientasi menuju jalan.

Radial

Memadukan unsur-unsur pola terpusat dan linear. Dengan ruang-ruang pusat yang dominan dan pola-pola linear yang berkembang menjadi jari- jarinya.

Massa bangunan menyebar dari suatu titik pusat massa sebagi sentral, dengan orientasi berkembang sesuai dengan penyebaran.

Cluster

Menggabungkan ruang-ruang yang berlainan bentuk tapi bersif at kegiatan yang sama dan berhubungan satu sama lain berdasarkan penempatan dan ukuran visual seperti simetri menurut sumbunya.

Massa bangunan disusun berkelompok-kelompok sesuai dengan kegiatan yang serupa.

Grid

Terdiri dari bentuk-bentuk dan ruang-ruang dimana posisi- posisinya dalam ruang dan hubungan antar ruang diatur oleh pola grid / papan catur tiga dimensi atau bidang.

Massa bangunan disusun dalam bentuk modul- modul yang teratur.

Sumber : Ayu Nurry Rahmi, konsep TA Perencanaan& Perancangan Indonesian Piaget Academy di Yogyakarta dengan pendekatan Arsitektur Tropis, 2008 O rientasi massa memusat, dengan satu pengikat sebagi point of interest untuk menarik

perhatian publik terhadap bangunan Pusat kebudayaan jepang di jakarta

commit to user

G b.V.44 Tata Massa Sumber : data pribadi

G b.V. 45 batu taman Sumber : wastu citra

G b.V.46 contoh yaman

jepang

Sumber : wastu citra

3. Pendekatan tata taman

a. pengertian taman jepang Taman jepang adalah karya Arsitektur yang menggunakan bentuk – bentuk dan produk yang dighasilkan oleh alam Taman Jepang merupakan karya arsitektur yang memindahkan bentuk – bentuk dari alam kedalam lanskap dengan skala yang sesuai dengan bangunannya.

b. Elemen – elemen taman jepang Penataan taman dilengkapi dengan batu,kolam air dan tumbuhan sehingga berkesan menyatu dengan alam,serta adanya teras

dan jendela kaca lebar

sebagai sarana penyatuan ruang luar dan ruang dalam. Taman bukan sebagai hiasan ( seperti di barat ) tetapi untuk menghayati misteri kehidupan Batu menuju ke air. Air melambangkan kedamaian,jiwa diam hening yang mengajak mendamba ketakterhinggaan ) Batu menunjukan citra perjalanan rohani ( berjalan tidak tergesa – gesa dan berirama sesuai perletakan batu ) Taman menggunakan material alam Æ menurut zen bahan alam dapat menstimulus indra.alam memberikan keheningan dan kebeningan. Menggunakan tipe f lat garden ‘ hira-niwa’ dengan bentuk ‘shin ‘style yaitu menunjukan alam yang asli. elemen – elemen jepang terdiri dari :

1) Batu Elemen batu terdiri dari :

Menggunakan tata massa memusat ke arah tengah

Tata Massa yang memusat, terbentuk sebuah area di tengah susunan massa dan di jadikan sebagai ruang komunal

commit to user

ƒ batu karang ( rock ) ƒ Pijakan dari batu datar ( stone path ) ƒ Pecahan batu ( white gravel )

2) Air Elemen air bisa berwujud : ƒ aliran air ( stream, sungai kecil ) ƒ jembatan ƒ tempat air dari batu ( stone basin )

3) Tumbuhan Jenis tumbuhan yang digunakan ada 3 macam :

ƒ Pohon ( cemara,akasia ) ƒ semak ƒ lumut/ rumput

4) Lentera dari batu ( stone latern )

5) Pagar

c. Kriteria pemilihan elemen taman yang berupa tumbuh dan dalam pembuatan taman pada bangunan pusat kebudayaan jepang di Jakarta :

ƒ Sesuai dengan karakter taman Jepang ƒ Dapat tumbuh dan Mudah pemeliharaannya ƒ Mudah didapatkan